Inventing A Millionaire - Bab 188 Bantuan
Yacob Zhao memiliki tidak sedikit harta, membuat banyak orang iri. Tapi tidak sedikit dari barangnya dipesan oleh berbagai museum besar.
Profesor tua itu juga pernah mengatakannya di publik, tunggu setelah dia meninggal, kebanyakan dari koleksi penyimpanannya akan disumbangkan pada museum secara cuma-cuma. Semakin barang tersebut bernilai, semakin akan disumbangkan.
Jadi, tidak ada yang tahu berapa banyak warisan yang dia tinggalkan setelah dia meninggal.
Tapi walaupun tidak memiliki uang sedikit pun, tetap ada orang yang ingin memiliki koneksi yang baik dengan profesor.
Tidak membicarakan yang lainnya, hanya jaringan koneksi yang dibuat oleh muridnya saja sudah cukup membuat siapapun meneteskan air liur.
Hanya saja Yacob Zhao tidak pernah mengakui ingin mencari seorang murid, banyak orang dengan memeluk harapan yang kecil mengirimkan junior muda untuk mencobanya.
Sukses atau tidaknya dibicarakan nanti, memiliki koneksi dengan Yacob Zhang barulah hal yang utama.
Griffin Huo adalah satu pion yang dikirim Keluarga Huo, karena dia tidak terlalu menyukai melakukan bisnis. Jadi menaruh banyak pikiran dan tenaga dalam bermain piano, catur, menulis, melukis dan sebagainya, dipikir-pikir seharusnya sangat cocok dengan “selera” Yacob Zhao.
Hal ini sudah diputuskan oleh Keluarga Huo, tapi Simon Huo sebaliknya diam-diam menyuruh anaknya sendiri, Thiago Huo, untuk pergi juga ke sana, ingin mencoba keberuntungan.
Hasilnya, Thiago Huo tidak berkata beberapa kalimat dengan Yacob Zhao, malah kembali dengan luka di sekujur tubuh, bagaimana tidak membuat Simon Huo marah.
Dia memiliki dua putra, putra sulungnya demam tinggi saat berumur enam tahun, membuat otaknya rusak, sekarang kecerdasannya tidak ada bedanya dengan anak berumur tiga atau empat tahun.
Lalu saat dia berumur 30 tahun lebih, dia memiliki Thiago Huo. Karena pengalaman dengan putra sulungnya, membuat Simon Huo dan istrinya sangat memanjakan Thiago Huo, tidak peduli masalah besar ataupun kecil, semua dijaga oleh mereka, takut terjadi sedikitpun kecelakaan.
Hasilnya, membuat sebuah sampah.
Sekarang usia Simon Huo sudah tua, lagipula tidak tahu apakah karena di masa muda terlalu playboy, beberapa tahun yang lalu saat rumah sakit memeriksa, kesehatannya tidak terlalu baik, tidak mungkin akan melahirkan anak ketiga lagi.
Ditambah istrinya meninggal karena sakit tahun lalu, dia juga menyerah pada keinginan ini sepenuhnya.
Sekarang sikap Thiago Huo yang membuat orang tidak tahan, membuat Simon Huo sedikit kecewa.
Dia berjuang ingin naik posisi, tapi pada akhirnya, hanya bisa berjuang sendiri. Bahkan orang yang dapat membantunya pun tidak ada.
Dari luar Thiago Huo seakan menerima hardikan ayahnya, tapi sebenarnya, hatinya tetap tidak setuju.
Menurutnya, Ayah menguasai pemasaran Keluarga Huo, lingkaran koneksinya tidak lebih buruk dari Yacob Zhao. Kalau begitu, kenapa harus membuang-buang tenaga?
Singkatnya, sekarang hatinya hanya dipenuhi keinginan melihat dengan mata kepala sendiri rupa Robert Huo yang mengenaskan, mengenai hal yang Simon Huo minta untuk dia kerjakan, itu sama sekali tidak ada artinya.
Satu jam kemudian, Alex Liao datang ke rumah Robert Huo.
Dia menyodorkan sebuah USB flashdisk dan sebuah kartu, Alex Liao berkata : “Aku kira-kira sudah melihat videonya, yang kamu inginkan juga sudah dikatakan. Di dalam kartu ada 3 juta RMB, tahu kamu bukanlah orang yang terlalu mementingkan uang, tapi anggap ini sebagai maksud baikku. Bila kamu tidak menerima, aku juga tidak
tahu harus menaruh di mana mukaku.”
Jelas-jelas hal ini tidak ada hubungannya dengannya, namun rupanya penuh dengan rasa bersalah, dia sudah mengatakan sampai seperti ini, Robert Huo langsung menerima dua barang tersebut.
Dia tahu, Alex Liao adalah orang yang sangat memiliki prinsip, juga memiliki kepribadian kuat.
Bersedia memberimu uang, kalau begitu tidak akan memiliki rasa tidak senang apapun, sebaliknya bila kamu tidak menerima, sebaliknya dia akan merasa sangat tidak senang.
Benar saja, setelah Robert Huo menerima dua barang tersebut, ekspresi Alex Liao segera berubah menjadi lega, lalu melanjutkan berkata : “Bajingan itu sudah kuusir, dalam lima tahun tidak boleh kembali. Lalu Jingyun Water Heater awalnya ingin langsung menandatangani kontrak 10.000 buah dengan pabrik, sekarang aku langsung membelinya dari toko resmi paman kecilmu.”
Tidak bisa tidak dibilang, Alex Liao adalah orang yang paling memiliki kemampuan dalam melakukan suatu hal, tidak hanya memberi ganti rugi pada Robert Huo, dia juga menjaga Eugene Ning.
Hanya saja dia melakukan seperti ini, Robert Huo merasa sedikit keterlaluan, bagaimanapun masalah ini memang tidak ada hubungannya dengannya.
Masalah yang dibuat paman kecil, siapa yang membuat aturan bahwa kakak ipar yang harus bertanggung jawab?
“Toko resmi menjual dengan harga penjualan ke orang luar. Walaupun harganya lebih rendah sedikit dari toko offline, tapi tidak bisa dibandingkan dengan harga pabrik. Nanti aku akan memberitahu pada Eugene Ning, tidak dapat mengambil keuntungan dari harga yang murah ini. CEO Liao adalah orang yang tidak suka ditolak, tapi maksud baikmu sudah aku terima. Bila karena hal ini tidak hentinya mengambil keuntungan darimu, maka hatiku juga tidak enak. ” Kata Robert Huo.
Alex Liao tidak dapat menahan diri mengangguk mendengar ucapan ini, ekspresinya menghargai dan setuju.
Keuntungan yang datang sendiri, namun tidak tamak, pandai berbicara, tidak menyinggung orang, tidak heran dia adalah orang yang dia pandang baik.
Saat siang, Robert Huo memasak, dia mengundang Alex Liao untuk makan bersama.
Alex Liao tidak menolak, dia menerima dengan senang hati.
Saat makan, Robert Huo bertanya padanya perihal pertanian..
Beberapa hari ini walaupun dia diculik, tapi aktivitas diet nasional menerima pengaruh yang terlalu besar karena hal ini.
Semakin banyak orang yang mengetahui aktivitas ini, kecepatan penyebarannya mulai terlihat jelas semakin cepat, Robert Huo sudah tidak perlu berinisiatif mengiklankannya lagi.
Lagipula GM Perusahaan diet, Wesley Mu juga sudah membalas pesan, dia berkata sudah berdiskusi dengan perusahaan kurir. Membuatkan jalur pelayanan khusus untuk mereka.
Harga yang sama untuk di seluruh negeri, satu pesanan 5 RMB, dalam 12 jam akan sampai, sedangkan dalam provinsi tidak akan melebihi 6 jam.
Biasanya, kurir tidak akan seefesien ini, tapi Wesley Mu juga termasuk orang yang cerdas, dia menggabungkan perusahaan kurir besar dan membicarakan kerja sama dengan kurir kereta api, menggunakan kereta cepat untuk mengantar.
Kecepatan kereta cepat jauh lebih cepat dari mobil kurir, nomor dua setelah pesawat.
Tapi pengiriman udara memiliki keterbatasan tertentu, yaitu walaupun kecepatannya cepat, namun penyortiran tidak efesien.
Kerja sama Wesley Mu kali ini, penyortiran menjadi tanggung jawab pos lokal, menjamin efesiensi. Lagipula kurir pos lebih baik dibandingkan seluruh perusahaan kurir dalam hal pengantaran.
Mungkin mereka satu-satunya perusahaan di dunia yang memanggul sepeda masuk ke perusahaan di area gunung hanya demi mengantarkan sebuah koran.
Bila mengatakan dengan sederhana, ini sebenarnya kerja sama tiga pihak antara kurir pribadi, kurir pos, ditambah kurir kereta api, juga termasuk tes dalam bidang usaha kurir.
Bila bisa sukses, maka modal di bidang usaha kurir akan jauh lebih rendah, sedangkan pendapatan operasi kereta api juga meningkat banyak. Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui.
Robert Huo merasa harapannya pada kerja sama ini sangat besar, asalkan kerja sama setiap pihak tidak bermasalah, maka masalah keefesienan waktu pengiriman juga mendapat jalan keluar.
Jadi, begitu pesan yang dikirim Wesley Mu diterima, dia langsung berencana mengunggah makanan diet.
Hanya saja makanan diet mengutamakan harus hijau, bernutrisi, rendah kalori.
Berdasarkan pemikiran Robert Huo, paling baik bila bisa mencari pertanian lokal yang bisa diandalkan, langsung memasukkan barang dari sumbernya.
Karena sekarang livestream sangat populer, membuat para konsumen melihat sendiri budidaya pertanian, pemetikan, dan proses pembuatan makanan diet.
Tentu saja, secara umum, paling baik bila mendapatkan pertanian untuk kerja sama di seluruh negeri. Bila bisa ada partner kerja sama seperti ini di setiap kota, maka waktu pengiriman bisa direndahkan.
Tapi ini adalah hal yang harus dilakukan di masa depan, berdasarkan situasi sekarang, bisa mendapatkan pertanian pertama di kota ini saja sudah bagus.
Tidak bisa tidak dikatakan, kemampuan Robert Huo mencari orang untuk membantu sangat baik.
Alex Liao sudah bertahun-tahun beroperasi di tempat lokal, dia sangat mengenal keadaan di sekitar, begitu Robert Huo membuka mulut, dia langsung dengan percaya diri berjanji akan menyelesaikan hal ini.
Paling lama 24 jam akan menemukan dua pertanian profesional, menyediakan semua bahan yang diperlukan untuk makanan diet.
Dalam hal harga juga Robert Huo tidak perlu banyak bicara, pasti akan ditekan sampai ke paling rendah.
Reputasi Alex Liao, di dalam ratusan mil ini, tetap bisa dimanfaatkan.
Ada orang berpengaruh yang membantu, Robert Huo tidak terlalu khawatir masalah bahan makanan, sekarang yang perlu dikhawatirkan adalah menghadapi banyaknya pesanan yang akan datang setelah makanan diet diunggah.
Sekarang bisnis antar makanan sangat populer, banyak restoran setelah ikut serta, penjualan langsung menjadi puluhan bahkan ratusan kali lipat. Bahkan ada keajaiban seperti yang penjualan awalnya hanya beberapa ratus ribu, langsung menjadi puluhan juta.
Sedangkan toko yang seperti ini, pada akhirnya bangkrut, membuat orang sangat terkejut.
Robert Huo karena ingin tahu pernah meneliti penyebab spesifiknya, pada akhirnya menyimpulkan, menambahnya penjualan yang begitu besar yang menyebabkan bangkrutnya toko.
Singkatnya, karena pesanan terlalu banyak, menyebabkan koki tidak memiliki waktu memikirkan untuk membuat makanan menjadi sempurna. Dalam jangka panjang, tidak peduli pesan antar atau makan di tempat, rasa makanan jauh lebih buruk daripada dulu.
Sekarang persaingan bisnis restoran sangat sengit, rasamu berubah buruk maka akan menonjolkan kelebihan orang lain.
Jadi, tidak ada orang yang makan di tempat, reaksi berantai mengakibatkan pesan antar juga ikut tamat.
Novel Terkait
Inventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li