Inventing A Millionaire - Bab 270 Popularitas
Mengenai masalah membeli saham, Sisilia Jian berunding dengan Natalie Ning terlebih dahulu.
Kepekaan wanita ini, membuat Natalie Ning merasa sangat bersyukur, karyawan mampu untuk tidak mengambil keuntungan, dan Natalie bisa mendapatkan keuntungan 400.000, benar-benar sangat langka
Sekarang betapa banyak orang yang mampu mengubah teman baik mereka menjadi musuh demi uang beberapa ratus yuan.
"800.000, 80 saham. Nanti aku akan membantumu mendaftar, kamu cukup menandatagani kontrak saja." Robert Huo berkata.
"Ah? Bagaimana mungkin, sudah dikatakan bahwa aku hanya menginginkan 40 saham!" Sisilia Jian melambaikan tangan dengan cepat.
"Jika kamu merasa bersalah dalam menerima uang ini, kedepannya kamu harus bekerja keras, dan menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Aku berharap kamu bisa menggunakan tindakan nyatamu sendiri, untuk menghasilkan keuntungan lebih dari 400.000 yuan bagi perusahaan." Robert Huo berkata.
"Aku juga bermaksud seperti itu." Natalie Ning ikut berkata: "Sisilia sangat menjanjikan, bekerja lebih keras, dan kedepannya dia pasti akan menjadi seorang asisten yang baik. Jangan katakan bahwa 400.000 ini awalnya adalah milikmu. Bahkan jika bukan milikmu, anggap saja ini merupakan hadiah yang aku berikan padamu di awal."
Ketika melihat keharmonisan bos dan istrinya, mata Sisilia Jian perlahan-lahan memerah dan lembab.
Bagi seroang mahasiswi yang baru saja lulus dari universitas, jumlah uang sebesar 400.000 yuan juga tidak mampu di dapatkannya bahkan jika membiarkannya berkerja dengan sangat keras. Tapi perasaan tersentuh di dalam hati, sangat kuat.
Sekali lagi, dalam keuangan masyarakat, tidak ada yang lebih menyentuh daripada orang lain yang tidak menginginkan uangmu.
"Bos, CEO Ning, kalian tenang saja, kedepannya aku pasti akan bekerja keras, dan aku pasti akan memenuhi harapan kalian!" Sisilia Jian berjata dengan mata yang memerah.
Natalie Ning tersenyum sambil memeluknya dan berkata : "Gadis yang sudah begitu besar, dan masih saja menangis, jika dilihat oleh orang lain, mereka akan mengira bahwa kami sudah menindasmu."
Sisilia Jian tersipu oleh leluconnya, dan Robert Huo pun berkata: "Waktu juga larut, kemaslah barang dan selesaikan pekerjaan, kita masih harus pergi menjemput Gaby."
Natalie Bing tidak membantah, sejak hari pertama berbisnis, Robert Huo pernah berkata kepadanya. Tidak peduli betapa sibuknya, masalah anak dan keluarga, harus diprioritaskan.
Jangan lupakan apa tujuan mendapatkan uang, bukan hanya untuk kesenangan pribadi, melainkan demi membuat keluarga bisa menjalani kehidupan yang lebih baik.
Jika kamu tidak peduli dengan kebahagiaan keluargamu. Dan sibuk berbisnis sepanjang hari, maka apa gunanya mendapatkan uang.
Oleh karena itu, sesibuk apapun pekerjaan di hari biasa, kamu juga harus menjemput Gaby sepulang sekolah, dan ketika kamu harus masak dan makan bersama, 1 keluarga harus berinisiatif untuk menghentikan pekerjaan di tangannya, lalu menikmati waktu luang yang sangat sedikit dalam 24 jam ini.
Seiring berjalannya waktu, Natalie Ning juga sudah mengembangkan kebiasaannya.
Di dapur, ada orang dari organisasi pelatihan yang melihat, dan ada 2 ponsel yang menyiarkan segala sesuatu yang terjadi di sini selama 24 jam. Maka, pada dasar tidak perlu khawatir bahwa para koki akan melakukan kesalahan, jika tidak pada keesokan hari akan ada orang yang menuntut Natalie Ning.
Jika dibicarakan, para koki ini juga sangat keras, setiap hari harus lembur hingga sangat larut, untuk mempersiapkan bahan makanan rendah lemak yang dijadwalkan pada keesokan harinya.
Setelah pulang untuk beristirahat selama beberapa jam, mereka harus kembali untuk melakukan langkah pemrosesan selanjutnya, kemudian menyerahkannya kepada pengangkutan ekspres untuk dikirim.
Dari dapur ke gerai ekspres, lalu ke stasiun kereta api lagi, antrian terbentuk setiap hari, orang-orang seperti semut pekerja keras yang bekerja tanpa henti.
Tentu saja. Memang sibuk, tapi juga menghasilkan uang yang banyak.
Selain gaji tetap yang dibayar untuk organisasi pelatihan, Robert Huo masih memberikan bonus tambahan kepada koki tersebut secara khusus, misalnya setelah melebihi 8 jam, setiap lembur 1 jam, akan diberikan tambahan uang sebesar 10 yuan.
Biasanya, dalam 1 hari mereka harus melakukan kerja lembur sekitar diatas 9 jam, dan di tambah dengan upah lembur, 1 bulan akan menelan biaya 3000 yuan.
Para anak muda magang yang baru saja masuk ke dalam organinasi pelatihan, tidak pernah memikirkan bahwa diri mereka akan mendapatkan perlakuan seperti ini.
Uang ini tidak diatur di tangan organisasi pelatihan, dan langsung dibagikan dalam bentuk uang tunai.
Dalam hal ini, organisasi pelatihan tentu merasa sedikit tidak puas. Jika uang sudah berada di tangan mereka, bisa memberikan orang-orang ini sebesar seperlima bagian aja itu sudah cukup baik.
Tapi sekarang mereka juga tidak berani untuk menyinggung Robert Huo, semua orang tahu bahwa toko ini membutuhkan koki dalam jumlah yang besar, dan tanpa batasan level. Selama kamu bisa menghias makanan saja, lagi pula makanan rendah lemak kecuali daging, pada dasarnya semua berupa buah-buahan dan sayuran yang sudah dipotong dan dibersihkan.
Ada banyak organisasi pelatihan yang sudah mendengar hal di sini, semuanya berisitiatif untuk datang menghubungi. Jika mereka berani bersikap tidak hormat kepada Robert Huo, mereka semua dapat diganti dalam beberapa saat.
Sebelumnya Robert Huo membayar gaji sebesar 1500 yuan per koki kepada organisasi pelatihan, lalu organisasi pelatihan menurunkan dua per tiga dari uang tersebut, yang juga berarti 1000 yuan per orang.
Sekarang murid magang yang mereka datangkan, sudah ada sekitar 200 orang, bulan depan dia harus menghabiskan uang ekstra sebesar 200.000 yuan!
Jangan lupa bahwa, murid magang sendiri juga masih harus menbayar uang sekolah kepada organisasi pelatihan. Jika tidak siapa yang mengajari mereka memotong dan memasak sayur?
Jika dihitung secara keseluruhan, siapa yang rela untuk meninggalkan bisnis ini?
Hanya saja mereka tidak berani menyinggung Robert Huo, tapi mereka tidak memiliki rasa kasihan sedikitpun terhadap murid magang tersebut, untuk 500 yuan yang tersisa, dan per orang masih harus mengeluarkan 200 yuan.
Siapapun yang memiliki saran boleh diajukan, hari ini diajukan, maka besok kamu akan diganti, lagi pula murid magang yang ingin datang untuk bekerja di sini cukup banyak.
Gaji yang diberikan kepada koki tersebut setiap bulannya. Hampir menghabiskan 1 juta yuan, ini bukan jumlah yang kecil. Tapi tidak peduli Robert Huo atau Natalie Ning, keduanya tidak merasa tertekan sedikitpun.
Sekarang penjualan makanan rendah lemah per hari sudah mendekati 30.000, dengan harga rata-rata 15 yuan, jumlah penjualan bulanan lebih dari 13 juta yuan. Walaupun modal bahan makanan juga lebih tinggi dibandingkan dengan industri makanan biasa, tapi dengan menghapus berbagai jenis modal pengeluaran, laba kotor juga berjumlah sekitar 20%, yaitu hampir 3 juta yuan.
Makanan rendah lemah dapat dijual dengan laku, sebagian bergantung pada kegiatan, dan bagian yang lainnya karena rasanya yang enak, bahan makan berkualitas tinggi, harga terjangkau, ketiga hal ini sangat diperlukan.
Dan koki, merupakan kuncinya.
Jika koki tidak benar-benar fokus, maka bahkan menggunakan bahan makanan yang berkualitas sekalipun, juga bisa membuat orang lain sulit untuk menelannya.
Oleh karena itu, bahkan jika gaji koki hampir setara dengan sepertiga dari laba kotor. Robert Huo dan Natalie Ning juga tidak pernah berpikir untuk memotong biaya mereka, dan berpikir untuk mencoba terus mengatur modal dari aspek lain, untuk mensubsidi gaji koki.
Semakin koki mendapat uang yang banyak, maka mereka akan semakin termotivasi. Ketika membuat makanan juga akan lebih fokus.
Ini merupakan sebuah siklus yang bagus, dan tidak perlu untuk dihentikan.
"Maaf sudah merepotkan semuanya, sampai jumpa besok." Natalie Ning melambaikan tangan kepada para koki sambil mengucapkan selamat tinggal.
Banyak koki yang memalingkan kepala sambil tersenyum dan menjawab: "Hati-hati, bos dan nyonya!"
"Bos, kamu harus memperlakukan nyonya dengan baik!"
"Aku harus berterima kasih kepada nyonya bos untuk 1 hari yang sudah akan berlalu ini !"
Suara tawa bahagia terus terdengar. Natalie Ning yang cantik, murah hati, dan lembut, di antara para pria muda yang penuh semangat tersebut. Popularitasnya berada jauh diatas. Sebelumnya ada orang dari organisasi pelatihan yang menyalahkan Natalie Ning karena masalah upah lembur, dan membuat dia dimarahi oleh beberapa koki magang.
Anak muda tersebut tidak peduli dengan masa depannya, di dalam hati mereka Natalie Ning merupakan dewi yang memiliki tekad, jika kamu berani mengatakan bahwa dewi tersebut tidak baik, maka itu berarti kamu mencari mati !
Penggemar tidak memiliki alasan untuk dibicarakan, orang-orang dari organisasi pelatihan tahu bahwa berbahaya untuk memancing kemarahan massa, dan mereka juga takut akan dilaporkan kepada Natalie Huo, dan akan menghancurkan bisnisnya ini, mereka hanya bisa memilih untuk meminta maaf.
Jika tidak, kemungkinan besar mereka akan dihancurkan oleh sekelompok anak muda ini.
Di satu sisi ada organisasi berusaha keras untuk mengesploitasi seluruh kekayaan pemilik mereka, di sisi lain ada wanita cantik dan baik hati yang memberikan mereka upah lembur, siapa yang seharusnya dibantu, bahkan orang bodoh pun tahu.
Ketika mendengar suara teriak bahagia di belakang, Sisilia Jian berkata kepada Robert Huo dengan sangat bangga: "Bos, popularitas CEO Ning tinggi, kamu harus memperhatikannya dengan baik!"
"Jangan sembarangan berbicara." Natalie Ning berkata dengan cepat.
Walaupun dia tahu bahwa Sisilia Jian sedang bercanda, tapi lelucon yang melibatkan tentang hubungan suami istri, dia tidak menyukainya.
Sisilia Jian juga tahu bahwa perkataan ini dikatakan dengan tidak tepat, lalu dia menjulurkan lidah, dan tidak lanjut berbicara lagi.
Mereka bertiga berjalan ke depan pintu toko, lalu Natalie Ning berkata kepada Sisilia Jian: "Kita masih akan pergi menjemput Gaby, bagaimana denganmu ?"
"Aku juga akan memanggil taksi, akan sangat melelahkan jika menaiki bus tanpa tempat duduk." Sisilia Jian berkata.
"Aku akan mengantarmu." Robert Huo berkata.
Natalie Ning melihatnya dengan heran: "Darimana kamu memiliki mobil ?"
"Bukankah siang tadi aku sudah pergi membeli mobil, kebetulan di toko 4S baru saja tiba sebuah mobil, setelah kembali dari tempat Pan Simi, aku langsung pergi mengambil mobilnya." Robert Huo berkata sambil menunjuk ke arah mobil Mercedes Benz E-Class yang diparkirkan di pinggir jalan, dan dia berkata : "Lihat, di sana."
"Wah, sudah bisa mendapatkan mobil dengan begitu cepat! Ketika mobil ini diparkirkan di jalanan, rasanya terlihat lebih keren dibandingkan di toko 4S!" Pan Simi berteriak secara berlebihan.
"Mercedes selalu terkenal dengan penampilan dan interiornya, hal ini sangat sesuai dengan preferensi kewanitaan kalian." Robert Huo berkata.
"Baiklah, sepertinya tidak suka dengan Mercedes Benz, aku melihat lebih banyak pria yang mengendarai Mercedes Benz di jalan raya dibandingkan wanita." Sisilia Jian berkata.
Novel Terkait
Cinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinMy Goddes
Riski saputroPerjalanan Selingkuh
LindaCinta Yang Tak Biasa
WennieDiamond Lover
LenaBack To You
CC LennyCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li