Inventing A Millionaire - Bab 15 Berhasil
Direktur Pembelian tercengang sejenak, jika dipikirkan kembali, kenyataannya memang terasa sedikit aneh.
Lelaki itu melarang mereka datang ke Perusahaan Dagang Donglai, lalu pihak mereka kebetulan merubah keadaannya.
Namun, Direktur Pembelian masih merasa sangat sulit mempercayai orang kecil seperti Shawn Li yang bahkan dapat mengetahui rahasia binsis Perusahaan Dagang Donglai terlebih dahulu.
Ia tidak percaya, namun ia tidak menghalangi pikiran Nova Ji.
Tidak ada pilihan lain, Direktur Pembelian hanya bisa ikut naik ke mobil, mobil Maybach tersebut pun kemudian pergi meninggalkan lapangan parkir bawah tanah dan berangkat menuju ke rumah tua milik Shawn Li itu.
Robert Huo kini sedang mengajari Gaby cara bermain weiqi di dalam rumah.
Anak ini benar-benar terlalu cerdas, weiqi terdengar sedikit rumit, namun ia hanya memerlukan waktu tiga menit untuk memahami peraturannya. Di ronde berikutnya, ia pun langsung menjalani permainan dasarnya.
Pada ronde kedua, ia mulai mempunyai tak-tiknya.
Robert Huo disebut sebagai si jenius diantara para jenius, menurutnya, Gaby juga berhak dipanggil seperti ini.
Sebenarnya sulit sekali dibayangkan seorang kutu buku seperti Shawn Li itu ternyata dapat melahirkan seorang anak gadis yang secerdas ini. Gaby juga lebih dewasa dibandingkan teman-teman sebayanya. Sangat pengertian, membuat orang lain merasa semakin menyukainya.
Pada saat ronde kedua baru saja berjalan setengahnya, pintu rumah tiba-tiba diketuk, diikuti suara Eugene Ning yang terdengar berteriak kuat di luar pintu.
Robert Huo pergi membukakan pintunya dan berkata,”Apakah kamu datang untuk mendobrak rumah?”
“Kakak ipar. Berhasil! Berhasil!” Eugene Ning berjalan masuk dengan penuh semangat, ia kemudian memeluknya dan berteriak.
Robert Huo paham akan apa yang sedang ia senangi, pasti hanya karena permasalahan Toko Taobao, namun apakah ia harus merasa sesenang itu hanya karena sebuah masalah kecil?
Hal yang tidak terlalu dihargai oleh Tuan Muda Huo terasa seperti sebuah kebahagiaan bagi Eugene Ning.
“Jangan terus berteriak lagi, apakah kamu tidak melihat bahwa Gaby sedang berpikir!” Robert Huo mengomel.
Eugene Ning kini merendahkan suaranya, namun tetap saja tidak dapat menahan diri untuk tidak menarik Robert Huo dan berkata,”CE Huang sudah mengatakan bahwa ia akan terlebih dahulu memberikan dua ratus ribu yuan kepadaku, supaya aku dapat mengurusi tokonya terlebih dahulu. Selama semua pesanan ini selesai, ia akan memberikan tiga ratus ribu lagi kepadaku! Terlebih lagi, ia juga tidak mengambil sepeserpun dari keuntungan Toko Taobao. Jika dikurangi dengan biaya modal, semua uang yang tersisa akan kuinvestasikan untuk kedua kalinya dan menjadi dana alokasiku. Kakak ipar, aku akan segera kaya!”
Robert Huo tertawa mendengarnya, darimana asal ucapannya ini, ia belum membuka tokonya tetapi sudah merasa hendak kaya, jika ia berhasil membuka toko, bukankah ia akan langsung melayang?
“Sudah, sudah, sudah, selamat, CEO Ning, duduk dan minum air terlebih dahulu. Aku akan menemani Gaby bermain weiqi,”ucap Robert Huo.
“Ah, tunggu tunggu, aku belum selesai berbicara.” Eugene Ning bergegas menariknya, ekspresinya terlihat sedikit mengerut, ia kemudian berkata,”Apanya, CEO Huang memberikan sebuah tugas kepadaku, aku harus bisa menyelesaikan tugas yang satu ini untuk bisa mendapatkan uangnya.”
Robert Huo melihat sedikit petunjuk dari ekspresi pada wajahnya, lalu langsung berkata,”Aku tidak punya waktu.”
“Kakak iparku yang baik, kakak iparku tersayang, kak, kakakku!” Eugene Ning tahu ia tidak akan bisa menyembunyikannya dari Robert Huo, ia pun berbicara dengan ekspresi bersedih,”Aku bukannya bermaksud untuk menyuruhmu melakukan sembarangan kegiatan, tolong bantu aku melatih para pekerja, lalu membantuku menjalankan toko resmiku saja. Biayanya dimulai dari dua puluh ribu yuan sebulan, setelah satu pesanan selesai, aku akan memberikan bonus sebesar sepuluh persen kepadamu!”
Robert Huo meliriknya sejenak dan berkata,”Apakah kamu merasa aku hanya bernilai dua puluh ribu yuan? Terlebih lagi, apakah ini yang kamu sebutkan tidak menyuruhku? Melatih seorang pekerja saja akan menghabiskan waktuku yang tidak sedikit, aku bahkan masih harus menjalani toko resmimu, mengapa kamu tidak langsung menyuruhku membantu kalian mendaftarkan pabrik kalian saja?”
“Jika kamu memang bersedia, aku juga tidak akan menolaknya......” Gumam Eugene Ning, ketika meliaht Robert Huo menatapnya tajam lagi, ia pun bergegas berkata,”Sekalipun kamu tidak menghargai diriku, kamu juga harus menghargai kakakku, juga Gaby, betul bukan?”
Robert Huo benar-benar merasa kesal oleh karena sikapnya, apa hubungannya dengan Natalie Ning dan Gaby?
Namun pihak lawan bicaranya ini adalah paman kecilnya, ia juga tidak merasa nyaman terlalu tidak menghargainya, sehingga ia pun berkata,”Aku tidak mempunyai waktu sebanyak itu, aku tidak bisa membantumu terlalu banyak. Aku bisa membantu mengurusi etalase dan publikasi toko resmimu ketika sedang online, tetapi maaf, aku tidak bisa membantu dalam pelatihan pekerja.”
“Ah? Kalau begitu, apa yang harus kulakukan, tidak ada satupun pekerja pabrik kami yang memahami toko online, jika kamu idak mengajari......”
“Apakah kamu tidak bisa merekrut pekerja baru yang lebih ahli? Mengapa kamu harus terus berpikir sesempit itu, bisakah kamu berpandangan lebih jauh!” Ucap Robert Huo dengan nada kesal.
“Ah, merekrut ulang, baik, baik!” Eugene Ning menyetujuinya dengan puas, lalu kembali menarik Robert Huo sambil tersenyum dan berkata,”Kakak ipar, karena kamu sudah membantuku sampai tingkat yang satu ini, bagaimana kalau kamu membantuku mengembangkannya lagi. Rekrut yang lebih ahli. Aku tidak terlalu mahir menilai, juga tidak paham akan hal-hal ini, bagaimana aku bisa tahu siapa yang memiliki kemampuannya atau tidak. Hanya satu kali rekrut saja, maksimal hanya satu pagi. Tidak, maksimal satu harimu. Begini, aku akan pergi mencari CEO Huang dan memberikan...... Biaya sepuluh ribu yuan atas kerja kerasmu!”
Robert Huo sudah tidak bisa emosi lagi oleh karenanya, ia pun hanya bisa mengiyakannya.
Setelah mendapatkan persetujuan dari Robert Huo, Eugene Ning pun memeluknya dengan perasaan senang, mengecup kakak iparnya, kakaknya ini sudah berubah semakin hangat.
Gaby yang sedang mempertimbangkan jalannya weiqi saja ikut mengangkat kepalanya dan berkata,”Paman, air liurmu mengalir cukup banyak. Semuanya menempel pada wajahku.”
“Hahaha, keponakanku yang baik, paman sudah terlalu senang. Setelah aku mendapatkan uang, paman akan memberikan sebuah weiqi yang terbuat dari bahan dasar emas untukmu!” Ucap Eugene Ning dengan sikap muluk.
“Sudah, jangan bersikap terlalu materialistis di depan anak-anak, mengerti? Jika kamu mempunyai waktu, maka segera lakukan pekerjaanmu!” Ucap Robert Huo.
“Betul betul betul, kalau begitu aku akan pergi untuk menyampaikannya kepada CEO Huang terlebih dahulu, aku akan kembali ketika prosedur rekrut sudah dimulai.”
“Sebaiknya jangan kembali.”
Eugene Ning tentu saja tidak menghiraukan ucapan-ucapannya ini dan pergi membuka pintunya dengan senang hati. Namun ia melihat Nova Ji yang sedang mengangkat kepalanya dan bersiap-siap untuk mengetuk pintu.
“Hei, Kak Nova, mengapa kamu datang kemari? Mencari kakakku? Dia sedang tidak di rumah.” Ucapan Eugene Ning yang secepat tembakan peluru ini membuat Nova Ji tercengang melihatnya.
Mengapa lelaki yang satu ini bisa sesenang ini?
Pada saat ia melihat Robert Huo yang sedang berdiri di dalam rumah, ia pun merasa semakin aneh.
Kerabat Keluarga Ning tidak memperlakukan Shawn Li dengan baik, ini bukanlah sebua rahasia, sebagai teman baik Natalie Ning, Nova Ji tentu saja memahaminya.
Terutama Eugene Ning yang selalu merasa geram untuk kakakknya, ia selalu saja merasa sangat disayangkan sekali jika harus menikahi seorang kutu buku seperti Shawn Li ini. Jadi pada keadaan dimana Shawn Li sedang bersama dengannya, mereka umumnya selalu terlihat bersama-sama bertengkar.
Namun ia hari ini terlihat tersenyum lebar, jika ia mempunyai ekor, sepertinya ia kini sedang mengibaskannya.
“Aku datang untuk mencarinya,”jelas Nova Ji.
“Oh, mencari kakak iparku, baiklah, kalian berbincang saja terlebih dahulu, aku masih ada urusan, aku akan pergi terlebih dahulu.” Eugene Ning tidak banyak berbicara dan langsung melangkah pergi.
Tidak ada yang menyadari bahwa sapaan kakak ipar itu membuat Nova Ji semakin tercengang.
Eugene Ning ternyata memanggil Shawn Li sebagai kakak iparnya?
Apakah dia baru saja selesai minum obat, atau lupa makan obat?
Pada saat inilah, Robert Huo membuka mulutnya dan berkata,”Jika kalian memang datang untuk menemui diriku, maka masuk dan bicarakan di dalam saja.”
Saat melihat lelaki yang sedang tesenyum itu, Nova Ji merasakan sedikit perasaan aneh yang sulit ia tuturkan.
Ia tidak terus berdiri di depan pintu dan langsung berjalan masuk ke dalam rumahnya.
Direktur Pembelia yang sebelumnya datang bersama dengannya sudah terlebih dahulu berkendara kembali ke perusahaan, karena Nova Ji merasa bahwa permasalahan yang hendak ia bicarakan di sini mungkin akan menyinggung sedikit mengenai rahasia beberapa orang. Ia tidak ingin membiarkan terlalu banyak orang mengetahuinya.
Setelah menutup pintu, Robert Huo menuangkan segelas air untuk Nova Ji, lalu kembali duduk di seberang Gaby, mengambil salah satu catur hitam dari atas papan dan berkata,”Bicarakan sambil duduk saja.”
Sederetan tindakannya ini terlihat sangat tenang, hingga membuat Nova Ji seakan-akan merasa sedang bertemu dengan seniornya.
Ia seharusnya jelas-jelas tidak mempunyai reaksi seperti ini ketika bertemu dengan Shawn Li, namun melihat sikapnya ini, ia pun memakluminya saja.
Saat melihat weiqi yang baru di depan matanya, Nova Ji tidak langsung membahas mengenai permasalahan Perusahaan Dagang Donghai, melainkan bertanya,”Kamu tahu cara bermain weiqi?”
“Aku pernah mempelajarinya untuk beberapa saat, cukup menarik, kamu boleh mempelajarinya jika kamu mempunyai waktu.” Robert Huo kembali meletakkan weiqinya dan berkata,”Langkahmu yang ini salah, satu kesalahan langkah yang terus berkelanjutan, apakah kamu masih ingin meneruskanya?”
“Mau!” Gaby menganggukan kepalanya dengan tatapan yang penuh dengan rasa fokus dan serius.
Robert Huo tersenyum dan membiarkannya merapikan catur-caturnya, lalu melihat ke arah Nova Ji dan berkata,”Kamu seharusnya sudah pergi ke Perusahaan Dagang Donglai, bukan? Apakah hal itu sudah menjernihkan pikiranmu?”
Nova Ji menatapnya dan bertanya dengan kebingungan,”Apakah kamu benar-benar mengetahui urusan mereka? Bagaimana kamu bisa mengetahuinya?”
“Tidak penting bagaimana aku bisa mengetahuinya, yang penting adalah hasilnya. Berapa persen peningkatan yang diharapkan oleh Perusahaan Dagang Donglai?” Tanya Robert Huo.
Nova Ji sudah memastikan bahwa lelaki ini sebelumnya tidak sembarangan berbicara, ia pasti sudah mengetahui sesuatu hingga akhirnya memperingati dirinya.
Namun sayang sekali ia tidak mempunyai rasa percaya diri tersebut.
Novel Terkait
Thick Wallet
TessaGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangLelaki Greget
Rudy GoldCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyCinta Yang Tak Biasa
WennieKamu Baik Banget
Jeselin VelaniLoving Handsome
Glen ValoraIstri Yang Sombong
JessicaInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li