Inventing A Millionaire - Bab 130 Dia Datang

Sambil memegang winenyam, Thiago berdiri, dia melangkah pelan kehadapan Natalie.

Tatapannya membuat Natalie mundur.

Namun belakangnya adalah beberapa lelaki kekar itu, dia tidak bisa mundur lagi.

Thiago mengulurkan tangannya dan memegang dagunya, "Aku tidak tahu apakah jika melakukan hal tertentu apakah kamu akan tetap begitu tenang ataupun akan lebih garang daripada yang aku bayangkan?"

Natalie bukanlah orang bodoh, dia sudah adalah ibu dari seorang anak, dia tentu saja mengerti maksud Thiago.

Ini membuat detak jantungnya menjadi cepat sekali, rasa takut kembali muncul dibenaknya.

"Kamu jangan melakukan hal sembarangan! Suamiku tidak bisa menemukanku, dia pasti akan melapor polisi, jika kamu lepaskan aku sekarang, aku bisa membujuknya untuk tidak melakukan itu!" Natalie tanpa sadar menarik erat bajunya dan berusaha untuk membujuknya.

NAmun tamapang takut dan berusaha tenang ini malah semakin memancing nafsu Thiago.

"Jangan takut........" Dia memberikan wine keorang disampingnya, wajahnya terlihat senang, sambil berjalan kearah Natalie, dia sambil berkata, "Wanita cantik sepertimu tidak akan aku perlakukan terlalu kasar."

"Kamu jangan mendekat! Jika kamu sembarangan, aku......" Karena panik, dibenak Natalie hanya ada Robert saja, "Suamiku tidak akan melepaskanmu!"

Mendengar perkataan ini, Thiago berhenti sejenak dan mencibir, "Dia tidak melepaskan aku, aku yang tidak akan melepaskan dia, dia berani tidak sopan terhadapku, dia harus membayarnya, aku tidak hanya menginginkanmu, aku juga mau dia sengsara seumur hidup! Membuatnya seperti seekor anjing dan memohon dihadapanku terus!"

"Dia, dia sangatlah hebat, dia juga mengenal banyak orang........"

"Hahahaha......." Thiago tertawa lepas, "Sebanyak apapun orang yang dia kenal, apakah ada sebanyak yang aku kenal? Aku adalah Tuan Muda Keluarga Huo, dan berada ditingkatan level 2, apakah kamu tahu apa lambangnya itu? Artinya nya adalah sekalipun orang paling hebat di kota ini juga hanyalah sampah dihadapanku! Jika bukan beberapa hari yang lalu ada Griffin, kamu kira aku karena takut dengan suamimu makanya tidak membuat perhitungan dengan kalian?"

Natalie semakin putus asa, dia benar-benar tidak mengerti makna dari tingkatan level dua keluarga Huo.

Namun dari tampang sombongnya Thiago, jelas adalah orang yang hebat.

Jadi barulah dia berani melakukan hal melanggar hukum seperti ini, dan sama sekali tidak takut dengan hukum.

Thiago semakin mendekat, Natalie sama sekali tidak punya jalan mundur, dia hanya bisa menatapi lelaki berekspresi mesum dihadapannya terus mendekat, dan mengulurkan tangan kearahnya.

Didetik itu, Natalie ketakutan parah.

Thiago juga merasa dia ketakutan parah, didalam hatinya masih sedang membayangkan hal yang akan terjadi nanti, bersamaan dengan itu, tangannya menyentuh wajah Natalie, sentuhan lembut itu bahkan membuatnya gemetaran.

Sungguh luar biasa, hanya kulit saja begitu membuat orang tersentuh, jika benar-benar melakukan sesuatu, bukankah itu akan nikmat sekali?

Disaat ini, Natalie tiba-tiba menjerit dan mengangkat tangan lalu menamparnya.

Thiago kaget dan suara tamparan membuat seluruh pabrik menjadi sunyi.

Beberapa detik kemudian, seorang lelaki kekar menjambak rambutnya dan memaki, "Dasar wanita hina, apakah kamu cari mati?"

"Lepaskan dia!" Kata Thiago.

Lelaki kekar itu lalu melepaskan Natalie yang matanya ingin menangis, Thaigo terus menatapinya, tangannya memegang wajahnya yang tertampar, "Ini adalah tamparan kelima dari kalian suami-istrii berdua, tenang saja, satu kali tamparan satu kali, setelah aku lelah, mereka akan menggantikan aku, hari ini jika aku tidak membuatmu tahu apa namanya sengsara, aku tidak bermarga Huo lagi!"

"Kamu, beraninya kamu! Shawn tidak akan melepaskanmu!"

"Aku malah berharap dia datang sekarang, sebisa mungkin sekarang langsung muncul, jika begitu aku akan membiarkannya melihat dengan mata kepadanya sendiri, betapa menyedihkannya hidupnya! Setelah selesai memberi pelajaran kepadamu, aku akan pergi membuatnya cacat!" Kata Thiago dengan nada dendam.

Dari kecil sampai dewasa, ini pertama kalinya dia dipukul oleh orang yang bermarga lain daripada Huo.

Sudahlah jika Robert saja, setidaknya itu karena dirinya punya pemikiran mesum kepada istrinya, namun wanita ini juga berani memukulnya, sungguh berani sekali!

"Kalian semua pemanasan dulu, dan tunggu disamping, nanti giliran kalian." Kata Thiago.

Beberapa lelaki kekar itu terlihat menantikan, ketika melirik kearah Natalie lagi sudah mempunyai tatapan aneh.

Ketika menangkap Natalie, mereka tidak berani sembarangan, karena Thiago pernah memerintah bahwa ingin melihat wanita ini tidak kurang apapun ketika dibawa kesini.

Namun sekarang, beberapa orang kelas bawahan ini mana mungkin bisa menahan nafsunya terhadap wanita cantik seperti ini yang bahkan tidak mungkin mereka dapatkan biasanya.

Mereka sengaja membuat setengah lingkaran, dan membuat Natalie baik ingin berlari kearah manapun juga tidak bisa, dan hanya bisa melihat Thiago semakin mendekat saja.

sambil jalan, Thiago sambil melepas jaketnya, "Tenang saja, tadi aku sudah bilang tidak akan terlalu kasar, sekarang aku sudah berubah pikiran, aku akan memberitahumu apa yang harus dibayarkan dari tamparan ini, aku akan membuatmu menyesal tindakan dirimu sendiri, dan akan merekamnya, dan memperlihatkan ke orang diseluruh dunia, betapa menggodanya istri orang itu! Apakah kamu tahu apa yang dimaksud dengan lebih baik mati daripada hidup? Itulah masa depan kalian!"

Natalie penuh rasa putus asa, sepanjang perjalanan, dia terus melihat jalanan disekeliling menjadi semakin terpencil.

Dan mereka tiba di pabrik yang tidak mungkin ada orang lain datang.

Hari ini, dia ditakdirkan untuk sengsara, tidak ada orang yang bisa menolongnya.

Sekalipun didalam hatinya, dia sangatlah berharap bahwa suaminya akan muncul dan menolongnya, namun Natalie tahu bahwa itu tidaklah mungkin terjadi.

Hpnya sudah direbut oleh lelai kekar tadi, Robert pernah menelepon, namun dia sama sekali tidak tahu dimanakah dirinya berada.

Mungkin sekarang dia sedang bertanya kepada ayah dan ibu atau mungkin sedang mencarinya dengan panik.

"Shawn........." Natalie memanggil nama ini, dia seolah membuat sebuah keputusan saja, dia berkata kepada Thiago, "Jika kamu berani melakukan hal tidak senonoh kepadaku, aku akan bunuh diri mengigit lidah!"

Thiago terhenti sejenak dan tertawa terbahak-bahak, "Bunuh diri gigit lidah? Kamu mau menjadi wanita suci zaman dulu? Baiklah, kamu gigit saja, setelah kamu pingsan kesakitan, kamu tidak akan melawan lagi, kamu gigit saja!"

Beberapa lelaki kekar disamping juga ikut berkata, "Cepat gigit!"

Kesombongan orang-orang ini membuat Natalie semakin putus asa, dia mengigit lidahnya dan bersiap untuk bunuh diri benaran.

Selain mati, dia tidka tahu apa lagi yang bisa membuat orang-orang ini takut.

Disaat Natalie akan mengiggit lidahnya, sebuah suaranya terdengar ditelinga semua orang, "Thiago, kamu mungkin tidak tahu bagaimana cara menulis kata mati>"

Suara familiar ini membuat Natalie menghentikan gerakannya, dia berbalik dan melihat Robert bersama Seamus serta Jack tengah melangkah cepat kearah sana.

Ketika melihat suaminya, air mata Natalie langsung berkucuran, ada rasa senang, ada rasa sedih juga, namun yang terbanyak adalah rasa takut yang telah ditahannya sangat lama, dan semua dia lampiaskan.

Melihat air mata Natalie, tatapan Robert semakin marah.

Dia bahkan tidak tega membuat Natalie menangis, dan bersumpah tidak akan membuat mereka ibu dan anak bingung akan hal apapun, namun sekarang, Thiago merusak sumpahnya.

Orang ini patut mati!

Melihat Robert datang, Thiago sedikit kaget, dia melihat kearah beberapa lelaki kekar itu, "Kalian memberitahunya tempat ini?"

"Tidak, selain sebuah telepon yang dimatikan oleh kami, tidak ada orang yang menghubungi wanita ini lagi!" Kata lelaki kekar.

"Tidak apa-apa juga......." Thaigo mengelengkan kepalanya, dia mengisyaratkan lelaki kekar untuk mengambil kayu dan kursi disamping atau rantai dan sejenisnya.

Terakhir, Thiago melirik kearah Robert dan lain dua orang lainnya, ketika melihat Jack, dia sudah menebak seharusnya berhubungan dengan orang ini.

Dia ingin menculik Natalie juga diketahui oleh Jack, jadi Jack yang membocorkannya? Tapi sekalipun membocorkannya, Robert juga tidak seharusnya berada disini, bukankah beberapa lelaki kekar itu mengatakan bahwa waktu itu tidak ada orang disekitar sana?

Tapi ini semua tidaklah penting, Thiago tidak lagi ingin mengatakan sesuatu yang kejam kepada Jack, semua titik fokusnya saat ini berada pada Robert.

"Meskipun tidak tahu bagaimana kamu bisa datang, tapi jika sudah datang, maka sangat baik! Aku benar-benar berharap kamu bisa melihat dengan mata kepalamu sendiri, bagaimana istrimu dilecehkan, bagaimana, apakah kamu juga sangatlah menantikannya?"

Menatapi lelaki yang sombong dihadapannya, didalam hati Robert sangatlah marah, dia berkata, "Aku tidak menantikan hal yang dikatakan olehmu, tapi aku sangatlah menantikan waktu ketika kamu dipukul hingga gigimu copot dan meminta ampun, dan tampangmu akan betapa menyesalnya untuk melakukan hal ini."

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu