Inventing A Millionaire - Bab 13 Nova Ji
“Jangan terus biarkan dia melihat komputer, hal itu berdampak buruk terhadap matanya,”perintah Natalie Ning yang kemudian pergi.
Walaupun hubungan diantara mereka masih belum terlalu akrab, namun nada bicaranya hari ini sudah terdengar lebih hangat dibandingkan dua hari sebelumnya.
Setelah mengunci pintunya, Gaby langsung bergegas berlari ke depan hadapan meja, menarik laci, dan mengeluarkan sebuah kotak xiangqi. Sambil meletakkan papan xiangqi plastik murah itu di atas permukaan meja, ia kemudian menatap Robert Huo dengan penuh harapan,”Ayah, bisakah kamu menemani aku bermain xiangqi?”
Robert Huo awalnya ingin menelepon Nova Ji, tetapi saat melihat tatapan Gaby Ji yang penuh penantian, ia pun memilih untuk memenuhi keinginan gadis ini dahulu.
Saat melihat ayahnya menyetujuinya, Gaby pun langsung melompat senang, ia bergegas merapikan kedua sisi xiangqi, mengangkat kepalanya dan melirik Robert Huo, lalu berbicara dengan sedikit ragu,”Ayah, bagaimana kalau kamu dahulu?”
Bermain xiangqi tergolong kegiatan dari sedikit anggota kerabat keluarga ini.
Shawn Li awalnya mengajari Gaby bermain xiangqi karena ia ingin menunjukkan kemampuannya sebagai seorang ayah.
Siapa yang menyangka bahwa Gaby berbakat dalam hal ini, ia langsung mengalahkannya habis-habisan dalam waktu kurang dari satu bulan, hal ini membuat Shawn Li kesal hingga tidak mau bermain dengannya lagi.
Gaby kini mengira bahwa ayah yang berada di depan matanya ini adalah ayahnya yang tidak mahir dalam bermain xiangqi seperti sebelumnya, Robert Huo tersenyum, karena ini adalah “keinginan” putrinya, maka ia tidak akan bersikap tidak masuk akal dan hanya akan mengikutinya saja.
Pada saat inilah pintu bel ditekan, Robert Huo menggerakan xiangqinya yang kedua, lalu beranjak pergi membukakan pintunya.
Hal yang membuatnya tercengang adalah, orang yang berdiri di depan pintu ternyata adalah seorang wanita cantik.
Bagian atas tubuhnya mengenakan kemeja sifon berwarna kecoklatan, bagian bawah tubuhnya mengenakan celana berpinggang tinggi, kakinya kemudian mengenakan sepasang sepatu hak tinggi berwarna hitam, ditambah dengan riasan formal yang membuatnya terlihat seperti seorang gadis yang sangat dewasa.
Wajahnya itu memiliki kecantikan yang tidak jauh berbeda dengan Natalie Ning, hidung yang mancung, mata yang tajam, tatapannya terasa seakan-akan hendak membaca isi pikiran setiap orang yang ia tatap.
Wanita ini adalah Nova Ji yang berada di dalam ingatan Shawn Li.
Robert Huo tidak menyangka bahwa Nova Ji akan berinisiatif untuk datang di pagi hari seperti ini.
“Kenapa, merasa terkejut melihatku datang?” Suara Nova Ji terdengar berbeda dengan Natalie Ning, suaranya terdengar sangat nyaring, senyaring tahu yang dipotong oleh sebilah pisau.
“Sedikit terkejut, silahkan masuk dan duduk, aku kebetulan ingin mencarimu,”ucap Robert Huo yang kemudian mempersilahkan dirinya.
Sikapnya terlihat sedikit santai, setidaknya tidak ada sangkutan dengan sikap untuk menyanjungnya, hal ini membuat Nova Ji merasa sedikit tercengang.
Shawn Li yang sebelumnya selalu terlihat seperti seekor tikus yang bertemu dengan seekor kucing saat melihatnya, ia bahkan tidak berani mengangkat kepalanya dan menatapnya. Namun hari ini, ia mempunyai sebuah aura yang sulit sekali dideskripsikan pada tubuhnya.
Aura seperti ini tidak hanya sebatas sebuah penampilan, namun memang sudah dari dasarnya.
Setelah memperhatikan Robert Huo selama beberapa detik, suara Gaby si gadis kecil akhirnya terdengar,”Wah, Bibi Ji!”
Ekspresi Nova Ji kini terlihat seperti biasanya kembali, ia tersenyum berjalan masuk ke dalam rumah, lalu berkata kepada Gaby yang sedang duduk di sisi meja,”Apakah kamu merindukan bibi? Lihat, aku membawa hadiah untukmu.”
Sambil berbicara, Nova Ji kemudian mengeluarkan sebuah gelang Givenchy, berjalan mengampirinya, membungkukkan punggungnya dan membantunya mengenakannya.
“Terima kasih, Bibi Ji!” Gaby merasa sangat senang hingga mengecup wajahnya sejenak.
“Benar-benar penurut.” Nova Ji tersenyum mengelus kepalanya, terlihat jelas bahwa hubungannya dengan gadis kecil ini cukup baik.
Setelah melihat Nova Ji, Gaby melihat kembali ke arah Robert Huo dan tiba-tiba bertanya,”Ayah, apakah ada yang perlu kalian urusi? Kalau begitu, kita main xiangqi lain kali saja.”
Ia berbicara dengan sangat lembut, hingga terdengar sangat peurut, namun anak-anak tetaplah anak-anak, tidak peduli seberapa pengertian mereka, mereka tetap saja tidak terlalu mampu menyembunyikan emosi yang sesungguhnya berada di dalam hatinya.
Saat melihat rasa kecewa yang tidak dapat ia sembunyikan, Robert Huo tentu saja tidak rela membiarkannya merasa kecewa, ia pun tersenyum dan duduk di depan meja, lalu berkata,”Tidak apa-apa, ayah bisa menemanimu bermain xiangqi sambil berbincang.”
“Benarkah!” Gaby langsung menjadi bersemangat,”Kalau begitu, kamu tidak boleh menyalahkan Bibi Ji karena sudah mengganggumu jika kamu kalah!”
“Tenang saja, aku tidak akan menyalahkan orang lain.” Sambil berbicara, Robert Huo kemudian menatap ke arah Nova Ji dan berkata,”Duduk saja terlebih dahulu, aku akan menemaninya bermain satu ronde, aku akan bermain sambil berbincang.”
“Apakah kamu tidak khawatir aku langsung berpaling pergi?” Tanya Nova Ji.
“Jika kamu dapat pergi semudah itu, kamu seharusnya sudah pergi melarikan diri dari tempat ini sejak awal. Lagipula, kamu adalah kaum elit dari sebuah keluarga besar, kamu tidak mungkin berpikiran sesempit itu, hingga harus berebutan waktu dengan seorang anak kecil,”ucap Robert Huo sekaligus menjalankan catur xiangqinya.
Nova Ji mengerutkan alisnya, ia dapat merasakannya dengan jelas, sikap dan nada bicara lelaki ini saat ini benar-benar memiliki perbedaan yang sangat besar dibandingkan sebelumnya.
Apa yang membuatnya berubah?
Nova Ji menebak segala jenis kemungkinan, namun ia tidak berinisiatif untuk menanyakannya, ia beranggapan bahwa ia sudah sangat menjaga harga dirinya dengan datang ke sini secara pribadi, bagaimana ia mungkin menanyakannya kepadanya lagi.
Hubungannya dengan Natalie Ning berjalan dengan sangat baik, ia juga sudah pernah memberikan bantuan yang sangat penting untuknya, tidak peduli apakah bersangkutan dengan perasaan pribadi ataupun alasan lainnya, Nova Ji berharap supaya Natalie Ning dapat menjalaninya dengan sedikit lebih baik.
Jadi, ia menyuruh Shawn Li untuk menjadi supir pribadinya, sekalipun lelaki ini sulit dihadapi, namun ia berusaha untuk mengontrol emosinya sendiri.
Dalam waktu dua bulan, Nova Ji terus menunggu Shawn Li untuk pergi bekerja, namun ia tetap saja tidak menerima kabar apapun.
Akhirnya, ia menelepon Natalie Ning dan baru mendapat kabar bahwa Shawn Li terus menetap di rumah, dimana ia hanya makan dan menunggu kematiannya, tidak mempunyai sedikitpun maksud untuk kembali bekerja.
Setelah meragukannya selama beberapa hari, Nova Ji akhrinya sudah tidak bisa menahannya lagi.
Ia sudah mempersiapkan setumpuk ocehan, namun pertemuannya dengan lelaki yang sudah pernah membuatnya merasa sangat kesal itu memberikan perasaan yang berbeda kepadanya.
Nova Ji bahkan diam-diam meraskan sedikit tekanan, lawan bicaranya jelas-jelas tidak menuturkan sepatah katapun, namun ia merasa semuanya dikontrol olehnya.
Semua ocehan yang sudah ia persiapkan pun tersendat di dalam tenggorokannya.
Sama halnya seperti saat ini, Robert Ho menggunakan anaknya untuk memicunya, Nova Ji benar-benar tidak bisa melawannya.
Tidak peduli apakah ia melangkah pergi ataupun bertengkar, semua itu hanya akan membuktikan bahwa ia sedang berebutan waktu dengan seorang anak kecil.
“Setelah menetap di rumah selama dua bulan, kamu sudah semakin pintar berbicara.’ Nova Ji mendengus, lalu berbicara dengan nada dingin,”Sepertinya energimu saat ini cukp baik, keadaan tubuhmu seharusnya juga sudah membaik, mengapa kamu masih saja tidak pergi bekerja? Apakah kamu benar-benar berharap Natalie akan terus membiayai kehidupanmu? Kamu adalah seorang lelaki, tidak peduli bagaimanapun, kamu tetap harus menjaga martabat seorang lelaki!”
“Sekakmat.” Robert Huo menggerakan xiangqi untuk mensekakmat, pada saat yang bersamaan juga menatap ke arah Nova Ji dan berkata,”Sebenarnya kebetulan sekali, aku awalnya juga ingin meneleponmu dan membicarakan permasalahan pekerjaan hari ini, akhirnya kamu pun datang.”
“Benar-benar kebetulan sekali, apakah kamu merasa aku akan mempercayainya,”ucap Nova Ji sambil tersenyum dingin.
“Terserah percaya ataupun tidak, perbedaannya tidaklah terlalu besar, hal yang paling penting adalah aku akan kembali bekerja mulai besok, jika sekakmat lagi, kamu akan kehabisan xiangqi,”ucap Robert Huo sambil menggerakan xiangqinya.
Gadis kecil yang duduk di seberanganya tercengang menatap papan xiangqi, seakan-akan tidak percaya bahwa ia kalah secepat itu.
Ia hanya pernah dikalahkan Shawn Li semudah ini ketika ia baru saja mulai bermain xiangqi, setelah itu, ia umumnya selalu menghabiskannya secara sepihak.
Gaby awalnya masih berpikir untuk mengalah, karena ayahnya sudah bersusah payah untuk menemaninya bermain xiangqi. Siapa yang menyangka bahwa kemampuan beramin xiangqi Robert Huo sehebat ini, ia bahkan tidak memberikan sedikitpun kesempatan baginya untuk melawan, hingga akhirnya langsung membuatnya sekakmat dalam sekejap.
“Boleh juga, latihan lebih lagi, kamu dapat bertarung untuk mendapatkan pexiangqi tingkat tiga tahun depan.” Robert Huo mengelus kepala gadis kecil itu sambil tersenyum untuk menenangkannya.
Ini bukan hanya merupakan sebuah sanjungan, kemampuan Gaby dalam bermain xiangqi benar-benar cukup baik, ia tergolong sangat baik diantara para amatir, pantas saja Shawn Li benar-benar dikalahkan habis-habisan olehnya. Pada hari biasa dimana ia tidak mempunyai kesibukan, ia umumnya kan mencari para petua yang senang bermain xiangqi di sekitar sini dan membandingkan kemampuannya.
Para orang tua yang umumnya mengakui dirinya tidak terkalahkan itu bahkan ia habisi hingga tidak mempunyai selera makan lagi.
Pada umur tujuh tahun, bakatnya ini benar-benar mengejutkan ketika ia mampu mencapai tingkatan seperti ini saat ia baru saja mempelajarinya selama beberapa bulan.
Robert Huo juga pernah mempelajari xiangqi selama beberapa tahun pada saat ia masih muda, pada saat ia masih berumur tujuh belas tahun, ia bahkan pernah pergi menghadiri perlombaan xiangqi individu tingkat nasional. Jika ia bersabar satu tahun lagi, menjadi pemenang seharusnya juga bukanlah masalah.
Namun sebagai orang yang memiliki masa depan yang paling cerah di antara para anggota Keluarga Huo, bermain xiangqi hanyalah hobi pada waktu luang, ia tidak dapat menjadikannya sebagai sebuah kepentingan di dalam hidupnya, jadi perjalanan Robert Huo untuk menjadi seorang master xiangqi pun terputus begitu saja.
Dalam beberapa tahun ini, ia umumnya lebih sering bermain weiqi yang lebih rumit dibandingkan xiangqi, dimana diperlukan kemampuan logika dan cara pikir yang lebih terlatih. Walaupun demikian, hal ini sudah lebih dari cukup untuk mengajari seorang gadis berumur tujuh tahun yang bahkan belum mencapai pecatur tingkat tiga.
Nova Ji yang berada di sampingnya itu mengerutkan bibirnya dan berkata,”Apa yang harus dibanggakan ketika kamu menang dari seorang anak berumur tujuh tahun, tidak tahu malu!”
Ia seharusnya tidak terlalu mahir dalam xiangqi, sehingga ia tidak bisa menilai taleta Gaby yang menakjubkan ini. Robert Huo tersenyum, ia tidak mengelaknya, sebaliknya Gaby yang membantu ayahnya untuk meredakan suasananya,”Bibi Ji, ayahku benar-benar sangat hebat hari ini!”
Novel Terkait
Si Menantu Dokter
Hendy ZhangMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniLelaki Greget
Rudy GoldMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraYama's Wife
ClarkAfter The End
Selena BeeInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li