Inventing A Millionaire - Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
Apakah dirinya benar-benar salah lihat?
Kakak ketiga yang selalu memiliki hubungan yang baik dengannya, bagaimana dia bisa menunjukkan ekspresi seperti itu padanya, saat ini ekspresi wajahnya yang menunjukkan kehangatan baru kakaknya yang nyata.
Namun, Griffin Huo merasa sedikit aneh dan tidak nyaman di dalam hatinya, pemandangan yang ia lihat barusan, terus melekat di benaknya.
Baik Griffin Huo maupun orang yang palsu itu tidak bisa mengerti akan hal ini. Ketika satu orang memahami orang lain hingga tingkat tertentu, bahkan jika kamu melakukannya dengan nilai baik mencapai 99, hanya nilai 1 yang merupakan kesalahan saja, dia bisa langsung mengetahuinya.
Hanya saja Griffin Huo terlalu mengagumi Robert Huo, sehingga secara tidak sadar ia tidak berani mencurigainya, jadi dia hanya merasa ada sesuatu yang aneh saja, tetapi ia tidak tahu bagian mana yang aneh.
Hal ini semakin membuatnya merasa bingung, pada saat dia lagi bingung, isi kepalanya tidak dapat di pungkiri memikirkan pria yang bernama Shawn Li itu. Ada perasaan aneh di hatinya, dibandingkan dengan kakak ketiganya yang saat ini berada di depannya. Shawn Li seakan-akan membuatnya merasa lebih akrab denganya.
Bagaimana ini bisa terjadi……
Setelah Griffin Huo pergi dengan penuh kebingungan, pria yang berdiri di koridor itu secara perlahan-lahan memudarkan senyuman di wajahnya, lalu ia berbalik dan berjalan memasuki rumah.
Setelah menutup pintu, dia mengeluarkan ponsel Nokia lamanya dari laci, mengetik pesan dan mengirim pesan tersebut.
"Griffin Huo sangat mengenal Robert Huo, kita harus segera membunuhnya!"
Saat menulis pesan tersebut, ekspresi wajah pria itu tidak merasakan kegelisahan, tetapi malah merasa sedikit gembira.
Meskipun dia tahu dirinya adalah yang palsu, tapi memikirkan apa yang akan dia lakukan, darah di tubuhnya seakan-akan menjadi mendidih.
Menduduki gelar Bintang Harapan dan memiliki segala sesuatu yang seharusnya menjadi milik orang lain itu sungguh mengasyikkan dan menggilakan!
Untuk mencapai tujuannya, membunuh bukanlah hal yang tidak bisa ia terima.
Satu menit kemudian, pesan tersebut mendapatkan jawaban kembali: "Orang itu tidak memiliki ambisi dan tidak terlalu berbahaya, cari cara saja untuk menjaga jarak darinya, selain itu, tangani Zila Tang dengan baik."
Melihat isi pesan tersebut, pria itu mendengus dan mengucapkan beberapa umpatan dengan suara yang hampir tidak terdengar: "Manusia hina itu!"
Menurut pendapatnya, dia telah meniru Robert Huo hampir 99% mirip, selama semua orang yang dulu mengenali pria itu dengan baik terbunuh, maka tidak ada yang bisa mengungkapkan hal ini.
namun, orang di balik layar ini memiliki banyak perhitungan di dalam hatinya dan tidak berani dengan mudah melakukan suatu tindakan dengan semberono.
Meskipun hal ini akan mengurangi kemungkinan masalah yang tidak terduga akan terjadi, tapi hal ini juga akan menunda dirinya selesaikan rencananya.
Seperti Zila Tang yang dikatakan dalam pesan tersebut, dia adalah putri emas dari ketua Perdagangan Internasional Tang’s Corp.
Jin Tang memiliki seorang putra dan putri, putranya adalah Zac Tang, dia adalah pahlawan yang luar biasa dan berada di garis depan generasi muda.
Putrinya, Zila Tang, adalah wanita cantik yang sangat terkenal, Zila Tang adalah teman masa kecil Robert Huo dan kekasih masa kecil Robert Huo, keduanya sudah sangat akrab.
Sama eperti Griffin Huo, Zila Tang sangat mengagumi Robert Huo sejak dia masih kecil, hingga dia dewasa, dia terus mengejar pria itu.
Sampai keduanya berusia di atas 20 tahun, Robert Huo secara perlahan-lahan mengambil alih bisnis keluarganya, di bawah perjodohan yang disengajakan oleh kedua orang tuanya, dia menandatangani kontrak pernikahan pada hari yang cerah itu.
Perdagangan Internasional Tang’s Corp bukanlah tipe bisnis yang bisa di miliki suatu keluarga seperti bisnis Keluarga Huo, jadi kekayaannya jauh lebih banyak daripada kekayaan Keluarga Huo. Namun, karena ada terlalu banyak pemegang saham, sehingga perorang hanya memiliki saham kurang dari 10%.
Tapi bagaimanapun, tujuan kedua keluarga itu sejalan, kontrak pernikahan ini sangat disukai oleh orang tua mereka.
Di mata banyak orang, jika Robert Huo bisa menikah dengan Zila Tang mewakili kerjasama antara bisnis Keluarga Huo dan Tang’s Corp, keduanya akan menjadi orang terkaya yang tidak terbayangkan kedepannya.
Mengenai Zila Tang, tentu saja orang palsu ini secara otomatis juga menyukainya, jika memungkinkan, dia juga berharap orang secantik itulah yang akan menemaninya sepanjang hidupnya.
Sangat disayangkan Zila Tang juga mengenali Robert Huo dengan sangat baik, jadi dia harus menjauh dari wanita itu.
Pada hari-hari ini, dia sengaja mengurangi pertemuannya dengan Zila Tang, ia akan menjauhi wanita itu secara perlahan-lahan sesuai rencananya.
Tunggu saja hingga kedepannya ia memiliki kesempatan yang baik untuk membatalkan kontrak pernikahan mereka dan benar-benar memutuskan kontak antara kedua belah pihak.
Griffin Huo yang sudah berjalan keluar dari halaman rumah Robert Huo, kemudian ia melihat seorang wanita berdiri di bawah pohon dengan bingung.
Kulit wanita itu terlihat putih melebihi salju, matanya seperti genangan air yang jernih, dia melihat ke sekeliling, sepertinya sedang memikirkan sesuatu, aura di sekitarnya terasa elegan, sehingga membuat semua orang yang melihatnya merasa tidak percaya diri untuk mendekatinya.
Tapi sikapnya yang terlihat dingin dan menarik perhatian orang itu, juga membuat orang-orang terpana.
Setelah melihat penampilan segar pihak lawan, Griffin Huo buru-buru berjalan dan menyapanya dengan ramah: "Kak Zila, mengapa kamu berdiri di sini?"
Wanita cantik itu adalah Zila Tang, permata Tang’s Corp yang ingin di jauhi oleh si palsu itu.
Dia sepertinya termenung karena sedang memikirkan sesuatu, Griffin Huo berteriak dua kali sebelum wanita itu sadar kembali.
"Griffin." Zila Tang menjawabnya, lalu melihat ke arah halaman dan bertanya: "Kamu baru saja pergi menemui kakak ketigamu?"
“Betul, aku baru saja mengobrol beberapa saat dengannya, aku rasa kamu akan kecewa lagi kali ini. Kakak ketiga berkata bahwa dia akhir-akhir ini merasa lelah dan ingin beristirahat.” Kata Griffin Huo.
Mata Zila Tang menunjukkan kekecewaan. Dia telah datang ke tempat Robert Huo beberapa kali, tetapi kemungkinan bisa bertemu dengannya sangat kecil.
Ketika dia bertemu dengannya, ia hanya mengatakan beberapa kata saja, meskipun pihak lawan selalu mengatakan bahwa ia akhir-akhir ini terlalu sibuk dan merasa lelah, tapi hubungan mereka saat ini benar-benar berbeda dengan yang dulu, hal ini membuatnya resah.
Setelah merasa ragu-ragu, Zila Tang bertanya: "Griffin, sebenarnya apa yang di sibukan kakak Fan? Mengapa dia bisa begitu lelah?"
Ini adalah masalah Keluarga Huo. Jika berdasarkan tata karma jika dia masih belum menikah dengan pria itu, dia tidak sepatutnya bertanya seperti ini.
Griffin Huo menggelengkan kepalanya dan berkata: "Aku tidak tahu apa yang di sibukkannya, aku hanya mendengar ada proyek besarnya, kak Zila, jangan salahkan kakak ketiga, bagaimanapun juga, dia adalah Bintang Harapan Keluarga Huo, normal jika dia menjadi sangat sibuk, kamu juga akan menjadi kakak iparku tahun depan, apakah kamu takut suatu saat tidak bisa bertemu dengannya?"
Melihat ekspresi jahil di wajah Griffin Huo, wajah Zila Tang menjadi memerah, seperti dewi yang berasal dari Kunlun, dewi yang turun ke bumi.
Setiap senyum dan setiap gerakannya terlihat sangat mempesona sehingga sulit untuk di ungkapkan oleh kata-kata, jika bukan karena Robert Huo, mungkin akan ada banyak orang yang datang untuk mengejarnya.
Nama Robert Huo itu seperti gunung yang memberi tekanan yang kuat pada orang dan tidak ada generasi muda yang berani bersaing dengannya untuk mendapatkan seorang wanita.
Semua lawan jenis menjauh darinya, tapi hal ini tidak membuat Zila Tang merasa terganggu. Sebaliknya, ia merasa sangat bangga.
Karena inilah kekuatan tunangannya dan hal ini melambangkan awal dari sebuah masa baru.
“Tapi sebenarnya aku sangat berharap kamu bisa lebih menemani kakak ketiga. Akhir-akhir ini, aku tidak tahu apa yang terjadi. Tapi rasanya setelah dua kali ini aku bertemu dengannya, aku merasa dirinya sedikit aneh,” kata Griffin Huo dengan sedikit resah.
“Apa maksudmu?” Zila Tang bertanya dengan bingung.
"Aku juga tidak tahu. Tapi aku merasa sedikit canggung dengannya." Kata Griffin Huo, ia menepuk wajahnya dan berkata: "Mungkin aku yang terlalu banyak berpikir. Pokoknya, jika kamu punya waktu, datanglah dan temui kakak ketiga, ketika dia lelah, dia sangat membutuhkan teman."
"Iya, aku akan sering datang kesini, selama dia membutuhkanku, aku akan selalu berada di sisinya," kata Zila Tang.
“Kakak ipar, aku beri kamu jempol,” kata Griffin Huo sambil tersenyum.
Pipi Zila Tang memerah, tapi dia juga tidak membenarkan panggilan pria itu untuk dirinya, tidak peduli di keluarga Huo atau di keluarganya, mereka merasa dia sudah ditakdirkan untuk menjadi istri Robert Huo.
Dan satu-satunya pria di dunia ini yang layak untuk menjadi suaminya hanyalah Bintang Harapan Keluarga Huo ini!
"Ngomong-ngomong, aku baru saja memberi tahu kakak ketiga bahwa jika lain kali kita makan malam bersama, aku akan memperkenalkan kalian pada seorang teman, namanya Shawn Li, dia orang yang sangat berbakat," kata Griffin Huo.
"Jika kamu bisa mengakuinya sebagai orang berbakat, pasti dia sangat hebat, apakah dia itu adalah anak keluarga Li di Pesisiran Laut itu?" Tanya Zila Tang.
Meskipun ia tidak terlalu peduli dengan urusan bisnis, tapi pergaulan keluarganya juga berada di sini, ia telah mendengar hal-hal ini sejak ia masih kecil, ia tahu sedikit banyak tentang anak-anak dari keluarga besar di dalam dan di luar negeri.
“Dia hanya orang biasa tanpa latar belakang.” Griffin Huo berkata dengan bangga: “Aku baru berkenalan dengannya ketika aku pergi ke Profesor Zhao, bahkan Tuan Zhao saja sangat mengenalinya. Ngomong-ngomong, orang ini sangat mirip dengan kakak ketiga, jika bukan karena perawakannya yang berbeda, mungkin saat aku menutupkan mataku, aku akan berpikir bahwa dia adalah kakak ketiga."
"Jangan mengatakan omong kosong, di dunia ini, tidak ada yang bisa dibandingkan dengan kakak Fan!" Kata Zila Tang dengan serius.
“Iya, aku hanya mengatakannya bahwa mereka sangat mirip, tapi tidak mengatakan bahwa dia benar-benar sebanding dengan kakak ketiga,” kata Griffin Huo.
“Kamu, jangan selalu melihat kebaikan orang lain, kamu juga harus banyak belajar hal, tahu tidak,” Zila Tang memperingatinya.
“Aku tahu kakak ipar, jika tidak ada apa-apa lagi, maka aku pergi dulu, masih ada seorang teman yang menungguku untuk minum teh bersama.” Griffin Huo tahu bahwa wanita ini suka mendidik orang, jadi dia menjulurkan lidahnya untuk mencari alasan untuk pergi.
Zila Tang juga tidak menghentikannya, ia melihat pria itu berjalan pergi.
Hanya saja jauh di lubuk hatinya, ada perasaan kebingungan yang sama dengan Griffin Huo, dia selalu merasakan ada yang salah dengan kelakuan sang tunangannya belakangan ini.
Sepertinya ia sengaja menjauhi dirinya?
Apakah ini hanya perasaannya saja?
Melihat ke halaman yang tenang itu, Zila Tang menghelakan nafasnya dengan pelan, ini pasti hanya perasaannya saja.
Novel Terkait
Habis Cerai Nikah Lagi
GibranStep by Step
LeksThe Great Guy
Vivi HuangHis Second Chance
Derick HoSang Pendosa
DoniBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li