Inventing A Millionaire - Bab 128 Ancaman
Semenjak ditampar oleh Robert didepan umum, Thiago terus saja dendam dalam hati.
Dia awalnya ingin membiarkan Jack untuk membalaskan dendam untuknya, namun Jack tidak bersedia dan terus membujuknya untuk membiarkannya saja, jangan mencari masalah dengan lelaki itu, jika tidak akan menyesal seumur hidup.
Thiago marah sekali, dia langsung mengusir Jack.
Sekalipun disini bukanlah markas keluarga Huo, tapi karena kekuasaan keluarga yang besar, Thiago tetaplah dengna mudah menemukan orang yang bisa menemukan dirinya.
Orang itu adalah preman dikota ini, dulunya berbisnis di pelabuhan, setelah pelabuhan dibuang, dia lalu berpindah kebidang mekanik.
Namun karena namanya yang buruk, dia juga terus memikirkan bagaimana cara untuk menipu uang orang, beberapa tahun ini bisnisnya teruslah tidak bisa besar, dengan susah payah akhirnya mempunyai harta puluhan juta rmb.
Bagi orang normal, mungkin beberapa puluh juta sudah sangatlah banayak sekali, tapi bagi keluarga Huo, itu sama sekali tidak ada apa-apanya.
Orang ini mempunyai sedikit hubungan saudara dengan salah satu partner kerjasama dengan keluarga Huo, ketika Thiago ingin mencari orang untuk membalas dendamnya, orang ini sekali mendapatkan kabar langsung merekomendasikan dirinya sendiri.
Jika mau mencari orang-orang yang hebat, dia tidak mampu, tapi jika mau mencari beberapa preman yang tidak takut masalah, itu sangatlah mudah baginya.
Lalu, Thiago memberikan orang itu uang, dia mencari beberapa orang yang sudah pernah dipenjara dan sekarang setiap hari tidak ada kerjaan dan menunggu mati saja, Thiago ingin memberikan sebuah pelajaran yang tidak bisa terlupakan kepada Thiago.
Mungkin karena latar belakang keluarga Huo, sehingga membuatnya kehilangan rasa sungkan terhadap hukum, satu satunya cara pembalasan dendam yang terpikiran olehnya adalah menculik Natalie.
Bukankah katamu aku melecehkan istrimu, barulah kamu menghajarku, baiklah aku sekarang culik dulu istrimu dan sampai saat itu barulah beritahu kamu apa akibatnya menyinggung Tuan Muda Keluarga Huo!
Sedangkan bagaimana cara mengurus masalah belakangan itu, Thiago sama sekali tidak terpikiran, lebih tepatnya adalah dia tidak merasa ada masalah apapun.
Orang yang pernah diberi pelajaran olehnya jarang ada yang berani pergi menuntutnya, palingan juga hanya mengambil uang dan takut dengan keluarga Huo, dan memilih untuk diam saja.
Inilah akibat dari tidak mau menerimanya saja.
Orangnya sudah lama dicari olehnya, dikarenakan tidak langsung beraksi karena masih ada Griffin disana.
Thiago tiadk ingin dirinya sekali melakukan sesuatu, dia langsung dipanggil oleh Griffin.
Dia tidak takut orang biasa mencari masalahnya, namun dia sangatlah takut petinggi keluarganya mengetahui hal buruk yang dilakukannnya.
Kemarin sekali Griffin pergi, Thiago langsung beraksi hari ini.
Mereka sudah membuntuti Natalie berhari-hari, mereka tahu wanita ini akan pergi menjemput anak nanti dan tidak bersama dengan Robert.
Thiago masih ada sedikit moralnya, dia tidak memilih untuk turun tangan terhadap anak kecil, mobilnya mengikuti Natalie dari belakang, hingga kesebuah jalanan yang lumayan sepi, tiba-tiba melaju cepat dan menahan didepan Natalie.
Natalie tidak sempat mengelak dan sepeda listriknya menabrak pintu mobil.
Belum menunggu Natalie tahu apa yang terjadi, pintu mobil terbuka dan beberapa lelaki yang besar dan kekar turun dan menutup mulutnya lalu langsung mengendongnya masuk kedalam mobil.
Pintu mobil tertutup, mobil itu melaju dengan kecepatan yang sangat cepat, hanya tersisa sepeda listrik yang terjatuh dilantai.
Karena berada ditempat terpencil, jarang ada orang yang melewati tempat ini, sehingga menyebabkan kejadian Natalie diculik ini nyaris tidak ada saksi mata.
Beberapa orang yang menculik itu juga sangatlah bangga dengan lokasi strategis yang mereka pilih.
Namun tidak disangka bawha dibelakang mobil mereka ada sebuah mobil kecil yang sangatlah biasa, tengah membuntuti mereka secara perlahan.
Didalam mobil, Jack dengan muka tenang melihat ini semua,dia mengeluarkan sebuah senyuman seram.
Dia mengeluarkan hp dan menelepon sebuah nomor, tidak lama kemudian, telepon terhubung.
Sambil menatapi mobil dihadapannya, Jack berkata, "Istrimu diculik, jika berharap dia aman saja, beritahu aku bagaimana kamu mengetahui nama Four Dong."
Disisi lain telepon tentu saja adalah Robert.
Yacob baru saja menhidangkan masakan diatas meja, sebelum Robert menyicipinya, dia langsung mendapatkan telepon aneh ini.
Dia tahu bahwa ini suara Jack, terlebih ketika dia mengungkit mengenai nama Four Dong, ini sangatlah jelas.
Sedangkan isi perkataannya membuat tatapan Robert menjadi seram, "Aku berharap kamu sedang bercanda."
"Bukan bercanda, aku juga berharap kamu bisa menjawab pertanyaanku dengan serius, jika tidak mungkin saja istrimu akan celaka." kata Jack.
Robert berdiri dari tempat duduknya secara perlahan, lalu berkata kepada Yacob yang baru saja mengeluarkan arak,
Maaf, ada sedikit urusan, aku pergi dulu, lain kali barulah aku datang meminta maaf denganmu."
Melihat tatapan marah Robert, Yacob langsung mengetahui bahwa Robert dihadapkan dengan masalah.
Dia tidak menanyakan urusan apa, Yacob langsung bertanya, "Apakah butuh bantuan?"
Sesuai dengan daya pengaruhnya di kota, asalkan Robert bukan melanggar hukum hingga membunuh orang, segala masalah lainnya bisa dia urus.
Namun Robert tidak ingin memanfaatkan daya pengaruh Yacob untuk menyelesaikan masalah pribadinya.
Natalie adalah istrinya, sekarang bermasalah, dia sebagai suami tentu saja harus keluar, bukanlah berpikir untuk mengandalkan kemampuan orna glain, itu bukanlah sifat Robert.
Yacob mengiyakan, dia tidak memaksa dan hanya berkata, "Kalau begitu suruh Seamus antar kamu saja pakai mobil."
Kali ini Robert tidak menolak, dia tidak punya mobil, sekalipun ingin pergi naik taksi, dia juga membutuhkan banyak waktu, tentu saja tidak sepraktis mobil pribadi.
Seamus juga langsung kemari dan mengeluarkan kunci untuk membawa mobil.
"Terima kasih." Robert setelah pamit singkat, dia lalu keluar.
Dia mematikan dulu telepon dari Jack dan menelepon Natalie terlebih dahulu.
Hpnya berbunyi berkali-kali, terus saja tidak ada orang yang menjawabnya, setelah menelepon kedua kalinya, nada deringnya menjadi nonaktif.
Tatapan Robert semakin marah, ini berarti bahwa Jack tidaklah bohong, Natalie benar-benar bertemu masalah.
Disisi lain, Jack juga sedang tercengang, mengapa baru mengobrol saja langsung dimatikan teleponnya?
Sebelum dia bereaksi, telepon Robert masuk lagi.
Saat ini Robert sudah keluar dari ruang tamu dan berada didalam mobil Seamus, setelah teleponnya terhubung, dia langsung berkata, "Beritahu aku dia dimana, kamu punya waktu 5 detik untuk mempertimbangkannya, setelah 5 detik kemudian kamu tidak mengatakannya, kamu akan sangatlah menyesal melakukan hal ini."
"Aku harus tahu masalah berhubungan dengan Four Dong dulu." kata Jack keras kepala.
"Kamu masih punya 3 detik, tidak detik kemudian jika tidak ada jawaban yang aku inginkan, aku jamin didunia ini tidak akan ada tempat bertahan hidup bagimu!" Kata Robert.
Suara yang begitu seram, sangatlah menyeramkan.
Meskipun tidak bisa melihat ekspresi Robert, tapi Jack juga keringatan dingin.
Keringat dingin ini karena berhadapan dengan maut dan juga mengingatkannya untuk jangan sewenang-wenang.
Akibat dari membuatnya marah sangatlah berbahaya!
Yang terpenting adalah nama Four Dong ini memang adalah hal yang paling disiagai oleh Jack, baik bagaimanapun juga caranya Robert mengetahuinya, yang pasti dia tahu.
Jika dia tahu maka mempunyai ancaman yang sangat besar.
Sekali membocorkan nama itu, maka sisa kehidupannya mungkin akan dilewati dengan diburon.
Jika menyerahkan diri, maka juga pasti akan dihukum mati, bagaimanapun juga yang dibunuh bukanlah satu orang, melainkan seluruh keluarga!
"Tiga." Suara Robert yang marah terdengar, seterusnya adalah nada sibuk.
Jack tercengang beberapa detik, tangannya yang memegang stir mobil dieratkan bahkan bahan plastik diatas stir berbunyi.
Orang ini mengapa bisa seganas ini, jelas seharusnya aku yang punya kelebihan, mengapa sampai terakhir dirinya begitu tertekan, begitu lemah?
Semakin banyak keringat dingin yang mengalir keluar, ketika menghadapi maut, Jack punya firasat yang kuat, jika tidak dia juga tidak mungkin membunuh orang dan bersembunyi begitu lama, dan bahkan bisa menjadi pengawal bagi orang yang boleh dibilang tokoh publik seperti Thiago.
Dia tidak lagi ragu-ragu, dia berbalik menelepon Robert.
Panggilan pertama ditolak, panggilan kedua juga ditolak, keringat dingin terus berkucuran dari kening Jack.
Dia sekarang sedikit panik, dia bahkan sedikit menyesal mengapa mau mengancam Robert, mungkin jika langsung memberitahu dia hal detailnya malah akan lebih punya efek yang bagus.
Hingga setelah dia menelepon kelima kalinya, barulah teleponnya terhubung.
Robert langsung berkata dengan marah, "Jangan basa basi denganku!"
Jack juga tidak basa basi lagi, dia apalagi mengancamnya, karena dia punya firasat bahwa jika dia mengulang tindakannya sebelumnya, maka mungkin saja dia tidak bisa menghubungi orang ini lagi.
Jadi dia berkata dengan jujur, "Istrimu diculik oleh orang yang disuruh oleh Thiago, tidak ada hubungannya denganku, namun sekarang aku mengikuti mobil penculik dari belakang."
Novel Terkait
Marriage Journey
Hyon SongHis Second Chance
Derick HoMy Cute Wife
DessyThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensMata Superman
BrickPerjalanan Selingkuh
LindaMy Lifetime
DevinaInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li