Inventing A Millionaire - Bab 172 Pendapatan
Pemahaman Robert Huo tentang makanan Barat melampaui siapa pun yang hadir, jadi tidak ada yang berani membuat masalah tentang ini dengannya. Jika berani, itu namanya siap dikalahkan, bahkan dipermalukan, di depan umum.
Meski Robert Huo tidak pernah terpikir untuk menyaingi orang-orang ini demi jadi pusat perhatian, pertarungan dapat sebuah reuni seringkali tidak bisa dielakkan.
Reuni kelas memang seperti itu. Selain sebagai sarana memperluas kenalan, reuni hampir pasti bakal dijadikan ajang adu dan pamer soal kesuksesan masing-masing. Cara kerjanya adalah para peserta saling menanyakan tentang kehidupan satu sama lain, lalu di akhir, baik disimpulkan langsung atau hanya dipendam dalam benak masing-masing, pasti ada satu dua orang yang menjadi paling superior.
Para peserta reuni memandang rendah Robert Huo. Kalau dia tahu banyak tentang makanan Barat, terus kenapa? Semua pengetahuannya itu bisa dipelajari dari buku.
Kekayaan dan kedudukan tidak bisa digapai hanya dengan membaca!
Untuk mengalihkan fokus semuanya dari makanan, Handy Niu memulai topik ini. Ia pertama-tama mengobrolkan beberapa hal yang tidak berkaitan, lalu baru mengubah topik pembicaraan. Dengan santai, pria itu bertanya pada orang sebelah: “Hazel Ning, kudengar usaha logistikmu baru-baru ini menghasilkan banyak uang?”
Hazel Ning melirik Robert Huo dan Natalie Ning dengan tenang, lalu menampilkan senyum rendah hati dan menjawab: “Banyak uang dari mana? Layanan logistic dalam negeri kan sudah dikuasai enam perusahaan raksasa. Usaha logistikmu sangat terbatas jangkauannya, labanya hanya bisa untuk belanja kebutuhan pokok.”
“Kamu terlalu rendah hati. Aku melihat fotomu di linimasa WeChat kok. Mercedes-Benz E-Class yang baru kamu beli itu harganya setengah juta yuan kan? Bisa beli mobil mewah, masa tidak menghasilkan banyak uang?” Handy Niu menggoda.
Di antara semua yang hadir, banyak yang penghasilan bulanannya dua puluh ribu hingga tiga puluh ribu yuan. Tetapi, mereka semua menetap di kota besar. Hanya untuk beli tempat tinggal, mereka harus berhemat dalam urusan makan, pakaian, dan liburan selama sepuluh tahun.
Oleh karena itu, gaji bulanan sebesar dua puluh ribu hingga tiga puluh ribu yang belum tentu bisa menghasilkan tabungan untuk beli mobil mewah seharga setengah juta yuan.
Tidak bisa terus bersikap rendah hati, Hazel Ning membalas dengan agak bangga: “Faktanya memang seperti itu. Jika kerja maksimal setiap hari, aku sebulan dapat seratus ribuan yuan. Hitungannya masih agak berat untuk beli apartemen.”
Beberapa orang mendengar decak “wow”. Wajah mereka penuh keterkejutan dan rasa iri.
Seratus ribuan sebulan…… Bukankah itu berarti satu jutaan setahun?
Meski membeli rumah di kota besar butuh minimal tiga juta hingga lima juta yuan, namun bisa memiliki penghasilan tahunan sebesar satu juta sudah layak dianggap orang sukses.
Handy Niu berdecak kagum dan menyimpulan, “Di antara kita, selain Pan Simi, berarti Hazel Ning yang paling oke. Jangan lihat dia sekolahnya biasa-biasa saja. Dia punya bakat untuk berbisnis, pendapatannya per tahun tembus satu juta yuan. Luar biasa!”
Yang dipuji terkekeh dan merendah, “Dibandingkan dengan Pan Simi, aku biasa saja. Dengar-dengar, psikiater senior sepertinya mengenakan bayaran dengan hitungan jam. Ia per jam pasti bisa dapat ratusan hingga ribuan yuan!”
“Benarkah? Psikiater juga menghasilkan uangnya seperti ini?” Handy Niu bertanya heran.
Pan Simi sedikit tersenyum dan menjawab: “Kalian tidak boleh hanya lihat pendapatanku. Saat belajar psikologi di luar negeri, aku setiap hari menganalisis kasus dengan dosen pembimbingku. Aku sering sekali kehilangan waktu istirahat. Bersusah-payah selama bertahun-tahun, aku tentu layak mendapat sedikit lebih banyak buah dong?”
“Itu layak, itu sangat layak. Bekerja keras memang akan menjadikan kita kaya.” Handy Niu mengangguk setuju. Setelahnya, si pria mengalihkan pandangan ke Natalie Ning: “Omong-omong, kamu sekarang kerja apa? Kalau tidak salah, dulu kamu bilang kamu jadi sales perusahaan pakaian?”
Mendengar pertanyaan ini ini, sebagian besar peserta tersenyum. Mereka tidak menghina pekerjaannya, melainkan merasa lebih superior saja.
Sales perusahaan pakaian yang lihai bisa dapat belasan ribu yuan per bulan, tetapi pekerjaan ini sama sekali bukan pekerjaan kelas atas.
Mana setara pekerjaan sales dengan pekerjaan mereka yang kantornya terletak di gedung-gedung tinggi di pusat kota, yang kalau bukan perusahaan asing maka perusahaan top dalam negeri? Walau hitungannya sama-sama bekerja pada orang lain, prestise pekerjaan sales dengan pekerjaan-pekerjaan mereka tidak selevel.
Sedang diajarkan Robert Huo tentang bagaimana menilai suatu minuman anggur enak atau tidak, konsentrasi Natalie Ning agak pecah. Tanpa perhatian penuh, ia menjawab: “Aku sudah mengundurkan diri. Sekarang, aku di rumah buka sebuah toko di Taobao.”
“Toko di Taobao?”
Senyuman orang-orang makin lebar. Ternyata, kehidupan mantan siswi idola bernama Natalie Ning ini masih lebih buruk dari yang mereka kira.
Toko Taobao…… Apa yang kamu bisa harapkan dari toko Taobao? Volume penjualan tahunan tidak bisa melebihi seribu barang. Itu sama saja dengan tidak mengerjakan apa-apa.
Berhenti dari pekerjaannya sebagai sales perusahaan pakaian dan berwirausaha di Taobao, hidup wanita ini pasti sangat berat.
Beberapa teman laki-laki, yang kepalanya daritadi terkulai karena merasa hidupnya paling biasa-biasa saja, mulai meluruskan pinggang. Wah, ternyata tingkat kesuksesan mereka bukan yang paling rendah!
Meskipun pendapatan mereka tidak bisa menandingi pendapatan tahunan sebesar satu jutaan yuan milik Hazel Ning, namun mereka tetap pekerja kantoran dengan gaji bulanan sepuluh ribu hingga dua puluh ribu yuan. Bagaimana pun, angka segitu masih lebih besar daripada pendapatan jualan di Taobao!
Handy Niu dan istrinya, Debby Meng, saling memandang dan terbahak. Kemudian, si istri bertanya, “Toko Taobao punya masa depan apa? Sudah banyak buang waktu, pendapatannya kecil pula. Masih lebih bagus kamu kerja di perusahaan pakaian.
“Tidak kok. Toko Taobao cukup bisa menghasilkan.” Natalie Ning membela diri.
Handy Niu menggeleng. Dengan raut dan nada yang sangat pengertian, pria itu bertutur: “Natalie Ning, kamu tidak bisa menerima mentah-mentah cerita tentang kesuksesan besar penjual-penjual di Taobao. Mereka bisa sukses karena membayar supaya produk-produk mereka bisa ada di deret teratas. Mereka membayar banyak sekali uang untuk mendapatkan keistimewaan itu. Aku punya teman yang merupakan petinggi Taobao, jadi aku cukup paham soal cara kerja ini. Pemilik toko Taobao yang tidak beriklan, tidak peduli seberapa keras mereka bekerja, setahun dapat beberapa puluh ribu yuan saja sudah hebat. Yang super duper beruntung paling dapat dua ratus hingga tiga ratus ribu yuan.”
“Siapa tahu Natalie Ning merupakan yang super duper beruntung.” Debby Meng menimpali. Kata-katanya terdengar memuji si wanita, namun nada bicaranya terdengar bak sedang berlelucon.
“Dia yang super duper beruntung atau tidak, kita harus tanyakan langsung ke dia. Natalie Ning, apakah laba toko Taobao-mu bulan ini mencapai lima ribu yuan?” Handy Niu bertanya.
Dengan berpegang pada bimbingan Robert Huo tentang “cara menilai enak tidaknya sebuah minuman anggur”, yang ditanya memusatkan perhatian pada gelas, mencium aroma anggur di dalamnya, dan menjawab santai tanpa mengangkat kepala: “Aku bulan ini menghasilkan sekitar empat juta yuan.”
Ruang VIP kembali terjerumus dalam keheningan. Semua orang menatapn Natalia Nning dengan takjub. Mereka dalam hati bertanya-tanya apakah mereka salah dengar.
Empat juta yuan ini penghasilan bulanan?
Atau penghasilan setahun?
Kalau pun merupakan penghasilan tahunan, itu sudah sangat luar biasa.
Ketahuilah, Hazel Ning yang dianggap paling top saja setahun hanya dapat satu juta yuan.
Perbedaan satu juta yuan dengan empat juta yuan bukan sekadar kelipatan sederhana.
Mungkin karena kesunyian ruangan datang sangat cepat, konsentrasi Natalie Ning pada minuman anggur langsung terhenti.
Ia kini mengamati para peserta reuni dengan fokus penuh. Wanita itu bertanya tidak paham: “Kalian mengapa berekspresi begini? Apakah aku mengatakan sesuatu yang salah?”
Wanita itu mengira dirinya salah bicara karena tadi pecah konsentrasi.
Pan Simi jadi yang pertama bereaksi. Ia mencoba memastikan: “Kamu barusan bilang kamu sebulan menghasilkan empat juta yuan?”
“Iya.” Natalie Ning melanjutkan dengan senyum lebar: “Shawn Li membantuku merancang sebuah promo, efeknya luar biasa bagus. Per minggu ini, pendapatan harian tokoku bahkan mencapai angka dua ratus ribu yuan. Andai tidak meluangkan waktu untuk menghadiri reuni teman sekelas, aku hari ini bisa jadi bakal dapat tiga ratus ribu yuan. Selain merancang promo, Shawn Li juga membantuku mendapatkan harga pembelian terendah dari produsen. Kami sekarang punya saham tiga puluh persen di perusahaan produsen itu, besok rencananya akan tanda tangan peresmian. Kedepannya, jika perlu beli produk penurun berat badan, teman-teman bisa mencariku. Aku akan memberi kalian harga modal.”
Wajah semuanya bertambah melongo.
Mereka kira Natalie Ning tidak tahan dengan pekerjaannya sebagai sales, lalu membuka toko Taobao untuk bertahan hidup.
Nyatanya, dia bukan hanya dapat uang yang diperlukan untuk bertahan hidup, melainkan juga uang yang bisa dipakai untuk beli barang apa pun yang diinginkan! Dia secara mengejutkan dapat empat juta yuan per bulan!
Dan barusan, dia bilang dia juga punya saham perusahaan produsen?
Jadi, Natalie Ning sekarang merupakan pemegang saham besar sebuah perusahaan?
Yang paling utama, dia bilang dia dalam sebulan dapat empat juta yuan dengan mengandalkan promo yang dirancang Shawn Li? Promo apa ini, kok ajaib sekali!
Tidak ada yang berani percaya dan tidak ada yang bersedia percaya. Semua yakin Natalie Ning hanya punya toko kecil-kecilan dan barusan sengaja membesar-besarkan penjualan……
Pan Simi juga sempat berpikir begini, namun langsung menyingkirkannya.
Itu karena dia sejak lulus tidak pernah putus kontak dengan Natalie Ning. Wanita itu tahu teman sekelasnya itu tidak pernah mau berbohong.
Tetapi, tetap saja, Pan Simi sedikit kesulitan menerima fakta bahwa Natalie Ning beralih pekerjaan dari seorang sales perusahaan pakaian biasa menjadi seorang bos besar toko daring.
Di sekolah, Debby Meng punya hubungan baik dengan Natalie Ning. Sikapnya ketika menghadapi sesuatu yang tidak dipercayai sangat sederhana: ia akan melontarkan keraguannya.
Debby Meng pun bertanya dengan tergagap: “Natalie, Natalie Ning, apakah, apakah kamu bercanda? Satu bulan kamu dapat empat juta yuan?”
Novel Terkait
Inventing A Millionaire
EdisonMy Cute Wife
DessyBlooming at that time
White RoseMy Perfect Lady
Alicia1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeLove and Trouble
Mimi XuAsisten Bos Cantik
Boris DreyInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li