Inventing A Millionaire - Bab 41 Bertoleransi
Kalau bisa, Daniel Huang lebih memilih untuk tidak kemari, tidak ada hal yang lebih mengesalkan daripada membiarkan Robert Huo menyaksikan kegagalannya.
“Siapa yang berkata tidak menginginkan kamu?” Robert Huo bertanya balik, di saat yang sama ia melihat ke Eugene Ning: “Kontraknya di mana?”
“Ha? Kontrak? Oh, di sini.” Eugene Ning sedikit bingung, setelah menyadarkan diri, ia buru-buru berlari ke samping meja, dan mengeluarkan kontrak yang sudah dicetak olehnya.
Menurut proses perekrutan, orang yang diwawancarai harus dipertimbangkan dengan cermat, dan kemudian diberi tahu apakah akan menandatangani kontrak.
Namun Robert Huo sangat tidak menyukai cara yang menghabiskan waktu seperti ini, kalau memang merasa orang yang diwawancarai lumayan oke, maka langsung menandatangani kontrak saja secara langsung, daripada ditunda-tunda malah terjadi hal yang tidak diinginkan.
Jadi, di bawah sarannya, Eugene Ning sebelumnya sudah menyiapkan beberapa kontrak dan menaruhnya di dalam ruangan kantor.
Mengambil kontrak tersebut dari Eugene Ning, Robert Huo meletakkan penanya serta kontrak tersebut di depan Daniel Huang, berkata: “Profesionalismu sangat bagus, menurutku kamu bisa langsung menandatangani kontrak. Tentu saja, jika kamu tidak puas dengan gaji masa percobaan yang ditetapkan di atas kita masih bisa membicarakannya.”
Baik Daniel Huang, atau Eugene Ning, mereka berdua pun terbengong di sana.
Ia tahu hubungan Daniel Huang dengan Robert Huo tidak begitu bagus, sebenarnya Eugene Ning juga seperti orang-orang yang ada di luar, mengira Robert Huo hanya ingin memanfaatkan kesempataan perekrutan ini untuk melawan saingannya saja.
Siapa tahu, dia baru masuk saja langsung ingin menandatangani kontrak dengan Daniel Huang?
Naskah apa ini?
Apalagi Daniel Huang, semakin bingung.
Tadinya ia mengira saat baru masuk pintu pasti akan menerima pukulan dari Robert Huo, siapa mengira baru sebentar saja ia langsung mengeluarkan kontrak, dan berkata jika tidak puas terhadap gaji, masih bisa dibicarakan.
Permintaan seperti ini, Daniel Huang tumbuh sebesar ini pun belum pernah mendengarkannya!
Dia sambil menatap Robert Huo, setelah agak lama baru bertanya dengan suara rendah, “Maksud kamu apa? Ingin menyedekahkan pekerjaan kepadaku untuk menghina aku?”
“Kamu sudah berpikir terlalu banyak, bukan aku yang membayar gajimu, Bos kamu adalah Eugene Ning, atau GM Huang di pabrik, aku hanya menjabat sebagai HR untuk sementara saja.” Robert Huo berkata dengan sangat serius: “Aku benar-benar merasa, tingkat profesionalmu sangat bagus, pertanyaan yang diajukan sebelumnya adalah semua dilema penting yang dihadapi Jingyun Water Heater, kamu bisa menjawabnya, maka tidak ada masalah untuk bergabung dalam tim ini, jadi aku harap kamu dapat mempertimbangkan pekerjaan ini dengan serius, baik itu membantu Eugene Ning, atau memberi sebuah tantangan kepada dirimu sendiri.”
Ekspresi dan nada Robert Huo yang serius itu, membuat Daniel Huang semakin terbengong.
Dia pernah membayangkan dirinya dipersulit, mungkin juga dipermalukan, bahkan mungkin berkelahi dengan pria ini.
Namun dia tidak pernah menyangka, dirinya akan menghadapi adegan seperti ini.
Ketulusan Robert Huo, Daniel Huang bisa merasakannya, kalau dia ingin mempermalukan dirinya, akting semacam ini, benar-benar sangat menakutkan orang.
Lagi pula, perlukah?
Sengaja memberikan sebuah pekerjaan kepadanya, lalu baru memecatnya lagi?
Membuat lelucon ini?
Daniel Huang mengerutkan alis, bertanya, “Kamu serius?”
“Sangat serius.” Kata Robert Huo.
“Kamu merasa aku akan setuju kah? Kalau benar Eugene Ning yang merekrut aku, melihat muka Kakaknya, bagaimanapun aku pasti akan membantu, tapi kamu…..” Daniel Huang menunjukkn ekspresi yang meremehkan.
Robert Huo tersenyum, dan berkata: “Sudah aku katakan, pekerjaan ini tidak ada hubungannya dengan aku, kamu datang kemari, Eugene Ning akan lebih santai, kamu tidak datang kemari, dia mungkin akan meminta bantuanku, karena di antara orang-orang yang dia kenal, mungkin tidak ada yang memahami e-commerce daripada aku.”
“Bercanda kamu, tidak ada orang yang lebih memahami e-commerce daripada kamu? Kamu anggap aku ini hanya pajangan saja?” Daniel Huang berkata dengan kesal.
“Kamu belum setuju untuk menandatangani kontrak, tentu tidak bisa terhitung.” Jawab Robert Huo.
Daniel Huang tidak mengatakan apa-apa, ucapan Robert Huo, jelas ingin memancingnya, Daniel Huang bisa merasakannya, namun rasa tidak senang di dalam hatinya, sudah menutupi akal sehatnya.
Setelah beberapa saat kemudian, dia melihat ke Eugene Ning, bertanya, “Orang ini benar-benar tidak bersama kamu?”
“Kakak ipar hanya bertanggung jawab untuk perekrutan kali ini, aku ingin meminta ia yang datang membantu aku, e-commerce terlalu rumit, jika tidak ada bantuan darinya, aku benar-benar…..”
Eugene Ning sambil menggaruk kepalanya, omongannya belum selesai, langsung dipotong oleh Daniel Huang.
“Apa yang rumit, memangnya tidak ada Shawn Li, bisnis ini langsung tidak jadi? Aku akan membantu kamu, aku jamin akan lebih baik daripada dia!” Daniel Huang berkata dengan suara rendah.
Dia tidak peduli gaji besar atau tidak, dalam masalah ini dia hanya peduli, apakah bisa menekan Shawn Li.
Sejak hari pertama ia kenal dengan Natalie Ning, orang di sekitar mereka sangat optimis terhadap mereka berdua, kekasih masa kecil, malah direbut orang di tengah jalan.
Jika dia memang merupakan orang hebat yasudah, tapi dia malah merupakan kutu buku yang tidak bisa apa-apa.
Setiap kali tetangga dan keluarga mengungkit kejadian ini, mereka membela Daniel Huang semua, dilihat dari manapun ia terlihat jauh lebih hebat daripada kutu buku itu.
Jadi setiap kali ia bertemu dengan Shawn Li, Daniel Huang secara tidak sadar ingin melawannya, biar semua orang tahu, termasuk Natelie Ning, melihat kalau dirinya memang jauh lebih hebat daripada Shawn Li.
Biarpun sekarang Natalie Ning dan Shawn Li sudah menikah selama bertahun-tahun, pemikiran seperti ini, sepertinya tidak pernah hilang dari Daniel Huang.
Melihat Daniel Huang setuju, Robert Huo pun tersenyum, lalu berkata kepada Eugene Ning: “Karena ini merupakan tetanggamu, maka nanti kalian berdua baru membicarakannya dengan lebih detil lagi, sekarang melanjutkan perekrutan terlebih dahulu.”
“Kamu bukan bos juga, banyak gaya.” Daniel Huang berkata dengan tidak senang.
Ucapan yang menentang seperti ini, adalah kebiasaan yang menjadi alamiah.
Robert Huo juga tidak keberatan, dan Eugene Ning sekalian membawa Daniel Huang keluar, dan berkata, "Kita akan membicarakan hal ini setelah perekrutan selesai."
“Baik, kalau begitu aku tunggu kamu.” Kata Daniel Huang.
Setelah mengantarnya keluar, Eugene Ning berkata kepada pelamar lainnya yang dalam antrean: "Silahkan masuk untuk melakukan wawancara secara berurutan."
Daniel Huang tidak banyak bertunda-tunda, berjalan ke samping dan berdiri diam, menunggu perekrutan ini berakhir.
Banyak orang yang melihat kemari karena penasaran, mereka mengira kalau Daniel Huang masuk ke dalam pasti akan dihina dulu, sekarang seharusnya ia meninggalkan tempat dengan wajah yang tidak enak dilihat.
Tapi melihat ekspresinya, sepertinya juga tidak merasa kesal, sangat tenang, dan dia juga sudah keluar, mengapa masih belum pergi juga?
Ada beberapa pelamar yang berdiri lebih dekat dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, mendekatinya dan bertanya: “Sobat, bagaimana kondisi di dalam? Apakah pewawancaranya mencari masalah dengan kamu?”
“Berani dia!” Daniel Huang melototi matanya, berkata: “Dengan keterampilan ia seperti ini, masih berani mencari masalah dengan aku?”
Semua orang saling memandang, apa ini artinya...
“Jadi kamu berhasil melamar pekerjaan ini?” Seseorang bertanya.
“Tentu saja, tidak merekrut aku, orang itu buta!” Daniel Huang berkata dengan bangga.
Sebagai karyawan pertama yang direkrut, ia merasa bangga dengan dirinya karena memiliki kesempatan untuk negosiasi dalam masalah fasilitas dan gaji, setidaknya dibandingkan dengan orang-orang ini, dia lebih menonjol dari keramaian.
Semua orang tercengang, di luar tadi mereka masih membicarakan apakah Daniel Huang akan marah-marah setelah ia keluar, atau apakah dia akan berkelahi di dalam.
Tapi, sekarang dia malah berkata kalau dia berhasil melamar pekerjaan ini?
“Kamu dan Pewawancara itu bukannya ada masalah ya? Bagaimana dia……” ada seseorang yang bertanya dengan bingung.
Kemudian seseorang langsung berkata, "Apa kamu tidak mengerti, Pewawancara sebenarnya sengaja menanyakan pertanyaan itu kepadanya, sobat ini menjawab dengan baik, makanya baru membiarkan dia menjadi orang pertama yang melamar pekerjaan tersebut secara langsung, ck ck, sepertinya Pewawancara kita jauh lebih bertoleransi daripada apa yang kita bayangkan, kalau aku, sehebat apapun kamu, aku juga tidak akan merekrut kamu!”
“Jadi kita di sini untuk melamar, Dia bertanggung jawab untuk perekrutan, inilah perbedaannya." Seseorang setuju, dan berkata: "Tapi benar juga katamu, setelah dimarahi, masih bisa menerimanya dengan tenang, bahkan memberi pekerjaan, memang benar sangat murah hati, sangat berkelas!”
Dengan cepat, pembahasan orang-orang pun berubah dari Daniel Huang menjadi Robert Huo.
Tentu saja, kebanyakan dari mereka adalah pujian.
Setelah mendengar kata-kata tersebut, Daniel Huang secara tidak sadar ingin membantah, namun ucapan yang sudah sampai diujung mulut, ia menelannya lagi.
Karena dia tidak tahu harus bagaimana membantah kata-kata itu, dirinya benar-benar memarahi Robert Huo, bahkan saat sampai di dalam, dirinya juga menunjukkan wajah yang tidak senang kepadanya.
Walaupun demikian, Robert Huo tetap memberikan sebuah pekerjaan kepada dirinya.
Pengakuan sepertinya ini, sejujurnya, untuk sesaat itu, Daniel Huang benar-benar merasa sangat terharu.
Bahkan jika itu adalah musuh, namun mendapatkan pengakuan seperti itu pasti akan membuat orang merasa emosional, Daniel Huang pun tidak terkecuali.
Dia melihat ke arah pintu dengan diam-diam, tatapannya terlihat sedikit bingung, Shawn Li ini, sejak kapan menjadi bertoleransi seperti ini?
Biasanya saat bertemu dengan dirinya, bahkan tidak pernah memberi ekspresi yang ramah, hari ini dirinya memarahinya, malah mendapatkan pekerjaan.
Belum lagi konflik hari ini, hanya masalah bahwa dirinya menyukai istrinya saja sudah cukup membuat banyak pria menganggap ini sebagai dendam kesumat!
Bisa memberi pengakuan seperti ini di bawah kondisi seperti ini, bukanlah sesuatu yang bisa diungkapkan dengan kata bertoleransi saja.
Novel Terkait
Mi Amor
TakashiEternal Love
Regina WangCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyLelaki Greget
Rudy GoldMy Greget Husband
Dio ZhengMy Cute Wife
DessyInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li