Inventing A Millionaire - Bab 164 Kenalan Dekat.
Robert Huo dengan tegas menolak permintaan perusahaan tersebut. Jawabannya kepada GM itu adalah: "Jika kamu menginginkan 30% keuntungan dari acara ini, kamu harus memberikan 21% saham lagi, jika tidak, pembicaraan ini akan selesai."
30% di awal dan 21% di belakang, yang berarti 51%, hal ini setara dengan semua saham di tahan olehnya, bagaimana mungkin GM itu akan setuju.
Dia dapat menerima memiliki rekan kerja baru, tetapi dia tidak dapat menerima perusahaan di pindah tangankan dengan begitu mudah, kesenjangannya yang terlalu besar.
Robert Huo tidak berbicara terlalu banyak, pemindahan 30% saham senilai 8 juta RMB bisa diselesaikan dulu baru kita bicarakan yang lainnya. Kamu dapat memikirkannya dulu, jika kamu sudah setuju, kamu bisa meneleponnya kapan saja.
GM tentu saja tidak keberatan dengan pemindahan saham tersebut, lusa, sebelum matahari terbit ia mengatakan persetujuannya. Dia akan mengirimkan seseorang untuk menandatangani kontrak secara resmi.
Setelah menutup telepon, Natalie Ning bertanya dengan penuh harap: "Bagaimana, apa yang di katakannya?"
“Lusa, mereka akan datang untuk menandatangani kontrak.” Robert Huo tersenyum dan mengangguk.
“Hebat!” Natalie Ning bersorak dengan suara yang keras, wajahnya penuh makna kegembiraan.
Saat ia memulai toko onlinenya. Dia hanya berpikir untuk membantu keluarganya, tapi siapa yang tahu bahwa dirinya bisa menghasilkan begitu banyak uang, dan sekarang entah bagaimana, dia bisa menjadi salah satu pemegang saham!
Dari penjualan tahunan yang kurang dari 500 RMB, hingga agen dengan penjualan harian 100 ribu RMB, kemudian menjadi pemegang saham yang memegang 30% saham, perkembangan ini terlalu cepat, Natalie Ning hampir tidak dapat mempercayainya.
Dalam waktu sesingkat itu, bagaimana bisa dia menjadi sangat sukses!
Apakah dia sedang bermimpi?
Melihat ekspresi wajahnya yang seakan-akan tidak percaya, Robert Huo tersenyum dan tidak berkata apa-apa.
Baginya, 30% saham di perusahaan kecil obat penurun berat badan bukanlah apa-apa, jangakan perusahaan perusahaan kecil ini, bahkan Keluarga Ji saja hampir dihancurkan olehnya dalam waktu kurang dari satu minggu.
Sebagai Bintang Harapan, yang pernah berdiri di puncak dunia, tentu saja secara otomatis ia mampu melakukan hal-hal kecil seperti itu.
Setelah suasana hati Natalie Ning sedikit tenang, Robert Huo mengingatkannya: "Orang pabrik akan datang lusa. Kita tidak dapat mengundangnya ke rumah. Kita akan meluangkan waktu untuk pergi mencari tempat, untuk menyewa kantor yang lebih bagus besok."
Natalie Ning mengangguk berkali-kali, lingkungan di rumahnya memang sedikit kumuh, jika mereka mengundang orang pabrik untuk menandatangani kontrak di sini, mungkin mereka akan tertawa terbahak-bahak. Saat ini karirnya sudah membaik, masuk akal juga jika harus menyewa kantor.
“Selamat, kamu akan menjadi bos Ning mulai dari sekarang.” Kata Robert Huo sambil tersenyum.
"Kamu adalah bosnya, aku adalah istri bos." Kata Natalie Ning dengan senyuman di wajahnya.
"Ada aku! Kalau aku! Aku ini apa?" Gaby berteriak sambil meloncat-loncat.
Robert Huo menggendongnya dan berkata sambil tersenyum: "Kamu adalah putri kami, bayi kecil."
"Sangat mengelikan..." Natalie Ning mengerutkan hidungnya ke samping, tetapi senyuman yang sangat cerah di wajahnya membuktikan bahwa dia tidak muak dengan pemandangan seperti ini. Keesokan paginya, setelah Robert Huo dan Natalie Ning mengantar Gabby ke sekolah, mereka segera pergi ke gedung kantor CBD di pusat kota untuk melihat apakah ada ruang kantor yang cocok untuk mereka sewa.
Awalnya, Eugene Ning ingin membantu mereka, ia bilang lebik baik menyewa kantor di sebelahnya, meskipun dia yang harus membayar biaya sewanya, itu tidak masalah.
Perkembangan Water Heater Jingyun saat ini lumayan baik, penjualan bulanan di toko online telah melebihi 1.500 unit, itupun hanya dalam dua atau tiga bulan. Pada saat ulang tahun pertama mereka, diperkirakan penjualan bulanan akan melebihi 3.000 unit.
Penilaian penjualan puluhan ribu unit dalam setahun setara dengan keuntungan puluhan juta. Manager pabrik Derry Haung terus menyeringai setiap hari.
Salah satu alasan kinerja penjualan yang baik adalah karena Derry Huang dan Eugene Ning adalah pekerja keras. Cara berpikir mereka bisa mengikuti perkembangan, di sisi lain, Robert Huo telah memberi mereka pembukaan yang bagus.
Tanpa bantuan Robert Huo dulu, mereka hanya dapat mengandalkan Eugene Ning, dan dibutuhkan setidaknya dua tahun untuk mencapai penjualan dalam bulan mencapai lebih dari 1.000 unit. Dan lagi mereka harus terus mengeluarkan uang pada tahun pertama untuk pembayaran uang operasional.
Sekarang, dia tidak hanya tidak kehilangan banyak uang tetapi juga menghasilkan banyak uang, Eugene Ning tahu kemampuan Robert Huo, tentu saja ia berharap untuk bisa membawa saudara iparnya ke sisinya.
Dengan cara ini, selama kedepannya ada masalah, ia bisa dengan gampang langsung pergi ke kantor sebelah untuk memanggilnya. Adapun biaya sewa kantor yang sebesar 180 ribu RMB pertahun itu adalah hal yang sangat kecil! Bahkan jika dinaikan lima kali lipat lebih tinggi, Derry Huang tidak akan keberatan!
Jika ingin tahu, sebelum toko utama dibuka, Derry Huang bersedia memberi Robert Huo gaji bulanan sebesar 20 ribu RMB hingga 30 ribu RMB. Kesuksesan toko utamanya kini telah membuktikan kemampuan Robert Huo. Gaji seperti itu jika di kalikan tiga kali lipat lagi, apakah akan menjadi masalah yang besar baginya?
Sangat disayangkan bahwa Robert Huo telah melihat rencana Eugene Ning, dia memiliki terlalu banyak hal yang harus dilakukannya, membantu Natalie Ning untuk membangun toko onlinenya sudah menghabiskan sebagian tenaganya. Tentu saja secara otomatis dia tidak ingin melakukan hal yang lain lagi.
Oleh karena itu, Robert Huo dengan tegas menolak "kebaikan" Eugene Ning dan memilih untuk mengunjungi gedung perkantoran dengan jarak setidaknya lima kilometer dari kantor saudara iparnya.
Ketika mereka mengikuti agen tersebut untuk naik ke lantai atas, Natalie Ning tiba-tiba tertawa dengan keras dan berkata: "Wajah Eugene, mirip seperti kakak Lin, terlihat sangat sedih. Kamu tidak memberinya kehormatan sama sekali, setidaknya berpura-puralah untuk berpikir-pikir dulu."
"Anak itu seperti penipu jitu. Jika aku tidak menolaknya dengan tegas. Dia pasti dalam tiga hari ini akan datang dua kali kerumah, tidak hanya meminta makan dan minum, dia masih mau merebut daging Gaby, bagaimana mungkin hal itu bisa di biarkan." Kata Robert Huo.
Eugene Ning mencibir, Eugene Ning dan Gaby adalah "karnivora". Setiap kali mereka datang untuk makan di rumah, mereka berdua pasti akan berebutan.
Setelah naik ke atas. Agen rumah itu membawa mereka ke pintu ruang kantor dan mengetuk pintu, tetapi tidak ada yang menjawab.
Agen tersebut dengan cepat mengeluarkan ponselnya dan berkata kepada Robert Huo: "Maaf, tuan rumahnya mungkin belum datang, aku akan meneleponnya dan menanyakanya."
Robert Huo dan Natalie Ning tidak keberatan. Hari ini mereka memiliki waktu seharian penuh, sehingga tidak masalah jika terlambat beberapa menit.
Begitu panggilan dari agen itu terhubung, ada suara seorang wanita datang dari pintu masuk lift: "Iya aku sudah sampai!"
Mereka bertiga melihat ke belakang, ketika mereka melihat satu sama lain, kedua belah pihak sedikit terkejut.
Pemiliknya adalah seorang wanita dengan aura yang baik, yang terpenting adalah wanita itu masih seorang kenalan bagi mereka.dia adalah Mira Zuo, manajer dari toko pakaian yang pernah menjadi tempat kerja Natalie Ning dulu.
Robert Huo meminta Natalie Ning untuk mengundurkan diri saat itu, hal itu karena pelanggan menemukan masalah waktu itu. Manajer toko masih menahannya dengan begitu lama, takut jika kehidupannya yang dari awal sudah menyedihkan, setelah dia berhenti kerja, maka akan lebih menyedihkan lagi.
Tetapi dia tidak menyangka bahwa hari ini saat agen mengatakan bahwa seseorang datang ingin menyewa kantornya, Dia datang untuk menemui penyewa itu dan dia bertemu dengan Natalie Ning.
Dia melirik ke agen yang berdiri di samping mereka. Mira Zuo bertanya dengan ekspresi heran: "Kamu ingin menyewa kantor?"
“Kak Zuo, ini rumahmu? Benar-benar suatu kebetulan!” Natalie Ning mendekatinya dengan sangat gembira dan meraih tangan Mira Zuo dengan penuh semangat.
Ketika dia berada di toko, Mira Zuo menjaganya dengan baik. Tidak peduli apa yang terjadi, selama Natalie Ning membuka mulutnya, dia bisa pergi kapan saja dia mau.
Semua orang bersimpati padanya karena ia menemukan suami yang tidak berguna, karena simpati antar wanita. Semuanya tidak akan mempermasalahkan hal ini.
Natalie Ning juga merasa bersalah atas pegunduran dirinya.
Setelah dijaga sekian lama, tetapi ia menyerah begitu saja, dirinya selalu tidak enak pada mereka.
Sekarang setelah melihat Mira Zuo lagi, dia secara otomatis merasa sangat bahagia.
Mira Zuo merasa sangat terkejut, setelah Natalie Ning mengundurkan diri, mereka sering membicarakan tentang mantan rekan kerjanya ini.
Hampir semua orang merasa bahwa Natalie Ning akan menyesali keputusannya.
Suami gagal yang berperilaku dengan sombong tapi tidak ada kemampuan, wanita itu berhenti bekerja karena dorongan suaminya, bukankah otaknya sudah rusak sehingga mengambil keputusan seperti itu? Mira Zuo juga memberi tahu mereka bahwa jika Natalie Ning pasti akan kembali suatu hari nanti, jangan bertanya setelah dia keluar apa yang terjadi padanya, sehingga mereka tidak perlu merasa sedih karena wanita ini.
Tetapi dia tidak menyangka bahwa beberapa bulan kemudian, Natalie Ning tidak pernah kembali dan ketika mereka bertemu lagi, dia sudah ingin menyewa kantor.
“Mengapa kamu ingin menyewa kantor?” Mira Zuo bertanya.
Menurutnya, Natalie Ning seharusnya tidak memiliki modal untuk menyewa sebuah kantor untuk berbisnis, ketika dia berada di toko pakaian, kinerja penjualannya tidak terlalu bagus. Meski sebagian alasannya sering tidak fokus karena urusan anak dan keluarga, itu juga menunjukkan bahwa tingkat pemasaran wanita ini belum cukup hebat.
“Berbisnis, bukankah aku telah membuka toko online dulu, sekarang bisnis sudah berjalan dengan baik. Karena lingkungan di rumah tidak terlalu baik, jika kami akan menandatangani kontrak dengan seseorang di tempat yang lebih layak, jadi aku ingin menyewa kantor. Tapi aku tidak menyangka, ternyata itu adalah rumahmu, kakak Zuo!" Natalie Ning berkata sambil tersenyum, dengan rasa bangga yang tidak tertahankan muncul di wajahnya.
Novel Terkait
Precious Moment
Louise LeeGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangMy Cold Wedding
MevitaYou're My Savior
Shella NaviCinta Seorang CEO Arogan
MedellineMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li