Inventing A Millionaire - Bab 169 Memesan Bir
Melihat Natalie masih tidak tahu bahkan bersedia ditertawakan orang, tetapi membantu Robert menjelaskan, sehingga Pan Simi tidak tahan untuk berkata, "Waktu sudah malam, duduk dulu, nanti masih ada kesempatan untuk berbincang."
Dia hanya ingin mengalihkan pembicaraan, tidak ingin membuat Natalie malu.
Sebagai mantan wanita jelita di fakulitas, waktu yang sama juga orang yang membuat acara reuni kelas kali ini. Jadi sebagian orang akan memberinya muka.
Jika Pan Simi sudah berkata seperti ini, maka mereka juga tidak bisa mengatakan apa-apa. Hanya saja saat berbincang, terkadang akan melihat Robert dengan tatapan aneh.
"Duduk dulu." Kata Pan Simi sambil menarik Natalie.
Natalie tahu dia sedang membantunya. Jika terus berkata, dia bersiap memperlihatkan halaman belakang Toko Taobao pada mereka.
Pria yang per bulan bisa mendapatkan miliaran, apa di mata mereka termasuk tidak berkemampuan?
Tetapi Pan Simi membantu berbicara, jadi dia tidak ingin melakukan hal pamer agar orang lain tidak mengatakan dia pamer.
Setelah semua orang duduk. Pan Simi memanggil pelayan lalu membagikan menu pada mereka.
Restoran barat berkelas atas ini, biasanya masing-masing memesan makanan, di meja ada tablet, seorang mengambil satu. Apa yang ingin dimakan, ya pesan saja. Tidak seperti restoran Chinese, seorang pelayan harus mencatat pesanan.
Setelah Pan Simi memesan daging sapi tingkat 10 dan steak, dia menengadahkan kepala bertanya, "Tidak peduli hari ini ada mengendarai mobil atau tidak, yang penting harus minum sedikit, mau Lafite atau yang lain?"
Semua orang berkata baik, juga menyuruh Robert memesan bir.
Maksud mereka sangat jelas yaitu ingin melihat dia malu.
Hati Natalie juga gugup, dia tahu suaminya jarang masuk ke tempat berkelas tinggi, dulunya hanya dengan teman bermain kartu dan minum bir, bir yang paling mahal hanya 100 RMB, juga bir yang bisa ditemukan di pasaran.
Dan reuni kelas atas semacam ini, biasanya meminum wine, agar sesuai dengan standar internasional.
Meskipun suaminya menjadi asisten Nova, juga beberapa kali dinas keluar kota. Meskipun pernah meminum wine bagus, tetapi tidak berarti dia mengerti terhadap wine.
Natalie tidak tahan untuk berkata, "Sudahlah, biarkan Simi yang pesan, kita jarang minum bir."
"Jarang minum bir tidak menyatakan tidak tahu, bagaimana pun Tuan Li adalah asisten Nova, penjabat tinggi perusahaan, tidak mungkin tidak pandai memesan wine." Kata Handy sambil tertawa.
"Tapi......"
Natalie baru mau bicara, sudah merasa tangannya ditepuk dua kali. Ketika menolehkan kepala hanya melihat Robert tersenyum padanya.
Senyuman sangat rileks juga tenang, sehingga membuat Natalie merasa tenang.
Robert menekan tombol panggil di tablet, agar memanggil pelayan masuk, waktu yang sama dengan senyum berkata, "Tentu saja tidak memesan Lafite tahun 82, karena tidak termasuk wine kelas tinggi."
"Yoh, katamu sangat hebat, Lafite tahun 82 masih belum termasuk wine kelas tinggi, apakah kamu tahu berapa harga wine ini dijual?" Kata seorang pria dengan nada cemooh.
Robert tertawa berkata, "Tidak penting dijual berapa, yang paling penting adalah Lafite tahun 82 hanya termasuk lelucon. Banyak orang mengira Lafite tahun 82 harus dijual mahal karena diproduksi sedikit atau karena cuaca tahun itu tidak baik atau menggunakan anggur terbaik. Tetapi kenyataannya adalah tahun itu cuaca Pauillac bagian utara sangat baik, jadi produksinya sangat banyak, perkiaraan bisa memproduksi 3.000.000. Namun sampai sekarang Lafite tahun 82 di negara kita sudah dijual ribuan botol, tidak tahu ada berapa yang asli atau yang palsu."
Semua orang terkejut ketika mendengar ini, biasanya mereka sering mendengar orang mengatakan Lafite tahun 82 adalah wine, tetapi Pauillac bagian utara ini tempat apa?
Di saat mereka masih terkejut, Robert terus menjelaskan, "Jika dikatakan secara serius. Lafite tahun 82 ini hanya mewakili proses pembuatan wine. Tahun itu Lafite menggunakan cara pembuatan terbaru, juga rumit, lalu kadar tannic acid sangat tinggi. Sehingga sebelum minum perlu waktu lama untuk menunggunya sadar, meskipun tidak bisa diproduksi banyak, tetapi proses pembuatan ini membuat rasa sangat enak sehingga tidak rela dibuang. Oleh karena itu Pabrik Lafite menggunakan labet tahun 1982 ini di wine ini untuk mewakili proses pembuatan yang khusus itu, bukan menyatakan itu diproduksi tahun 82. Banyak orang ingin meminum wine ini untuk merasakan rasa tahun lama itu, benar-benar ditipu."
Semua orang terkejut, Lafite tahun 82 bukan tanggal produksi, hanya proses pembuatan?
Mereka saling melihat, ada orang yang dengan suara kecil bertanya, tetapi tidak ada yang tahu.
Mereka mencurigai Robert asal bicara, tetapi melihat ekspresi seriusnya, siapa yang berani mengatakan dia asal bicara.
Saat ini Robert menengadahkan kepala bertanya pelayan, "Apa kalian ada wine Leroy Domaine d'Auvenay Mazis-Chambertin Grand Cru, Cote de Nuits, France?"
Pelayan termasuk profesional, berpikir sejenak, kemudian menjawab, "Ada."
Robert menolehkan kepala melihat Pan Simi dan bertanya, "Harga rata-rata wine ini adalah 4000 Dollar, apa kalian merasa mahal? Meskipun bagi orang biasa ini sangat mahal, tetapi ini adalah salah satu produk dari dua pabrik wine Marcelle Lalou, kualitas bagus, karena produksi sedikit, jadi persedian terbatas. Aku pikir kalian pasti tidak akan kecewa dengan kualitasnya."
Perkataan ini membuat Pan Simi tidak bisa menjawab, 4000 Dollar, maka lebih dari 20.000 RMB, apakah dia boleh mengatakan mahal?
Tampaknya tidak bisa.
Meskipun dia mengatakan mahal, gerombolan orang di sini juga tidak boleh katakan.
Semua orang ingin melihat Robert malu, jadi tidak mungkin menunjukkan ketakutan di depannya.
Seorang pria yang latar belakang keluarganya lumayan baik, dia berkata, "Sebotol hanya 20.000 RMB, tidak apa-apa, jika kamu bilang baik, maka pesan beberapa botol!"
Robert tersenyum, lalu berkata pada pelayan, "Kalau begitu pesan tiga botol, sekaligus tolong kamu ambil 60 ml Cognac Croizet 1858 Cuvee Leonie, Grand Marnier Quintessence. Chartreuse Vieillissement Exceptionnellement Prolonge dan sedikit Angostura Bitters."
Kata ini membuat semua orang kaget, apa yang dia katakan?
Hanya saja mata pelayan menjadi terang, lalu semakin hormat pada Robert, "Tuan, apakah kamu ingin membuat koktail? Apa perlu kami menyediakan peralatan."
Robert mengatakan bahasa Inggris, tetapi bahasa ini jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi ini adalah kategori tertinggi di dalam koktail.
Yang bisa tahu hal ini, pasti bukan orang biasa. Tidak peduli orang lain berpikir apa, yang penting di mata pelayan Robert adalah orang yang berkelas.
Robert menggelengkan kepala berkata, "Tidak perlu alat, hanya ambil saja."
"Baik, tolong kamu tunggu sebentar." Pelayan memberi hormat, kemudian pergi.
Ketika pintu tertutup, orang di dalam menjadi tenang, semua orang terkejut dengan kata bahasa Inggris Robert, tidak tahu harus mengatakan apa.
Kondisi menjadi tegang, untungnya Natalie sangat polos juga baik hati.
Tahu semua orang terkejut, juga tidak bisa berkata apa-apa, jadi dia bertanya, "Apa yang dimaksud tannic acid?"
"Ini adalah antioksidan dalam kulit anggur, memiliki dampat waktu untuk membuat wine bangun." Robert menjelaskan, kemudian dengan senyum berkata, "Meskipun kualitas wine Leroy Domaine d'Auvenay Mazis-Chambertin Grand Cru, Cote de Nuits, France sangat baik, tapi kamu belum tentu suka wine seperti itu, jadi nanti aku buatkan segelas koktail untukmu, seharusnya cocok dengan seleramu."
Natalie menganggukkan kepala, lalu dengan senang dan bangga berkata, "Asalkan buatanmu, aku pasti suka."
Semua orang ingin muntah darah ketika mendengar ini, bukannya ingin membuat malu pria ini, kenapa malah membuat dewi mereka berekspresi puas.
Natalie tentu saja senang, meskipun dia tidak tahu apa yang dikatakan suaminya, tetapi terdengar sangat hebat. Paling penting adalah membuat semua temannya terkejut, hanya hal ini saja sudah cukup membuat Natalie bangga.
Handy sebagai orang yang duluan mencari masalah, sekarang merasa malu dan berkata, "Tidak disangka Tuan Li begitu mengerti masalah wine, benar-benar tidak boleh mengkritik orang dari penampilan."
"Mungkin dia juga kebetulan melihat wine ini, jika biarkan dia ganti yang lain, pasti tidak tahu." Kata seseorang.
Kata ini membuat suasana menjadi tegang lagi, banyak orang melihat ke arah orang yang berbicara, sehingga membuat wajah orang itu merah dan sedikit gugup.
Perkataan yang dia katakan memang kata hati semua orang, namun tidak ada yang berani katakan di situasi seperti ini.
Boleh menertawai orang, tetapi orang sudah lolos, jika kamu masih terus mencari masalah, maka terlihat keterlaluan.
Novel Terkait
Doctor Stranger
Kevin WongMarriage Journey
Hyon SongNikah Tanpa Cinta
Laura WangMy Superhero
JessiSi Menantu Buta
DeddyCinta Yang Dalam
Kim YongyiInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li