Inventing A Millionaire - Bab 68 Bantuan
Semakin puas dia dengan suaminya yang sekarang, Natalie Ning semakin berharap hidup mereka lebih sempurna.
Dia memandang Robert Huo dengan sangat hati-hati dan memastikan bahwa dia dalam suasana hati yang lumayan baik, lalu berbisik berkata: "Itu, Aku punya teman saat kuliah, sekarang dia membuka klinik psikolog sendiri. Aku telah memberitahu situasimu padanya, bagaimana kalau mencari waktu untuk menemanimu kesana? "
“Klinik psikolog?” Robert Huo tertegun, lalu mengerti apa yang dibicarakannya, dan tidak bisa menahan tersenyum getir dalam hati, berkata: "Ini tidak terlalu terburu-buru ..... mungkin dengan sendirinya akan baik-baik saja setelah beberapa saat."
“Tapi kata temanku, mengenai masalah psikologis seperti ini hanya akan bisa semakin dalam dan semakin berat. Lebih awal mendapat penanganan, maka akan lebih cepat pulihnya. Dan kamu tenang saja, dia sangat menjaga rahasia. Tidak seperti seseorang yang membocorkan tentang penyakitmu!” Kata Natalie Ning.
Robert Huo tentu tahu bahwa psikolog harus menjaga rahasia pasien dari sudut pandang etika profesi.
Namun, dia tidak peduli dengan ini. Karena dia sama sekali tidak sakit!
Hanya saja dia tidak bisa memberitahukan ini ke Natalie Ning, begitu dia mengatakannya, banyak hal kemungkinan yang akan berubah.
Melihat tatapan perhatian dari Natalie Ning, Robert Huo tidak bisa menahan diri untuk menolaknya, dan akhirnya berkata: “Baiklah, beberapa hari lagi aku akan pergi melihatnya.”
"Oke! Kalau begitu nanti aku akan membuat janji dengannya!" Natalie Ning berkata dengan senang.
Dia awalnya memang seorang wanita tradisional, dan begitu dia perhatian dengan seseorang, dia akan menuangkan segalanya untuk orang itu.
Dari sudut pandang bajingan, ini disebut menempel pada orang, tapi bagi Robert Huo ini namanya perhatian.
“Ngomong-ngomong, ibu dari salah satu teman sekelas Gaby ditabrak sepeda listrik siang tadi, suaminya meninggal dalam kecelakaan mobil beberapa tahun lalu, tidak ada yang menjemput anaknya. Nanti ketika aku menjemput Gaby, aku akan sekalian mengantar anak itu pulang, mungkin aku akan pulang terlambat.” Kata Robert Huo.
“Yang kamu katakan itu ibunya Stella Yue kan?” Tanya Natalie Ning, dia termasuk mengetahui tentang beberapa kondisi orang tua di dalam kelas itu, setidaknya dia lebih mengetahuinya dari pada Robert Huo.
"Ya, dia. Namanya Freya Gu ." Jawab Robert Huo.
Natalie Ning menatapnya tanpa berbicara, dia tiba-tiba terdiam, membuat Robert Huo menjadi sedikit bingung.
Mungkin kebingungannya membuat Natalie Ning memahami sesuatu, mengangguk dan berkata: "Kalau begitu pergilah, kamu tidak perlu mencemaskan aku.”
Freya Gu adalah ibu tercantik yang di dalam kelas, bahkan yang tercantik seangkatannya, selain Natalie Ning.
Keduanya terus diawasi oleh orang tua laki-laki, terutama Freya Gu, hampir semua orang tahu bahwa suaminya telah meninggal.
Seorang ibu tunggal secara alami mungkin lebih menarik perhatian khusus.
Natalie Ning tidak merasa dia lebih cantik dari Freya Gu, dia sama seperti wanita biasa yang lainnya, dia akan curiga karena suaminya pergi membantunya.
Tetapi ketika dia melihat keraguan di wajah Robert Huo, Natalie Ning mengerti bahwa dia tidak memiliki pikiran untuk membelot, dia pergi karena murni ingin membantunya saja.
Pukul lima sore, Robert Huo berangkat tepat waktu.
Sebelum dia tiba di sekolah, Fernaldy Fang sedang menjawab telepon di gerbang sekolah. Bos miliarder ini, memakai celana besar dan rompi, berjongkok dan merokok seperti pekerja biasanya.
Terdengar suara sekretaris dari dalam ponselnya: “CEO Fang, Direktur Huang telah bertanya dengan jelas, Biro Perencanaan disana samar-samar mendengarkan perkataan atasannya, mengatakan rencana 20 tahun ke depan adalah memasukkan kota kecil barat laut ke dalam kota. Jadi, Lima tahun kemudian, perkembangan di pusat kota akan berangsur-angsur kearah ke barat laut. Sepuluh tahun kemudian, pembangunan dan investasi akan meningkat pesat! CEO Fang, Anda benar-benar luar biasa, bahkan rencana yang tidak ada gosip sama sekali, Anda ternyata telah mendapatkannya dari awal, aku sungguh mengagumi anda!”
"Jangan kagum denganku, Aku juga mendapat nasehat dari seorang ahli. Baiklah, masalah ini harus sangat dijaga kerahasiaannya. Beri tahu semua orang di perusahaan, besok pagi akan ada rapat darurat, untuk mengubah rencana pembangunan Komplek Hongyuan Street."
"Hah? Komplek Hongyuan Street? Bukankah rencana pembangunannya baru saja diserahkan?"
"Apa yang kamu pahami! Karena fokusnya menuju ke arah barat laut, itu berarti apa? Artinya di masa depan kota akan didominasi oleh budaya pariwisata! Kota tua tempat yang rusak ini, apa masih ada nilainya? Komplek ini tidak akan ada harga jualnya! Jadi, harus merubah perencanaan pembangunannya, ditambah lagi dan menambah pusat perbelanjaan untuk membantu arus baliknya. Kan sudahku bilang kalian harus banyak-banyak belajar tentang budaya, ini saja tidak dapat melihatnya, dimasa depan jangan katakan kerja denganku, sungguh memalukan! Hal yang lebih rinci nanti akan dibahas dalam rapat, kamu minta dulu Departemen Desain bergadang untuk membuatkan aku rencana tahap awalnya.”
“Kak Fang, pagi-pagi sekali telah datang.” Terdengar suara Robert Huo ditelinganya.
Fernaldy Fang menoleh melihatnya, dan dengan cepat berkata dalam ponsel: "Baiklah, sampai disini saja, aku harus menjemput anak dari sekolah.”
Setelah mengatakannya, dia memutuskan panggilan, berdiri dan tersenyum berkata ke Robert Huo: “Adik Li, kamu juga cukup pagi datangnya.”
Dibandingkan dengan kegalakannya pada sekretarisnya, Fernaldy Fang jelas jauh lebih baik pada Robert Huo.
Petunjuk dari Biro Perencanaan disana, membuatnya mengerti akan satu hal, dia telah menemukan keberuntungan!
Tidak tergantung pada hubungan atau gosip apa pun, tetapi kota kecil yang berjarak puluhan kilometer berkembang secara alami. Dengan kondisi kota secara keseluruhan, kita bisa menilai tren 20 tahun ke depan.
Ini luar biasa!
Tingkat pendidikan Fernaldy Fang tidak tinggi, dia tidak tamat SMP dan telah bekerja.
Tapi dia tahu satu hal dengan baik, yaitu tren masa depan dalam bisnis! Mengikuti tren baru bisa menghasilkan banyak uang!
Seseorang seperti Robert Huo yang dapat melihat tren masa depan adalah bakat yang belum pernah dilihat oleh Fernaldy Fang sebelumnya. Jika bukan karena sekarang waktunya tidak tepat, dia ingin segera mengungkapkan identitasnya dan mencoba untuk memasukkan Robert Huo ke dalam perusahaannya.
Dengan bantuan orang berbakat seperti dia, dia tidak perlu khawatir tentang tidak bisa berkembang lagi?
Keduanya satu mudah didekati, yang lain sengaja berteman, dengan cepat keduanya mengobrol bersama.
Segera setelah sekolah selesai.
Murid-murid keluar sekolah dalam barisan yang dipimpin oleh guru.
Gaby melambai pada Robert Huo dari jauh, berteriak dengan semangat: "Ayah, Ayah!"
Putrinya yang terlihat bahagia, juga membuat Robert Huo merasa semua ini sangat pantas.
Dia tersenyum dan memegang tangan Gaby, Guru Wang yang bertugas membawa barisan terlihat sedikit malu.
Mengenai pertemuan orang tua siang tadi, membuatnya sedikit takut terhadap orang tua ini.
"Guru Wang, Ibunya Stella Yue kakinya keseleo, dan membutuhkan aku untuk mengantar anaknya pulang, apakah dia telah memberitahumu?”
“Sudah bilang, bawalah.” Kata Guru Wang, dan dengan cepat memalingkan muka, seperti tidak mau berbicara denganku.
Robert Huo tidak keberatan dengan sikap gurunya, lagipula perannya itu bisa diabaikan.
Gaby terkejut menatap Robert Huo, bertanya: “Ayah, apakah Bibi Gu terluka? Apakah sangat serius?"
“Ini tidak serius, cukup dengan istirahat selama beberapa hari.” Robert Huo tersenyum dan menyentuh kepalanya, lalu berkata kepada Stella Yue yang sedang mengerutkan kening di sampingnya: “Stella, paman akan mengantarmu pulang”.
“Apakah ibuku baik-baik saja?” Stella Yue mengangkat kepalanya dan bertanya.
"Tidak apa-apa. Sudah pergi kerumah sakit untuk memeriksanya, kamu harus percaya dengan apa yang dikatakan dokter.” Robert Huo bisa memahami psikologi orang dewasa dengan sangat akurat, apalagi seorang anak kecil.
Anak-anak tidak suka mempertanyakan kemampuan dokter, tidak seperti orang dewasa yang suka ragu, mereka akan percaya dengan sendirinya.
Fernaldy Fang yang telah menerima Chris Fang, berjalan mendekat: “Adik Li, kami juga akan kembali, kalau ada waktu kosong kita kumpul bersama.”
“Baik.” Robert Huo mengangguk dan setuju.
Selanjutnya, keduanya dan anak-anak berpisah.
Mengingat dia membawa dua anak, jadi Robert Huo sengaja naik taksi.
Duduk di dalam mobil, Stella Yue melihat sekeliling dengan rasa ingin tahu, sementara Gaby dengan perhatian menjelaskan kepadanya bahwa ini adalah sabuk pengaman, dan itu seperti pengeras suara.
Bisa dilihat bahwa Stella Yue seharusnya tidak banyak naik taksi, penderitaan ibu tunggal, lebih dari apa yang telah diperkirakan Robert Huo.
Dirumah ada empat orang tua, tidak terlalu banyak pendapatannya, setiap bulan hanya ada 2000 Rmb uang pensiun ayah mertuanya.
Seorang wanita menghidupi empat orang tua, seorang anak kecil, berapa banyak biaya yang harus dikeluarkannya?
Meskipun Robert Huo tidak terlalu jelas, tapi secara kasar dia bisa mengetahuinya.
Karena itu, sebelum melihat kembali ke rumah Freya Gu, dia sengaja membeli banyak sayuran di pasar terdekat.
Ada daging, sayur, buah-buahan, dan juga snack.
Stella Yue tampak senang, dia biasanya jarang makan ini semua.
Dia mengetuk pintu di rumah, dan dengansegera pintu terbuka.Freya Gu sedikit terkejut melihat Robert Huo masuk dengan dua kantong besar.
“Aku melewati supermarket, jadi aku membelikan sedikit makanan untuk anak-anak, letakkan diatas meja?” Kata Robert Huo.
Novel Terkait
Unplanned Marriage
MargeryKembali Dari Kematian
Yeon KyeongLove And War
JaneGue Jadi Kaya
Faya SaitamaSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaDemanding Husband
MarshallInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li