Inventing A Millionaire - Bab 14 Berpura-pura Mengerti
“Sudah sudah, aku tahu kamu adalah pelindung ayahmu.” Nova Ji menggendongnya dengan ekspresi yang memanjakannya, sikapnya ini jauh lebih baik jika dibandingkan dengan saat berbicara dengan Robert Huo.
Pada saat ini, seorang lelaki yang mengenakan kaca mata perlahan memperingatkan,”GM Ji, waktu temu dengan Perusahaan Dagang Donglai akan segera tiba.”
Nova Ji mengangkat tangannya dan melihat jam tangannya, waktu sudah menunjukkan pukul delapan lebih, ia kembali mencium Gaby sekali lagi dan berkata,”Bibi akan pergi bekerja terlebih dahulu, setelah urusannya selesai, aku akan pergi membawamu menonton film dan makan es krim.”
“Apakah ayah juga akan ikut?” Tanya Gaby.
Nova Ji melihat ke arah Robert Huo, tanpa menunggunya berbicara, Robert Huo sudah terlebih dahulu membuka mulutnya,”Apakah kalian pergi ke Perusahaan Dagang Donglai untuk membahas pembelian bahan dasar dari sisi tenggara? Jika digantikan dengan diriku, aku tidak akan pergi hari ini.”
Nova Ji tercengang menatapnya, ia seakan-akan tidak terlalu paham mengapa ia bisa tahu ia hendak pergi ke Perusahaan Dagan Donglai dan membahas bisnis hari ini.
“Mengapa kamu......”
Robert Huo langsung memutuskan ucapannya dan berkata,”Percayalah padaku, membatalkan janji temu hari ini adalah hal yang akan sangat menguntungkan kalian.”
“Omong kosong.” Nova Ji meliriknya dengan perasaan tidak senang dan berkata,”Apa yang kamu pahami? Kamu hanya terus menyombongkan diri tanpa rasa malu. Percaya padamu? Apakah kamu merasa aku datang mencarimu karena aku merasa kamu memiliki sejenis kemampuan? Aku hanya ingin membantu Natalie saja, siapa kamu kira dirimu itu? Benar-benar tidak tahu diri!”
Pada saat Shawn Li sebelumnya berkendara untuk Nova Li, ia juga sudah pernah beberapa kali menuturkan pendapat pribadinya terhadpa permasalahan perusahaan dengan penuh percaya diri, namun hasilnya membuktikan bahwa analisisnya terhadap semua ini benar-benar salah.
Tidak sedikit orang di dalam perusahaan tahu, pada saat mereka menertawai Shawn Li, mereka juga tidak paham mengapa Nova Ji bisa memperkerjakan orang bodoh seperti ini sebagai supirnya, benar-benar sedikit memalukan.
Robert Huo kini lagi-lagi menuturkan pendapatnya, terlebih lagi dengan sangat tiba-tiba, lelaki paruh baya yang berdiri di depan pintu saja ikut terlihat merasa hina.
Seorang lelaki yang bahkan tidak mempunyai hak untuk bergantung hidup kepada keluarga istrinya kini terus berkoar-koar, ia sebaiknya menilai dahulu siapa dirinya itu!
Tidak peduli apakah Nova Ji ataupun pria paruh baya yang merupakan Direktur Pembelian di perusahaan, mereka semua tidak menghiraukan peringatan Robert Huo.
Nova Ji bahkan tidak berencana untuk berkomunikasi dengannya lagi, ia hanya mengatakan kepada Gaby bahwa ia akan kembali dan membawanya pergi bermain, lalu langsung pergi.
Gaby melambaikan tangannya ke arahnya hingga Nova Ji akhirnya naik ke mobil, ia kemudian menarik pakaian Robert Huo dan berbisik,”Ayah, Bibi Ji sepertinya marah......”
“Tidak apa-apa, dia akan lebih marah lagi tidak lama nanti.” Robert Huo tersenyum dan menggandeng tangan Gaby, lalu berkata,”Ayo, ayah akan membawamu pergi membeli weiqi, ini lebih menarik dibandingkan xiangqi.”
“Benarkah! Baiklah!” Gaby melompat senang, selama ayahnya bersedia menemaninya bermain, tidak peduli apapun yang dimainkan, ia tetap saja akan merasa senang. Ini mungkin adalah salah satu alasan mengapa anak-anak lebih sering merasa senang dibandingkan orang-orang dewasa.
Karena mereka akan selalu sepolos itu!
Di dalam mobil Maybach yang sudah berada di dalam perjalanan, pria paruh baya tersebut berpaling ke arah Nova Ji dan berkata,”GM Ji, Shawn Li ini benar-benar terlalu konyol, beraninya ia mencampuri permasalahan perusahan kami, apakah dia sudah menganggap dirinya sebagai orang berbakat yang sulit sekali ditemui? Apakah kamu benar-benar berencana untuk menyuruhnya kembali menyupirimu?”
Nova Ji juga sedang mempertimbangkan masalah ini, ia ingin membantu Natalie Ning, namun tidak ingin membiarkan dirinya menjadi sebuah lelucon di perusahaan hanya karena permasalahan Shawn Li.
Keluarga Ji ini berskala sangat besar, sebuah topangan yang sangat baik, karena hal inilah pertarungan diantara para penerus berlangsung sangat sengit.
Terutama para keluarga inti yang sudah mempunyai sumber dan hak yang paling banyak, mereka benar-benar tidak berharap penerus keluarga cabang yang memiliki kemampun sepertinya ini menaiki jabatan. Jika ia menduduki posisi yang penting, kemanakah ia akan menempatkan para anggota keluarga inti?
Semakin kuat kemampuan Nova Ji, maka ia akan semakin disingkirkan.
Jika ia melakukan sedikit saja kesalahan, hal itu mungkin akan dibesar-besarkan untuk menjatuhkannya, seperti Shawn Li yang satu ini, jika ia benar-benar menerimanya kembali sebagai supirnya, ia mungkin saja akan mendatangkan masalah yang sulit dihadapi untuk dirinya.
Walaupun awalnya ia menjadikan Shawn Li sebagai supirnya hanya karena sebuah alasan khusus, namun ia tetap saja harus mempertimbangkan apakah ia akan terus membantu Natalie Ning dan Shawn Li atau tidak.
“Bicarakan saja nanti, kita tidak perlu mempertimbangkan dirinya untuk saat ini, apakah dokumen pembelian Perusahaan Dagang Donglai sudah selesai dipersiapkan?” Tanya Nova Ji.
“Sudah selesai dipersiapkan, negosiasi sebelumnya juga berjalan sangat lancar, kita ini tergolong pergi untuk menandatangani kontraknya.” Pria paruh baya itu menggelengkan kepalanya dan berkata,”Hanya orang yang tidak paham seperti Shawn Li saja yang dapat menyuruh kita untuk tidak pergi, ini benar-benar konyol.”
“Hmm, setelah selesai menandatangani kontraknya, ingat untuk tepat waktu mengambil kembali bahan bakunya,”ucap Nova Ji, terlihat jelas bahwa ia merasa sangat percaya diri terhadap janji kontrak hari ini.
Mereka berdua tidak pernah mempertimbangkan peringatan Robert Huo sejak awal sampai sekarang.
Apakah mereka mungkin mempercayai perkataan seorang manusia bodoh?
Tidak lama kemudian, mobil Maybach tersebut berkendara memasuki lapangan parkir bawah tanah Perusahaan Dagang Donglai.
Nova Ji membawa Direktur Pembelian dan menaiki lift dengan penuh percaya diri. Jika pembelian bahan baku kali ini berjalan lancar, maka pencapaiannya dalam semester pertama setidaknya akan menjadi dua kali lipat, hal ini tergolong cukup penting.
Setelah menunggu selama setengah jam, Nova Ji akhirnya kembali ke lapangan parkir bawah tanah bersama dengan Direktur Pembelian dengan ekspresi buruk.
Saat baru saja berjalan keluar dari lift, Direktur Pembelian langsung terengah-engah mengatakan,”CEO Zhao ini benar-benar tidak masuk akal, ia sudah jelas-jelas mengatakan bahwa ia hendak menjual barangnya kepad akami, mengapa ia dapat melakukan permainan harga? Bukankah dia ini memaksa kami untuk membayar dengan harga yang tinggi!”
Nova Ji mengerutkan alisnya, ekspresi wajahnya juga terlihat memburuk.
Saat baru saja naik ke lantai atas, mereka bertemu dengan Vice CEO yang bertanggng jawab atas kerja sama pembelian Perusahaan Dagang Dongai. Mereka awalnya mengira bahwa penandatanganan kontraknya itu akan berjalan lancar, siapa yang menyangka bahwa Vice CEO ini akan menuturkan kata-kata yang tidak mereka sangka.
“Pengusaha dari Xiangjiang itu berseda membelinya dengan harga yang berjumlah sepuluh persen lebih tinggi, jadi perusahaan kami memutuskan untuk menjualnya kepada mereka, mohon jangan marah, inilah dunia bisnis, siapa yang bersedia mengeluarkan harga yang lebih tinggi, maka barangnya akan dijualkan kepada mereka, semua orang melakukannya demi mendapatkan uang, mohon saling memahami sejenak. Tentu saja, jika Ji’s Corp. bersedia untuk mengeluarkan harga yang lebih tinggi dari mereka, aku tentu saja akan menjualkannya kepada kalian.”
Dalam berbisnis, mereka yang mengajukan harga tinggi akan menang, ini tentu saja hal yang sudah mutlak. Namun hal yang jelas-jelas sudah dinegosiasikan tiba-tiba berubah ketika mereka hendak menandatanganinya, hal ini benar-benar membuat mereka merasa tidak nyaman.”
Harga bahan baku Perusahaan Dagang Donglai awalnya memang sudah tidak tinggi, harganya sepuluh persen lebih murah dibandingkan harga pasaran. Namun jika Nova Ji ingin membelinya, maka ia harus membelinya dengan harga yang sepuluh persen lebih tinggi dibandingkan harga pasaran untuk berhasil mendapatkan kontraknya.
Mengeluarkan sepuluh persen biaya lebih tinggi adalah hal yang membuat Nova Ji merasa paling dirugikan.
Jika tidak ingin membelinya, pihak perusahaan sedang sangat membutuhkannya, akan sangat sulit baignya untuk menemukan pemasok barang berjumlah besar dengan harga murah seperti Perusahaan Dagang Donglai dalam waktu singkat.
“GM Ji, bagaimana kalau kamu menelepon ke kantor pusat perusahaan......” Tanya Direktur Pembelian.
“Untuk apa menelepon? Menambahkan tekanan kepada mereka? Apakah kamu merasa ada gunanya?” Ucap Nova Ji dengan nada tidak senang.
Direktur Pembelian juga tahu bahwa reputasi Ji’s Corp. ini belum cukup untuk menakuti semua orang. Beberapa orang bahkan berani membunuh dan memanaskan suasana hanya untuk mendapatkan keuntungan, apakaha mereka mungkin takut pada Keluarga Ji?
“Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan sekarang? Apakah kita benar-benar harus meningkatkan sepuluh persen harganya?” Tanya Direktur Pembelian.
Nova Ji ingin sekali langsung menyetujuinya, bicarakan saja setelah pesanan yang satu ini selesai. Namun dalam sekejap, ia tiba-tiba teringat kembali akan ucapan Robert Huo.
“Jika diganti dengan diriku, aku tidak akan pergi hari ini. Percayalah padaku, batalkan janji temu hari ini, hal ini akan sangat menguntungkan kalian.”
Ini adalah ucapan Robert Huo, saat mendengarnya, Nova Ji bahkan merasa bahwa otak lelaki yang satu ini sudah rusak.
Ia tidak memahami apa-apa dan tiba-tiba langsung menuturkan ide seperti ini.
Namun jika kini dihubungkan dengan perubahan keputusan Perusahaan Dagang Donglai secara tiba-tiba, Nova Ji tiba-tiba merasa sepertinya ini sudah terlalu kebetulan.
Mengapa lelaki itu menyuruhnya untuk tidak datang ke Perusahaan Dagang Donglai hari ini?
Apakah karena ia tahu akan muncul masalah seperti ini?
Namun jika mereka tidak datang hari ini, bahan bakunya akan segera dijual kepada pengusaha Xiangjiang! Bukankah ini lebih buruk?
Nova Ji sedikit kesulitan memahaminya, untung saja ia adalah orang yang tidak suka berspekulasi, jika ia memang tidak paham, maka ia akan langsung pergi menanyakannya.
“Ayo pergi cari Shawn Li,”perintah Nova Ji.
“Shawn Li? Untuk apa kita mencarinya?” Direktur Pembelian bertanya dengan perasaan tidak paham.
“Apakah kamu tidak merasa ucapannya satu jam yang lalu itu memiliki hubungan yang aneh dengan permasalahan yang baur saja terjadi?” Ucap Nova Ji dengan nada rendah.
Novel Terkait
Kembali Dari Kematian
Yeon KyeongLove and Trouble
Mimi XuCinta Tapi Diam-Diam
RossieAwesome Guy
RobinMy Secret Love
Fang FangMy Superhero
JessiThe Sixth Sense
AlexanderHusband Deeply Love
NaomiInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li