Inventing A Millionaire - Bab 288 Mengumpulkan

Berdasarkan kelakuan si palsu itu, Robert Huo bisa memilih beberapa calon yang menentang Keluarga Huo, persis seperti saat dirinya melawan orang-orang Keluarga Ji, mencari sekelompok orang terlebih dahulu untuk mendukung diri sendiri, lalu menggunakan mereka untuk melawan yang lain.

Dengan lebih profesional, ia ini melawan seseorang dengan cara yang tidak langsung.

Setelah menutup tubuh Zila Tang dengan selimut dan memastikan suhu pendingin ruangan, Robert Huo pun meninggalkan ruangan.

Hotel mewah yang seperti ini, tidak perlu terlalu mencemaskan keamanan Zila Tang untuk tinggal sendiri. Tamu yang bisa tinggal di dalam suite bintang lima bukanlah orang biasa. Jika terjadi suatu masalah, urusan hotel akan sangat besar.

Setelah meninggalkan kamar, Robert Huo menghubungi Griffin Huo untuk memberi tahunya bahwa Zila Tang sedang berada di sini.

Karena saat minum, Zila Tang ada bilang bahwa ia tidak memberi tahu siapapun untuk datang ke sini. Seharusnya sekarang ada banyak orang yang sedang mencarinya.

Mengetahui Zila Tang tengah berada di Robert Huo sana, nada bicara Griffin Huo sangatlah terkejut. “Mengapa ia pergi mencarimu?”

Perilaku si palsu terhadap Zila Tang yang buruk telah tersebar luas di kalangan anggota Keluarga Huo. Tiga puluh menit yang lalu, Griffin Huo baru menghubungi Zila Tang, tapi ia hanya dapat mendengar petunjuk ponsel yang tidak aktif.

Saat ia tengah ragu mau pergi mencari Kak Robert untuk menyatakan rasa bingung dan ketidakpuasan, dirinya tiba-tiba menerima panggilan dari Robert Huo.

Bagi Griffin Huo, Zila Tang mungkin saja mencari sahabatnya untuk bercerita, tapi siapa sangka ia bisa pergi begitu jauh untuk mencari orang yang kurang dikenalnya.

Hal yang terpenting adalah pria ini!

“Ia mencari diriku bukanlah hal yang penting. Hal yang terpenting adalah Keluarga Huo bahkan tidak bisa melindungi seorang wanita yang sudah bertunangan, bukankah ini kurang baik?” ujar Robert Huo.

Griffin Huo menghela nafas, berkata dengan tak berdaya. “Apa dayaku? Martabat Kakak Robert begitu tinggi, siapa yang berani menyalahkannya?”

Robert Huo terdiam, karena ia tiba-tiba menyadari terjadinya masalah yang seperti ini, kemungkinan ada kaitan besar dengan dirinya.

Dulu ia selalu berpikir bahwa kekuasaan keluarga itu harus terpusat, tidak boleh tersebar. Kalau tidak, masalah yang tidak jujur akan sering terjadi, sehingga ia tidak dapat menjalani keinginan dan rencananya dengan baik.

Setelah mengalami pertarungan keluarga berkali-kali, beberapa orang yang tidak melakukan hal-hal berguna dan tidak mau menyerahkan kekuasaannya pun dipermainkan kejam olehnya.

Ditambah setiap keputusan Robert Huo itu terbukti benar dan membawa peningkatan yang besar bagi keluarga. Dengan seperti ini, orang yang berani melawannya hampir tidak pernah ada lagi.

Kalaupun ada, orang-orang itu juga tidak akan menunjukkannya dengan mudah.

Robert Huo memegang sebagian besar kekuasaan, kata-katanya seperti tidak dapat diubah dan orang lain hanya bisa menaatinya. Siapa yang berani menentang?

Hingga sekarang, mau perilaku si palsu itu terhadap Zila Tang itu cukup aneh, tapi tidak ada orang yang berani mengungkapkan rasa ketidakpuasan mereka, apalagi menentang.

Ia tidak lagi mengatai Keluarga Huo dan hanya berkata kepada Griffin Huo. “Kamu beritahu orang Tang’s Corp untuk jangan khawatir. Ia sangat baik di sini. Jika ingin menjemputnya, datanglah setelah dua hari lagi.”

“Baik, aku akan memberi tahu mereka. Tapi aku tidak bisa memastikan apakah mereka mau menunggu atau tidak.” Ujar Griffin Huo.

Zila Tang adalah satu-satunya anak perempuan Dirut Tang, orang yang paling disayangi dalam satu perusahaan, tidak ada satupun orang yang ingin ia mengalami sesuatu. Jadi setelah orang-orang Tang’s Corp menerima berita tersebut, mereka pun langsung datang minta Zila Tang.

Meskipun tidak dapat langsung menjemput Zila Tang pergi, setidaknya mereka juga harus memastikan bahwa ia itu aman.

Untuk hal ini, Robert Huo tentu mengetahuinya, jadi ia pun tidak banyak bertanya.

“Apakah aku boleh berbincang dengan Kak Zila?” tanya Griffin Huo.

“Ia mabuk dan sudah tidur.” balas Robert Huo.

“Mabuk?” Suara Griffin Huo seketika meninggi beberapa tingkat. “Kamu tidak melakukan apa-apa kepadanya, bukan?”

Robert Huo terdiam beberapa detik, lalu membalas. “Tentu saja!”

Lalu ia langsung memutuskan panggilan, meninggalkan Griffin Huo yang kebingungan di sana.

Apa yang dimaksud dengan tenang saja? Maksudnya pasti ingin melakukan sesuatu, atau pasti tidak melakukan apapun?

Setelah itu, Robert Huo pun meninggalkan hotel, naik taksi pulang.

Di saat yang sama, Timmy Wang tiba di sebuah lembaga Pendidikan.

Mendorong pintu, ia menemukan puluhan siswa yang duduk di dalam ruangan. Sedangkan di depan mimbar, seorang pria yang berusia tiga puluh tahun lebih tengah menulis beberapa poin pelajaran di atas papan tulis.

Saat melihat Timmy Wang, pria yang memakai kacamata itu agak terkejut.

Wajah Timmy Wang terukir senyuman dan berkata, “Kak Ma, guru menyuruhku untuk memanggilmu pulang kerja.”

Pria berkacamata itu gemetar pelan, bahkan kapur hampir saja jatuh ke lantai. Setelah keterkejutan di awal, ia pun melempar kapur dengan senang, berlari ke hadapan Timmy Wang, bertanya dengan sangat semangat. “Sungguh? Bos benar-benar sudah kembali?”

“Hmm.” Timmy Wang mengangguk.

“Ayo pergi!” Pria berkacamata itu tanpa ragu menariknya berjalan ke luar.

Murid-murid di kelas terkejut melihat semua ini. Ada seorang murid yang berani dan berteriak, “Guru Ma, lalu bagaimana dengan kita?”

“Kalian?” Pria berkacamata itu tertawa kencang dan berkata, “Terserah apa yang mau kalian lakukan. Aku tidak mengajar les lagi!”

Lalu mereka berdua berlangkah cepat ke luar ruangan dan meninggalkan murid-murid yang saling berpandang kebingungan.

Empat jam kemudian, mereka berdua tiba di sebuah perusahaan jasa kunci.

“Jasa buka kunci lima puluh RMB, pasang kunci biasa delapan puluh RMB, pasang kunci digital seratus lima puluh RMB.” Pria yang tengah membongkar kunci tua terus merunduk berkata.

“Kak Qi!” teriak pria berkacamata.

Tangan pria itu gemetar pelan, kemudian mengangkat kepala. Saat memandang pria berkacamata dan Timmy Wang, wajahnya pun terpenuhi rasa terkejut.

Timmy Wang tersenyum memandangnya berkata, “Kak Qi, guru memanggilmu pulang kerja.”

Pria bermarga Qi itu memandangnya, lalu memandang lagi pria berkacamata. Akhirnya tanpa banyak cakap, ia langsung membuang kunci di tangannya dan berkata, “Ayo pergi!”

Masih kata-kata singkat yang sama dan memiliki maksud perasaan semangat yang sama.

Kebetulan saat itu ada pelanggan yang masuk ke dalam dan berkata, “Pak, aku lupa bawa kunciku lagi, tolong nanti bantu aku buka kuncinya.”

“Aku tidak kerja lagi, kamu cari orang lain saja.” Pria bermarga Qi itu selesai berkata, lalu menarik Timmy Wang dan pria berkacamata langsung pergi.

Pelanggan itu memandang punggung kepergian beberapa orang itu dengan terkejut, lalu memandang lagi alat-alat kunci yang memenuhi ruangan itu. Kamu tidak mau bekerja lagi, hingga toko juga tidak ditutup? Apakah tidak takut ada orang yang datang mencuri?

Kejadian yang sama terjadi di berbagai tempat.

Beberaoa orang yang ikut kerja dengan Robert Huo sekarang berpencar di berbagai tempat, masing-masing menjalani usaha sendiri.

Ada yang mengajar, ada yang menjalankan jasa buka kunci dan juga ada orang yang menjual daging babi.

Biasanya bertemu dengan mereka, pasti hanya menganggap mereka sebagai orang biasa. Tapi siapa yang menyangka bahwa beberapa tahun yang lalu, mereka ini pernah menimbulkan kericuhan di pasar sekunder.

Sekarang sekalinya Timmy Wang membuka mulut, mereka sama sekali tidak ragu, langsung membuang pekerjaan mereka dan pergi begitu saja.

Tidak ada orang yang rela untuk menerima hidup biasa. Sebelumnya mereka hidup merendahkan diri hanya demi mereka bisa diam-diam menyelesaikan misi saat ada seseorang yang memerlukan mereka.

Orang yang seperti mereka, lebih baik memperoleh pusat perhatian yang sedikit, yang terbaik adalah satu dunia tidak mengetahui keberadaan mereka.

Dengan seperti ini, mereka jadi lebih mudah untuk menjalani misi.

Robert Huo sama sekali tidak peduli terhadap beberapa masalah ini, atau bisa dikatakan ia ini bukanlah dewa, ia sama sekali tidak mengetahui apa saja yang orang lain lakukan.

Ia hanya perlu tahu, setelah perintahnya sudah diberikan, pasti akan ada orang yang dapat menyelesaikan masalah untuknya.

Saat Timmy Wang sibuk mencari orang, Robert Huo tengah masak di rumah.

Menunggu Natalie Ning membawa Gaby pulang, meja makan pun sudah terpenuhi dengan makanan.

Gaby berteriak senang, lalu mengambil sepotong daging asam manis ke dalam mulut dan tidak lupa juga untuk memuji. “Ayah hebat sekali! Enak sekali!”

“Belum cuci tangan sudah makan? Cepat cuci tangan sana!” ujar Natalie Ning.

“Tak apa-apa, tunggu ia selesai makan sepotong ini baru pergi cuci saja.” Ujar Robert Huo.

“Kamu terus memanjakannya, lihatlah dirimu bisa memanjakannya hingga kapan!”

Meskipun Natalie Ning berkata seperti itu, tapi hatinya sangatlah bahagia, bahkan wajahnya pun terukir penuh dengan senyuman, karena ia sangat menyukai suasana seperti ini. Melihat suami menyayangi putrinya, rasa itu merupakan rasa yang paling diinginkan setiap istri.

“Ayah yang terbaik! Aku paling sayang Ayah!” ujar Gaby menjilat.

“Dasar bocah penjilat!” Natalie Ning mendecih berkata, “Apakah dunia ini hanya Ayahmu yang terbaik? Apakah Ibu tidak baik?”

“Ibu juga baik, tapi Ayah yang terbaik. Ayah bisa masak makanan enak untukku!” ujar Gaby sambil terkikik.

“Ibu yang terbaik. Tidak ada ia, bagaimana mungkin ada kehidupan bahagia yang seperti kita sekarang ini. Menurutmu benar, bukan?” ujar Robert Huo.

Gaby bertingkah untuk berpikir. Beberapa saat kemudian, ia baru mengangguk berkata, “Baiklah, apa yang Ayah katakan itu benar.”

Gayanya yang berlagak seperti orang dewasa sungguh membuat tawa Natalie Ning Pecah. Sepasang Ayah dan putri ini sungguh hebat dalam berbicara, sehingga orang tidak dapat marah kepada mereka.

Lalu Robert Huo pun membawa Gaby pergi mencuci tangan, baru datang makan.

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu