Inventing A Millionaire - Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru

Wanita muda itu adalah Sisilia Jian, karyawan yang baru saja direkrut oleh Robert Huo, dan pria yang duduk di seberangnya adalah kekasihnya, Owen Ning.

Owen Ning yang mengenakan kacamata menoleh menatap Natalie Ning, lalu menoleh menatap kekasihnya dan berkata, “Saat nanti kau sendiri telah menjadi bos.”

“Kalau begitu hal itu takkan pernah terjadi,” kata Sisilia Jian sambil merengut, “Sebenarnya, aku sangat mengagumi Kak Natalie dan suaminya. Hanya sebuah Toko Taobao biasa bisa mencapai omzet ratusan juta setiap bulan, sungguh mengagumkan.”

Owen Ning mengerutkan kening. Ia orang yang sangat posesif, ia tak suka kekasihnya membicarakan orang lain dengan nada penuh kekaguman, apalagi seorang pria.

Kemampuan pria bernama Shawn Li itu memang cukup hebat, tapi ini semua berkat kegiatan itu.

Sejauh ini, belum pernah ada perusahaan diet yang berani membuang uang jutaan untuk mengadakan kegiatan seperti itu. Jika tidak, mana mungkin mereka bisa sepopuler ini.

Owen Ning mengetahui latar belakang Robert Huo, ia tahu ia adalah seorang anak yatim piatu yang kutu buku. Setengah tahun lalu, karena tak memiliki latar belakang keluarga, kemanapun ia pergi, ia selalu dicaci dan diremehkan.

Kini hanya berkat keberuntungan nasibnya berbalik menjadi seorang bos. Kebetulan kegiatan itu sangat diminati oleh masyarakat.

Kadang saat keberuntungan seseorang sedang membaik, tak ada yang bisa menghentikan mereka.

Owen Ning tak percaya ia bisa mencapai semua ini berkat kemampuannya semata.

Ia sendiri selalu menjadi ketua kelas sejak SD, saat kuliah ia juga menjadi ketua organisasi mahasiswa. Saat kuliah S-2, ia sangat sering dipuji oleh para profesornya, ia juga membuat banyak makalah ilmiah, membuatnya menjadi sangat terkenal dalam dunia akademis.

Resume seperti ini pasti akan diterima di perusahaan manapun.

Maka Owen Ning tak pernah menganggap dirinya sendiri hanyalah pekerja paruh waktu. Ia bekerja di sini hanya karena ia merasa gajinya cukup bagus dan pekerjaannya sesuai dengan bidangnya. Di saat yang sama, ia juga ingin mencari tahu bagaimana bisa perusahaan ini mencapai omzet bulanan setinggi itu.

Dengan kata lain, Owen Ning datang untuk mempelajari.

Penilaian Natalie Ning terhadapnya tidak salah, ambisi orang ini sangat besar dan ia tak pernah menghargai orang lain.

Robert Huo, Natalie Ning, dan New Hope Corp hanyalah batu loncatan baginya.

Saat ia mendapatkan kesempatan yang tepat, Owen Ning akan mengundurkan diri dan pergi.

Ia tak ingin selamanya bekerja untuk orang lain. Ia ingin mendirikan perusahaannya sendiri dan menjadi bos!

Maka melihat Sisilia Jian memuji orang lain membuat Owen Ning merasa sangat kesal. Ia merasa, seharusnya satu-satunya orang yang pantas dipuji kekasihnya hanyalah dirinya!

Sebaliknya, Sisilia Jian tak berpikiran seperti itu.

Mungkin karena keluarganya cukup berada, ia tak terlalu ambisius dalam mencari uang. Kepandaiannya dalam bidang akademis adalah keturunan.

Mimpi terbesarnya adalah mengikuti seorang pemimpin yang memiliki visi yang bagus, agar dari perusahaan kecil bisa berkembang menjadi raksasa bisnis seperti Taobao. Dengan begini, ia juga akan merasa puas akan pencapaiannya.

Dan meskipun perusahaan itu bukanlah miliknya, belum tentu ia hanya akan mendapat posisi yang rendah dalam perusahaan.

Banyak orang yang telah lama bekerja di sebuah perusahaan besar memiliki sebagian saham dan kedudukan yang tinggi.

Dengan kata lain, pasangan kekasih ini memiliki tujuan yang berbeda. Saat masih sekolah, hal ini belum terlalu terlihat. Tapi setelah mereka memasuki dunia yang sesungguhnya dan mulai bekerja, perbedaan ambisi dan harapan mereka mulai menimbulkan gesekan dalam hubungan mereka.

Tapi karena Owen Ning masih belum memutuskan untuk meninggalkan perusahaan, belum terjadi pertengkaran besar.

Negosiasi Natalie Ning dan Wesley Mu tak berlangsung terlalu lama.

3 jam kemudian, Wesley Mu kembali memasuki kantor.

Ia perlahan berjalan menghampiri Natalie Ning dan menatapnya dengan tatapan mengintimidasi, seolah berusaha meningkatkan wibawanya.

Tapi nada bicara dan kata-katanya tak terdengar berwibawa.

“CEO Ning, 65% terlalu tinggi,” kata Wesley Mu.

Natalie Ning menatapnya dan tanpa berkompromi, ia tersenyum dan berkata, “CEO Mu lama sekali di luar, sampai tehnya sudah dingin, kukira anda sudah pulang. Aku akan menjamu anda dulu, kami punya sebuah restoran yang menyajikan hidangan lokal yang sangat lezat, apakah anda berminat mencobanya?”

Nada bicara Natalie Ning sangat tenang dan ramah, tapi maksudnya sangat jelas.

Jika ia merasa keberatan, maka tak ada lagi yang perlu didiskusikan, untuk apa ia harus pergi makan malam.

Wesley Mu tersenyum pahit dan duduk di sofa, “Aku tiba-tiba merasa tertipu oleh kalian. Saat aku pertama kali bertemu denganmu, kau tak tampak setegas saat ini.”

“Manusia selalu berubah, sama seperti CEO Mu juga telah berubah sejak pertama kali kita bertemu, bukan?” kata Natalie Ning sambil tersenyum.

“Bersikukuh sekali, apakah ini keinginanmu, atau keinginan suamimu?” tanya Wesley Mu.

“Kami adalah sepasang suami istri, tentu saja kami menginginkan hal yang sama,” jawab Natalie Ning.

Saat akan menjawab pertanyaan Wesley Mu, Natalie Ning terpikirkan suatu hal. Mungkin Wesley Mu menanyakan hal ini dengan maksud, jika ini hanya keinginannya, ia bisa mencoba mencari celah dengan melobi suaminya. Maka jawabannya ini telah menutup kemungkinan itu.

Natalie Ning merasa sangat gembira ia telah bisa menyadari maksud tersembunyi dari perkataan orang lain.

Ini menunjukkan bahwa ia telah berkembang, seperti yang dikatakan Robert Huo.

Wesley Mu menatap Natalie Ning, dan setelah beberapa saat akhirnya ia mendesah dan berkata, “Baiklah, aku setuju untuk memberimu 65% saham, tapi dalam kegiatan kali ini, kami harus mendapatkan 49% keuntungan.”

Natalie Ning menatap arlojinya dan berkata, “CEO Mu bisa mendapatkan 40% keuntungan. Setelah anda menandatangani kontrak ini, aku akan menelepon Shawn dan mengajaknya makan malam bersama. Tapi anda juga bisa memilih untuk hanya makan berdua denganku.”

Wesley Mu tidak bodoh. Ia tahu sikapnya ini mengisyaratkan tandatangani kontraknya, atau pergi.

Sebenarnya para pemegang saham yang lain menyuruhnya untuk mengulur sehari-dua hari, mungkin mereka akan bisa mendapatkan persentase saham dan keuntungan yang lebih besar.

Tapi Wesley Mu yang hadir sendiri di tempat ini bisa merasakan aura mengintimidasi Natalie Ning, semakin ia menunda, kerugiannya akan semakin besar.

Sebenarnya Wesley Mu tak menyangka Natalie Ning akan memberinya tambahan keuntungan 5%, awalnya ia mengira dengan sikap setegas itu, Natalie Ning takkan berkompromi sama sekali.

Memang sesuai prinsip Robert Huo, ia takkan mendapatkan sepeserpun.

Tapi Natalie Ning merasa ia tak boleh bersikap keterlaluan.

Toko Taobao mereka bisa berkembang secepat ini karena efek obat diet yang bagus, dan dalam hal ini, ia berhutang budi pada Wesley Mu.

Meskipun tak boleh menyangkutpautkan hubungan pribadi ke dalam bisnis, tapi Natalie Ning juga tak ingin melupakan orang yang telah berjasa padanya hanya demi mendapatkan keuntungan.

Karena ia juga sangat membenci orang seperti itu, ia tak ingin menjadi orang seperti itu.

Maka ia membuat keputusan sendiri dan memberikan tambahan keuntungan 5%.

Ini mungkin terdengar tak banyak, tapi dengan kepopuleran kegiatan ini, hasil penjualannya mungkin akan mencapai 150-200 juta RMB.

5% nya hampir mencapai 10 juta.

Meskipun jumlahnya tidak banyak dibandingkan total penjualannya, tapi hanya karena telah memberikan sebuah bantuan, Wesley Mu menerima 10 juta, ini bisa dianggap sangat banyak.

Akhirnya Wesley Mu menyetujui kesepakatan ini.

Tapi ia ingin menandatangani kontrak ini di kantor pusat perusahaan, di hadapan seluruh pemegang saham.

Lagipula, dengan memiliki 65% saham, Robert Huo dan Natalie Ning adalah pemilik baru perusahaan ini. Setidaknya mereka harus hadir untuk formalitas.

Untuk ini, Natalie Ning tak bisa menjamin Robert Huo akan bisa hadir, tapi sepulang makan malam nanti, Natalie Ning akan mendiskusikannya dengannya.

Setelah memutuskan isi kesepakatan dengan Wesley Mu, Natalie Ning menelepon Robert Huo untuk memberitahunya tentang hal ini.

Melihat Natalie Ning berinisiatif memberikan tambahan keuntungan 5%, Robert Huo tidak marah dan berkata, “Kau adalah GM, lakukanlah yang menurutmu sesuai. Aku masih ada beberapa urusan di sini, nanti kirimkan alamat restorannya padaku.”

Melihat Robert Huo tidak marah, Natalie Ning menghembuskan nafas lega. Ia sangat takut suaminya akan marah ia menyerahkan keuntungan sebesar 10 juta.

Ini bukan jumlah yang kecil, bahkan orang biasa mungkin takkan bisa mengumpulkan uang sebanyak ini seumur hidupnya.

Di saat yang sama, Natalie Ning juga merasa tertegun.

Tanpa disadarinya, ia telah mencapai titik di mana ia bisa menyerahkan 10 juta tanpa merasa keberatan.

Dibandingkan dengan masa-masa saat ia harus mati-matian mencari uang hanya untuk hidup sehari-hari, saat ini terasa seperti mimpi baginya.

Novel Terkait

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu