Inventing A Millionaire - Bab 310 Pendapat Natalie Ning
Malam hari setelah pulang ke rumah, wajah Natalie Ning penuh dengan ekspresi khawatir, sejak masuk ke dalam ruangan wajahnya tampak sangat gelisah. Bahkan Gaby pun bisa melihat tingkahnya yang tidak biasa, dia bertanya berkata : “Ibu, apakah kamu sakit?”
Robert Huo menggendong gadis kecil itu, berkata : “Ibu tidak sakit, hanya sedikit lelah.”
Gaby menyahut dan berkata : “Kalau begitu hari ini Ibu tidak perlu menemaniku tidur, biar aku tidur sendiri.”
Setelah bicara, anak itu dengan patuh memasuki kamarnya.
Perhatian dari putrinya membuat wajah Robert Huo penuh senyum, namun Natalie Ning di sampingnya berkata dengan nada marah : “Perusahaan sudah berantakan, kamu masih bisa tersenyum.”
“Ini bukan masalah besar, jangan berlagak seperti langit akan runtuh. Meskipun langit runtuh, ada aku juga yang akan menahannya untukmu.” Kata Robert Huo.
“Bagaimana bisa bukan masalah yang besar, apakah kamu tahu betapa besarnya pengaruh ini terhadap perusahaan. Awalnya kita sudah membicarakan kerja sama dengan supermarket, akhirnya karena masalah ini, hari ini ada beberapa telepon yang datang menanyakan apakah ada masalah dengan pendaftaran merek perusahaan.”
Saat Natalie Ning bicara, wajahnya penuh dengan marah. Jelas masalah ini memberi pengaruh yang lebih besar untuknya daripada perusahaan.
Dari tidak ada hingga ada, membangun dari nol, tidak mudah untuk bisa sampai ke posisi sekarang ini. Walaupun Natalie Ning memiliki sifat yang tenang, dia juga tidak berharap kehilangan semuanya ini.
Kerja sama dengan supermarket adalah rencana yang dia buat sendiri dulu, dia berencana memasarkan secara online dan offline.
Meskipun sekarang pasar offline ditekan oleh perdagangan elektronik, namun karena alasan kenyamanan, interaksi manusia dan hubungan sosial lainnya, pasar offline tetaplah memiliki pasar. Sama seperti Robert Huo, dia lebih suka pergi ke pasar untuk membeli sayur sendiri, dan bukannya menggunakan aplikasi yang memesan sayur di supermarket dan diantarkan ke depan pintu.
Kualitas bahan makanan di supermarket besar hampir sama, hanya saja kurang suasana yang khusus itu, selalu membuat orang merasa tidak terlalu baik.
Produk diet perusahaan cabang Jiazi sangat mendapat sambutan yang baik, banyak klien yang memberikan pendapat, berharap mereka dapat membuka toko waralaba di daerah mereka.
Waktu pengiriman paket sekarang sudah sangat cepat karena kerja sama dengan makanan diet, dalam lingkup dalam negeri pada dasarnya bisa diantarkan dalam waktu 24 jam.
Meski demikian, kebanyakan orang lebih berharap bisa membawa barang pulang hanya keluar 30 menit. Menunggu satu jam lebih lama adalah sebuah siksaan.
Natalie Ning tidak teralu mengerti bisnis, tapi dia juga tahu bahwa membuka toko waralaba bukan hanya demi mendapatkan keuntungan, namun untuk lebih mempromosikan merek dagang. Sama seperti iklan tersembunyi.
Setiap hari orang melewati toko waralaba kamu, di kota ini ada, di kota lain pun ada, lama kelamaan efek merek juga akan muncul.
Beberapa hari belakangan ini, dia terus sibuk membicarakan kerjasama di bidang ini, untuk supermarket lokal, ada bantuan dari Fernaldy Fang, pembicaraan ini sangat mudah. Namun untuk supermarket di luar kota, dia tidak kenal dengan orang dan lingkungannya, ingin membicarakan tetap membutuhkan usaha.
Supermarket biasa sangat jarang menjual produk perawatan kesehatan, semuanya tahu bahwa hasilnya sangat tidak efektif, benar-benar mengandalkan tipuan untuk mendapatkan uang, siapapun juga tidak ingin menghancurkan mereknya sendiri.
Jika bukan karena kegiatan diet nasional yang dilakukan dengan meriah, digemakan di seluruh negeri, mungkin hanya dengan satu mulutmu, orang-orang akan langsung menolak.
Sekarang banyak sekali toko-toko palsu, pendaftaran merek juga dihentikan karena keberatan yang diajukan oleh orang lain, tidak tahu siapa yang membocorkan berita itu keluar, penganggung jawab supermarket itu langsung mengetahuinya.
Panggilan telepon yang datang dari mereka membuat tekanan Natalie Ning sangat besar.
Ini adalah ide bisnis yang dia ajukan untuk pertama kalinya, dia sangat ingin melakukannya dengan baik, ingin mebuktikan kemampuannya pada Robert Huo. Hasilnya, baru saja dimulai, sudah menghadapi masalah yang begitu besar.
Kepribadian Natalie Ning bukanlah tipe mandiri dan kuat, yang bisa menanggung semuanya sendiri, walaupun ada bantuan Robert Huo, dia juga akan kehilangan kepercayaan diri dan keberanian karena tekanan yang begitu besar.
Hari ini sudah sibuk begitu lama di perusahaan, sekarang kepalanya masih sedikit pening.
Melihat wajahnya yang lelah, Robert Huo tahu hal ini menyebabkan kekhawatiran yang bagaimana untuk Natalie Ning.
Pada kenyataannya orang biasa manapun bila menghadapi hal seperti ini, akan sangat tidak senang, bagaimanapun ini berhubungan dengan masa depan perusahaan.
“Jangan berpikir terlalu banyak, bukankah sudah kukatakan padamu, apapun masalahnya aku akan membantumu menyelesaikannya. Sekarang yang harus kamu lakukan adalah beristirahat dengan baik, lalu menunggu berita baik.” Kata Robert Huo.
“Mana ada berita baik, sekarang kita bahkan tidak tahu siapa yang membocorkan rahasia itu. “kata Natalie Ning dengan kepala terkulai.
“Identitas orang yang membocorkan rahasia tidak sulit dicari, aku sudah menyiapkan persiapan yang cukup untuk semuanya. Menggunakan pepatah lama, segalanya sudah disiapkan hanya kurang satu hal yang sangat penting.
Natalie Ning mengangkat kepala menatapnya, ekspresinya sedikit ragu, selanjutnya dia seakan mengerti sesuatu. Dengan ekspresi terkejut bertanya : “Apakah kamu sudah tahu siapa yang membocorkannya? Atau, sudah menemukan kelemahan perusahaan itu untuk memberinya pelajaran?”
“Secara garis besar sudah memastikan satu lingkup, namun masih belum benar-benar yakin.” kata Robert Huo.
“Lingkup? Apakah bisa beritahu aku ada siapa saja?” Natalie Ning bertanya dengan rasa ingin tahu, dia lebih berharap mengetahui jawabannya lebih dahulu dari siapapun.
Robert Huo juga tidak bermaksud menyembunyikan darinya, langsung berkata : “Wesley Mu sudah menyelidiki orang di perusahaan cabang Jiazi, memastikan tidak ada kesalahan di sana, aku percaya mereka tidak akan melepaskan masa depan yang begitu indah demi keuntungan sedikit di depan mata. Jadi, orang yang membocorkan rahasia hanya mungkin muncul di sini, sedangkan orang yang memiliki kesempatan bersentuhan dengan resep hanya beberapa orang. Selain aku dan kamu, yang tersisa hanya beberapa.”
Natalie Ning bukanlah orang bodoh. Dengan cepat dia tahu maksud Robert Huo.
“Maksudmu, Sisilia Jian dan Owen Ning?” Setelah Natalie Ning menyebutkan dua nama ini, dia bergegas menggelengkan kepala berkata : “Tidak mungkin, aku tahu kepribadian Sisilia, kurang lebih sama denganku, kita bukanlah orang yang suka menghianati orang lain demi mendapatkan keuntungan bagi diri kita.
Owen Ning……"
Menyebut nama ini, Natalie Ning tidak begitu yakin seperti membicarakan Sisilia, dia hanya berkata dengan ragu : “Meskipun dia agak sombong, tapi juga tidak terlalu mungkin….”
“Masih terlalu dini untuk membicarakan mungkin atau tidak, tapi kemungkinan besar adalah dia.” Kata Robert Huo.
Yang disebut kemungkinan besar itu hanyalah sebuah ungkapan halus, bila menggunakan pendapat Robert Huo sendiri, sebenarnya bisa dipastikan bahwa Owen Ning yang membocorkan rahasia.
Dia tidak akan mudah melewatkan detail yang tidak diperhatikan orang lain, atau hal yang tidak terpikirkan orang lain. Penilaian yang keluar dari penyatuan berbagai sebab dan petunjuk, memiliki ketepatan yang sangat tinggi.
Natalie Ning tidak membantah, sebenarnya saat siang hari dia juga pernah mencurigai Sisilia dan Owen Ning. Hanya saja dia merasa kedua anak muda ini seharusnya tidak memiliki nyali.
Sekarang Robert Huo mengatakan penilaian ini, karena kepercayaannya padanya, Natalie Ning hanya bisa memilih untuk percaya.
Tapi, begitu teringat orang yang paling dia hargai ternyata mungkin seorang penghianat, hati Natalie Ning merasa sangat tidak nyaman.
Robert Huo merangkul bahunya, berkata : “Bisnis seperti medan perang. Perkataan ini benar. Jika ingin berhasil, yang kamu hadapi tidak hanya musuh di depan, masih ada kemungkinan juga orang yang menusukmu dari belakang. Tidak membicarakan yang lain, meskipun dulu kamu bekerja di toko baju, apakah kamu tidak pernah bertemu dengan orang yang menjebakmu? Ini sangat normal, di kemudian hari juga mungkin akan bertemu lebih banyak lagi, harus memiliki persiapan mental yang cukup.”
Natalie Ning menyahut sebentar, ekpresinya pahit, berkata : “Sebenarnya aku bisa memikirkan, tidak mungkin semuanya berjalan dengan lancar, hanya saja bila memikirkan orang yang paling diharapkan ternyata mungkin adalah seorang pengkhianat, hatiku sangat tidak nyaman. Sebenarnya aku sebaliknya tidak menyalahkan siapapun, hanya saja merasa, aku tidak mengerjakan pekerjaanku dengan baik. Jika kita bisa mengerjakan
segalanya dengan baik, bagaimana mungkin mereka bisa mengkhianati kita?”
Mendengarnya, Robert Huo terkejut, sejak masuk ke dunia bisnis, pengkhianatan yang dia temui tidak terhitung banyaknya, dia sudah lama terbiasa dengan hal ini.
Bisnis memang tempat dimana orang-orang saling menipu, bila tidak cukup lihai, sangat sulit bisa bertahan hanya dengan mengandalkan antusiasme untuk keadilan atau ketulusan.
Yang diajarkan keluarganya sejak kecil adalah jangan mudah mempercayai orang, meskipun dia bermarga Huo. Harus ingat, bawahanmu hanyalah pembantu yang mengerjakan melakukan pekerjaan, bukan temanmu.
Pada awalnya semua manusia adalah baik. Ini hanyalah penggalan kalimat dalam San Zi Jing.
Kenyataan yang sebenarnya, tersimpan kejahatan dalam sifat manusia, hanya saja ada yang terlihat, ada juga yang menyembunyikannya cukup dalam.
Apa yang dikatakan Natalie Ning, bertentangan dengan apa yang diajarkan keluarganya.
Dia tidak merasa dikhianati seseorang adalah akhlak beberapa orang tidak mulia, melainkan merasa dirinya tidak mengerjakan pekerjaan dengan baik. Jika pekerjaan dilakukan dengan baik, kenapa masih mengkhianati dirimu?
Prinsip ini kelihatannya dangkal, namun jika dipikirkan dengan teliti, juga bukannya tidak masuk akal.
Novel Terkait
Ten Years
VivianPerjalanan Selingkuh
LindaDon't say goodbye
Dessy PutriLelaki Greget
Rudy GoldMy Enchanting Guy
Bryan WuSi Menantu Buta
DeddyInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li