Inventing A Millionaire - Bab 318 Nasehat
“Kamu jangan menakut-nakuti aku, aku tidak percaya!” teriak Owen histeris dengan mata melotot.
Robert melihat ke arah petugas penegak hukum, dengan datar berkata : “Lepaskan dia, biarkan dia menelepon dan rekam semua isi pembicaraannya, dengan begitu tidak bisa dianggap menyerahkan diri.”
Seorang petugas mengangguk dan menepuk perangkat dipundaknya, berkata : “Alat perekam kami selalu aktif.”
Dan kemudian, salah satu petugas melepaskan Owen. Semua orang memandang dirinya, menunggunya untuk mengeluarkan ponsel dan melakukan panggilan untuk mendapatkan kepastian.
Mereka melihat tangan Owen merogoh sakunya namun tidak dikeluarkan.
Karena ekspresi Robert yang sangat tenang, sama sekali tidak bisa melihat apakah dia mengatakan sebenarnya atau tidak, termasuk nada bicaranya yang bagaimanapun terdengar sepertinya sungguh-sungguh.
Yang paling penting pengacara telah memberikan informasi yang banyak sekali. Sampai bisa menyelidiki perusahaan Slim Beauty, maka untuk melacak yang berhubungan dengan perusahaan ini juga bukan hal yang sulit.
Mengenai kedua pihak apakah akan mengakhiri ini semua dengan bekerja sama, itu siapa yang berani menjamin?
Pada saat masih sekolah, kata-kata yang paling sering diucapkan oleh guru pembimbing ekonomi adalah tidak ada musuh abadi dalam pasar modal, teman atau musuh itu dilihat dari hubungan kepentingan.
Hubungan kepentingan antara Slim Beauty dan Owen menggunakan prinsip sama-sama bersedia dan tidak memaksa, dan saat mereka berhadapan dengan Robert dia menjadi pihak pertama yang bersalah.
Secara teori, tidak peduli Robert mengajukan tuntutan apapun pada mereka, perusahaan pasti akan mempertimbangkan dengan hati-hati.
Owen memang sombong, tapi dia tidak bodoh, dan mengetahui posisi dirinya di perusahaan Slim Beauty.
Sulit dibayangkan jika mereka mengkhianatinya dengan imbalan untuk bisa bekerja sama New Hope Corp.
Semakin dia berpikir seperti itu badan Owen semakin bergetar hebat dan mulai panik. Semua rasa percaya dirinya pelan-pelan mulai nyaris hilang di antara dugaannya yang tiada henti.
Robert tidak memberi banyak waktu untuk dia berpikir, tetap dengan aura tekanan dan nada bicara yang kuat berkata padanya : “Kamu jangan pikir masalah ini akan selesai hanya dengan kamu berdiri saja? Aku tidak suka menunggu, terutama orang yang tidak aku sukai. Mohon kalian bawa dia pergi, kelihatannya dia tidak ada niat untuk menyerahkan diri. Pengacara aku dan petugas hukum kalian sudah merekam semua kejadian ini, tidak ada permohonan keringanan hukuman saat di pengadilan nanti.”
Beberapa petugas hukum tersebut menganggukkan kepala, mereka bisa melihat Owen sudah terperangkap dalam kepanikan akan masalah pencurian rahasia perusahaan dan tidak bisa diperdebatkan lagi.
Tepat saat mereka ingin menarik dan membawa Owen keluar, mendadak dengan wajah panik Owen melihat ke arah Robert, lalu berkata : “CEO, CEO Li, aku mengaku, aku mengaku……jangan menuntut aku. Aku tahu aku sudah melakukan kesalahan. Semua uang, rumah, mobil akan kukembalikan pada mereka……”
“Kembalikan pada mereka? Lalu kerugian dari perusahaan?” tanya Robert.
“Itu, kalau gitu semuanya kuberikan pada kalian, aku sepeser pun tidak ingin!” jawab Owen.
“Maaf, aku juga tidak kekurangan uang.” Tolak Robert sambil menggeleng.
Owen panik sampai dadanya terasa hampir berhenti berdetak, raut wajahnya mulai memucat, ketakutan untuk masuk penjara menguasai dirinya dan dia tidak peduli lagi akan sikap sombong dan kehormatan.
Dia langsung bersujud dan mengulurkan tangannya ingin memeluk kaki Robert : “CEO Li, aku benar-benar sudah tahu salah, mohon maafkan aku kali ini……”
Robert mundur selangkah, tidak memberi Owen kesempatan untuk memeluk kakinya.
Lalu Owen berbalik ke arah Natalie, bingung hingga hampir mengeluarkan air mata : “CEO Ning, Ceo Ning! Mamaku seorang diri bersusah payah membesarkan aku dan berharap aku bisa sukses dan membanggakan dirinya. CEO Ning, mohon pada kalian, aku tidak boleh masuk penjara, aku benar-benar sudah tahu salah……”
Dia menampar dirinya sendiri, membuat Natalie tidak tega untuk melihat rupanya yang kasihan.
Semua orang tahu, Owen tumbuh besar dari keluarga single parent. Orang tuanya sudah bercerai sejak dia masih kecil. Kemudian saat naik ke sekolah menengah, ayahnya meninggal karena sakit dan ibunya seorang diri yang membesarkan dirinya.
Owen selalu merasa bangga akan dirinya dari keluarga single parent, biarpun tidak ada bantuan dari orang tua juga bisa menjadi orang yang berhasil.
Natalie paham betul betapa tidak mudahnya bagi seorang wanita yang membesarkan anaknya seorang diri, namun dia juga tahu masalah ini tidak bisa dia putuskan sendiri.
New Hope Corp juga bisa dibilang adalah harta kekayaan pribadi mereka suami istri. Lalu ada perusahaan cabang Jiazi. Karyawan yang banyak di perusahaan cabang, ditambah lagi beberapa koki, dan akhir-akhir ini masih bersiap untuk mencari tenaga kerja lagi.
Robert sudah mengatakan dengan jelas akan untung ruginya, tidak menghukum Owen maka tidak bisa memberi penjelasan pada publik, kelak akan lebih gampang muncul lagi masalah pencurian rahasia perusahaan.
Jika perusahaan tidak bisa mengendalikan bawahannya, maka tidak akan jauh dari kehancuran.
Jadi Natalie hanya bisa menekan dirinya untuk melihat Robert dan tidak memperhatikan ekspresi Owen lagi.
Robert tidak mempertimbangkan apa-apa lagi, langsung bicara pada petugas hukum tersebut : “Anggap saja dia menyerahkan diri, terima kasih atas kerja sama kalian.”
Beberapa petugas tersebut mengangguk lalu menarik paksa keluar Owen yang sedang memohon ampun.
Owen yang panik dan nyaris gila dalam waktu yang singkat tersebut memohon ampun lagi juga mengancam, dan mencaci maki seperti kehilangan akal sehat. Dia hampir menampilkan sisi negatif seorang manusia yang kelewat batas dan kondisi apapun yang mungkin bisa terjadi.
Pengacara Ji’s Corp juga ikut pergi.
Setelah menangkap Owen tidak berarti masalah telah selesai. Mereka masih perlu pengakuan dari Owen baru melanjutkan prosedur selanjutnya.
Pintu ruangan kantor tertutup dan terpisah oleh suara berisik dari luar, membuat para penonton yang melihat keramaian ini penuh dengan rasa penasaran menjadi tidak bisa melihat apa yang ingin mereka lihat.
Dalam ruangan menjadi sunyi sejenak, keadaan Owen barusan yang menyedihkan masih menyisakan rasa takut di hati mereka.
Bermaksud mengandalkan pencurian rahasia perusahaan untuk mendapatkan imbalan, tidak hanya Owen sendiri, hanya saja nyalinya lebih besar dan gerakan aksinya yang lebih cepat saja.
Seperti sebuah pepatah mengatakan, di dunia ini tidak ada yang tidak bisa tergoda. Kalaupun ada itu hanya sebuah godaan yang kurang memikat.
Sifat tamak manusia tidak ada habisnya, asalkan godaannya cukup kuat dan memikat, berani dan nekat, hingga membunuh pun orang berani lakukan. Apalagi ini hanya menjual rahasia perusahaan.
Namun melihat dengan kepala sendiri atas hasil perbuatannya, melihat Robert yang kejam, pikiran kecil seperti itu segera hilang dari hati mereka.
Mereka sudah tahu saat bos mengatakan ingin mengejar pertanggung jawaban leakers bukan hanya asal ngomong saja, dia tidak akan karena pernah kerja bersama maka akan memberikan toleransi.
Saat ini terdengar suara isakan pelan di telinga semua orang.
Mengikuti arah suara itu mereka melihat Sisilia menangis sedih sambil menutup wajahnya.
Semua orang menjadi semakin terdiam. Owen adalah mantan kekasih Sisilia. Meskipun mereka berdua sudah putus untuk waktu yang lama, namun melihat mantan kekasihnya mendapatkan akhir yang seperti ini, tidak bisa dielakkan akan merasa sedih juga.
Natalie menghela napas, menghampiri dan merangkul pundaknya sambil menghibur dengan suara pelan.
Sisilia memeluk dirinya sambil menangis dan berkata : “Sungguh tidak terpikir olehku, dia akan berbuat begini……dia harusnya tidak boleh seperti ini……”
Natalie tidak tahu harus bagaimana menanggapi ucapan Sisilia dan hanya bisa memandang Robert.
Robert jalan mendekat, lalu berkata : “Orang akan selalu berubah, terutama dari sekolah mulai masuk ke masyarakat. Selama dalam proses pengalaman ini gampang sekali menyingkap moralitas dan karakter orang yang sebenarnya. Jadi kamu jangan menyalahkan diri sendiri, juga tidak perlu merasa menyesal.”
Kata-katanya terlalu terus terang, membuat Natalie melotot pada Robert dan mengeluh harusnya dia tidak mengucapkan kata-kata yang begitu kejam di saat seperti ini.
Namun Robert lebih mengerti isi hati orang dibanding dirinya, yang diperlukan oleh Sisilia sekarang bukan hiburan tapi harus keluar dari cara pandangan dan cara pikirnya.
Bagi dia peristiwa ini adalah titik balik dalam pengalaman hidup manusia.
Bertahan untuk berjalan ke depan dan melangkah maju, selanjutnya akan berubah menjadi lebih dewasa dan matang.
Kemudian Robert melihat yang lain, lalu berkata : “Aku tidak akan bicara banyak tentang kejadian barusan. Berharap semua orang bisa mengambil pelajaran dari kejadian ini. Mengenai rahasia perusahaan, tidak boleh dibocorkan oleh siapapun untuk mendapatkan imbalan. Untuk masalah ini tidak ada toleransi sama sekali! Memberi Owen satu kesempatan hanya karena dia sama dengan kalian, semuanya adalah senior di perusahaan ini. Sebagai pebisnis, orang pertama yang melakukan kesalahan juga harus mendapat perlakuan istimewa. Namun orang kedua yang melakukan kesalahan, aku akan memberikan hukuman berat untuknya. Karena orang pertama yang melakukan kesalahan bisa dianggap polos, yang kedua adalah bodoh! Masa depan New Hope Corp adalah bisa mendapatkan setiap saham bernilai sepuluh ribu yuan, total senilai satu milyar yuan. Perusahaan akan bergerak maju dengan tujuan seperti itu dan tidak membutuhkan orang bodoh untuk bekerja sama!”
Ini pertama kalinya Robert berbicara dan memberi nasehat, sebelumnya tidak pernah karena perusahaan baru saja mulai dijalankan. Semuanya juga hanya datang untuk gaji dan pengalaman, mengenai cita-cita itu hanya omong kosong belaka.
Novel Terkait
Nikah Tanpa Cinta
Laura WangMenantu Hebat
Alwi GoLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaHusband Deeply Love
NaomiThe Gravity between Us
Vella PinkyCinta Yang Berpaling
NajokurataInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li