Inventing A Millionaire - Bab 78 Kabar
Luke Hu bahkan dipaksa mereka untuk mengajak Robert Huo bersulang.
Benar-benar menyesakkan......
Untung saja, pada saat acara makannya berakhir, Luke Hu pun terlebih dahulu pergi dengan menggunakan alasan masih ada kesibukan lain di perusahaan.
Sebelum melangkah pergi, dia bahkan mendengar orang tuanya berbicara kepada Robert Huo secara samar,”Shawn, Luke tergolong sebagai anak yang juga sudah bertumbuh di bawah pengawasan kedua orang tua Ning, dia memanggil Natalie sebagai kakak, maka kamu adalah kakak iparnya. Mohon perhatikan dia dalam permasalahan perusahaan kedepannya.
Luke Hu menggertakkan giginya ketika mendengarnya, namun dia tidak memiliki pilihan lainnya.
Kenyataannya memang demikian, tidak peduli dia bersedia menerimanya ataupun tidak, selalu saja ada orang yang lebih kuat dibandingkan dirinya.
Robert Huo tidak mengelak dan berkata bahwa dia sebenarnya tidak terlalu akrab dengan Fernald Fang, sebaliknya langsung mengiyakannya.
Lagipula, tidak akan ada yang tahu apakah dia akan benar-benar membantu Luke Hu atau tidak, namun jika dia menolaknya, Jason Hu akan merasa bahwa dia akan sengaja mempersulit dirinya.
Keadaannya kemudian tidak hanya akan tidak menguntungkan dirinya, tetapi juga akan berdampak terhadap hubungan Ardi Ning dengan tetangganya.
Robert Huo tidak akan melakukan tindakan yang menghadirkan lebih banyak dampak negatif.
Selanjutnya, Jason Hu dan Emma Li memanggil sebuah taksi, lalu memaksa Keluarga Ning untuk terlebih dahulu naik.
Setelah naik ke mobil, mengucapkan selamat tinggal kepada Jason Hu, lalu menutup jendela mobil, senyuman Ardi Ning masih saja tidak dapat terhentikan.
Cornelia Deng yang duduk di barisan belakang kemudian menepuk kursi barisan depan dan berkata,”Sudahlah, apakah kamu masih belum selesai tersenyum.”
“Kamu tidak melihat ekspresi Tuan Hu itu, terlebih lagi, suasana hatiku sedang sangat baik, mengapa aku tidak boleh tersenyum!” Ucap Ardi Ning.
“Lihat saja wajahmu yang sangat puas itu,”ucap Cornelia Deng dengan perasaan tidak senang.
Walaupun sikap Luke Hu itu benar-benar membuat orang merasa tidak senang, namun dia tetaplah tetangga lama mereka, dia tidak seharusnya merasa terlalu senang di atas penderitaannya.
“Ayah jarang sekali merasa senang, tersenyum juga berdampak baik terhadap tubuh,”ucap Robert Huo.
“Intinya aku tidak terbiasa melihatnya seperti ini, anak masih berada di sini, dia masih saja tidak tahu menjaga harga dirinya!” Cornelia Deng mendengus dan berkata,”Untung saja Shawn ikut hadir hari ini, jika tidak, aku ingin melihat bagaimana dia bisa tersenyum!”
Ardi Ning tidak mengelak, dia dapat tersenyum hingga akhir karena menantunya. Jika tidak demikian, dia mungkin saja membanting meja ketika pulang.
Namun jika dipikirkan kembali, dia juga sempat merasa emosi terhadap Robert Huo beberapa kali saat sedang makan, saat dia kini mengingatnya kembali, dia pun merasa kurang nyaman.
Menyuruhnya untuk meminta maaf kepada Robert Huo adalah hal yang tidak akan mungkin terjadi. Dia juga merupakan seorang ayah mertua, bagaimana dia mungkin menunduk kepada menantunya.
Dia mungkin...... Mungkin akan bersikap sedikit lebih baik terhadap dirinya kedepannya.
Mungkin karena alasan Fernaldy Fang, hal pertama yang Cornelia Deng lakukan ketika kembali ke toko buah adalah mengikuti perkataan Robert Huo untuk membeli segala jenis piring yang diperlukan untuk prasmanan buah-buahan.
Sebaliknya, Robert Huo menuliskan detail dari kegiatan keberuntungan di atas papan yang dicarikan oleh Ardi Ning.
Namun pelaksanaan yang lebih mendetail tentu saja dapat dilaksanakan setelah dia selesai melakukan penyebarannya.
Berdasarkan pendapat Robert Huo, penyebaran melalui WeChat, menggunakan lingkaran masyarakat yang berada diantara orang-orang yang saling kenal adalah cara yang paling efisien. Orang yang menyebarkan dan mendapatkan lima likes akan mendapatkan satu kesempatan untuk lotre, sepuluh likes mendapatkan dua kesempatan, dan berlaku kelipatannya.
Lagipula, tidak peduli berapa banyak kesempatan yang dimiliki oleh satu orang, keberuntungan tersebut hanya akan diberikan kepada satu orang setiap harinya.
Dia tidak perlu menghabiskan biaya iklan apapun dan bisa langsung mendapatkan hasil yang cukup baik.
Selain itu, Robert Huo juga bersiap-siap untuk memposting iklannya di beberapa forum lokal yang populer.
Dia yakin hasilnya akan dia dapatkan dalam waktu beberapa hari saja.
Setelah melaukan semuanya, langit pun sudah gelap.
Sambil mempertimbangkan Gaby yang harus bersekolah besok, mereka bertiga pun pergi meninggalkan toko buah.
Robert Huo sendiri merasa sangat puas terhadap pencapaiannya hari ini.
Hal lainnya itu tidak penting, hal yang paling penting adalah, hubungannya dengan Ardi Ning dan Cornelia Deng sudah semakin membaik.
Pada saat pergi, Ardi Ning tidak menyapa terlalu ramah, namun dia akhirnya berusaha untuk menyuruhnya berhati-hati di jalan, di bawah paksaan Cornelia Deng.
Satu peringatan sederhana seperti ini sudah menunjukkan bahwa hubungan Robert Huo dengan keluarga ini menjadi setingkat lebih baik lagi.
Natalie Ning juga ikut merasa sangat senang terhadap sikap ayah dan ibunya yang semakin membaik.
Dia adalah seorang anak putri, juga seorang istri, jadi dia tentu saja berharap bahwa orang-orang yang paling akrab dekatnya dapat berbaur secara harmonis.
Sikap Robert Huo ini benar-benar tidak mengecewakannya.
Waktu tiga hari lagi-lagi berlalu begitu saja. Pada malam hari Rabu, Robert Huo baru saja pulang ke rumah, Gaby pun langsung bergegas berlari menghampirinya.
Gadis kecil itu menurunkan kepalanya dan berbicara dengan nada yang sangat tidak senang,”Ayah, Stella tidak datang bersekolah kemarin dan hari ini.”
“Oh? Apakah dia sakit?” Tanya Robert Huo.
Natalie Ning yang sedang duduk di depan hadapan meja komputer itu pun meletakkan mousenya dan berkata,”Dengar-dengar tidak ada orang yang menjemput anaknya karena harus menjalani proses pengadilan, jadi dia meminta izin libur beberapa hari.”
“Proses pengadilan?” Robert Huo merasa sedikit tercengang, berdasarkan sifat FreyaGu, dia seharusnya tidak akan melukai orang lain dengan semudah itu, apakah dia mungkin dipersulit oleh orang lain?
Ini termasuk sebuah kemungkinan, karena sifatnya sendiri tergolong sebagai sifat yang lebih lunak. Jika bertemu dengan masalah, dia akan berusaha untuk tidak memperhitungkannya jika memang mungkin dilakukan. Ada beberapa orang yang memang senang menggertak orang dengan sifat seperti ini.
Natalie Ning menghela nafasnya dan menjawab,”Gaby memaksaku untuk pergi ke rumah Stella dan menanyakan keadaannya, ketika aku pergi, kedua ibu dan anak itu sedang tidak ada di rumah. Aku mencoba untuk bertanya kepada tetangganya, sepertinya kakek dan neneknya datang untuk merebut hak milik rumah tersebut, bahkan langsung menyampaikan laporan ke pengadilan tanpa sedikitpun sapaan.”
“Ayah. Apakah ini artinya Stella sudah tidak mempunyai tempat tinggal lagi?” Gaby menarik tangan Robert Huo dan bertanya dengan ekspresi khawatir.
“Ayah juga tidak tahu,”jawab Robert Huo.
Dia tidak tahu apakah rumah yang ditempati oleh FreyaGu itu adalah rumah yang menjadi miliknya sendiri, atau menjadi aset yang tergolong sebagai aset bersama dalam pernikahannya.
Jika memang aset bersama dan suaminya tidak membuat surat wasiat sebelum kecelakaannya terjadi, maka kakek dan neneknya menjadi pewaris pertama, yang juga mempunyai hak untuk mewarisinya.
Orang biasa umumnya tidak mempunyai kebiasaan untuk membuat surat wasiat, mereka selalu saja merasa bahwa hal-hal kecil seperti itu akan selesai setelah diserahkan kepada istri dan anaknya setelah mati.
Mereka selalu saja tidak memperhatikan bahwa orang tua mereka sebenarnya adalah salah satu pewarisnya.
Jika Freya Gu benar-benar hanya mempunyai satu aset pernikahan ini saja, maka dia juga hanya memiliki hak sebesar lebih kurang delapan puluh persen, ini bahkan sudah tergolong bagian dari putrinya, Stella Yue.
Enam hingga tujuh belas persen yang tersisa itu menjadi milik ayah dan ibu dari pihak suami.
Robert Huo menggelengkan kepalanya, dia merasa menyesal untuk nasib kedua ibu dan anak ini.
Kehilangan suaminya di umur yang mudah sudah sangat menyedihkan, kini kakek dan neneknya bahkan merebut rumahnya. Benar-benar sudah cukupsial.
Setelah bersujud, Robert Ho mengelus kepala Gaby dan berkata,”Tenang saja, kamu mungkin saja sudah akan melihat Stella bersekolah besok.”
“Benarkah? Namun ada beberapa nenek yang mengatakan bahwa keluarga mereka mungkin saja sudah tidak akan bisa makan lagi, benar-benar kasihan sekali,”ucap Gaby dengan ekspresi bersedih.
Robert Huo tercengang dan menatap ke arah Natalie Ning.
Natalie Ning kemudian merasa tak berdaya dan berkata,”Itu adalah kata-kata beberapa tetangga di sana, aku juga tidak tahu terlalu jelas mengenai detail dari kondisinya.”
Sebagai wali dari temannya, dia berinisiatif untuk menanyakannya sejenak saja sudah tergolong sebagai tindakan yang sangat baik. Jika diganti dengan orang lain, mereka mungkin benar-benar malas mengurusi permasalahan seperti ini.
Permasalahan keluarganya sendiri saja sudah cukup banyak, bagaimana mereka bisa mempunyai waktu untuk mengurusi keadaan orang lain.
Natalie Ning sebenarnya tidak terlalu ingin mengatakan semua ini, lagipula ini juga merupakan permasalahan keluarga orang lain, bertanya terlalu banyak juga kurang baik.
Dia berpaling dan berkata,”Oh iya, aku sudah membuat janji temu dengan psikolog yang sebelumnya kuceritakan kepadamu pada akhir pekan ini, kita akan mengantar Gaby untuk bermain sehari di tempat ayah dan ibu, lalu aku akan pergi bersama denganmu.”
“Akhir pekan?” Robert Huo menghitung waktunya sejenak, lalu menggelengkan kepalanya dan berkata,”Sepertinya tidak bisa, Nova Ji dan aku harus pergi menghadiri Konferensi Perwakilan Dewan Perdagangan Provinsi pada hari Sabtu nanti, sepertinya aku paling cepat akan pulang pada hari Senin atau Selasa.”
“Apakah perlu selama itu?” Natalie Ning berusaha keras untuk tidak menunjukkan ekspresinya yang kecewa, lagipula karir seharusnya terletak di posisi pertama bagi para pria.
Suaminya baru saja naik jabatan menjadi asisten GM, dia memang seharusnya lebih banyak menunjukkan kemampuannya, seorang istri yang baik juga tidak seharusnya menjadi batu sandungan dalam karir suaminya.
“Kalau begitu, aku akan membuat janji temu yang baru dengannya,”ucap Natalie Ning.
Robert Huo tidak berkomentar, menurutnya, pergi ke psikolog ataupun tidak itu tidak jauh berbeda, dia tahu lebih jelas mengenai tubuhnya sendiri dibandingkan dokter.
Jika dia bisa menunda hal ini sehari, maka dia tetap akan menundanya sehari.
Ketika hari Jumat tiba, wajah kecil Gaby terlihat lebih murung lagi, karena Stella Yue masih saja belum datang bersekolah sampai hari ini.
Di bawah permintaannya yang gigih, Natalie Ning pun pergi sekali lagi ke rumah Freya Gu untuk menanyakannya, lalu mendapati bahwa Freya Gu kalah dalam gugatan.
Pengadilan memutuskan, berdasarkan Hukum Waris, kakek dan nenek berhak mendapatkan hak waris sebesar 16,6% atas rumahnya.
Jika Freya Gu menginginkan rumahnya, maka dia harus menambahkan 16,6% ini dalam bentuk uang tunai, berdasarkan harga pasarannya.
Harga pasarannya kini lebih kurang adalah seratus sepuluh ribu yuan.
Selain itu, semua uang yang dimiliki di keluarga juga menjadi biaya kompensasi bagi korban kecelakaan mobil, dia juga selalu mendukung kehidupan empat orang tua, bagaimana dia mungkin bisa mempunyai simpanan.
Karena tidak ada uang, kakek dan neneknya pun langsung membawa orang datang untuk mengusirnya secara paksa, dengar-dengar, semua barang pribadinya pun dilempar hingga memenuhi jalanan pada hari itu.
Tidak ada orang yang tahu jelas kemana mereka pindah.
Novel Terkait
Waiting For Love
SnowHarmless Lie
BaigeTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniBlooming at that time
White RoseMenantu Hebat
Alwi GoHei Gadis jangan Lari
SandrakoAwesome Guy
RobinInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li