Inventing A Millionaire - Bab 91 Berbicara.
"Lalu uang kita..."
Orang yang bergigi kuning itu bisa dibilang orang yang cukup rakus, bagaimanapun, setelah merekamannya, dia pasti akan membuat masalah pada pria dari Keluarga Ji ini, jadi tidak ada yang perlu ditakuti. Jika bisa memperoleh lebih banyak uang kenapa tidak.
Namun, Charles Ji berhenti tertawa dan berkata dengan wajah meremehkan: "Apakah hanya ada uang di matamu? Dasar tidak berguna! Ketika semuanya sudah selesai, uangnya akan kuberikan padamu. Jika kamu tidak dapat melakukannya dengan baik, jangankan tidak memberikanmu uang, tidak menyuruhmu untuk ganti rugi saja sadah untung!"
Charles Ji sama sekali tidak menghargai pada para penjudi tingkat rendah ini, menurut pandangannya, mereka hanyalah sampah sosial, mereka sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan Keluarga Ji.
Dia hari ini datang untuk menemui orang-orang ini secara langsung, bisa di anggap dia terlalu menghargai mereka. Jika dia berbicara dengan mereka lebih lama lagi, dia akan merasa saluran pernapasannya tercemar.
Sikap Charles membuat orang yang bergigi kuning itu dan yang lainnya jelas merasa terhina.
Tentu saja mereka tahu bahwa mustahil bagi mereka untuk bisa berteman dengan orang seangkuh ini. Tapi bagaimanapun juga, dia telah membantunya melakukan sesuatu kerjaan, tapi uang tidak di berikan. Kata-katanya juga sangat tidak enak di dengar, apakah dia benar-benar mengira kita adalah orang yang akan menerima di perlakukan seperti itu?
Awalnya mereka masih ragu apakah mereka akan menyerahkan rekaman ini kepada Robert Huo, atau mengambil risiko untuk memberi tahu Charles Ji kenyataannya.
Tapi saat ini mereka tidak perlu berpikir lagi, perilaku Charles Ji membulatkan tekad mereka.
Orang bergigi kuning itu menyentuh ponsel di sakunya, memutar pandangan matanya dan berkata, "Tuan Ji, jika membicarakan hal ini, kami juga berisiko. Banyak orang tahu bahwa surat tanda peminjaman ini sebenarnya adalah uang yang kami pinjam dari Shawn Li, bukan hutangnya pada kami. Sekarang kamu mengizinkan kami mengambil surat tanda peminjaman ini dan mengganggunya. Bagaimana jika dia menuntut kami? Sepertinya aku mendengar orang-orang mengatakan bahwa kejahatan penipuan akan menyebabkan masuk ke penjara."
Charles Ji mencibir dan berkata, "Dia hanya seorang kutu buku, apakah dia berani menuntutmu? Bukankah kamu sudah memberitahuku, dia sangat takut sehingga dia memohon-mohon kepadamu dan ia hampir mengencingi celananya. Baiklah, jangan banyak omong-kosong, jika aku memintamu untuk melakukannya, lakukanlah. Jika sesuatu terjadi, aku akan membelamu!"
Tanpa menyadarinya, Charles Ji sudah memberi tahu yang sebenarnya dan orang bergigi kuning itu telah merekam semuanya dengan ponsel di sakunya.
Beberapa menit kemudian, Charles Ji berjalan pergi.
Melihat keturunan langsung dari Keluarga Ji ini masuk ke dalam mobil mewah tersebut, orang bergigi kuning itu dan yang lainnya merasa kesal di dalam rumah tersebut.
"Apakah kamu sudah merekam semuanya?"
"Tentu saja!"
"Tidak akan ada masalah bukan, bagaimanapun, dia adalah orag dari Keluarga Ji..."
"Kentut kamu taku, lihatlah dia seperti seekor beruang, dia bahkan tidak mau bertanggung jawab untuk kita. Jika kita benar-benar akan dituntut, apakah menurutmu dia hanya menolong kita? Sebaiknya kita cepat memutuskan hubungan dengannya! Dengan rekaman ini, kita sama seperti dia yaitu orang yang sedah terancam. Jika terjadi sesuatu pada kita, jangan berharap dia akan baik-baik saja!"
Beberapa orang berdiskusi dalam rapat itu, lalu orang bergigi kuning itu mengambil ponselnya dan berjalan keluar untuk mencari Robert Huo.
Yang mengejutkan Robert Huo adalah orang bergigi kuning itu adalah seorang pria yang tidak terlihat baik, bisa melakukan pekerjaannya dengan cukup baik.
Tidak hanya suara saja, tapi juga video, wajah Charles Ji terlihat jelas di video tersebut.
"Kerja yang bagus." Robert Huo tersenyum dan mengeluarkan 2 ribu RMB dari sakunya dan berkata: "Ambillah dan bagikan beberapa RMB untuk Saudaramu."
Meskipun 2 ribu RMB tidak banyak, tapi ini merupakan kejutan baginya. Orang bergigi kuning itu mengucapkan terima kasih dengan senang, seolah-olah dia ingin meletakkan Robert Huo di atas meja dan memujanya.
Orang seperti itu adalah seekor anjing, dia bisa mengkhianati dirimu kapan saja dia mau, Robert Huo hanya ingin menggunakan sedikit bantuannya dan manfaatkannya untuk menghilangkan kemungkinan adanya niat jahat di dalam hati mereka. Soal berteman, lupakan saja.
Setelah orang bergigi kuning itu pergi, Robert Huo menonton video di tangannya dengan cermat sehingga beberapa kali.
Natalie Ning menghampirinya dan bertanya, "Benar-benar berencana untuk menghadapinya?"
“Kebaikan kepada musuh adalah kekejaman terhadap diri sendiri, aku tidak berencana untuk melakukan apapun, cukup dengan mengajarinya bagaimana menjadi manusia yang baik.” Robert Huo tersenyum dan berkata, “Sudah larut, mari makan dulu.”
Mengetahui bahwa suaminya adalah orang yang sangat bijaksana, ditambah masalah ini awalnya Charles Ji yang memulai duluan, orang yang tidak menyinggung perasaannya, dia tidak akan menyinggung perasaan orang lain, Natalie Ning tahu hal itu.
Dia tidak membujuk pria itu, tapi ia berkata: "Kalau begitu kita makan dulu."
Keesokan paginya. Robert Huo pergi ke perusahaan, secara kebetulan saat dia sampai di pintu lift, dia bertemu dengan Charles Ji.
Charles Ji, yang selalu terlambat. Hari ini datang lebih awal, ini hal yang sangat jarang, ketika dia melihat Robert Huo, senyum di wajahnya seperti bunga yang baru mekar.
“Selamat pagi asisten Li.” Charles Ji jarang menyapanya lebih dulu.
Robert Huo menjawabnya sambil tersenyum: "Selamat pagi wakil CEO Ji."
Melihat tampang Robert Huo yang santai, Charles Ji mencibir dalam hatinya, dia berpura-pura, terus saja berpura-pura. Aku ingin melihat sampai kapan kamu bisa berpura-pura!
"Benar juga. Apakah Wakil CEO Ji punya waktu? Aku punya sesuatu yang ingin dibicarakan denganmu," kata Robert Huo.
Charles Ji sedikit terkejut, dia bahkan belum mulai mengejeknya, tetapi Robert Huo duluan yang berkata bahwa dia ingin berbicara dengannya.
“Bicara tentang apa?” Charles Ji bertanya dengan tanpa sadar.
“Hal-hal kecil yang tidak terlalu penting,” kata Robert Huo.
Charles Ji tersenyum dan berkata, "Baiklah, mari kita pergi ke kantorku bersama."
Menurut pikiran Charles Ji, tidak penting baginya untuk membuat mati orang yang tidak berguna dan hanya mengandalkan hubungan dengan atasannya ini. Apa yang sebenarnya ingin dia lakukan bukan hanya menekan Robert Huo, tetapi juga untuk menariknya untuk berada di pihaknya.
Bagaimanapun, Robert Huo sekarang adalah Asisten GM, pada dasarnya dia tahu apa yang ingin dilakukan Nova Ji.
Jika ia dapat membuat Robert Huo di pihaknya, itu sama dengan membuat jebakan di samping Nova Ji. Selama dia bersedia, dia bisa meledak kapan saja.
Dia harus mengatakan bahwa Charles Ji biasanya memiliki otak yang tidak berguna, tetapi ketika dia sedang melakukan kecurangan, dia masih bisa memikirkan berbagai cara.
Dia juga memikirkan mengapa Robert Huo ingin berbicara dengannya pagi ini, Mungkin orang ini tahu bahwa orang-orang yang dia kirim untuk menagih hutang itu, sehingga ia merasa tidak berdaya, jadi dia ingin meminta belas kasihannya?
Kemungkinan ini sangat tinggi, senyuman di sudut mulut Charles Ji semakin terlihat.
Dia sudah mulai memikirkan sikap seperti apa yang akan ia tunjukkan ketika Robert Huo memohon padanya.
Lift naik ke lantai atas, begitu mereka keluar, mereka baru saja melihat Nova Ji lewat di koridor.
Melihat Robert Huo datang, Nova Ji melirik Charles Ji. Lalu dia berkata: "Datanglah ke kantorku, sebagian dari rencananya terakhir kali kita bahas belum diubah, mari kita bahas sekarang."
Charles Ji tertawa dengan terbahak-bahak dan berkata, "Aku rasa aku tidak bisa Tuan Ji. Asisten Li memiliki beberapa hal penting untuk dibicarakan denganku. Kamu harus menunggu dulu."
Nova Ji tercengang, apa yang bisa Shawn Li bicarakan dengan Charles Ji?
Dia memandang mereka dengan curiga, kemudian Robert Huo berkata: "Memang ada sesuatu yang ingin di bicarakan dengan Wakil CEO Ji. Tidak akan lama."
Penolakan Robert Huo atas permintaan Nova Ji membuat Charles Ji semakin yakin bahwa dirinya benar.
Orang ini pasti ingin memohon belas kasihan, jika tidak, bagaimana mungkin dia mengabaikan perintah Nova Ji?
Memikirkan hal ini, hatinya merasa lebih lega, ia berkata kepada Nova Ji: "Tahan dulu hal itu, urusan dengan asisten Li lebih penting, kami pergi dulu."
Setelah itu, bahkan Charles Ji yang menarik Robert Huo dan berjalan cepat menuju kantornya.
Dia bisa melihat wajah Nova Ji dengan sangat jelas terlihat tidak senang, mungkin melihat asistennya begitu dekat dengan musuhnya membuatnya merasa sangat tidak senang.
Semakin Nova Ji kesal, semakin Charles Ji merasa bahagia.
Membiarkannya setiap hari menekannya, tunggu dan lihatlah, nanti aku akan mengambil asistenmu, kita lihat saja bagaimana kamu mati!
Melihat punggung orang-orang yang pergi itu, Nova Ji tenggelam dalam pikirannya dengan wajah serius, lalu berbalik dan pergi.
Dia memang kesal karena Robert Huo dan Charles Ji tiba-tiba menjadi sangat dekat, tapi dia juga percaya bahwa Robert Huo tidak akan mengkhianatinya dengan mudah. Jika tidak, pria itu telah memiliki banyak kesempatan untuk membuat dirinya gagal.
Mengenai apa yang ingin Robert Huo bicarakan dengan Charles Ji, apakah hal itu penting?
Terlepas dari penting atau tidaknya, jika ada kebutuhan, Nova Ji yakin bahwa dia akan mengetahui cerita nantinya.
Ini adalah kepercayaan yang telah ditanamkan Robert Huo, setelah pria itu membantu dirinya "melarikan diri dari kematian" dalam beberapa kali, hal ini tidak akan berubah karena satu atau dua situasi yang tidak biasanya seperti ini.
Beberapa menit kemudian, Charles Ji dan Robert Huo memasuki ruang kantornya.
Charles Ji tersenyum sepanjang jalan, bahkan ia merasa lebih bahagia ketika dia memasuki kantornya dan berkata, "Tuangkan secangkir kopi untuk asisten Li, aku ingat dia suka minum Blue Mountain."
“Tidak, aku tidak terbiasa minum kopi yang tidak baru digiling. Sebelum membahas bisnis, tolong sekertaris cantik ini untuk keluar dulu. Atau, wakil CEO Ji tidak keberatan semua orang tahu rahasia kita?” Kata Robert Huo.
Charles Ji terkejut, lalu tertawa dan berkata kepada sekretaris cantiknya itu: "Baiklah, kalau begitu kamu keluar dulu dan jaga pintu, jangan biarkan ada yang masuk tanpa perintah dariku!"
Ketika sekretaris cantik itu pergi, Charles Ji berjalan ke meja, membuka laci dan mengeluarkan dua cerutunya.
Novel Terkait
Inventing A Millionaire
EdisonDemanding Husband
MarshallHarmless Lie
BaigeCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinMy Charming Wife
Diana AndrikaYou're My Savior
Shella NaviMarriage Journey
Hyon SongInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li