Inventing A Millionaire - Bab 93 Tersentuh.

Saat meninggalkan ruang kantor Charles Ji, Robert Huo bisa dengan jelas mendengarkan suara barang yang pecah dari dalam, Ketika dipikir-pikir, anak keturunan langsung Keluarga Ji ini pasti marah besar.

Robert Huo tersenyum tipis, ia ingin mengganggunya, tentu saja dia harus siap untuk diserang balik.

Dia cukup sopan kepada Charles Ji, ia tidak membiarkan pihak lawannya kali ini mati total seperti yang dia lakukan dengan Leon Sang.

Dengan video ini di tangan. Seharusnya cukup untuk dirinya menangani orang ini.

Tidak lama kemudian, Robert Huo datang ke kantor GM.

Setelah mengetuk pintu untuk meminta izin masuk, Nova Ji mendongak dan melihat bahwa itu adalah dirinya, lalu ia berkata: "Tutup pintunya."

Robert Huo berjalan setelah menutup pintu dan bertanya: "Pekerjaan detail apa yang baru saja ingin kamu bahaskan?"

Nova Ji memandangnya dan bertanya, "Tidakkah menurutmu kamu harus memberitahuku sesuatu terlebih dahulu?"

“Maksudmu masalah Charles Ji?” Robert Huo tersenyum. Dia mengeluarkan ponselnya dan meletakkannya di atas meja, tidak lupa menunjukkan isi dalam video itu.

Nova Ji melihatnya dengan sekali saja, lalu menatapnya dan bertanya dengan wajah bingung: "Siapa yang akan dia peras?"

"Aku."

Nova Ji seketika langsung tertegun. Setelah beberapa saat, dia tiba-tiba tertawa.

“Apa yang kamu tertawakan?” Tanya Robert Huo sambil mengambil kembali ponselnya.

Nova Ji masih tidak bisa menahan tawanya, lalu ia berkata: "Dia bisa mencari masalah dengan siapa saja, tapi kenapa dia mau mencari masalah denganmu. Bahkan terkadang saja aku merasa takut padamu. Dia benar-benar cari mati, sudah bosan hidup dia."

Robert Huo menarik kursi dan duduk, kemudian berkata, "Apakah aku bisa mengartikan kata-katamu ini sebagai pujian?"

“Kamu ini cukup sombong.” Nova Ji mendengus dan bertanya: “Melihat penampilanmu seperti ini, pasti kamu mendapatkan sesuatu bukan? Coba ceritakan?

“Aku tidak mendapatkan banyak hal, aku hanya mendapatkan sekutu untukmu,” jawab Robert Huo.

"Sekutu? Aku tidak butuh sekutu yang begitu bodoh." Nova Ji menggelengkan kepalanya.

"Bagaimana jika Colin Ji yang mendukungmu untuk naik pangkat?"

Gerakan Nova Ji berhenti. Dia menatap Robert Huo dan bertanya dengan takjub: "Apa katamu?"

"Bukankah Keluarga Ji setiap tahun ada kenaikan pangkat? Kamu seharusnya berada di peringkat menengah atas dari tingkat keempat di tahun lalu. Tahun ini, kamu telah menyelesaikan Perusahaan Dagang Donglai, kemudian menjadi perwakilan bisnis. Kenaikan pangkatmu seharusnya tidak menjadi masalah, tetapi kamu kurang dukungan keluarga tertua. Aku kira kamu mungkin tidak mau bersaing dengan kerabat yang lainnya untuk memperebutkan posisi itu. Aku hanya mengancam Charles Ji dengan ini, dia harus membujuk Colin Ji untuk mendukungmu. Selama Colin Ji berbicara, kenaikan pingkatmu seharusnya pasti terjamin."

Wajah Nova Ji menjadi lebih heran ketika dia mendengarkannya, dia pernah berpikir Robert Huo akan penggunaan hal ini untuk mengancam Charles Ji, dia bisa mengerti kenapa dia bisa melakukan hal ini pada pria itu.

Namun dia tidak pernah menyangka bahwa permintaan Robert Huo terkait dengan kenaikan pangkatnya.

Melihat pria yang duduk di depannya, Nova Ji merasakan semacam perasaan rumit yang tidak bisa di ungkapkan di hatinya.

"Kamu tahu bahwa untuk video ini, Charles Ji mungkin bersedia menghabiskan uang jutaan..."

“Aku tidak peduli dengan uang.” Robert Huo menggelengkan kepalanya.

Melihatnya, Nova Ji tiba-tiba memiliki pemikiran yang aneh. Jika pria ini tidak peduli dengan uang, lalu untuk apa?

Apakah dia begitu peduli pada orang lain?

Siapa yang... orang ini maksud?

Saat memikirkan hal ini, Nova Ji tiba-tiba merasakan sangat malu. Dia tidak tahu mengapa dia memiliki perasaan seperti itu. Bukankah itu hanya kenaikan pangkat? Tanpa bantuan Colin Ji, dia mungkin tidak dapat melakukannya.

Namun, seorang pria yang seluruh kekayaan keluarganya mungkin kurang dari 100 ribu RMB, demi dirinya ia rela kehilangan uang sebanyak itu, Jika mau mengatakan dia tidak tersentuh itu pasti bohong.

Mungkin karena melihat keanehan di ekspresi Nova Ji, Robert Huo mengetuk meja dan berkata: "Jangan berpikir terlalu banyak, aku hanya berharap masalahmu bisa berjalan dengan lebih lancar. Kemudian statusku juga akan naik. Ini bisa disebut investasi jangka panjang, investasi jangka pendek tidak terlalu menguntungkan."

Nova Ji baru saja mulai tersentuh, tapi karena mendengar kata-katanya, akhirnya tidak dapat di pungkiri ia memutarkan bola matanya: "Bisakah kamu berhenti berbicara seolah-olah kamu akan mengirimku ke perapian pemakaman?"

Robert Huo tertawa, menolak untuk membahas hal itu.

Mengetahui bahwa pria ini sengaja mengatakan sesuatu yang bermakna ganda untuk mengalihkan perhatiannya, Nova Ji juga mengira bahwa dia bukan hanya asistennya, tetapi juga suami dari seorang wanita dan ayah dari seorang anak.

Hubungan antara dirinya dan pria itu hanya sebagai atasan dan bawahan, tidak lebih.

Setelah menyegarkan pikirannya dan menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan suasana hatinya, Nova Ji berkata: "Mengenai kenaikan pangkat nanti saja baru di bicarakan. Sekarang mari kita bicara tentang rencana kerja kita untuk tahap selanjutnya. Aku sudah mencari informasi yang berhubungan sebelumnya dan menemukan perusahaan ini. Bahan baku..."

Keduanya melakukan diskusi serius tentang masalah pekerjaan. Nova Ji masih sangat puas dengan hasilnya.

Dia menemukan bahwa Robert Huo seperti seorang yang sangat ahli, tidak peduli perusahaan macam apa. Bisnis macam apa, dia bisa berbicara dengan sangat baik.

Terkadang Nova Ji bertanya-tanya apakah orang ini diculik oleh alien yang ada dalam cerita-cerita itu.

Kalau tidak, bagaimana dia bisa memiliki pengetahuan yang begitu banyak di usianya yang masih sangat muda?

Bahkan dia dulu...

Berkali-kali Nova Ji ingin menanyakan beberapa pertanyaan kepada Robert Huo dan pertanyaan-pertanyaan ini terkait dengan sebuah rahasia di hatinya.

Tapi setelah ragu-ragu dalam waktu yang lama, dia menyerah untuk menanyakan akan hal itu.

Karena jika di pertanyakan akan ada risiko, Robert Huo tidak berperilaku seperti yang dia khawatirkan, jadi ia tidak perlu bertanya lagi.

Dalam beberapa hari berikutnya, ia masih bekerja, masih menjalani kehidupan seperti biasa dan seterusnya.

Charles Ji meninggalkan perusahaan selama dua hari. Sebelum pergi, dia dengan sengaja menemukan Robert Huo dan memberitahunya bahwa dia akan pergi menemui Colin Ji untuk membicarakan hal itu secara langsung.

Adapun apakah hal itu akan di lakukannya. Dia tidak bisa menjaminnya.

Jawaban Robert Huo juga sangat sederhana dan masuk akal, jika pria itu berhasil, ia berjanji videonya tidak akan di sebarkan, jika pria itu gagal, dia tidak tahu kapan panggilan pengadilan akan dikirimkan kepadanya.

Mulut Charles Ji menjadi miring karena kesel, tapi dia juga tidak berdaya. Bahkan jika dia memarahi Robert Huo dengan sangat kejam, dia tetap harus berjuang untuk melindungi keuntungan pribadinya.

Apakah dia bisa sukses, Robert Huo tidak perlu repot-repot memikirkannya, ia melakukan apa yang seharusnya ia dilakukan, sisanya ia pasrahkan kepada Tuhan.

Beberapa hal memang bergantung pada kehendak Tuhan.

Akhir pekan pun tiba, di pagi hari, Natalie Ning mengantar Gaby ke tempat Ardi Ning.

Hari ini adalah hari janjian bertemu dengan psikiater. Dia melewatkan janji pertemuan terakhir kali, jadi dia tidak bisa terus melewatkan hari pertemuannya.

Robert Huo juga tahu. Cepat atau lambat hal semacam ini akan terungkap, ini bukanlah masalah yang bisa ditunda.

Bagaimanapun, mereka hanya pergi menemui psikiater dan juga tidak mengharuskan dirinya dan Natalie Ning berbuat sesuatu, hal ini masih dapat diterimanya.

Gaby merasa sangat bahagia akhir-akhir ini. Karena Stella Yue kembali ke kelas.

Berdasarkan apa yang diketahui Natalie Ning, Freya Gu telah mengundurkan diri dari perusahaan rumah tangga dan menjual rumahnya, dirinya mendengar bahwa wanita itu akan membuka kelas pelatihan menari.

Adapun bagaimana mertuanya, mereka mau bekerjasama dengannya dalam menjual rumah. Tidak jelas bagaimana pembagian uang itu.

Tapi bagaimanapun, Freya Gu sama sekali tidak mundur.

Mendengar kabar tersebut, Robert Huo cukup terkejut.

Dalam benaknya. Freya Gu adalah wanita yang sangat tidak percaya diri, mungkin bisa di bilang ia juga mengalami depresi ringan.

Meskipun dia terlihat sangat kuat dalam beberapa aspek, tetapi dia tidak menyangka, ternyata dia begitu kuat.

Menjual rumah untuk membuka kelas pelatihan tari sama dengan memulai dari awal.

Seorang wanita dengan seorang anak, yang hampir berusia tiga puluh tahun, berani melakukannya. Aku harus mengatakan, keberaniannya patut di puji.

Jika itu adalah Natalie Ning, ia pasti tidak bisa melakukannya.

Berlawanan dengan Freya Gu, Natalie Ning biasanya yang terlihat sangat mandiri, tetapi sebenarnya dia adalah karakter yang sangat bergantung pada orang.

Seperti seekor burung kecil yang membutuhkan orang untuk merawatnya, ia sangat mengandalkan orang lain, Natalie Ning dan Freya Gu benar-benar tipe yang berlawanan.

Robert Huo hanya mengetahui secara keseluruhan saja kabar wanita yang hanya bertemu dengannya beberapa kali itu, dia tidak memikirkannya lagi.

Baginya, itu hanyalah pertemuan kebetulan dalam hidupnya, tidak layak di pusingkan.

Dan di tempat Ardi Ning, perilakuanya kali ini terlihat lebih baik kepada pasangan suami istri ini.

Paling tidak, Ardi Ning tahu bagaimana menyapa Robert Huo dan menanyakan bagaimana pekerjaannya. Meskipun ia dipaksa oleh Cornelia Deng dan nada suaranya sedikit terdengar tidak wajar, namun hal itu terasa lebih baik dari pertemuan sebelumnya.

Robert Huo masih sangat ramah pada kedua orang tua ini, ia berusaha melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang menantu.

Cornelia Deng saat ini sangat senang dengan menantu laki-lakinya ini.

Tidak hanya Robert Huo yang terus memberinya kehormatan, tetapi juga karena dua kegiatan yang diluncurkan terakhir kali, hasilnya telah di peroleh dalam seminggu.

Cara penjualan buah swalayan sangat terkenal, pelanggan baru dan lama di sekitar sangat menyukainya.

Orang yang biasanya membeli buah hanya dengan beberapa RMB sekarang datang ke sini setidaknya dengan puluhan RMB, ada yang lebih dari dua puluh atau tiga puluh RMB.

Lagipula, ada banyak jenis buah, awalnya hanya ingin membeli dikit, tapi sebenarnya walaupun mereka ambil sedikit, tetap saja tanpa terasa yang mereka ambil mencapai belasan biji.

Sekarang penjualan buah swalayan saja sudah melebihi 1.000 RMB dalam sehari, seiring dengan semakin banyak yang mengetahui tokonya, maka hal itu masih terus berkembang.

Dari dulu mereka tidak pernah menjaul buah dengan begitu lancar, bibir Cornelia Deng setiap hari selalu penuh dengan senyuman.

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu