Inventing A Millionaire - Bab 125 Siapa Dia?
“Nanti siang aku masih harus mengantar Gaby pergi les, dan banyak juga pelanggan yang bertanya hari ini, mungkin aku tidak ada waktu, lagi pula, kamu bukannya sudah berjanji dengan Stella Yue kalau kamu akan memasakkan masakan yang enak untuknya? Nanti kamu saja yang mengantarnya.” Kata Natalie Ning.
“Tapi……”
Natalie Ning langsung memotong penjelasan dia, sambil mendekatinya dengan tersenyum, dan mencium pipinya, berkata: “Tenang saja, walaupun Nona Gu sangat cantik, tapi aku sangat yakin kepadamu, tidak akan berpikir yang aneh-aneh, pergilah, biar gadis kecil itu tidak lari kemana-kemana lagi gara-gara ingin makan masakan kamu.”
Bahkan pada saat Shawn Li sangat buruk, Natalie Ning juga tidak pernah melihat dia pernah memiliki niat terhadap wanita lain, dalam hal ini, Shawn Li melakukannya dengan cukup baik.
Wajah Robert Huo terlihat tidak berdaya, dia bukan takut Natalie Ning berpikir terlalu banyak, hanya saja di dalam pakaian itu ada baju dalamnya!
Dirinya seorang pria mengantarkannya, bukannya akan sangat malu?
Namun Natalie Ning sama sekali tidak ada maksud ingin mendengarkan penjelasan dia lagi, buru-buru langsung pergi menyalakan komputer, terus fokus terhadap Toko Taobaonya.
Waktu sisa kurang dari 2 bulan sebelum promosi tengah tahun, biasanya, sekarang sudah saatnya mempersiapkan acara promosi tersebut.
Ingin berpartisipasi dalam acara promosi tersebut, bukan siapa saja yang dapat ikut serta, terutama posisi rekomendasi terbaik, memiliki persyaratan tertentu terhadap kualitas produk, penjualan, dan komentar yang baik.
Ini mungkin adalah acara terbesar yang pernah diikuti Natalie Ning dalam hidupnya, jadi dia bertekad untuk melakukannya dengan baik, dan mendapatkan hasil yang dapat memuaskan dirinya dan suaminya.
Oleh karena itu, dalam beberapa hari ini, Natalie Ning telah bekerja keras untuk melakukan live streaming, membalas pesan, bahkan postingan promosi yang dibuat oleh Robert Huo, dia pun meninggalkan URL dengan detil, jika ada orang yang bertanya, dia pun langsung menjawabnya dengan jawaban yang detil.
Dan sikap serius ini, mendapatkan pengakuan dari banyak orang, dan penjualannya pun mengalami sedikit peningkatan.
Sejauh ini, penjualan harian telah mencapai 60.000 RMB, tingkat pencarian pun telah masuk ke 200 teratas, dan traffic pun naik dua kali lipat.
Tidak mudah untuk mendapatkan sebuah siklus yang baik, jadi Natalie Ning pun sangat menghargainya.
Robert Huo pun tidak mengganggunya lagi, meskipun dunia ini begitu merendahkan wanita, percaya bahwa kekuatan mental dan fisik wanita jauh lebih rendah daripada pria, termasuk pemikiran.
Namun, Robert Huo tetap berharap Istrinya dapat mendapatkan nilai dirinya sendiri melalui Toko Taobao.
Tidaklah mudah bagi seseorang untuk menjalan hidup ini, jika tidak memiliki pencapaian yang layak dalam hidup ini, itu terlalu menyedihkan.
Sekitar jam 2, Natalie Ning baru berdiri dan mengantar Gaby ke tempat les, melihat Robert Huo tidak ada maksud ingin pergi, dia pun mengingatkannya dengan berkata: “Nanti siang juga tidak ada urusan apa-apa, mending kamu sekalian beli sayur, dan mengantarkan baju kepada Nona Gu, oh iya, teh jahe yang kamu beli kemarin lumayan enak, bawa untuk dia juga, tidak tahu juga Ibu dan anak itu flu atau tidak.”
Setelah panjang lebar, Natalie Ning baru pergi.
Robert Huo tersenyum pahit, dirinya benar-benar tidak bisa beristirahat, memiliki seorang istri yang terlalu baik, kadang juga sedikit kehabisan kata-kata.
Menghelakan nafas, Robert Huo pun hanya bisa mengambil baju yang ada di kamar mandi dan melipatnya dengan rapi, lalu menaruhnya ke dalam kantong, dan keluar rumah.
Saat Freya Gu pergi terakhir kali, dia meninggalkan alamat kelas dancenya, katanya agar memudahkan Gaby mencari Stella Yue untuk bermain.
Mengenai apakah hanya ada satu alasan ini saja, hanya dia sendiri yang tahu.
Sampai di sekitar kelas dance, Robert Huo pergi ke supermarket untuk membeli bahan masak, buah, dan beberapa snack yang disukai anak-anak.
Sambil membawa satu kantong besar naik ke atas, kelas dancenya ada di lantai 2, areanya sangat luas, setidaknya lebih dari 150 m2.
Awalnya dikatakan bahwa tempat ini sebelumnya merupakan pabrik tekstil, tetapi akhirnya bangkrut dan dibagi menjadi banyak toko kecil. Namun, karena lokasinya tidak terlalu bagus, meskipun areanya luas, harga sewanya sangat rendah.
Kalau bukan karena demikian, Freya Gu juga tidak akan memilih tempat ini.
Sampai di depan pintu, Robert Huo mengangkat tangannya dan mengetuk pintu, dengan cepat, pintu kelas dance pun terbuka.
Melihat Robert Huo kemari, Stella Yue berlompat keluar dengan senang, dan langsung memeluknya: “Paman Li, mengapa kamu bisa kemari!”
“Bukannya Paman sudah berjanji dengan kamu kalau Paman akan memasakkan makanan yang enak untuk kamu, Ibumu kemana?” Tanya Robert Huo.
“Ibu sedang mengajar para Kakak menari, ayo cepat masuk, Ibu, Ibu, Paman Li kemari!” Stella Yue sambil menarik Robert Huo, sambil berteriak ke dalam.
Freya Gu yang sedang mengajar muridnya untuk menegakkan postur tarian yang benar, menolehkan kepalanya dan melihat ke arah sini, melihat Robert Huo membawa satu kantong besar dan masuk ke dalam, dia buru-buru meminta muridnya latihan sendiri terlebih dahulu, lalu berjalan ke sini dengan cepat.
“Mengapa kamu bisa kemari?”
Benar-benar merupakan pasangan Ibu dan anak, pertanyaan yang ditanya pun hampir sama.
Karena Freya Gu sedang mengajari orang menari, Freya Gu pun mengenakan pakaian ketat yang lebih leluasa, dan pakaian tersebut juga menunjukkan badannya yang elok itu.
Robert Huo diam-diam menganggukkan kepala, pantas ukuran pakaian dalamnya begitu besar, sepertinya memang benar.
Tidak tahu apakah menyadari apa yang dipikirkan Robert Huo, telinga Freya Gu menjadi sedikit memerah, dengan tidak sadar ia menarik jaket yang diikat dipinggang.
“Terakhir kali kalian berdua lupa membawa pakaian kalian pergi, jadi aku sekalian mengantarkannya.” Kata Robert Huo: “Dan aku juga sudah berjanji kepada Stella akan memasakkan masakan yang enak untuknya, kebetulan siang ini tidak ada urusan, jadi aku pun kemari.”
Sambil melihat pakaian yang terlipat rapi, dengan tersamar-samar melihat pakaian dalam yang ada di kantong, wajah Freya Gu pun menjadi merah.
Tidak peduli apakah baju ini disimpan oleh Robert Huo atau bukan, tapi barang yang begitu privat diantar oleh dirinya, sedikit banyak akan membuat dia merasa sedikit malu.
“Barangnya ini kamu menaruhnya di mana?” Tanya Robert Huo.
“Taruh di sini saja, wah, mengapa kamu membeli begitu banyak makanan? Tidak tidak, ini kamu bawa pulang untuk Gaby semua.” Freya Gu sambil melambaikan tangan.
“Sudah dibeli juga, barangnya begitu berat, sangat melelahkan jika suruh aku bawa pulang lagi.” Robert Huo sambil melihat ke sekeliling, dia melihat di mana panci dan wajan ditempatkan, lalu berjalan mendekat dan berkata," Apakah selalu memasak di sini?”
“Iya, hanya satu ruang ini, jadi disesuaikan dulu.” Kata Freya Gu dengan suara yang terdengar lebih kecil.
Lingkungan di sini terlalu buruk, membuat dia merasa minder.
Robert Huo malah seperti tidak menyadari apapun, menolehkan kepala dan sambil bertanya kepada Stella Yue dengan tersenyum: “Nona kecil cantik, malam kamu ingin makan apa?”
“Iga babi asam manis, ikan mas bawang putih, domba goreng daun bawang, tahu bakar dengan usus…..” Kata Stella Yue sambil menghitung dengan jari.
“Jangan mendengarkan dia, nanti aku traktir kamu makan di restoran.” Kata Freya Gu.
“Tidak apa-apa, aku sudah beli sayurnya juga, karena dia ingin makan, jadi aku buat saja, lagi pula, masakan di restoran belum tentu lebih enak daripada masakan aku.” Kata Robert Huo sambil tersenyum.
Dan ini, Freya Gu memang tidak bisa mengatakan apa-apa.
Dia pernah merasakan masakan dari Robert Huo, seumur hidupnya ini belum pernah makan masakan yang begitu enak.
Sambil mengeluarkan bahan masak, dia sambil menolehkan kepala dan berkata kepada Freya Gu: “Kamu sibuk saja dulu, aku saja yang menyiapkan semuanya, oh iya, aku masak di sini apakah akan menganggu kamu mengajar?”
“Tidak apa-apa, nanti aku memutarkan musik juga akan menutupi suara masak.” Kata Freya Gu.
“Aku juga mau membantu!” Stella Yue sambil mengangkat tangannya dengan gembira.
Saat pertama kali bertemu di dalam ruang kelas, Stella Yue masih pendiam, sekarang sudah menjadi akrab, sifat anak kecil yang ceria itu langsung terpancar.
Tentu saja, ini juga karena orang yang datang kemari adalah Robert Huo.
Hanya di depan dia, Stella Yue baru bisa bersikap ceria seperti itu.
Sambil melihat satu orang dewasa dan satu anak kecil yang sambil memetik sayur dan mengupas bawang, Freya Gu sedikit terbengong.
Adegan yang ini, dulu dia juga pernah melihatnya saat di dalam mimpi, begitu hangat, begitu susah dilupakan.
Mereka berdua, seolah-olah seperti Ayah dan anak kandung.
Teringat sampai di sini, Freya Gu tidak Manahan diri dan menghelakan nafas, sayang sekali, semua masa indah itu hanya sementara saja.
Setelah kembali ke murid-muridnya, Freya Gu sambil menepuk tangan, dan berkata: “Selanjutnya kita latihan gerakan yang ditentukan, perhatikan dan ikuti iramanya, jangan sampai salah mengikuti pukulan drum.”
Kelas dance ini sudah mulai lumayan lama, di sini ada beberapa murid, yang sudah belajar lebih dari seminggu.
Sifat Freya Gu memang lebih lembut, juga cantik, badannya juga bagus, tariannya juga sangat bagus, sangat disukai murid-murid.
Setelah belajar seminggu, masing-masing pun sudah tidak terlalu asing lagi, salah satu murid wanita pun mendekatinya, sambil tersenyum dan bertanya: “Guru Gu, Kakak tampan ini, suami kamu ya?”
Wajah Freya Gu menjadi semakin merah, dia tidak pernah mengungkit masalah rumahnya dengan murid-muridnya, jadi orang-orang ini tidak tahu bahwa suaminya telah meninggal dunia.
“Bukan, jangan sembarangan ngomong, itu adalah orang tua dari teman sekelasnya Stella.” Freya Gu buru-buru menjelaskannya.
“Oh…..berarti sedang mengejar kamu?” Murid wanita itu bertanya lagi.
Walaupun Freya Gu tidak pernah menceritakan masalah di rumah, tapi pasangan Ibu dan anak ini hidup di sini, tidak pernah melihat ada pria lain yang kemari, para murid juga tidak bodoh, tentunya bisa menebak kalau tidak suaminya meninggal, kalau tidak sudah bercerai, paling buruk, sudah putus hubungan.
Kalau tidak, bagaimana mungkin wanita secantik ini akan bersama anaknya tinggal di tempat seperti ini?
Novel Terkait
My Lady Boss
GeorgeHanya Kamu Hidupku
RenataMr. Ceo's Woman
Rebecca WangCantik Terlihat Jelek
SherinCinta Yang Terlarang
MinnieSomeday Unexpected Love
AlexanderInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li