Inventing A Millionaire - Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
Yang disebut ‘di luar generasi kelima’, zaman kuno dibagi menjadi lima generasi menurut hubungannya dengan almarhum: Kakek buyut tertua, kakek buyut, kakek, ayah, dan diri sendiri. Begitu keluar dari hubungan antara lima generasi ini, pada dasarnya mereka termasuk dalam jenis kerabat yang sangat jauh.
Posisi kekuasaan Keluarga Huo biasanya dipegang oleh garis langsungnya, tetapi seperti sekretaris, manajer tingkat menengah dan bawah, banyak kerabat jauh yang mendominasi.
Robert Huo terlihat diam di permukaan, tetapi sebenarnya dia terus-menerus mengingat hubungan internal keluarga.
Sekretaris paman ketiga, memang bernama Delly Huo. Tapi hubungannya sangat jauh. Tokoh keluarga inti tidak pernah benar-benar menganggap kerabat jauh sebagai sebuah keluarga.
Hanya sedikit orang yang benar-benar mengetahui kehidupan pribadi dan hubungan keluarga Delly Huo.
Tetapi orang seperti itu bisa dekat dengan tingkatan inti Keluarga Huo, dan mudah dibeli oleh orang luar.
Robert Huo hampir yakin bahwa Delly Huo pasti telah dibeli, kalau tidak, tidak mungkin dari pemalsuan barang itu bisa dari posisi sekretaris menjadi ketua kantor CEO.
Dan yang paling dekat dengan Delly Huo adalah paman ketiga, yaitu Simon Huo.
Belum lama ini, Simon Huo juga mencari seseorang untuk berkomplot melawan Robert Huo. Tapi tidak berhasil, ini juga membuktikan dari sisi samping bahwa paman ketiga telah melanggar sila leluhur dalam beberapa hal.
Jika dia bisa melanggar sila leluhur, dia bisa mengkhianati keluarga.
Apakah ada sosoknya saat membunuh dirinya waktu itu?
Kalau sosok yang kuat seperti Paman ketiga saja bisa dibeli, berapa banyak orang dalam keluarga yang akan disusupi?
Memikirkan ini, Robert Huo bergidik, sebelum dia menyadarinya, keluarga sudah dalam bahaya sampai tingkat ini. Dia tidak pernah memikirkan hal ini sebelumnya.
Sekarang setelah lahir kembali dan berdiri dari sudut pandang keluarga lain, baru menyadari bahwa semuanya lebih rumit dari yang dia kira.
Jika orang yang berkekuatan disusupi, mungkin lebih sulit dari yang direncanakan untuk memulihkan Keluarga Huo.
Karena orang-orang itu akan mencari cara untuk menghalanginya, terutama kalau orang-orang ini berpangkat tinggi.
Di sisi lain, melihat Robert Huo duduk diam di sana, Griffin Huo hanya bisa berkata, "Kak Li, untuk apa kamu bertanya begitu?"
“Bukan apa-apa, hanya bertanya saja, orang-orang di bawah sepertiku tentu lebih ingin mengetahui tentang orang kaya,” jawab Robert Huo.
“Sebenarnya bukanlah apa-apa, hanya saja uangnya sedikit lebih banyak dari yang lain, hal lainnya sih kurang lebih sama,” kata Griffin Huo acuh tak acuh.
Dalam pandangannya, perbedaan terbesar antara keluarga atas dengan orang biasa adalah kepercayaan diri dan waktu luang yang cukup.
Sulit bagi orang awam untuk berpura-pura memiliki sedikit kepercayaan diri, karena kamu bahkan tidak bisa melihat sebotol anggur merah berharga ratusan ribu RMB, apalagi mencicipinya sendiri. Karena tidak pernah melihat yang asli, bagaimana cara berpura-puranya?
Sedangkan orang kaya berbeda, mereka bisa menikmati segalanya di dunia ini. Sama saja, perkataan ‘sialan’ bisa diartikan sebagai bentuk penindasan.
Kalau kamu yang bilang ‘sialan’, itu artinya kamu tidak berpendidikan.
Kemudian, Robert Huo mengajukan beberapa pertanyaan lagi tentang Keluarga Huo, Griffin Huo dapat menjawab sebagian besar pertanyaan, tetapi menjawabnya tidak terlalu jelas.
Statusnya dalam keluarga memang adil, tapi dia tidak terlalu peduli dengan urusan keluarga, sulit mendapatkan informasi yang cukup darinya.
Selain itu, Zila Tang sesekali menyela ketika dia berbicara terlalu banyak.
Dari sudut pandang wanita ini, perilaku Robert Huo adalah tipikal penggosip, siapa yang tahu apakah Robert Huo akan membeberkannya ke media atau tidak.
Banyak skandal keluarga terekspos dengan cara ini.
Zila Tang menganggap dirinya sebagai anggota Keluarga Huo, tentu saja dia tidak akan membiarkan hal ini terjadi.
Mengetahui bahwa Zila Tang sangat menganggap penting Keluarga Huo, Robert Huo tidak bertanya lagi, lagipula dia sudah menanyakan semua yang seharusnya ditanyakan.
Kemudian mereka membicarakan hal-hal lain, kebanyakan tentang apa yang Griffin Huo tertarik.
Misalnya kaligrafi, melukis, permainan kata kuno dan lain sebagainya.
Di zaman kuno, Griffin Huo adalah pria yang sangat standar, seperti tiga harta Master Baylor: ‘Walnut, Cincin keras, Burung dalam sangkar’.
Semua barang ini dipahami oleh Robert Huo, dia bahkan juga mengenal sebagian besar dari mereka dan bermain lebih baik darinya.
Tidak peduli apa yang ditanyakan Griffin Huo, Robert Huo bisa mengatakan semuanya, tapi dia sangat mengagumi orang ini. Zila Tang sedang duduk di sini, kalau tidak, dia mungkin bisa menyembah Robert Huo.
Zila Tang terus tidak banyak bicara, dia diam-diam mencicipi teh di sana, dan sesekali menatap Robert Huo.
Meskipun tidak banyak melihat, tapi pandangan itu selalu membawa sedikit kejutan.
Wanita sejati tidak akan selalu menatap pria, tetapi Zila Tang juga terkejut karena Robert Huo sangat berpengetahuan.
Bisa berbicara banyak hal dengannya, selain itu dapat membicarakannya dengan tepat, seolah-olah dia benar-benar ahli dalam hal itu.
Zila Tang juga pernah bertemu orang yang serupa, yaitu tunangannya.
Yang paling mengejutkannya adalah nada bicaranya dan bahasa tubuh kedua orang itu sangat mirip, meskipun penampilan mereka berbeda, bahkan sudut senyumannya juga sangat mirip.
Sampai di sini, Zila Tang akhirnya mengerti mengapa Griffin Huo harus membawanya kesini kali ini.
Pria di depannya memang agak mirip dengan tunangannya. Satu-satunya bagian yang berbeda adalah penampilan dan suara mereka.
Bagaimana bisa dua orang yang belum pernah bertemu satu sama lain dalam jarak ribuan mil begitu mirip.
Ini membuat Zila Tang menghela nafas, dia merasa dunia itu sangat ajaib.
Setelah sekitar tiga atau empat jam, teko teh sudah diganti beberapa kali, Robert Huo melihat ke jam di dinding dan berkata, “Kalau begitu sampai sini saja hari ini, aku masih harus kembali dan memasak, tolong kabari aku tentang masalah perusahaan cabang luar negeri ya."
Wajah Griffin Huo masih penuh makna, tapi tetap mengangguk.
Sudah lama dia tidak berbicara dengan orang seperti ini, meskipun ayahnya bisa menjawab, tapi selalu memakai nada bicara yang mengajar. Tidak seperti Robert Huo, yang selalu memulai dari kenyataan, obrolan yang hidup dan menarik, membuat orang bisa berlama-lama.
Hanya kakak ketiga yang bisa memberinya perasaan ini sebelumnya, dan sekarang ada satu orang lagi, Griffin Huo secara alami merasa sangat bahagia.
“Nona Tang. Senang bertemu denganmu, musim panas itu panas, tapi jaga tubuhmu agar tetap hangat, selamat tinggal.” Robert Huo bangkit berdiri dan berkata pada Zila Tang.
Zila Tang berjabat tangan dengannya, dia terkejut ketika mendengar kata-kata ini.
Griffin Huo tertawa, "Kak Li, kamu menarik sekali. Karena musim panas sangat panas, apalagi yang bisa membuatmu tetap hangat."
“Orang yang tenggelam selalu bisa berenang, jadi tidak mengherankan kalau tetap menjaga kondisi tubuh tetap hangat meski cuaca panas.” Robert Huo menjawab, “Kalau begitu itu saja hari ini, hati-hati di jalan ya kalian berdua, selamat tinggal.”
Setelah selesai bicara, Robert Huo meninggalkan kursinya dan berjalan keluar dari kedai teh.
Melihat punggungnya, Griffin Huo berkata dengan gembira "Kakak ipar, aku tidak salah bicara kan, orang ini mirip sekali dengan kakak ketiga, kan?"
Setelah menanyakan pertanyaan ini, tapi malah tidak mendengar jawabannya, Griffin Huo hanya melihat Zila Tang berdiri di sana dengan ekspresi bingung, seperti linglung.
“Kakak ipar, ada apa denganmu?” tanya Griffin Huo.
“Ah? Apa?” tanya Zila Tang setelah kembali ke akal sehatnya.
“Aku tanya kamu sedang memikirkan apa,” kata Griffin Huo.
“Bukan apa-apa.” Zila Tang menggelengkan kepalanya tanpa sadar, tapi kemudian, dia tidak bisa menahan diri untuk melihat ke arah ke mana Robert Huo pergi, gelombang kecil muncul di dalam hatinya.
Musim panas itu panas, jaga tubuhmu agar tetap hangat, mungkin hanya semacam lelucon, tapi bagi Zila Tang, itu sangat familiar.
Dia dari lahir mudah berkeringat, terutama saat malam hari, panas sedikit saja langsung berkeringat sekujur punggung. Dari kecil hingga besar, selimut yang dia tendang mungkin lebih tinggi dari Gunung Himalaya.
Karena dia tumbuh bersama Robert Huo, mereka sering tidur satu ranjang saat masih kecil.
Oleh karena itu, Robert Huo adalah salah satu dari sedikit orang luar yang mengetahui penyakitnya itu.
Belakangan, ketika mereka besar, meskipun mereka tidak bisa tidur di ranjang yang sama karena perbedaan antara pria dan wanita, setiap kali dia masuk angin, Robert Huo akan tetap peduli apakah dia menendang selimut lagi di malam hari.
Meskipun musim panas itu panas, tapi banyak keluar keringat, juga menyalakan AC, kalau tidak memakai selimut, akan mudah masuk angin.
Kejadian ini merupakan rahasia kecil di antara keduanya.
Pemuda yang belum pernah bertemu sebelumnya tiba-tiba mengatakan hal seperti ini, Zila Tang tentu berpikir jauh.
Dia tahu hal ini?
Atau mungkin, hanya lelucon yang tidak sengaja dibuat?
Tanpa disadari, Zila Tang menjadi agak penasaran dengan Robert Huo.
Munculnya rasa ingin tahu seringkali menjadi pertanda bahwa seorang wanita telah jatuh.
Berjalan keluar dari kedai teh, Robert Huo melihat kembali ke arah kedai tersebut, seolah-olah dia masih bisa melihat gadis kecil itu.
Novel Terkait
Awesome Guy
RobinMy Superhero
JessiPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Meet By Chance
Lena TanHis Soft Side
RiseCinta Seorang CEO Arogan
MedellineEverything i know about love
Shinta CharityInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li