Inventing A Millionaire - Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
Wanita muda itu adalah Sisilia Jian, karyawan yang baru saja direkrut oleh Robert Huo, dan pria yang duduk di seberangnya adalah kekasihnya, Owen Ning.
Owen Ning yang mengenakan kacamata menoleh menatap Natalie Ning, lalu menoleh menatap kekasihnya dan berkata, “Saat nanti kau sendiri telah menjadi bos.”
“Kalau begitu hal itu takkan pernah terjadi,” kata Sisilia Jian sambil merengut, “Sebenarnya, aku sangat mengagumi Kak Natalie dan suaminya. Hanya sebuah Toko Taobao biasa bisa mencapai omzet ratusan juta setiap bulan, sungguh mengagumkan.”
Owen Ning mengerutkan kening. Ia orang yang sangat posesif, ia tak suka kekasihnya membicarakan orang lain dengan nada penuh kekaguman, apalagi seorang pria.
Kemampuan pria bernama Shawn Li itu memang cukup hebat, tapi ini semua berkat kegiatan itu.
Sejauh ini, belum pernah ada perusahaan diet yang berani membuang uang jutaan untuk mengadakan kegiatan seperti itu. Jika tidak, mana mungkin mereka bisa sepopuler ini.
Owen Ning mengetahui latar belakang Robert Huo, ia tahu ia adalah seorang anak yatim piatu yang kutu buku. Setengah tahun lalu, karena tak memiliki latar belakang keluarga, kemanapun ia pergi, ia selalu dicaci dan diremehkan.
Kini hanya berkat keberuntungan nasibnya berbalik menjadi seorang bos. Kebetulan kegiatan itu sangat diminati oleh masyarakat.
Kadang saat keberuntungan seseorang sedang membaik, tak ada yang bisa menghentikan mereka.
Owen Ning tak percaya ia bisa mencapai semua ini berkat kemampuannya semata.
Ia sendiri selalu menjadi ketua kelas sejak SD, saat kuliah ia juga menjadi ketua organisasi mahasiswa. Saat kuliah S-2, ia sangat sering dipuji oleh para profesornya, ia juga membuat banyak makalah ilmiah, membuatnya menjadi sangat terkenal dalam dunia akademis.
Resume seperti ini pasti akan diterima di perusahaan manapun.
Maka Owen Ning tak pernah menganggap dirinya sendiri hanyalah pekerja paruh waktu. Ia bekerja di sini hanya karena ia merasa gajinya cukup bagus dan pekerjaannya sesuai dengan bidangnya. Di saat yang sama, ia juga ingin mencari tahu bagaimana bisa perusahaan ini mencapai omzet bulanan setinggi itu.
Dengan kata lain, Owen Ning datang untuk mempelajari.
Penilaian Natalie Ning terhadapnya tidak salah, ambisi orang ini sangat besar dan ia tak pernah menghargai orang lain.
Robert Huo, Natalie Ning, dan New Hope Corp hanyalah batu loncatan baginya.
Saat ia mendapatkan kesempatan yang tepat, Owen Ning akan mengundurkan diri dan pergi.
Ia tak ingin selamanya bekerja untuk orang lain. Ia ingin mendirikan perusahaannya sendiri dan menjadi bos!
Maka melihat Sisilia Jian memuji orang lain membuat Owen Ning merasa sangat kesal. Ia merasa, seharusnya satu-satunya orang yang pantas dipuji kekasihnya hanyalah dirinya!
Sebaliknya, Sisilia Jian tak berpikiran seperti itu.
Mungkin karena keluarganya cukup berada, ia tak terlalu ambisius dalam mencari uang. Kepandaiannya dalam bidang akademis adalah keturunan.
Mimpi terbesarnya adalah mengikuti seorang pemimpin yang memiliki visi yang bagus, agar dari perusahaan kecil bisa berkembang menjadi raksasa bisnis seperti Taobao. Dengan begini, ia juga akan merasa puas akan pencapaiannya.
Dan meskipun perusahaan itu bukanlah miliknya, belum tentu ia hanya akan mendapat posisi yang rendah dalam perusahaan.
Banyak orang yang telah lama bekerja di sebuah perusahaan besar memiliki sebagian saham dan kedudukan yang tinggi.
Dengan kata lain, pasangan kekasih ini memiliki tujuan yang berbeda. Saat masih sekolah, hal ini belum terlalu terlihat. Tapi setelah mereka memasuki dunia yang sesungguhnya dan mulai bekerja, perbedaan ambisi dan harapan mereka mulai menimbulkan gesekan dalam hubungan mereka.
Tapi karena Owen Ning masih belum memutuskan untuk meninggalkan perusahaan, belum terjadi pertengkaran besar.
Negosiasi Natalie Ning dan Wesley Mu tak berlangsung terlalu lama.
3 jam kemudian, Wesley Mu kembali memasuki kantor.
Ia perlahan berjalan menghampiri Natalie Ning dan menatapnya dengan tatapan mengintimidasi, seolah berusaha meningkatkan wibawanya.
Tapi nada bicara dan kata-katanya tak terdengar berwibawa.
“CEO Ning, 65% terlalu tinggi,” kata Wesley Mu.
Natalie Ning menatapnya dan tanpa berkompromi, ia tersenyum dan berkata, “CEO Mu lama sekali di luar, sampai tehnya sudah dingin, kukira anda sudah pulang. Aku akan menjamu anda dulu, kami punya sebuah restoran yang menyajikan hidangan lokal yang sangat lezat, apakah anda berminat mencobanya?”
Nada bicara Natalie Ning sangat tenang dan ramah, tapi maksudnya sangat jelas.
Jika ia merasa keberatan, maka tak ada lagi yang perlu didiskusikan, untuk apa ia harus pergi makan malam.
Wesley Mu tersenyum pahit dan duduk di sofa, “Aku tiba-tiba merasa tertipu oleh kalian. Saat aku pertama kali bertemu denganmu, kau tak tampak setegas saat ini.”
“Manusia selalu berubah, sama seperti CEO Mu juga telah berubah sejak pertama kali kita bertemu, bukan?” kata Natalie Ning sambil tersenyum.
“Bersikukuh sekali, apakah ini keinginanmu, atau keinginan suamimu?” tanya Wesley Mu.
“Kami adalah sepasang suami istri, tentu saja kami menginginkan hal yang sama,” jawab Natalie Ning.
Saat akan menjawab pertanyaan Wesley Mu, Natalie Ning terpikirkan suatu hal. Mungkin Wesley Mu menanyakan hal ini dengan maksud, jika ini hanya keinginannya, ia bisa mencoba mencari celah dengan melobi suaminya. Maka jawabannya ini telah menutup kemungkinan itu.
Natalie Ning merasa sangat gembira ia telah bisa menyadari maksud tersembunyi dari perkataan orang lain.
Ini menunjukkan bahwa ia telah berkembang, seperti yang dikatakan Robert Huo.
Wesley Mu menatap Natalie Ning, dan setelah beberapa saat akhirnya ia mendesah dan berkata, “Baiklah, aku setuju untuk memberimu 65% saham, tapi dalam kegiatan kali ini, kami harus mendapatkan 49% keuntungan.”
Natalie Ning menatap arlojinya dan berkata, “CEO Mu bisa mendapatkan 40% keuntungan. Setelah anda menandatangani kontrak ini, aku akan menelepon Shawn dan mengajaknya makan malam bersama. Tapi anda juga bisa memilih untuk hanya makan berdua denganku.”
Wesley Mu tidak bodoh. Ia tahu sikapnya ini mengisyaratkan tandatangani kontraknya, atau pergi.
Sebenarnya para pemegang saham yang lain menyuruhnya untuk mengulur sehari-dua hari, mungkin mereka akan bisa mendapatkan persentase saham dan keuntungan yang lebih besar.
Tapi Wesley Mu yang hadir sendiri di tempat ini bisa merasakan aura mengintimidasi Natalie Ning, semakin ia menunda, kerugiannya akan semakin besar.
Sebenarnya Wesley Mu tak menyangka Natalie Ning akan memberinya tambahan keuntungan 5%, awalnya ia mengira dengan sikap setegas itu, Natalie Ning takkan berkompromi sama sekali.
Memang sesuai prinsip Robert Huo, ia takkan mendapatkan sepeserpun.
Tapi Natalie Ning merasa ia tak boleh bersikap keterlaluan.
Toko Taobao mereka bisa berkembang secepat ini karena efek obat diet yang bagus, dan dalam hal ini, ia berhutang budi pada Wesley Mu.
Meskipun tak boleh menyangkutpautkan hubungan pribadi ke dalam bisnis, tapi Natalie Ning juga tak ingin melupakan orang yang telah berjasa padanya hanya demi mendapatkan keuntungan.
Karena ia juga sangat membenci orang seperti itu, ia tak ingin menjadi orang seperti itu.
Maka ia membuat keputusan sendiri dan memberikan tambahan keuntungan 5%.
Ini mungkin terdengar tak banyak, tapi dengan kepopuleran kegiatan ini, hasil penjualannya mungkin akan mencapai 150-200 juta RMB.
5% nya hampir mencapai 10 juta.
Meskipun jumlahnya tidak banyak dibandingkan total penjualannya, tapi hanya karena telah memberikan sebuah bantuan, Wesley Mu menerima 10 juta, ini bisa dianggap sangat banyak.
Akhirnya Wesley Mu menyetujui kesepakatan ini.
Tapi ia ingin menandatangani kontrak ini di kantor pusat perusahaan, di hadapan seluruh pemegang saham.
Lagipula, dengan memiliki 65% saham, Robert Huo dan Natalie Ning adalah pemilik baru perusahaan ini. Setidaknya mereka harus hadir untuk formalitas.
Untuk ini, Natalie Ning tak bisa menjamin Robert Huo akan bisa hadir, tapi sepulang makan malam nanti, Natalie Ning akan mendiskusikannya dengannya.
Setelah memutuskan isi kesepakatan dengan Wesley Mu, Natalie Ning menelepon Robert Huo untuk memberitahunya tentang hal ini.
Melihat Natalie Ning berinisiatif memberikan tambahan keuntungan 5%, Robert Huo tidak marah dan berkata, “Kau adalah GM, lakukanlah yang menurutmu sesuai. Aku masih ada beberapa urusan di sini, nanti kirimkan alamat restorannya padaku.”
Melihat Robert Huo tidak marah, Natalie Ning menghembuskan nafas lega. Ia sangat takut suaminya akan marah ia menyerahkan keuntungan sebesar 10 juta.
Ini bukan jumlah yang kecil, bahkan orang biasa mungkin takkan bisa mengumpulkan uang sebanyak ini seumur hidupnya.
Di saat yang sama, Natalie Ning juga merasa tertegun.
Tanpa disadarinya, ia telah mencapai titik di mana ia bisa menyerahkan 10 juta tanpa merasa keberatan.
Dibandingkan dengan masa-masa saat ia harus mati-matian mencari uang hanya untuk hidup sehari-hari, saat ini terasa seperti mimpi baginya.
Novel Terkait
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeHei Gadis jangan Lari
SandrakoMy Lifetime
DevinaCinta Yang Tak Biasa
WennieLove In Sunset
ElinaCinta Yang Berpaling
NajokurataCEO Daddy
TantoInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li