Inventing A Millionaire - Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
Dia mengeluarkan kertas dan pena, Robert Huo menuliskan beberapa nama, lalu menyerahkannya pada Nova Ji.
"Setelah masalah ini selesai, pecatlah beberapa orang ini." Kata Robert Huo.
Nova Ji menerimanya dan melihat-lihat, ada dua nama yang dia kenal, merupakan ketua tim kecil Departemen Pemasaran.
Dia melihat Robert Huo sekilas, lalu menganggukkan kepala, kemudian menyimpan kertasnya dalam tas, berkata: "Mengerti."
Tidak bertanya kenapa harus memecat mereka, meskipun Robert Huo tidak menjelaskannya, tapi pasti ada alasan tertentu.
Kalau masa kritis kali ini bisa dilewati, anggap saja ini sebagai imbalan bagi Robert Huo, memangnya apa alasan di baliknya sangat penting?
Ini hanyalah beberapa pegawai Departemen Pemasaran saja, tidak akan berpengaruh besar terhadap perusahaan.
Kemudian, mereka berdua pergi meninggalkan ruang rapat bersama-sama, tatapan mata dari orang yang ditemui saat melintas sangat aneh.
Robert Huo dan Nova Ji sama-sama mengerti dengan tatapan mata semacam ini, gosip di perusahaan telah mereka dengar.
Tapi mereka berdua tidak meladeninya. Mereka bukanlah orang yang suka berdebat dengan orang rendahan.
Kalau tidak senang denganku, marahlah sepuasnya, tapi kalau aku tidak menyukaimu, aku akan langsung memecatmu.
Sederhana dan tegas, juga efektif.
Mungkin, inilah alasan kenapa kekuasaan sangat memikat.
Pagi harinya dua hari kemudian, Robert Huo datang ke sebuah gedung kantor.
Eugene Ning menyewa ruang kantor di sini, wawancara kerja pun diselanggarakan di sini.
Menaiki lift sampai lantai 15, Robert Huo melihat sudah ada banyak orang di lorong.
Berdasarkan perkataan Eugene Ning, orang yang datang melamar hari ini totalnya ada 32 orang, tidak banyak dan tidak sedikit.
Ini sudah termasuk lumayan bagus bagi sebuah merek online yang baru dibentuk.
Meskipun tahu bahwa ruang kantornya berada di lantai 15, tapi nomor ruang kantornya tidak dikatakan oleh Eugene Ning.
Dia terlihat tegang saat sedang menelepon, Eugene Ning yang baru pertama kali menjadi pihak perekrut dalam seumur hidupnya ini, sekarang mungkin sedang menata penampilannya dengan resah.
Robert Huo pun tidak meneleponnya, mencoba cari di sepanjang jalan.
Orang yang datang melamar, kebanyakan adalah anak muda yang tidak lewat dari umur 30 tahun, mungkin karena profesi ini pada dasarnya memang memerlukan orang yang mudah menerima hal-hal baru.
Dia terus mengamati ekspresi wajah para pelamar kerja ini sepanjang jalan, mendengar hal-hal yang mereka bahas membuatnya memiliki kesan pertama terhadap mereka.
Tidak lama kemudian, Robert Huo tiba di ruangan ujung, pelamar kerja pertama sedang berdiri di depan pintu.
Kalau tidak salah tebak, ruangan ini seharusnya adalah ruang kantor yang disewa Eugene Ning.
Demi memastikannya, Robert Huo mengambil inisiatif menyapa pelamar kerja yang berada di barisan pertama, lalu bertanya: "Tempat ini adalah kantor melamar kerja Jingyun Water Heater bukan?"
"Benar." Pelamar kerja itu menjawab.
"Oh" Robert Huo menanggapi, saat hendak mengetuk pintu, bahunya ditepuk oleh orang lain.
Robert Huo memalingkan, ada seorang pria yang seumuran dengannya berdiri di sana, sedang melihatnya dengan ekspresi tidak senang.
"Ternyata benar kamu, aku kira aku salah lihat." Pria itu berkata.
Nada bicara dan ekspresinya, telah dengan jelas menyatakan aura permusuhan terhadap Robert Huo, hal ini membuat Robert Huo merasa aneh. Tapi sedetik kemudian, terdapat gambaran memori tentang Shawn Li dalam lautan pikirannya, memperingatinya bahwa pria di depannya ini dikenal olehnya.
Pria ini bernama Daniel Huang, lebih tepatnya, dia lebih akrab dengan Natalie Ning.
Rumah Daniel Huang berada di samping toko buah, seberapa lama toko buahnya dibuka, maka selama itulah mereka telah saling kenal.
Sejak dari SD, Daniel Huang sudah sangat menyukai Natalie Ning, karena gadis ini sangat cantik, pintar juga lembut.
Setelah tumbuh besar, perasaan suka ini telah berkembang menjadi tahap cinta, Daniel Huang sering mengejar Natalie Ning.
Orang yang berada lebih dekat akan berkemungkinan duluan mendapatkannya, dia sering pergi membantu Ardi Ning dan Cornelia Deng bekerja, kesan kedua orangtua ini terhadapnya pun sangat baik. apalagi prestasi sekolah Daniel Huang pada dasarnya pun cukup bagus, wataknya pun lumayan, orangtua Natalie Ning cukup memahaminya dengan jelas, kalau diibaratkan dengan perkataan orang tua, ini adalah contoh dalam mencari pasangan.
Natalie Ning menyukai Daniel Huang atau tidak, siapapun tidak tahu, yang terlihat oleh semua orang saat tamat kuliah adalah gadis cantik terkenal ini tiba-tiba telah menikah dengan seorang kutu buku.
Hal ini telah memberikan pukulan yang berat bagi Daniel Huang, dan terjerumus untuk waktu yang cukup lama.
Untung saja Ardi Ning dan Cornelia Deng tidak begitu menyukai Shawn Li, selalu tidak menjaga gengsi Shawn Li saat bertemu di hari perayaan, bahkan hadiahnya saja sampai dibuang keluar, hal ini membuat hati Daniel Huang merasa senang.
Mungkin inilah kontradiksi dan keduniawian orang awam, kalau tidak bisa mendapatkan benda yang diinginkan, maka dia lebih bersedia menghancurkannya, ini lebih baik dibandingkan melihat sang gadis hidup dengan bahagia.
Dalam beberapa tahun ini, Daniel Huang telah berpacaran beberapa kali, tapi ujung-ujungnya tidak bisa bertahan sampai akhir.
Dia secara tanpa sadar akan memperbandingkan setiap pacarnya dengan Natalie Ning, tidak ada satupun yang sebanding dengannya.
Semakin seperti itu, Daniel Huang semakin membenci Shawn Li.
Seorang kutu buku yang tak berguna atas dasar apa bisa menikahi wanita sebaik ini?
Beberapa tahun ini, Daniel Huang sangat berharap bisa mendapatkan pekerjaan dan kesuksesan yang lebih baik dengan mengandalkan kemampuannya sendiri. Sayangnya kenyataan bertentangan dengannya, kemampuannya memang cukup bagus, juga sangat perpandangan jauh ke depat, tapi keberuntungannya sangat buruk.
Setiap perusahaan tempatnya bekerja terus mengalami kebangkrutan berturut-turut. Orang-orang yang mengenalnya mengatainya sebagai pembawa sial, tempat mana pun yang dia tujui pasti akan hancur.
Bahkan ada beberapa perusahaan menolaknya dengan sopan dan ekspresi wajah yang sangat aneh saat melihat CV nya.
Dia adalah seorang pembawa sial, kalau pun tidak begitu percaya dengan keberuntungan, tapi mereka tetap akan mewaspadainya.
Daniel Huang yang tidak mampu menemukan pekerjaan baru selama 3 bulan ini, terpaksa melamar terhadap Jingyun Water Heater, merek baru tidak pernah didengar olehnya selama ini.
Dia tidak begitu berharap besar terhadap wawancara kali ini, sebagian besar hanya untuk menghabiskan waktu saja.
Tidak disangka malah bertemu dengan orang yang paling dibencinya di sini.
Setelah Robert Huo kembali mengingat Daniel Huang, sebenarnya dia tidaklah berpikir berlebihan. Meskipun dia mulai cukup memahami Daniel Huang melalui ingatannya Shawn Li, juga tahu alasan di balik kebenciannya, sikapnya yang dingin di setiap pertemuan, dan terkadang akan memakinya adalah karena Natalie Ning.
Tapi Robert Huo bukanlah Shawn Li yang sesungguhnya, Robert Huo tidak mampu merasakan sedikit pun rasa dendam dan kebencian darinya.
Oleh karena itu, dia masih bisa tertawa dan berkata: "Ternyata kamu, lama tidak berjumpa."
Senyuman Robert Huo membuat Daniel Huang melongo.
Dalam ingatannya, Shawn Li selalu terlihat melamun ataupun murung, seakan-akan semua orang di dunia ini sedang berhutang padanya.
Terutama pada beberapa tahun yang lalu, mereka berdua hampir saja berkelahi karena bertengkar, setelah itu, Shawn Li selalu berekspresi kesal setiap kali bertemu dengannya.
Jadi ada apa dengan hari ini, kenapa tersenyum secermelang itu?
Robert Huo tersenyum dengan santai, tapi Daniel Huang malah tidak berniat bersikap ramah dengannya, "Hmph, masih bisa senyum pula kamu! Aku dengar-dengar dari Eugene, kamu sudah tidak bekerja selama berbulan-bulan. Kenapa, telah dipecat oleh perusahaan sebelumnya, makanya datang melamar di sini? Memangnya kamu mengerti dengan e-commerce, kenapa malah datang ke sini, kamu benar-benar mengira banyak membaca buku bisa melakukan pekerjaan apapun?"
Sindiran Daniel Huang telah diduga oleh Robert Huo, ucapan ini telah memancing banyak perhatian pelamar kerja di sekitar.
Karena bosan, melihat keramaian ataupun mendengar gosip pun lumayan bagus.
Perhatian semua orang. tidak membuat senyuman di wajahnya Robert Huo berkurang sedikit pun, dia tetap berkata dengan tenang: "Aku memang sedikit mengerti tentang e-commerce, tapi dari balik perkataanmu ini, kamu sepertinya jauh lebih memahaminya?"
Kalau mereka berdua tidak memiliki dendam apapun, ucapan ini akan terkesan seperti pertanyaan biasa.
Tapi mereka berdua pernah memiliki perseteruan. Orang yang mengatakan tidak memiliki maksud seperti itu, namun orang yang mendengar malah merasa ada maksud di balik ucapannya.
Menurut Daniel Huang, ucapan Robert Huo sedang menyindirnya tidak mengerti dalam hal ini, kalau benar-benar begitu hebat, untuk apa datang melamar ke perusahaan sekecil ini.
Daniel Huang yang sudah lama menganggur telah mendapatkan tekanan besar dari keluarga, sekarang malah mendengar "sindiran" semacam ini, hal ini membuatnya naik pitam.
"Aku tentu saja lebih memahaminya dibanding kamu!" Daniel Huang berkata dengan kesal: "Beasiswa jurusan Jurusan Ekonomi dan Manajemen Universitas Huanan kudapatkan dari tahun pertama sampai wisuda! Aku adalah juara dalam Universitas Huanan, juga merupakan lulusan terunggul! Kalau beradu denganku, memangnya kamu bisa apa? Orang lulusan Universitas bobrok pun berani datang melamar kerja!"
Suara pertengkaran telah memancing lebih banyak perhatian.
Robert Huo tetap tersenyum, lalu berkata: "Kalau begitu, riwayat pendidikanmu cukup bagus juga, tapi akan lebih yakin setelah melihatnya secara nyata, e-commerce selalu mengalami perkembangan per tahunnya, hal yang dipelajari dalam sekolah merupakan pengetahuan kuno, jadi apa gunanya? Jangan melototiku, yang kukatakan adalah kenyataan, kalau kamu tidak terima, akan kutanyakan beberapa pertanyaan, kalau bisa menjawabnya, kamu akan terhitung lulus."
"Tanyakan! Memangnya aku takut!" Kata Daniel Huang.
"Kamu tahu apa masalah utama yang sedang dihadapi e-commerce?" Tanya Robert Huo.
"Memangnya apa lagi, tentu saja adalah sistem kredibilitas yang tidak sempurna, selain itu adalah batas waktu logistik, pertanyaan semudah ini tidak malu kamu pertanyakan, dasar orang baru!" Daniel Huang menanggapi dengan risih.
Novel Terkait
Inventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li