Inventing A Millionaire - Bab 289 Membeli Cincin Berlian
Duduk di samping, Natalie Ning bisa mencium aroma alkohol yang terdapat pada tubuh Robert Huo dan juga sedikit aroma wangi.
Meskipun ia sendiri tahu bahwa suaminya bukanlah orang yang suka bermain-main, tapi kepekaan yang dimiliki wanita masih membuat Natalie Ning tidak tahan untuk bertanya. “Pergi minum dengan teman?”
“Hmm, teman dari luar kota, ada beberapa masalah di rumahnya, jadi ia datang mencariku untuk bercerita. Aku menemaninya minum beberapa gelas, apakah aromanya sangat kuat?” Robert Huo langsung menarik pakaiannya cium.
“Biasa saja.” Natalie Ning ragu sesaat dan bertanya lagi, “Wanita?”
“Hmm.” ujar Robert Huo mengangguk, tidak bermaksud untuk menutupinya.
Ia hanya menganggap Zila Tang sebagai adik perempuan. Pertunangan saat itu juga hanya demi keuntungan keluarga. Sekarang menggunakan wajah Shawn Li dan memiliki istri baik seperti Natalie Ning, serta anak perempuan yang begitu lucu seperti Gaby, ia sudah pasti tidak ada pikiran lain terhadap Zila Tang.
Kalau dirinya tidak berbuat salah, lalu untuk apa ia takut mengatakannya dengan jujur.
Melihat ia yang tampaknya jujur, nada bicara pun tidak terdengar beda, hati Natalie Ning pun menjadi lega dan berkata, “Kalau begitu, kamu harus banyak menghiburnya nanti. Ia bisa datang dari luar kota untuk mencarimu bercerita, kurasa masalah yang ia temui tidak kecil.”
“Aku mengerti.” Robert Huo mengangguk, lalu mengambil sepotong daging asam manis untuknya dan berkata, “Makan banyak daging, ini merupakan sumber utama gizi. Jangan karena sendiri membuat makanan-makanan diet, jadi kamu sendiri sungguh pergi diet.”
“Aku tidak diet. Setiap hari digoda begitu banyak makananmu yang enak, berat badanku sepertinya naik banyak sekarang.” ujar Natalie Ning sambil menyentuh wajah sendiri.
“Aku tidak lihat kamu menjadi gemuk, masih saja cantik seperti sebelumnya.” ujar Robert Huo sambil tertawa.
“Ih……” Gaby menggosok bahu dengan berlebihan, bermaksud bahwa dirinya merasa geli.
Wajah Natalie Ning dibuat agak memerah, tapi ia sendiri sangat suka mendengar kata-kata manis seperti ini. Lagi pula suami sendiri yang mengatakannya, bukan pria yang lain.
Selesai makan, mereka satu keluarga pun melakukan kegiatan mereka masing-masing.
Meskipun sudah kembali ke rumah, tapi Natalie Ning masih kekurangan waktu untuk beristirahat. Setelah mandi bersama Gaby, ia pun langsung duduk di depan komputer, memulaikan penyiaran langsung malam hari, lalu merapikan laporan pekerjaan hari ini.
Acara diet sudah mau berakhir, tidak sampai satu minggu lagi, mereka sudah boleh mengumumkan hasilnya.
Beberapa orang yang berada di peringkat terdepan tidak ada lemak yang bisa dikurangi lagi, bahkan jumlah naik turun berat badannya tiap hari tidak lebih dari seratus gram. Dan beberapa orang yang di belakang mereka terus berusaha mengejar mereka. Dihitung dari tinggi badan dan berat badan, ada kemungkinan untuk dapat terkejar mereka.
Semakin ke belakang, semakin menarik dan seru. Lagi pula peringkat pertama bisa memperoleh dua juta RMB. Sudah bertahan begitu lama, siapa yang tidak menginginkan sejumlah uang ini?
Pagi hari kedua, Robert Huo pergi ke cabang perusahaan Keluarga Ji terlebih dahulu, memeriksa sekali perintah yang diberikan kemarin untuk memastikan perkembangan bawahan.
Ini merupakan hal-hal yang hampir ia lakukan setiap hari. Setiap perkembangan proyek setidaknya ada tersimpan tiga set di dalam komputer Robert Huo.
Satu set disimpan dalam hard disk komputer, satunya di dalam flashdisk dan satunya lagi disimpan secara daring, semua ini bisa menjamin tidak adanya kemungkinan untuk hilang.
Jika ketiga set ini sungguh hilang dalam saat yang sama, maka hanya bisa dibilang ini adalah maksud Tuhan, kita pun juga tidak berdaya.
Siang ini Nova Ji tidak pernah memanggil Robert Huo datang. Sekarang tiap kali ia teringat akan orang ini, hatinya merasa sangat bertentangan.
Ingin menjauhinya, tapi juga tidak ingin kehilangan bantuannya.
Sebelum dirinya mengatur pikirannya, Nova Ji hanya bisa memilih untuk menghindar.
Robert Huo bisa merasakan bahwa biasanya ia akan langsung dipanggil Nova Ji untuk bahas bersama setelah dirinya tiba di kantor.
Ada banyak urusan yang mengharuskan Robert Huo ikut serta, sehingga Nova Ji baru bisa membuat keputusan.
Ada banyak orang yang berdiskusi di belakang, daripada Nova Ji, lebih baik memanggil Asisten Li sebagai GM perusahaan sekarang.
Kalau apapun harus meminta pendapatnya, baru bisa membuat keputusan, mengapa tidak sekaligus membiarkan ia yang menempati posisi itu saja?
Jika berada di cabang perusahaan yang dulu, pasti tidak ada orang yang berani mengatakan ini.
Karena pada saat itu pertarungan cabang perusahaan sangatlah sengit. Nova Ji dan Charles Ji pun sering bertengkar.
Saat setiap kali pertengkaran mereka memperlambat perkembangan pekerjaan, hal tersebut juga membuat orang semakin jelas mengetahui bahwa ini adalah usaha Keluarga Ji, orang luar tidak berhak ikut campur.
Tapi sekarang sudah berbeda. Kekuatan Robert Huo yang berbeda membuat pikiran banyak karyawan terjadinya perubahan.
Mereka menyadari meskipun pekerjaan sekarang lebih banyak dari yang sebelumnya, tapi kinerja mereka juga ada peningkatan yang besar. Hal yang terpenting adalah Robert Huo berani memberi memuji dan menghukum, ia pasti tidak akan langsung menganggap masalah ini tidak ada karena kamu memiliki hubungan dengan seseorang.
Suasana perusahaan yang seperti ini pelan-pelan sudah melepaskan diri dari perusahaan keluarga, jadi semakin mirip dengan tempat kerja yang formal.
Sembari jejak Keluarga Ji yang semakin berkurang, hati orang-orang pun muncul pikiran yang berbeda.
Hanya saja mereka ini tidak benar-benar menyampaikan pikiran mereka kepada Robert Huo, entah bagaimana pun, perusahaan ini masih miliki Keluarga Ji. Mau keterampilan kerja Robert Huo sangat hebat, ia tidak mungkin sepenuhnya menggantikan mereka.
Satu-satunya harapan mereka adalah apakah Robert Huo bisa mendirikan perusahaan sendiri.
Jika hal itu benar-benar terjadi, mungkin sebagian besar orang langsung meninggalkan pekerjaan sekarang dan melamar kerja di tempatnya.
Ada saatnya dimana keterampilan kerja dan karisma seseorang itu saling membantu. Karakter yang harus dimiliki orang sukses adalah bisa menarik orang yang berbakat untuk masuk di suatu bidang tertentu.
Waktu sudah pukul sembilan lewat empat puluh menit, Robert Huo pun meninggalkan perusahaan.
Ia sama sekali tidak menyadari bahwa Nova Ji tengah berdiri di depan jendela kantor, memandang punggung kepergiannya.
Melihat punggung kepergian Robert Huo, raut wajah Nova Ji semakin rumit.
Menghindar bukanlah cara penyelesaian yang benar. Ia tidak mungkin terus menghindar untuk selamanya.
Sikap dan cara apa yang harus ia pakai untuk berhadapannya dengannya?
Robert Huo yang meninggalkan perusahaan pergi ke toko perhiasan terlebih dahulu.
Hari ini adalah ulang tahun pernikahannya dengan Natalie Ning, juga merupakan hari dimana yang sudah lama direncanakan Robert Huo.
Jika ia dulu pernah bilang mau mengejar Natalie Ning untuk sekali lagi, maka ia harus merayakan hari ini dengan baik.
Saat Natalie Ning dan Shawn Li menikah, mereka sangatlah miskin. Tidak perlu membahas cincin berlian, bahkan cincin emas saja tidak ada. Mereka hanya membeli cincin yang seharga ratusan RMB, cukup menyedihkan.
Ada salah satu kalimat terkenal dari kalimat-kalimat dunia iklan yang terkenal, yaitu ‘A Diamond Is Forever’.
Meskipun tiba di tingkat Robert Huo yang seperti ini sudah mengetahui bahwa jumlah berlian itu sangat langka, bagai beberapa gedung yang dibeli untuk dijual dengan harga yang lebih tinggi, tapi semua orang pasti kurang tahu hal ini.
Mereka menganggap berlian itu seperti apa yang dikatakan para pengusaha, yaitu jumlahnya sangat sedikit dan juga sudah mau habis ditambang.
Sebenarnya jumlah berlian sangatlah banyak, mau seratus tahun lagi, berlian juga tidak mungkin bisa ditambang habis, apalagi nilai investasi barang ini juga tidak begitu tinggi, tidak bisa seperti emas yang bisa menjadi mata uang keras.
Karena jumlah emas sedikit dan juga mudah dibedakan asli atau palsu, sedangkan berlian membutuhkan teknik yang profesional dan pengalaman yang banyak baru bisa membedakannya.
Entah apapun barangnya, jika sekalinya orang-orang susah membedakannya, maka barang itu tidak ada nilai aliran uang.
Tapi barang yang berkilau seperti ini memang sangat mudah untuk membuat wanita tertarik.
Natalie Ning bukanlah wanita yang materialistis dan tidak menyukai barang-barang mewah, tapi juga tidak boleh bilang bahwa ia tidak menyukai cincin berlian.
Kalimat iklan yang terkenal itu sudah diulang bertahun-tahun dan telah menjadi sebuah konsepsi yang terdapat di dalam hati orang-orang.
Sudah menikah dan tidak memiliki cincin berlian, sungguh keterlaluan!
Jadi hal pertama yang harus dilakukan Robert Huo adalah membeli cincin berlian pertama untuk Natalie Ning, demi melengkapi penyesalan yang ditinggali Shawn Li sebelumnya.
Hampir semua toko perhiasan bisa membeli cincin berlian. Tapi distributor berlian yang kecil memiliki kemampuan yang terbatas. Nama merk bahkan juga tidak cukup untuk mendukung mereka menjual berlian besar yang terlalu mahal.
Biasanya berlian yang melebihi 1,5 karat hanya terjual di beberapa cabang toko perhiasan dalam negeri yang besar.
Tentu, harga cincin berlian yang seperti ini juga sangat mahal.
Orang biasa asal membeli beberapa karat berlian, ditambah dengan cincin berbahan platinum juga harus membutuhkan ribuan RMB. Jika harus dihitung menjadi satu karat, setidaknya juga harus membutuhkan satu dua puluh ribu RMB.
Toko pertama yang dikunjungi Robert Huo adalah Jewelry Lynk yang paling terkenal di dalam negeri.
Setelah masuk toko, Robert Huo langsung menuju konter yang terdapat cincin berlian. Di sana sudah ada dua pasang kekasih yang tengah memilih cincin.
Salah satunya adalah sepasang kekasih yang setara usianya, hampir sama dengan Robert Huo. Sedangkan pasangan lainnya tampak jelas adalah suami tua dengan istri muda.
Sepasang kekasih yang masih muda itu seharusnya memiliki ekonomi yang kurang dan hanya memilih sepasang cincin berlian yang tidak sampai setengah karat dengan harga yang mencapai lima belas ribu RMB. Meskipun seperti ini, mereka masih menunjukkan ekspresi yang cukup sedih.
Melihat ekspresi mereka yang seperti itu, sepasang suami tua dan istri muda itu berlagak sangat unggul.
Novel Terkait
Love Is A War Zone
Qing QingPergilah Suamiku
DanisCinta Tak Biasa
SusantiSi Menantu Buta
DeddyCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyPejuang Hati
Marry SuAdore You
ElinaInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li