Inventing A Millionaire - Bab 124 Tidak Serakah
Sikap Natalie Ning, dilihat oleh Goldwin Lu, ia pun merasa sedikit bingung.
Orang yang bisa dipuji oleh Fernaldy Fang sebagai orang hebat, mengapa istrinya bisa begitu heboh hanya karena keuntungan yang seharga jutaan RMB ini saja?
Tapi dia tidak menunjukkan kebingungannya, ia juga tidak bertanya, hanya meminta Sekretarisnya untuk menyelesaikan administrasi pembelian rumah.
Robert Huo mengeluarkan kartu banknya dari saku dan berikan kepada Natalie Ning, dan berkata: “Di dalam rekening ada 1.000.000 RMB, langsung bayar lunas saja, tidak perlu hipotek.”
“1.000.000 RMB?” Natalie Ning sambil melihatnya dengan terkejut: “Dari mana kamu mendapatkan uang sebanyak ini?”
“Sudah bekerja dengan keras, lalu diberikan oleh Nova Ji sebagai bonus.” Kata Robert Huo sambil tersenyum.
Hati Natalie Ning merasa terkejut, namun tidak merasa curiga, akhir-akhir ini suami memang tampil dengan baik, walaupun bonus 1.000.000 RMB ini terlalu banyak, tapi bukan tidak mungkin juga, setidaknya, lebih nyata daripada menebak dia pergi merampok bank.
“Pantas tadi kamu berani menggesek kartu, ternyata sudah yakin di dalam hati.” Kata Natalie Ning sambil menyalahinya, tadi dirinya benar-benar merasa sangat panik, hampir saja langsung menutupi wajahnya tidak berani bertemu dengan orang.
Tapi karena sudah memiliki uang sebanyak 1.000.000 RMB, teringat kata Goldwin Lu yang berkata diskon 50%, maka satu rumah paling seharga 600 700 ribu RMB, dan dengan uang yang ada di tangan mereka sekarang, sanggup beli dua rumah.
1 rumah diskon 50%, maka 2 rumah berarti hampir sama seperti beli 1 gratis 1, sudah lebih dari sekadar hemat biaya.
Terpikir sampai di sini, tatapan Natalie Ning langsung berapi-api, tidak menahan diri dan berkata kepada Robert Huo: “Kalau tidak kita….”
“Pergi bayarlah, beli 1 saja sudah cukup, aku pikir yang 3 kamar bagus juga.” Robert Huo memotong kata-katanya.
Sambil melihat senyuman di wajah suaminya, Natalie Ning tahu, kalau dia paham dengan apa yang dimaksud oleh dirinya, ucapannya ini, artinya dia menolaknya.
Walaupun tidak tahu mengapa harus menolak hal baik seperti ini, tapi karena Robert Huo tidak setuju, Natalie Ning juga tidak memaksanya.
Dia selalu menjadi panutan perempuan tradisional, semuanya mengikuti Suami, mungkin dia tidak seekstrem yang disebut dalam aturan Tiga Kepatuhan dan Empat Kebajikan wanita, tapi dirinya cukup patuh.
Melihat Natalie Ning sambil membawa kartu bank dan mengikuti Sekretaris, Robert Huo baru menolehkan kepalanya dan berkata kepada Goldwin Lu: “Terima kasih kepada CEO Lu, kali ini telah membantu aku menghebat uang hampir 1.000.000 RMB, siang nanti biar aku yang traktir, sebagai tanda terima kasih atas kemurahan hati CEO Lu dan Kak Fang.”
Beli 1 gratis 1 memang sangat hemat biaya, tapi Robert Huo tahu, bagi Developer, menghasilkan uang adalah tujuan utama.
Goldwin Lu dapat memberikan diskon sebesar ini karena Fernaldy Fang, sudah sangat memberi muka kepadanya, jika dirinya masih tidak tahu diri membeli 1 rumah lagi, mengambil daging dari mangkuk orang lain, maka dirinya sudah terlalu tidak tahu aturan.
Ada uang yang kita boleh menginginkan lebih, ada yang tidak.
Dan Goldwin Lu juga melihat proses komunikasi antara Robert Huo dan Natalie Ning.
Tatapan dan omongan Natalie Ning sampai setengah, bagaimana mungkin dia tidak paham apa yang ingin Natalie Ning ucapkan, pasti merasa harga rumah begitu murah, ingin beli 1 lagi.
Tadinya hatinya juga merasa sedikit kurang senang, dirinya tidak kenal dengan kalian, baru datang langsung memberikan diskon sebesar 1.000.000 RMB sudah lumayan, wanita ini memang sedikit serakah.
Namun yang membuat dia tidak menyangka adalah, Robert Huo tidak membiarkan istrinya selesai ngomong langsung memintanya pergi menyelesaikan pembayaran, terlihat jelas ia tidak ingin mengambil keuntungan lebih.
Meskipun sudah memastikan bahwa keluarganya tidak sekaya yang dipikirkan, namun sikap Robert Huo ini, tetap membuat Goldwin Lu berkesan baik terhadap dirinya.
Orang yang semakin miskin, seharusnya semakin serakah, namun Robert Huo malah bersikap sebaliknya, ini menunjukkan bahwa pengendalian diri dan disiplin dirinya sangat kuat.
Setiap orang yang memiliki pengendalian diri dan disiplin diri yang kuat, tidak ada yang tidak berkompetensi, mungkin Fernaldy Fang mengatakan bahwa dia adalah orang yang hebat, bukan hanya membual saja.
Terpikir sampai di sini, senyuman di wajah Goldwin Lu pun terlihat semakin jelas, berkata: “Adik Li sudah segan sekali, kalau begitu, aku juga tidak munafik, siang nanti kita makan dengan baik, saling kenalan, kedepannya mungkin kita akan sering berurusan.”
Fernaldy Fang tertawa keras di samping, bekata: “Kamu ini punya kemampuan mengenali orang hebat ya, kamu tidak akan rugi jika menjalin persahabatan dengan Adikku yang satu ini. jangan mengira mengeluarkan 1.000.000 RMB itu sangat merugikan, kedepannya akan ada banyak keuntungan yang membuat kamu tertawa.”
Robert Huo dengan rendah hati, berkata, "Kak Fang terlalu bisa memuji orang, di depan kalian bedua, mana ada yang bisa aku katakan.”
Dia sengaja bersikap rendah hati, membuat hati Goldwin Lu dan Fernaldy Fang merasa senang.
Manusia bukannya memang begitu, orang yang semakin hebat menunduk di depan kamu, kamu akan merasa semakin puas.
Mungkin Goldwin Lu merasa biasa saja, namun Fernaldy Fang sendiri merasakannya dengan mendalam.
Di dalam pandangannya, Robert Huo adalah orang hebat dengan visi dan strategi, dia bisa memprediksi tren masa depan dari data makro, memang sangat mengagumkan.
Dan orang seperti ini, malah merendahkan diri di depannya, hati Fernaldy Fang pun merasa sangat senang.
Ini karena Robert Huo sendiri tidak mengatakan kalau dirinya ingin membeli rumah, kalau tidak, dirinya pun hendak ingin memberikan sebuah rumah kepada Adiknya ini.
Sekretaris Bos sendiri yang menangani proses administrasi, tentu saja sangat cepat, langsung selesai dalam waktu kurang dari 10 menit.
Natalie Ning ke sana juga tidak melakukan apapun, hanya melaporkan NIK, no hp, nama lengkap, menggesekkan kartu dan pergi.
Karena Komplek Fenghua adalah rumah jadi, jadi saat menulis nama di atas sertifikat rumah, Natalie Ning merasa sedikit ragu-ragu, akhirnya ia kemari lagi untuk menanyakan pendapat Robert Huo.
Rumah dengan seharga 1.000.000 RMB lebih, Robert Huo mana mungkin akan menanggapinya, sambil berkata dengan tersenyum: “Karena kita sekeluarga yang datang membeli rumah, tentu saja harus menulis nama kita semua.”
Artinya ia merasa menulis nama atau tidak menulis nama di atas sertifikat rumah saat pembelian rumah tersebut terjadi dalam pernikahan masih berlangsung pasti akan dihitung dengan kepemilikan setengah-setengah, kalau tidak, Robert Huo juga tidak malas untuk menambahkan namanya.
Natalie Ning dengan sangat senang menolehkan kepala dan berkata kepada Sekretaris, : “Kalau begitu, nama kami sekeluarga bertiga ditulis saja di atas sertifikat tersebut.”
“Baik!” Sekretaris memastikan nama mereka benar, lalu mengisinya di atas dokumen, nanti pada hari senin, mereka sudah dapat mengajukan sertifkat rumah.
Dengan demikian, masalah membeli rumah pun selesai, seperti yang dikatakan Robert Huo sebelumnya, ia mentraktir Goldwin Lu dan Fernaldy Fang ke sebuah restoran yang lumayan berkelas.
Tadinya Goldwin Lu ingin membiarkan Robert Huo duduk di mobil, namun langsung ditarik oleh Fernaldy Fang: “Baru berapa lama saja kamu sudah mulai ingin merebut orang dengan aku, kamu ada Mayback, memangnya aku tidak punya? Ayo, masuk ke mobil aku saja! Adik ipar, ponakan, ayo kita pergi, jangan memberikan kesempatan kepada Si bocah tua ini!”
Goldwin Lu tertawa, berkata: “Kamu ini, memang……”
Bagaimanapun, dia juga tahu bahwa Fernaldy Fang sangat menghargai pemuda yang bernama Shawn Li ini. Jika dirinya memiliki sedikit maksud ingin merebut orang saja, mungkin akan membuat Fernaldy Fang kesal sampai membalikkan meja.
Proses makan bersama ini sangat menyenangkan, cara berbicara dan sikap Robert Huo membuat Goldwin Lu semakin memiliki kesan baik kepada dirinya, tidak peduli topik apapun yang dia bicarakan, pemuda ini secara alami dapat berpartisipasi di dalamnya, pengalaman dia, bahkan lebih daripada dirinya sendiri.
Dan ada beberapa sudut pandang baru yang membuat Goldwin Lu merasa membuat pandangannya terbuka.
Meskipun dia adalah orang kaya dengan kekayaan yang lebih dari belasan miliar ini, bagaimanapun, dia hanya tinggal dan berkembang di kota tingkat kedua dan tingkat ketiga ini, Ada kesenjangan besar dalam visi dari Bintang Harapan Keluarga Huo.
Robert Huo semakin banyak berkata, hati Goldwin Lu semakin terkejut, dan pada saat yang sama ia pun semakin mengagumi pemuda ini.
Setelah makan bersama, dia pun sudah paham mengapa Fernaldy Fang begitu menghargai dan mementingkan Robert Huo.
Sungguh menakjubkan sekali, masih muda sudah memiliki wawasan yang begitu luas, jika dilatih beberapa tahun lagi, sepertinya kemampuannya akan mencapai langit.
Setelah selesai makan, Goldwin Lu menjabat tangan Robert Huo dengan sangat antusias, dengan semangat terus mengundangnya untuk berkumpul lagi, jika ingin membeli rumah, silahkan mencari dia, silahkan pilih yang mana saja di Area Barat Laut ini, jika tidak bisa mendapatkan harga diskon seperti hari ini, maka silahkan menulis marganya dengan terbalik!
Fernaldy Fang yang di samping terlihat kurang senang, memangnya Area Barat Laut ini punya keluargamu? Jika ingin mencari bantuan, juga mencari aku, kamu ingin menjalin hubungan, juga harus sambil mengantri di belakang aku.
Lagi pula, kamu ini bermarga Lu, ditulis dengan terbalik juga tetap Lu?
Dua bos yang sangat antusiasi ini, Robert Huo sambil menghadapi mereka dengan senyum, dan mengucapkan kata-kata dengan segan sebelum ditarik ke dalam mobil oleh Fernaldy Fang.
Mengantar sekeluarga ini ke depan pintu rumah, Fernaldy Fang cegukan di dalam mobil, sambil tersenyum dan melambaikan tangannya: "Sudah, aku akan pulang untuk tidur, nanti jika ingin membeli rumah lagi baru menelepon aku saja.”
“Terima kasih Kak Fang, tunggu nanti setelah pindah rumah, baru makan-makan di rumah.”
“Tentu saja, sampai nanti aku pasti harus datang untuk makan gratis.”
Sambil tersenyum dan menyaksikan Bos ini pergi, Natalie Ning sambil berkata di samping: “Kak Fang ini memang orang baik.”
“Dia berkata ia akan datang untuk makan gratis, kamu masih menyebutnya sebagai orang baik.”
“Dia hanya bercanda saja, lagi pula, ini bukannya berarti hubungan kalian sangat baik?” Wajah Natalie Ning terlihat bangga, ketika berada di meja makan tadi, Sang suami berbicara dengan kedua Bos di meja makan, terlihat tidak kalah dari mereka, cara berbicaranya, sikapnya, sangat elegan, membuat dia merasa sangat bangga.
Hanya saja teringat masalah membeli rumah tadi, dia masih sangat bingung, bertanya: “Tadi mengapa kamu tidak membiarkan aku membeli satu rumah lagi?”
“Mengambil manfaat dari orang lain maka pasti harus membayarnya, apalagi baru pertama kali bertemu, mengambil satu kali keuntungan masih bisa diterima, namun mengambil kedua kali sudah keterlaluan, tidak hanya sekali dua kali berurusan dengan orang seperti mereka, kedepannya masih ada banyak waktu, pertama kali saja sudah mengejutkan orangnya, bagaimana kedepanya bisa memanfaatkan mereka lagi?” Robert Huo sambil menjelaskan sambil tersenyum.
Natalie Ning sambil tertawa dengan menutup bibirnya, berkata: “Aku rasa, kamu ini hanya sombong, kamu tidak menganggap uang kecil ini, dan kamu takut orang akan mengatakan kamu ini serakah, dan kamu masih menjelaskannya dengan begitu enak didengar.”
Robert Huo tersenyum, ungkapan ini tidak salah juga.
Setelah masuk ke dalam rumah, Robert Huo teringat barang yang ada di kamar mandi, lalu berkata kepada Natalie Ning: “Pakaiannya Nona Gu ketinggalan di rumah kita, tunggu nanti ada waktu kamu sekalian mengantarkannya.”
Novel Terkait
Cutie Mom
AlexiaYour Ignorance
YayaCinta Yang Berpaling
NajokurataAku bukan menantu sampah
Stiw boyLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyIstri ke-7
Sweety GirlInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li