Inventing A Millionaire - Bab 146 Tanda-Tanda
Robert Huo mengeluarkan tisu basah dari sakunya pada waktu yang tepat, Nova Ji juga mengambilnya secara alami, setelah menggosokkan punggung tangannya cukup lama, dia pun bergumam,"Pria mengesalkan, aku tidak tahu berapa kali aku harus mencucinya."
Setelah selesai mengelapnya, lalu membuang tisu basah ke tempat sampah, Nova Ji berpaling dan bertanya,"Bagaimana. Apakah aku berakting dengan cukup baik?"
Robert Huo tersenyum dan berkata,"Aktingmu sangat bagus, aku pikir sudah cukup untuk mendapatkan penghargaan Oscar."
“Hanya orang aneh yang akan mempercayai dirimu.” Nova Ji mendengus, lalu bertanya,"Bagaimana keadaan permasalahan di pihak paman ketiga, sepertinya permasalahan ini tidak bisa ditunda terlalu lama. Moris Liu terus memperhatikanku sepanjang hari, aku khawatir kesabaranku menahan diri sudah sampai ujung batas maksimal. Jika kita masih tidak akan menyetujuinya besok, sepertinya masalah baru akan muncul lagi.”
“Makan ataupun minum tidak akan menjadi masalah, aku ada di sini. Dia tidak akan bisa memicu masalah apapun. Mengenai hal-hal lainnya, sepertinya masih memerlukan sedikit waktu.” Robert Huo berkata,“Paman Ji telah sudah menatanya dengan cukup baik, hari ini, dia juga akan pergi diam-diam merekam ketika mengambil laporan keuangan seperti yang aku katakan. Jika tidak ada halangan lainnya, rekaman itu akan dirilis tengah malam nanti. Pada umumnya, besok pasti akan langsung berpengaruh. Aku meminta beberapa wartawan media dari provinsi lain untuk datang, kamu harus berusaha bersikap sebaik mungkin pada saat makan besok, supaya para wartawan itu dapat mengambil beberapa foto.”
“Kamu benar-benar kejam,”ucap Nova Ji.
"Dalam menghadapi seorang manusia brengsek, kita tentu saja tidak bisa menggunakan cara yang adil dan jujur,"ucap Robert Huo dengan sikap santai.
Metode tidak ada yang benar ataupun salah, semuanya hanya tergantung kepada targetnya saja.
Nova Ji memang berkata demikian, namu dia sebenarnya juga ingin sekali mengenali cara Robert Huo. Jika ingin berhasil keluar dari masalah, mereka hanya dapat menggunakan metode yang sangat luar biasa.
Penampilannya dalam dua hari cukup baik, meskipun dia menolak ajakan Moris Liu untuk minum pada malam harinya, hal itu tidak akan memicu kecurigaan keluarga Ji.
Menurut mereka, Nova Ji harus memiliki karakter yang berwaspada, tidak ingin mengalami segala jenis ketidakterdugaan sebelum menikah. Terlebih lagi, dengan Denovan Ji yang sedang memantau, masalah apa yang mungkin muncul.
Ketika tengah malam tiba, seperti apa yang sudah Robert Huo prediksi, video Colin Ji berdebat dengan Cedric Ji diam-diam diunggah ke internet.
Video ini pertama kali dipublikasikan di sebuah situs web kecil, kemudian diteruskan ke situs video besar pada saat subuh tiba. Angka siaran tidak banyak, tetapi kecepatan penyebarannya terus bertambah dalam angka yang stabil.
Pada sore harinya, angka siaran sudah mencapai ribuan, sedangkan postingan tentang situasi keuangan keluarga Ji yang buruk juga mulai menyebar.
Pada jam enam sore, Nova Ji dan Robert Huo pergi ke hotel tempat Moris Liu menginap, pada saat yang sama, Cedric Ji sedang berada di dalam kantor menatap layar komputer dengan wajah yang menegang.
Isi dari video yang sedang diputar tersebut membuat seluruh wajahnya sangat muram.
Setelah menonton video itu, dia perlahan mengangkat kepalanya, menatap sekretaris yang berada di depannya, dan bertanya,"Siapa yang mengambil semua ini?"
"Seharusnya adalah sekretaris Direktur Colin, selain kamu, Direktur Colin dan aku pada hari itu, hanya dia yang dapat merekam video dari sudut ini di dalam kantor,"jawab sekretaris.
Cedric Ji membanting meja dan berkata,"Cepat cari dia! Cari tahu siapa yang menyuruhnya melakukan ini!"
“Aku sudah menanyakannya, orang itu tidak datang bekerja hari ini, kini juga sedang dihubungi.” Sekretaris itu ragu-ragu sejenak, kemudian berkata,“Tapi masalah yang paling penting saat ini adalah membiarkan Departemen Humas memunculkan diri dan menurunkan videonya. Bahkan bukan hanya videonya, aku melihat ada banyak kabar di Internet belakangan ini. Mereka sedang mendiskusikan situasi keuangan keluarga Ji yang sangat buruk, hingga harus bergantung pada pernikahan untuk menyelamatkan nyawa mereka, jika tidak, mereka akan bangkrut dalam waktu kurang dari sepuluh hari hingga setengah bulan. Tepat satu menit yang lalu, Direktur Ma dari Guanghua Business baru saja menelepon dan bertanya mengenai kebenaran permasalahan ini. Meskipun dia berkata bahwa dia yakin itu hanya rumor setelah mendengar penjelasanku, tetapi akhirnya dia tetap saja bertanya kapan uang iklan kami dapat dibayarkan.”
Wajah Cedric Ji semakin menegang ketika mendengarnya, Guanghua Business adalah perusahaan yang sering bekerjasama dengan mereka akhir-akhir ini, terutama dalam permasalahan iklan keluarga Ji, mereka yang secara keseluruhan bertanggung jawab akan hal ini.
Biaya iklan tahunan setidaknya mencapai sepuluh hingga dua puluh juta yuan.
Berdasarkan kemampuan aset keluarga Ji, mereka sepakat untuk membayarnya secara langsung di akhir tahun, Direktur Ma dari Guanghua Business kini bertanya mengenai permasalahan biaya iklan, apa maksud dari hal ini?
Itu menunjukkan bahwa mereka mulai meragukan kekuatan keluarga Ji!
Harus diketahui bahwa Guanghua Business bukanlah perusahaan yang sangat besar, dan mereka tergolong sebagai perusahaan tingkat menengan dianatara para rekan kerjasama dalam bisnis keluarga Ji.
Tetapi jika perusahaan seperti itu berani langsung menanyakan kapan pembayaran bisa dilakukan, hal ini tentu saja sudah mewakili beberapa hal.
Cedric Ji terdiam sejenak, lalu memerintahkan,”Pergi ke Departemen Humas. Suruh mereka hapus semua berita negatif dengan sebisa mungkin. Selain itu, jika ada pertanyaan mengenai situasi seperti ini, serahkan semuanya kepadku, biarkan aku yang menjelaskannya sendiri. . "
“Aku mengerti.” Sekretaris itu menganggukkan kepalanya.
Ketika dia hendak melangkah pergi, Cedric Ji berteriak sekali lagi dan bertanya,"Apakah ada keanehan dengan Colin beberapa hari ini?"
Orang yang diam-diam merekam video tersebut bukanlah Colin Ji sendiri, tetapi karena dia adalah anggota Departemen Keuangan, dia belum tentu tidak ada hubungannya dengan Colin Ji. Terlebih lagi, kabar tentang bangkrutnya keluarga Ji mulai menyebar belakangan ini. Waktunya juga sanga kebetulan, hal ini tentu saja membuat Cedric Ji merasa ragu.
"Sisi mana yang kamu tanyakan? Direktur Colin tidak terlalu mempermasalahkan urusan perusahaan, mengenai......"
“Sudahlah, tidak peduli apakah itu dia atau bukan, hal itu sudah tidak penting.” Cedric Ji mendengus dengan sikap dingin, lalu berkata,“Semua ini hanyalah rumor, bagaimana mungkin bisa menggoyahkan keluarga Ji. Tidak ada yang perlu ditakuti. Biarkan departemen humas yang mengurus permasalahan ini dengan baik, jika ada yang tidak beres, aku akan meminta mereka untuk mempertanggungjawabkannya! "
Pada pukul enam lewat dua puluh menit, Nova Ji dan Moris Liu bersama-sama meninggalkan hotel.
Nova Ji tiba sesuai jadwal dan membuat Moris Liu sangat senang, dia sama sekali tidak menyadari bahwa ada beberapa orang yang sedang menggenggam kamera di pintu masuk hotel, yang sedang mengambil foto dari segala sisi dan mirip sekali seperti turis biasa.
Kamera sesekali mengarah kepada mereka berdua dalam waktu singkat, lalu berhasil mengambil beberapa lembar foto.
Robert Huo menyadarinya, dia tersenyum tanpa memperingatkan apapun, lagipula mereka semua adalah reporter yang dia undang, mereka mengandalkan berita yang mereka cari untuk mencari nafkah.
Setelah naik ke mobil, mereka pun pergi ke restoran yang cukup bagus.
Mungkin sudah terbiasa dengan gangguan Robert Huo. Kali ini, Denovan Ji kini tidak bersikeras membiarkan mereka berbincang secara pribadi.
Makanan sudah dipesan, anggur sudah disajikan, Moris Liu sudah menunggu dengan perasaan yang mulai tidak sabar. Ketika anggur diantarkan kemari. Dia langsung membukanya sendiri, lalu menuangkan setengah gelas untuk Nova Ji tanpa menuturkan sepatah kata pun.
“Hari ini terhitung sebagai pertama kalinya kita berdua makan malam bersama, mari, bersulang dulu!” Moris Liu mengangkat gelasnya. Lalu, mencicipinya.
Namun Nova Ji menatap gelas anggur itu dengan sedikit perasaan malu, meskipun itu jelas-jelas adalah anggur merah, tapi benar-benar sudah terlalu banyak.
Moris Liu yang sudah selesai minum melihat bahwa dia masih saja terdiam. Sehinga dia pun berkata,"Kenapa, apakah kamu mungkin mengundangku makan tanpa mencicipi sedikitpun anggur?"
Denovan Ji menambahkan dari samping,"Nova, Tuan Muda Liu telah menunggumu selama tiga hari, apakah kamu masih saja tidak akan menghargainya?"
Nova Ji bersikap ragu-ragu, setelah beberapa saat, dia mengambil gelasnya dan berkata,"Tingkat toleransiku terhadap anggur tidak terlalu baik, aku bisa saja meminumnya, tapi sebelum itu, aku ingin menanyakan satu hal kepada Tuan Muda Liu."
“Silahkan.” Moris Liu menatap tajam cangkir di genggaman Nova Ji, seakan-akan melihatnya sedikit lebih lama akan membuatnya masuk ke perut Nova Ji secara otomatis.
Suara Nova Ji sedikit merendah, dia kemudian bertanya,"Setelah kita menikah, apakah ayahmu benar-benar akan memberi dukungan keuangan yang cukup untuk keluarga Ji? Mohon jangan salah paham, bagaimanapun aku adalah anggota keluarga Ji, meskipun mengetahui bahwa menikahimu adalah hal yang sangat beruntung, namun aku tetap saja harus merencanakan hal-hal untuk keluarga. "
“Aku mengira kamu akan mengatakan hal lain, ternyata ini.” Moris Liu tertawa dan berkata,“Tenang saja mengenai hal ini, ayahku sudah mengatakannya, selama keluarga Ji dan Liu’s Corp. berhasil mengadakan pernikahan, kita setidaknya akan memberikan lima ratus juta akan diberikan kepada kalian dalam bentuk uang tunai. Bagaimana, tawaran ini tidak sedikit, bukan? "
Nova Ji berpura-pura terkejut,"Lima ratus juta? Mengapa memberi sebanyak itu, aku mengira semuanya hanyalah hubungan kerjasama bisnis yang normal."
“Bagaimana memungkinkan, lima ratus juta ini ditukar dengan hak atas beberapa perusahaan cabang keluarga Ji. Ayahku bukannya melakukan kegiatan amal, bagaimana dia bisa memberikan uang sebanyak itu dengan semudah itu.” Moris Liu berbicara sambil diam-diam mengelus tangan Nova Ji, dia kemudian menampilkan senyuman aneh,”Tentu saja, jika aku sudah mempunyai haknya, aku bisa memberikan seberapa banyak uang yang diperlukan oleh keluarga Ji kapan saja. Selama aku bisa menikahimu dan menjadikanmu sebagai istri, uang bukanlah masalah!"
“Ternyata begitu...…” Nova Ji berpura-pura tiba-tiba merasa paham, lalu tersenyum dan menarik tangannya kembali, dia mengangkat gelasnya dengan kedua tangan, lalu berkata,“Kalau begitu, aku ingin berterima kasih kepada Tuan Muda Liu, dan berterima kasih kepada ayahmu atas bantuannya. Jika tidak, keluarga Ji pasti akan kesulitan melewati masalah yang satu ini. "
Moris Liu tertawa,"Lihatlah dirimu ini, masih saja memanggilku sebagai Tuan Muda Liu, bukankah kita sudah sepakat untuk memanggil namaku saja. Lagipula, tidak lama lagi, aku juga sudah harus memanggilmu sebagai istriku."
Novel Terkait
Diamond Lover
LenaDark Love
Angel VeronicaCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinMenantu Hebat
Alwi GoLove and Trouble
Mimi XuThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li