Inventing A Millionaire - Bab 71 Perhatian

“Paman sibuk bekerja, tidak punya waktu untuk datang.” Jawab Natalie Ning.

"Kalau begitu dia..."

"Stella, kita sudah harus pulang, siang nanti masih harus mengerjakan pekerjaan rumah.” Kata Freya Gu menyela dengan cepat, dan berkata kepada Natalie Ning: "Aku akan membawanya mengejar bus, sampai jumpa Nona Ning.”

"Sampai jumpa.” Kata Natalie Ning.

Freya Gu menarik Stella Yue yang terlihat enggan berjalan menuju tempat pemberhentian bus.

Sampai di Halte Bus, Natalie Ning yang kebetulan lewat bersama dengan Gaby.

“Sampai jumpa Bibi Gu!” Gaby melambaikan tangan.

"Sampai jumpa Gaby.”

Melihat ibu dan putri yang bercanda di atas sepeda, Freya Gu merasa sangat iri dalam hati.

Dulu, dia juga pernah sebahagia ini, sayangnya benar-benar hancur karena kecelakaan mobil.

Stella Yue juga menatap ke arah teman kecilnya pergi.Setelah beberapa saat, dia menarik sudut baju Freya Gu dengan pelan.

“Kenapa?” Freya Gu menundukkan kepala dan bertanya.

"Ibu ....." Stella Yue bertanya dengan bingung: "Apakah Paman Li benar-benar tidak akan pernah datang lagi? Dia bilang dia ingin membuatkan ayam rebus kuning untukku, tapi dia belum membuatkannya."

Freya Gu terdiam sesaat. Lalu dia berkata: "Paman tidak akan datang lagi, tapi ibu bisa belajar bagaimana cara membuatnya, nanti akan aku buatkan untukmu, bagaimana?”

“Tidak mau! Yang kamu buat tidak seenak buatan Paman!” Stella Yue memalingkan wajahnya, seolah-olah dia sangat marah.

Freya Gu tidak berdaya, tapi tidak bisa menegur putrinya, karena dia tidak bisa memberinya masa kanak-kanak yang sempurna, ini adalah kelalaiannya sebagai seorang ibu.

Ketika bus tiba, Supir membunyikan klakson sebagai pengingat.

Sebelum masuk ke dalam bus, Freya Gu untuk terakhir kalinya melihat kearah sana, dan menghela nafas kembali, dia dan putrinya masuk ke dalam bus.

Malam hari setelah Robert Huo pulang kerja, dia sibuk membuat ikan asam manis di dapur, Natalie Ning baru selesai memeriksa pekerjaan rumah Gaby, lalu dia mendapat telepon ibunya Cornelia Deng.

“Beberapa hari ini bagaimana?” Cornelia Deng menanyakan kabarnya dulu, terutama apakah Robert mempertahankan perubahannya yang baik.

Natalie Ning tentu saja memilih kata yang enak didengar, tentu saja merupakan kebenaran.

Sejak dia menikah sampai sekarang, tidak ada yang membuatnya merasa lebih baik daripada sekarang.

Setelah Cornelia Deng memastikan suasana putrinya memang dalam kondisi yang baik, dia merasa lebih lega.

“Kamu tidak meneleponku secara khusus karena menanyakan ini kan?” Tanya Natalie Ning.

“Ya dan juga tidak.” Cornelia Deng bertanya: “Bukannya belakangan ini rumah di Komplek Hongyuan Street akan dibongkar?”

“Hm, baru mengirimkan surat pemberitahuan, belum datang memeriksanya bagaimana kamu mengetahuinya?” Tanya Natalie Ning.

“Kata Tuan Hu tetangga sebelah, dia mempunyai rumah di sebelah rumah kalian. Dia bilang tidak lama lagi akan dibongkar.” Kata Cornelia Deng: “Kebetulan Putranya Jason Hu sepertinya bekerja di Perusahaan yang bertanggung jawab atas pengembangan komplek sana. Kita kan sudah lama bertetangga, Kata Tuan Hu, nanti biar putranya membantu kalian mendapatkan nomor yang bagus, agar kalian bisa duluan memilih rumah. Beberapa hari lagi kamu dan Shawn Li datanglah kemari, membelikan mereka makanan yang enak, sedikit bersikap sopan."

"Tapi Shawn Li bilang dia tidak berencana mendapatkan rumahnya lagi, dia ingin mengambil uang pembongkaran, dan membeli rumah di tempat lain.” Kata Natalie Ning.

“Ah? Tidak mau rumahnya lagi? Dia ingin membeli dimana?” Tanya Cornelia Deng.

"Sepertinya di sisi barat laut, aku juga tidak begitu jelas." Kata Natalie Ning.

Sebelumnya saat pembongkaran Robert Huo membicarakannya sedikit dengannya, tapi tidak terlalu jelas. Selain itu, Natalie Ning tidak terlalu peduli di mana dia tinggal, jadi dia tidak banyak bertanya.

“Barat Laut? Tempat yang sangat jauh, kedepannya Gaby akan sangat jauh pergi ke sekolah!” Cornelia Deng tiba-tiba teringat sesuatu, dan bertanya:“ Apakah karena masih harus menambah harganya? Kalian tidak bisa mengeluarkan uang sebanyak itu ya? Jika kekurangan uang, katakan pada ibu .....”

"Sungguh bukan karena kekurangan uang. Shawn Li mendapatkan bonus beberapa waktu lalu, sekitar enam tujuh puluh ribu Rmb. Aku juga ada satu dua puluh ribu Rmb, jika benar-benar tidak bisa, kami juga bisa mendapatkan pinjaman.”

"Pinjaman apa! Sudah bertahun-tahun, baru menabung sebanyak itu? Apa yang dilakukan Shawn Li!” Tiba-tiba terdengar suara Ardi Ning: “Sudah, keputusannya seperti ini, Akhir pekan bawa Gaby kemari, sekalian mengundang Tuan Hu makan di rumah kita. Masalah uang kamu tidak perlu khawatir, ada aku dan ibumu, kalau tidak bisa juga kita manfaatkan bocah itu!”

"Hei, hei, aku belum selesai bicara ..."

"Apa yang harus dikatakan lagi, tutup telepon!"

Terdengar suara Cornelia Deng dan Ardi Ning samar-samar saling bersahutan, lalu telepon ditutup.

Natalie Ning tersenyum pahit, temperamen ayahnya benar-benar tidak berubah sama sekali, tetapi seiring bertambahnya usia, dia tampaknya semakin mudah tersinggung.

Robert Huo membawa ikan asam manis, bersama dengan Gaby yang melompat keluar dari dapur. Melihat dia yang linglung dengan ponsel ditangannya, dia bertanya: “Ada apa? Siapa yang menelepon?”

"Ibu dan ayah ..." Natalie Ning mempertimbangkan kalimat berikutnya, lalu berkata: “Kata Ayah dan Ibu, Anak Tuan Hu tetangga kita bekerja di perusahaan real estate. Nanti, dia bisa membantu kita mendapatkan nomor, jadi lebih mudah untuk memilih rumah. Mereka meminta kita akhir pekan ini pulang bersama Gaby, lalu mengundang Tuan Hu dan keluarganya makan malam.”

Mengenai masalah uang, Natalie Ning tidak mengatakan apa-apa, dia merasa bahwa hal semacam ini akan dengan mudah melukai harga dirinya.

Suaminya memang sudah banyak berubah sekarang, tapi keluarga mereka tidak punya uang lebih itu adalah kenyataan.

Jika bukan karena puluhan ribu Rmb bonus yang diberikan oleh CEO pabrik Huang, sekarang hanya ada 20.000 Rmb yang telah berusaha dihemat oleh Natalie Ning.

Di zaman sekarang bisa dengan mudahnya menghabiskan seratus Rmb, apalagi hanya memiliki dua puluh ribu Rmb, sama sekali tidak bisa menyelesaikan masalah ini.

“Apakah kamu tidak mengatakan pada mereka kita tidak menginginkan rumah itu?” Tanya Robert Huo.

"Sudah kukatakan, tapi ayah dan ibu merasa barat laut terlalu jauh, tidak sebagus disini, dan sedikit jauh dari sekolah Gaby .....”

Robert Huo berpikir sejenak, lalu tersenyum berkata: “Ayah dan ibu cukup perhatian pada kita, kalau begitu kita makan dulu, nanti kita akan bicarakan lagi setelah akhir pekan ke sana.”

"Tapi kamu bukannya ingin ..."

“Itu bentuk perhatian orang tua, tidak bisa ditolak. Ini semua bisa kita sesuaikan. Selain itu, karena bertetangga, walaupun tidak meminta bantuannya, mengundang makan juga wajar untuk mempererat hubungan.” Kata Robert Huo.

Natalie Ning sedikit banyak merasa tersentuh, dia dapat melihat, Robert Huo memang tidak berencana mendapatkan kembali rumah itu, tapi tidak menganggap serius hal ini dengan orang tua.

Di mana pun dia akhirnya membeli rumah, setidaknya apa yang dia lakukan sekarang masih sangat hangat.

Natalie Ning yang sudah sangat lega, berjalan mendekat dan mengambil sumpit, mengambil sepotong daging ikan, lalu meletakkannya di samping mulut Robert Huo, tersenyum berkata: “Melihat karena kamu pandai berbicara, silahkan makan ikan ini sebagai hadiah.”

Sangat jarang suasana di dalam rumah sehangat ini, jadi Robert Huo tidak menolaknya, lagipula hanya menerima makanan dari sumpit saja.

Adapun tentang pola pikir Ardi Ning, Robert Huo mengerti dengan sangat baik.

Sulit bagi orang tua untuk melihat tren masa depan dan menjelaskannya kepada mereka. Ini bisa dimengerti.

Berdasarkan temperamen Ardi Ning, ditambah lagi dengan prasangka Ardi Ning, yang terburu-buru, kerja keras yang telah dia lakukan sebelumnya akan kembali sia-sia.

Daripada memperburuk hubungan keluarga karena masalah ini. Akan lebih baik jika mengikutinya saja.

Rumah di dalam komplek bukanlah masalah besar bagi Robert Huo, ingin membeli di Barat Laut, menurutnya masih akan banyak kesempatan.

Bahkan jika tidak bisa membelinya sekarang, tidak berbahaya.

Namun jika hal ini bisa digunakan untuk mempererat hubungan kedua belah pihak, ini lebih pantas.

Minggu, Gaby kembali melompat-lompat di atas tempat tidur pagi-pagi sekali, dan menarik Natalie Ning yang sedikit lelah karena setiap hari bekerja sampai jam 12: “Ibu,ibu, cepat bangun, matahari telah bersinar!”

Natalie Ning yang merasa terganggu karena dia, tepat ketika dia bangun, Robert Huo menahan bahunya.

Lalu, Robert Huo menggendong Gaby, berkata: “Ibu butuh istirahat, Ayah akan membawamu sikat gigi, nanti makan telor mata sapi atau roti keju?”

"Bisakah makan roti keju dengan telur mata sapi? Yang manis?"

"Tentu saja bisa."

Kata ayah anak itu sambil berjalan menuju kamar mandi.

Natalie Ning berbaring di atas tempat tidur, setengah memicingkan matanya melihat ayah anak itu, rasa kantuk perlahan menghilang, hanya ada perasaan hangat yang mengalir di dalam hatinya.

Setelah mandi dan makan, setelah bersiap-siap mereka bertiga satu kelarga naik taksi pergi ke toko buah.

Saat pertama kali bertemu Robert Huo, sikap Natalie Ning sangat dingin, sama sekali tidak berencana menyapanya. Malah sikap Cornelia Deng jauh lebih baik, dia berinisiatif mengajak Robert Huo berbicara.

Dalam beberapa hari terakhir, truk Howard Xia yang mengantarkan buah segar, setiap hari tepat waktu mengantarkan buah-buah segar, orang-orang di sekitar tahu bahwa Toko Buah keluarga Ning menghabiskan banyak uang untuk memasukkan buah dari Toko Howard Xia, dan lagi tidak menaikan harganya.

Baik itu pelanggan tetap ataupun orang baru, semuanya suka disini membelinya.

Toko Freya Gu perlahan menjadi sepi, setiap hari dia menggertakkan gigi, tetapi tidak ada yang bisa dia lakukan.

Juga tidak bisa seperti Ardi Ning memasukkan barang dari Howard’s Fruit, tidak ada artinya menghasilkan uang jika merugi.

Novel Terkait

Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu