Inventing A Millionaire - Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
Setelah sepuluh menit berlalu, Nova Ji yang sudah berpakaian rapi duduk di sofa, lalu berbicara dengan ekspresi dingin,”Jadi maksudmu adalah, tidak tahu kapan aku memasuki kamarmu, tidur di tempat tidurmu, lalu aku kini harus meminta maaf kepadamu, maaf, apakah aku yang sudah menganggap dirimu gampangan?”
Orang bodoh sekalipun dapat mendengar nada bicara Nova Ji yang kesal, Robert Huo hanya tersenyum sinis dan berkata,”Bukan seperti itu, aku hanya ingin menjelaskan permasalahannya saja.”
Nova Ji menatapnya tajam, setelah beberapa saat, dia pun tersenyum dan berkata,”Dalam melakukan perjalanan bisnis, tidak dapat dipungkiri bahwa kesalahan dapat terjadi kapan saja, tidak ada yang perlu dijelaskan kepadaku. Namun, jika Natalie tahu tempat tidur itu ditiduri oleh dua orang pada saat yang bersamaan, kamu mungkin harus berpikir sejenak bagaimana cara menjelaskannya.”
Robert Huo langsung tercengang mendengarnya, namun tidak segugup seperti apa yang sudah Nova Ji pikirkan.
Setelah beberapa saat, dia hanya tersenyum datar dan berkata,”Orang yang benar tidak perlu takut. Dia pasti akan mempercayai diriku.”
Nova Ji sebenarnya tidak berpikir untuk melaporkan rahasia ini, lagipula tidak peduli siapapun yang bersalah dalam hal ini, dia tetap saja akan dirugikan.
Dia hanya ingin menggunakan perkataan ini untuk menekan Robert Huo sejenak, siapa yang menyangka bahwa pria ini ternyata tidak merasa takut. Bahkan berbicara dengan penuh percaya diri bahwa Natalie Ning akan mempercayai dirinya.
Jika dipikirkan dengan lebih mendetail lagi, berdasarkan sikap Natalie Ning terhadap Robert Ho saat ini, sepertinya tidak akan meragukan apapun terhadap dirinya.
Ketika teringat akan hal ini, Nova Ji pun merasa semakin tidak nyaman.
Sudah jelas-jelas dia dianggap gampangan, namun dia tetap saja menjadi pihak yang dibatasi. Apa maksud semua ini.
Robert Huo menyadari rasa kesalnya, jadi dia pun berinisiatif untuk mengalihkan topik pembicaraannya,”Wakil Ketua Xia berkata bahwa hari ini adalah waktu untuk membangun koneksi pribadi. Jika ada orang yang menarik, yang ingin kamu hubungi, atau ada orang yang ingin menghubungimu, dua hari ini dapat digunakan sebagai waktu untuk bertemu dan berbincang. Aku sudah memilih beberapa orang yang lumayan cocok, lihat saja siapa yang ingin terlebih dahulu kamu temui.”
Sambil berbicara, Robert Huo pun mendorong laptopnya, di atasnya tertera jelas kabar mengenai kondisi perusahaan, ruang lingkup usaha, serta informasi aset dari beberapa perusahaan dari anggota Dewan Perdagangan.
Dia sudah jelas-jelas jatuh mabuk kemari, dia juga baru saja terbangun dalam waktu kurang dari satu jam hari ini, Nova Ji benar-benar tidak paham kapan pria ini menyelesaikan semua ini.
“Tentu saja, sebelum berangkat, mengapa urusan yang dapat diselesaikan lebih awal seperti ini harus ditunda sampai sekarang ini?” Robert Huo masih saja merasa lebih sesak daripada dirinya.
Nova Ji benar-benar kehabisan kata-kata, betul, informasi mengenai anggota Dewan Perdagangan dapat dicek di internet.
Siapa yang cocok untuk menjadi rekan kerja sama perusahaan cabang keluarga Ji, siapa yang tidak cocok, semuanya dapat diputuskan sebelum datang.
Namun dia selalu ingin terlebih dahulu meninggalkan sebuah kesan yang baik untuk orang-orang ini, lalu mempertimbangkan siapa yang unggul setelahnya.
Ketika melihat segala jenis dokumen yang sudah sangat mendetil di laptopnya, rasa emosi dalam Nova Ji pun sepertinya sudah berkurang setengahnya.
Dengan kehadiran asisten seperit Robert Huo ini, dirinya yang merupakan seorang GM benar-benar sangat santai, dia selalu saja merasa sekalipun dia pergi berlibur selama satu dua bulan, tetap saja tidak akan ada masalah yang bisa menghalanginya.
Selanjutnya tentu saja adalah waktu bekerja.
Nova Ji mengontrol emosinya dengan sangat baik, kondisinya saat ini tidak terpengaruh oleh karena insiden kecil yang terjadi tadi pagi.
Dia bukanlah orang yang berpikiran sempit, sekalipun dia masih belum menikah sampai saat ini, dia juga tidak akan mati karena hal ini.
Bukankah mereka hanya tidur di satu tempat tidur yang sama, apa yang perlu dipermasalahkan.
Jika dinilai dari sudut pandang ilmiah, seluruh orang dunia juga tinggal di bumi, mereka juga dapat dianggap tindur bersama, bukan?
Dengan demikian, perasaan Nova Ji pun terasa jauh lebih baik.
Hal yang membuatnya terkejut adalah, Howard Xia dan Oscar kang yang merupakan dua orang yang paling bergengsi di Dewan Perdagangan ternyata tidak berada dalam kandidat rekan kerja sama yang sudah dipilih oleh Robert Huo, sebaliknya, Bruce Huang yang pernah mencoba untuk melawan mereka masuk ke dalam daftar nama.
Dalam permasalahan ini, penjelasan Robert Huo adalah,”Perusahaan logistic milik Bruce Huang sangat terkenal di dalam provinsi, walapun tidak dapat menandingi kelima perusahaan logistik terdepan, namun tergolong dalam sepuluh perusahaan logistic terdepan. Terutama di dalam provinsi ini, kunjungan lamaannya juga melebih kunjungan lamaan yang paling banyak dari kelimat perusahaan logistic terbesar. Produk kami umumnya selalu dikirimkan dalam jumlah yang sangat besar, jika kita dapat membangun koneksi dengannya, kita dapat mengurangi pengeluaran dalam bidang logistik dalam jumlah yang sangat besar. Mengenai Wakil Ketua Xia, walaupun hubugan kita memang baik, namun usaha kami tidak mencakup bisnis buah-buahan. Terlebih lagi, jika memang perlu bekerja sama, kita masih bisa pergi menemuinya.”
Mereka jarang sekali menemukan kesempatan untuk datang ke ibu kota provinsi, maksud Robert Huo adalah menemui orang-orang yang mempunyai potensi kerja sama yang tinggi, menemui mereka yang umumnya jarang ditemui terlebih dahulu.
Mengenai mereka yang mudah ditemui dan memiliki potensi kerja sama yang biasa-biasa saja, merkea bisa mengesampingkannya terlebih dahulu.
Cara pikir ini memang tidak salah, setelah mempertimbangkannya untuk beberapa saat, Nova Ji pun menetapkan beberapa kandidat.
Dalam waktu dua hari kedepan, mereka terus menemui para anggota Dewan Perdagangan mulai dari pukul tujuh pagi hingga pukul sepuluh malam.
Beberapa yang memang mengagumi mereka bersikap sangat bersegan, ada juga beberapa yang langsung mengabaikan mereka karena berbagai jenis alasan.
Dua hari kemudian, di bandar udara. Nova Ji bersalaman dengan Howard Xia di pintu keberangkatan dan berkata,”Terima kasih, Wakil Ketua Xia, setelah datang ke ibu kota provinsi, aku menyadari bahwa masih ada banyak orang yang jauh lebih hebat di dunia luar. Ini benar-benar sangat membuka pikiranku.”
Howard Xia kemudian tertawa terbahak-bahak dan berkata,”Ini bukanlah apa-apa, kamu harus memandang sedikit lebih jauh. Dewan Perdagangan Provinsi hanyalah sebuah titik kecil di dalam ruang lingkup nasional. Ketika tiba suatu hari dimana kamu sudah mencapai ke luar provinsi, atau bahkan ke luar negeri, kamu akan menyadari bahwa dunia ini benar-benar sangat besar!”
“Terima kasih atas tuntunan Wakil Ketua Xia, aku akan selalu mengingatnya,”ucap Nova Ji.
Howard Xia tersenyum dan menambahkan beberapa kalimat, lalu berpaling ke arah Robert Huo.
Jika dibandingkan dengan saaat berbincang bersama Nova Ji, Howard Xia terlihat jauh lebih santai saat berbincang dengan Robert Huo.
Dia menepuk lengan Robert Huo dan berkata,”Kamu ini hebat juga, kamu berhasil menonjolkan reputasimu dalam kedatanganmu kali ini. Beberapa orang berkata kepadaku apakah aku bisa memikirkan cara untuk menarikmu keluar dari perusahaan cabang keluarga Ji, mereka semua mengajukan biaya yang bahkan membuat hatiku merasa goyah. Bahkan Ketua Kang saja sudah beberapa kali memujimu, para pemuda pasti akan melampaui kami yang tua suatu saat nanti.”
“Ketua Kang yang sudah terlalu meninggikanku, aku juga hanya kebetulan saja,”Robert Huo bersikap merendah.
“Sudahlah, kamu ini, kamu terlihat sangat anggun, namun kamu sebenarnya mengetahui banyak hal. Leon Sang benar-benar kehabisan kata-kata oleh karenamu, sepertinya dia tidak menyangka bahwa dia akan diungkapkan oleh seorang sosok setingkat sekretaris.” Howard Xia merasa sangat puas dan berkata,”Jika dibahas kembali, sikapmu itu benar-benar mirip sekali dengan sikap seorang pemuda yang pernah kutemui beberapa tahu yang lalu. Dia masih jauh lebih muda dibandingkan dirimu, namun dia bersikap setegas drimu, karakteristik kalian dalam bertindak sangat mirip, selalu saja membuatku memiliki sebuah perasaan yang salah, seakan-akan kembali ke masa-masa beberapa tahun yang lalu.”
“Oh, siapa yang sanggup menyanjung Wakil Ketua Xia hingga seperti itu?”Tanya Nova Ji dengan rasa penasaran.
“Jika aku mengucapkan namanya, kalian pasti pernah mendengarnya, Robert Huo yang merupakan harapan dari keluarga Huo!” Howard Xia terlihat kembali mengenangnya dan berkata,”Pada awalnya, aku pernah bertemu beberapa kali dengannya, walaupun tidak banyak bekerja sama, namun caranya berbicara dan bersikap, serta pengetahuannya itu benar-benar tak tertandingi. Kalian harus tahu, dia baru saja berumur dua puluh tahun saat itu. Namun dia terlihat seakan-akan sudah terlatih di dalam dunia bisnis selama puluhan tahun. Monster seperti ini hanya muncul sekali dalam ratusan tahun, dengan keberadaan orang seperti itu di dalam keluarga Huo, tidak heran mereka langsung menjadi ketiga keluarga terdepan tingkat nasional dalam waktu dua puluh tahun. Namun sayang sekali usahaku tidak bersangkutan dengannya. Sehingga aku masih jarang sekali bertemu dengannya. Shawn, kamu juga tergolong sebagai orang berbakat yang terlambat diasah, karena kamu baru mulai melangkah pada umur tiga puluh tahun. Namun aku kira kemampuanmu itu sangat baik, walaupun tidak dapat dibandingkan dengan Robert Huo yang merupakan seorang bintang harapan, namun berusahalah lebih lagi, pasti akan ada hari di mana kamu akan berhasil mendapatkan pencapaianmu sendiri!”
Sambil menatap ekspresi Howard Xia yang menghela nafasnya dengan emosional, Robert Huo pun ikut merasa simpatis.
Howard Xia sangat mengagumi dirinya, dia juga merasa demikian terhadap Raja Buah.
Keduanya saling mengagumi sesama, jika bukan karena Robert Huo yang sudah hampir mengalami bahaya dan diperintahkan kembali ke keluarga besar hingga harus bekerja terus-menerus setiap harinya, mereka berdua mungkin saja sudah menjadi teman baik sejak awal.
Namun Robert Huo tidak menyangka bahwa Raja Buah ini ternyata mengingatnya, sebaliknya dia merasa dia sudah mengabaikannya, bahkan melupakannya.
Jika bukan karena pertemuannya dengan Howard Xia di perusahaan cabang keluarga Ji sebelumnya, Robert Huo bahkan hampir saja lupa bahwa dia sudah pernah berbincang dengan orang seperti ini sebelumnya.
Ketika teringat akan hal ini, dia pun merasa sedikit bersalah, lalu berkata,”Apakah Wakil Ketua Xia bermaksud untuk mengatakan bahwa kamu mungkin tidak mempunyai kesempatan untuk bertemu dengan Bintang Harapan itu, namun kita berdua dapat terus bertemanan hingga akhir. Jika tidak keberatan, aku bisa memanggilmu sebagai Kak Xia kedepannya.”
Howard Xia tertawa terbahak-bahak dengan penuh rasa senang, dia bahkan terus menepuk bahu Robert Huo, lalu berkata,”Bagaimana aku mungkin merasa keberatan, aku benar-benar merasa sangat senang mempunyai saudara sepertimu! Kalau begitu, mari kita tetapkan seperti ini, kita akan menyapa sesama sebagai saudara. Aku tidak akan berbasa-basi mengenai kearaban saudara lagi, mulai hari ini, jika adikku memerlukan bantuan, silahkan telepon aku. Aku akan langsung membantu dalam hal-hal yang bisa kubantu, akan bersikeras kuusahakan jika tidak bisa kubantu.”
Novel Terkait
The Great Guy
Vivi HuangLoving Handsome
Glen ValoraLove Is A War Zone
Qing QingMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniUnlimited Love
Ester GohDewa Perang Greget
Budi MaPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li