Inventing A Millionaire - Bab 110 Minta Maaf
Griffin Huo tidak paham, Thiago Huo tentu saja merasa lebi tidak paham lagi.
Nada Robert Huo yang tinggi membuat mereka terdiam.
Apakah mereka sebenarnya adalah Tuan Muda Tertua dari keluarga Huo, atau pria yang satu ini?
"Minta maaf, aku tidak ingin mengulangnya untuk ketiga kalinya,"ucap Robert Huo.
Tubuh Thiago Huo bergemetar, dia terus mengomeli kedelapan belas generasinya di dalam hati, tetapi tidak berani menunjukkannya. Tidak peduli seberapa kesal dirinya, dia hanya bisa mengubur semua kebenciannya di dalam hatinya.
"Ma, maaf," ucap Thiago Huo dengan perasaan tidak bersedia.
“Apakah kamu merasa permintaan maaf seperti itu tulus?” Tanya Robert Huo.
Thiago Huo menarik napas dengan sangat mendalam, dia sudah meminta maaf, bahkan ditampar empat kali, apa lagi yang mungkin lebih memalukan lagi.
"Maaf kakak ipar, aku yang terlalu tidak tahu malu, aku adalah seorang lelaki brengsek, aku memang pantas dihabiskan atas kesalahanku!"
Ketika mendengar satu per satu kata-kata yang dituturkan oleh Thiago Huo, Natalie Ning tidak tahu mengapa tiba-tiba ingin tertawa. Namun dia tidak berani tertawa, sebaliknya merasa khawatir.
Beberapa orang ini tidak terlihat seperti orang biasa, suaminya juga sudah menampar wajahnya hingga membengkak, apakah hal ini akan menimbulkan masalah?
Robert Huo sepertinya terlihat tidak khawatir sama sekali. Dia hanya berbicara dengan nada datar,"Aku tahu kamu merasa tidak puaas, tetapi aku menyarankan kepadamu untuk mengetahui batasanmu. Orang lain mungkin takut akan latar belakangmu, tetapi aku tidak akan takut. Jika hal serupa terjadi kedepannya, aku menjamin bahwa kamu akan berakhir lebih buruk dari sekarang!"
Thiago Huo tidak melawan sedikit pun, namun giginya sudah hampir hancur. Sangat memalukan.
Setelah hidup hingga sedewasa ini, ini adalah pertama kalinya dia dididik oleh seorang pria asing.
“Pergilah, kamu tidak diterima di tempat ini.” Robert Huo melambaikan tangannya, dengan ekspresi wajah yang penuh rasa kesal.
Thiago Huo menggertakkan giginya, menundukkan kepalanya, berbalik dan berjalan ke arah luar.
Jack Dong ragu sejenak, dia melirik Robert Huo sejenak, hatinya benar-benar merasa ingin tahu bagaimana orang ini bisa mengetahui nama "Four Dong".
Namun, di depan orang sebanyak ini, dia juga tidak ingin menanyakannya, jadi dia hanya bisa pergi dengan Thiago Huo terlebih dulu.
Setelah mereka berdua melangkah pergi, Griffin Huo menghela nafas lega, dia kemudian menatap Robert Huo dengan senyuman kusut dan berkata,"Kak, kamu benar-benar bersikap terlalu keras kali ini. Thiago Huo sudah terkenal karena pikirannya yang sempit, kamu sudah menamparnya empat kali, aku khawatir dia tidak akan diam begitu saja. "
“Tidak apa-apa, aku akan menunggunya membalasku,” ucap Robert Huo dengan sikap datar.
Griffin Huo menatapnya dan merasa sangat tidak mengerti, apakah latar belakang pria ini, atau dia mungkin tidak tahu seberapa menakutkan keluarga Huo?
Faktanya, karena pemahamannya yang sangat mendalam terhadap keluarga Huo itulah, maka Robert Huo memperlakukan Thiago Huo seperti ini.
Kekuatan keluarga Huo sangat menakutkan. Tidak peduli siapapun orangnya, jika kamu sudah memprovokasi mereka, maka kamu akan dikuliti sekalipun tidak harus mati.
Namun, pembalasan seperti ini hanya terbatas pada pertarungan biasa, lebih tepatnya, pihak lawan harus bertindak tanpa alasan supaya mereka bisa melawan.
Leluhur keluarga Huo sangat gigih dalam hal ini, mereka selalu berpegang teguh bahwa, jika orang tidak menyinggungku, maka aku tidak akan menyinggung orang lain. Jika ada yang menyinggung perasaanku, lenyapkan dia!
Masalah hari ini dimulai dari sikap Thiago Huo yang sudah menyepelekan wanita yang terhormat terlebih dahulu, keluarga Huo tidak akan mungkin membalas dendam atas tuduhan menyepelekan seorang wanita.
Ditambah lagi dengan Thiago Huo yang berada di tingkatan kedua, yang juga termasuk sebagai salah satu yang tidak berkontribusi sedikitpun, jika ayahnya tidak mempunyai kekuatan pemasaran keluarga Huo, dia bahkan mungkin tidak memenuhi syarat untuk memasuki tingkatan kedua.
Siapa yang bisa diharapkan untuk membantu orang seperti itu?
Setidaknya, kekuatan Keluarga Huo sendiri tidak akan mungkin dikerahkan.
Di kota ini, rekan kerja sama keluarga Huo juga tidak terlalu banyak, berdasarkan kemampuan Thiago Huo, sekalipun mereka sudah bersusah payah mengundang beberapa sosok hebat, dengan adanya bantuan Nova Ji, Robert Huo tidak akan merasa takut.
Saat ini, Thiago Huo dan Jack Dong telah kembali ke mobil.
Ketika pintu mobilditutup. Thiago Huo menatap ke arah Jack Dong dan mengomel,”Sialan, apakah kamu hanya makan gaji buta? Aku sudah menghabiskan begitu banyak uang untuk membayarmu, apakah hasilnya hanya untuk berdiri di sana dan melihatku dipukuli?"
Jack Dong menundukkan kepalanya tanpa menjawab sedikitpun, kenytaannya memang demikian, dia juga tidak bisa berdebat mengenai apapun.
"Sampah! Manusia-manusia sampah!" Thiago Huo menatap ke arah rumah kecil dan tua itu melalui jendela mobil, lalu berbicara dengan ekspresi yang sangat kejam,"Tunggu dan lihat saja, jika aku akan menghabiskanmu, aku tidak lagi bermarga Huo!"
Jack Dong mengangkat kepalanya dan menatapnya, lalu merasa ragu sejenak, dia kemudian berbaik hati kembali mengingatkannya,"Tuan Muda Ketujuh, dia bukanlah orang yang sesederhana itu, dengarkan saran aku, biarkan saja permasalahan hari ini berlalu."
Dari sejak pertama kali melihat Robert Huo hingga sekarang, waktu yang berlalu bahkan belum melebihi enam jam, jika dia mampu memanggil nama aslinya dalam waktu sesingkat itu, tidak peduli apakah dia baru saja mengeceknya atau sudah mengetahuinya sejak awal, hal ini sudah membuktikan bahwa dia ini bukanlah seorang pria biasa.
Sosok yang misterius. Bagaimana Thiago Huo bisa melawannya?
Namun, Thiago Huo tidak memiliki sedikitpun keinginan untuk mendengarkannya, dia hanya mengomel,"Diam! Aku masih belum memperhitungkan hutangmu, bisa-bisanya kamu masih berambisius di sini! Cepat keluar dari mobil, aku tidak memerlukan manusia tidak berguna sepertimu ini! Keluar! "
Menurut Thiago Huo, Jack Dong hanyalah seorang pria kurang ajar yang bisa melawan, orang seperti itu dapat ditemukan dalam jumlah yang sangat banyak hanya dengan menghabiskan uang, benar-benar tidak layak untuk diperhatikan.
Jack Dong keluar dari mobil dalam keadaan terdiam, mobil mewah itu kemudian berkendara pergi dengan cepat.
Setelah mencium aroma gas yang tersisa di udara, Jack Dong diam-diam menghela nafas.
Jika Thiago Huo tidak mendengarkan sarannya, dia pasti akan menyesalinya, tapi apa yang harus dia lakukan?
Dia meemalingkan kepalanya dan melirik rumah kecil yang berada di sana. Mata Jack Dong terlihat bergemilang, tidak peduli bagaimanapun, dia harus meminta penjelasan kepada pria itu mengenai permasalahan nama “Four Dong” ini!
Jika situasi mendesak, sekalipun dia masih memiliki beberapa nyawa, dia tetap saja tidak akan merasa ragu!
Terlepas dari gangguan kecil dari Thiago Huo, ketika siang hari tiba, Griffin Huo tetap mengundang keluarga Robert Huo untuk makan bersama.
Restoran ini adalah sebuah restoran kecil yang berada di dekat rumah, tidak terlalu mewah, dan tidak ada hidangan yang terlalu mahal.
Awalnya, ketika Natalie Ning keluar dan melihat BMW 7 Series milik Griffin Huo, dia juga merasa bahwa ini adalah orang kaya atau anak dari keluarga kaya, sekalipun dia yang membayar, dia juga tidak seharusnya pergi ke restoran berkelas rendah.
Tetapi Robert Huo masih saja bersikeras, hal yang mengejutkan Natalie Ning adalah, Griffin Huo sendiri tidak menunjukkan rasa risih terhadap restoran kecil itu.
Sebaliknya, setelah mencicipi beberapa hidangan, dia bahkan memuji rasanya.
Ekspresi dan nada bicaranya tidak terlihat palsu, hal ini membuat kesan Natalie Ning terhadap dirinya menjadi lebih baik.
Tidak ada karakter yang mengganggu, makan siang juga berjalan cukup lancar.
Setelah selesai makan, Griffin Huo tidak ikut pulang dan mengganggu mereka lagi, saat hendak berpisah, dia sengaja menarik Robert Huo dan menyampaikan beberapa pesan isi hatinya.
“Sifatmu ini sangat cocok denganku. Tidak irasional, tidak munafik, dan sangat cerdas dalam melakukan sesuatu. Sejujurnya, aku sudah berkali-kali berpikir kamu mirip sekali dengan kakak ketigaku. Walaupun tidak tahu kamu mempunyai kemampuan seperti ini, kenapa kamu tidak menonjolkan diri, tapi semua orang mempunyai aspirasi mereka tersendiri, aku juga tidak akan memaksanya. Namun, jika memang memungkinkan, datanglah ke rumah keluarga Huo kedepannya, aku merasa kakak ketiga pasti senang sekali berteman denganmu,”ucap Griffin Huo.
Robert Huo tersenyum dan berkata,"Sebenarnya, aku juga sangat ingin berteman dengannya, jika ada waktu luang, mohon perkenalkan sejeka kepadaku."
“Tentu saja. Aku tentu saja sangat bersedia,”ucap Griffin Huo dengan gembira. Dia merasa sangat bangga karena bisa membantu saudara ketiganya menemukan orang dengan karakteristik yang sama dan cakap.
Sedangkan, alasan Robert Huo yang sengaja menjalin hubungan baik dengan Griffin Huo adalah karena hal ini.
Secara diam-diam, dia ternyata berhasil mendekati keluarga Huo dengan tenang, bahkan lebih dekat dengan penggantinya, supaya dia dapat menemukan pelaku sesungguhnya sesegera mungkin.
Penggantinya tidak terlalu menakutkan, hal yang paling menakutkan adalah orang yang menargetkan harta kekayaan keluarga Huo.
Jika orang ini tidak ditemukan selama satu hari, keluarga Huo akan berada dalam bahaya satu hari lebih lama. Karena dia berani membunuh Robert Huo. Bahkan menemukan pengganti untuk mengendalikan situasinya, seminimal mungkin, dia juga seharusnya berada dekat dengan posisi inti keluarga Huo.
Keduanya berpisah ketika tiba di pintu masuk restoran, mereka juga tidak terlalu menyayangkannya, lagipula dengan adanya hubungan dengan Yacob Zhao, mereka akan lebih sering bertemu lagi.
Natalie Ning menggandeng Gaby datang dan berkata,"Kamu sepertinya sangat memperhatikan orang ini."
“Seorang adik dengan koneksi yang sangat baik, bukankah kamu juga merasa dia sangat baik,” ucap Robert Huo sambil tersenyum.
"Memang tidak buruk, berpendidikan, sangat berbeda dari yang sebelumnya itu."
"Itu" yang dimaksud Natalie Ning tentu saja adalah Thiago Huo.
Kedua orang ini sepertinya mewakili dua sisi yang berlawanan dari keluarga Huo. Yang satu terlalu lemah, yang satunya lagi terlalu sombong, dan tidak ada yang sangat baik. Namun, yang pertama mungkin lebih populer.
Bagaimanapun, menggertak selalu terasa lebih baik dibandingkan digertak.
Pada saat ini, ponsel Robert Huo pun berdering.
Ketika dia mengangkat dan melihatnya, ternyata adalah panggilan dari Nova Ji.
Setelah terhubung, selanjutnya terdengar suara Nova Ji yang sedikit bersemangat ,"Colin Ji sudah datang, dia ingin berbicara denganmu secara langsung."
Nova Ji tidak mengatakan mengenai apa yang ingin dibicarakan, tetapi Robert Huo berpikir itu pasti bersangkutan dengan pengangkatan jabatan.
Sepertinya, kunjungan Charles Ji ke kantor pusat kali ini sedikit lebih efektif, jika Colin Ji bersikeras menolak, dia pasti tidak akan pernah datang untuk berbicara dengannya.
Novel Terkait
Ternyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelEternal Love
Regina WangDark Love
Angel VeronicaPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeAku bukan menantu sampah
Stiw boyInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li