Inventing A Millionaire - Bab 62 Sebuah Kejadian
“Sudah, lanjutkan pekerjaannya, kalau ada urusan nanti bicara lagi setelah pulang kerja,” ucap Nova Ji.
Robert Huo mengiyakan, ada beberapa hal yang memang tidak cocok untuk dibicarakan sekarang.
Rapat tingkat tinggi perseroan kembali digelar, Nova Ji memberitahukan kabar penangguhan akuisisi, dan mengumumkan bahwa semua piutang perseroan tahun lalu telah terkumpul. Di akhir pertemuan, dia mengumumkan tujuan dan rencana kerja tahun baru.
Di masa lalu. Rencana ini akan dipertanyakan oleh berbagai departemen, dan akan selalu ada orang yang berani menentang atau mengatakan bahwa kesulitannya terlalu tinggi.
Tapi hari ini, tidak ada yang berani bicara.
Charles Ji tidak berpartisipasi dalam pertemuan tersebut, semua orang tahu dengan jelas bahwa Charles Ji telah kalah dan tidak punya muka lagi untuk bertemu orang.
Bahkan satu-satunya wakil presiden di perusahaan yang bisa menyaingi Nova Ji pun dikalahkan, bagaimana mungkin orang lain berani mempermasalahkan.
Pertemuan tersebut berakhir dengan sukses, Nova Ji dan Robert Huo memasuki lift dan menuju garasi bawah tanah.
Tiba di garasi bawah tanah. Setelah menaiki Maybach Nova Ji, Robert Huo berinisiatif duduk di posisi pengemudi.
Keduanya melaju keluar dari garasi, dalam perjalanan, Nova Ji tiba-tiba tertawa.
Robert Huo meliriknya di kaca spion dan berkata, "Tampaknya pembicaraannya sangat bagus, apa yang kalian bicarakan?"
"Mulai saat ini, perusahaan kantor pusat tidak dapat memberlakukan batasan keuangan apa pun kepadaku, aku bertanggung jawab penuh atas semua pengangkatan dan pemindahan perusahaan, dan semua kekuatan keuangan. Tapi masalah Charles Ji ini harus dikeluarkan oleh kantor pusat, aku tidak punya hak untuk mengeluarkannya,” ucap Nova Ji.
Robert Huo mengangguk dan berkata, "Orang ini bukan ancaman, menempatkannya di sana juga merupakan kompromi dari keluarga inti, asaslkan aspek lain dinegosiasikan."
Nova Ji duduk di barisan belakang, dia melihat sisi wajah Robert Huo, lalu berkata, "Apakah menurutmu mereka aka curiga?"
“Iya, tapi apa bedanya? Mereka tidak berani mengambil resiko ini,” kata Robert Huo.
Yang disebut akuisisi murni hanya akting belaka.
Ketiga sahabat asing itu adalah aktor yang secara khusus dicari oleh Nova Ji, mereka memang tidak terkenal, tapi kemampuan aktingnya sangat bagus, bisa menggertak banyak orang.
Tentu saja, ini terutama karena Nova Ji dan Robert Huo telah mempersiapkan diri dengan baik dari awal.
Pertama, buang berita akuisisi itu, kemudian ketika dia akan diberhentikan, dia pergi ke luar negeri selama beberapa hari. Ini memberi orang perasaan bahwa dia sama sekali tidak peduli dengan urusan perusahaan.
Kemudian, bawa orang langsung untuk memecahkan masalah secara fundamental.
Saat ini, tidak ada orang yang punya waktu untuk memeriksa detail ketiga teman asing itu, mau mereka percaya, atau bertaruh.
Seperti yang dikatakan Robert Huo, Colin Ji tidak memiliki tekad untuk mengambil risiko.
Mungkin direktur keuangan keluarga akan memiliki keraguan di hatinya, tetapi bagaimanapun juga, dia hanya curiga saja.
Menggunakan drama akuisisi ini, Nova Ji berhasil mendapatkan kembali kekuatannya sendiri. Mulai hari ini dan seterusnya, Charles Ji adalah boneka di perusahaan dan tidak dapat lagi membuatnya tersandung.
Siapa pun yang berani bekerja sama dengan Charles Ji akan segera diusir oleh Nova Ji.
Dulu, dia tidak punya personel dan kekuatan finansial, dan hanya bisa melakukan yang terbaik untuk operasional perusahaan. Sekarang dia berkuasa, rasa nyaman Nova Ji ini tak terlukiskan.
“Bagaimana dengan ceknya?” Nova Ji tiba-tiba bertanya.
Robert Huo mengeluarkan cek dari sakunya dan melemparkannya, Nova Ji tidak melihatnya saat menerima di tangannya, dia hanya bertanya, “Dari mana kamu mendapatkannya?"
“Sembarang cari tempat fotokopi dan print saja,” jawab Robert Huo.
Cek yang disebut itu juga palsu.
Di perusahaan beredar rumor Nova Ji memberi cek kepada Robert Huo, ini merupakan rumor yang disengaja. Tetapi Nova Ji tidak menyangka bahwa Robert Huo benar-benar mengeluarkan cek tersebut untuk memverifikasi rumor ini.
Dia membujuk di ruang rapat itu spontan, sedangkan cek ini sangat luar biasa.
Semua detailnya saling menguatkan, membuat orang tidak bisa tidak percaya.
Melihat Robert Huo mengemudi dengan tenang, Nova Ji merasa sulit untuk mempercayainya, setelah kejadian itu, dia benar-benar mengontrol cabang tersebut.
Hal-hal yang pernah membuatnya sulit bisa diselesaikan dengan begitu mudah, pria ini hebat sekali.
Yang paling penting adalah Robert Huo menyusun rencana yang luar biasa untuknya hanya dalam satu sore.
Ketika Colin Ji menyetujui persyaratannya, pikiran pertama yang muncul di benak Nova Ji bukanlah merasa senang tentang hal itu, tetapi dia sangat ingin melihat isi pikiran Robert Hup, dia ingin melihat apa yang sebenarnya ada di dalamnya.
“Sebenarnya ada beberapa kali saat dimana aku benar-benar ingin menjual cabangnya,” kata Nova Ji pelan.
Robert Huo mengiyakan dan berkata, "Aku bisa melihatnya. Jika ketiga orang itu bukan aktor, dan benar-benar perwakilan nyata dari akuisisi Shenggao Capital, mungkin saja kamu benar-benar akan menandatanganinya."
Nova Ji bersandar di kursi dan melihat ke atas, dia bergumam, "Tapi seperti yang kamu katakan, jika mengkhianati Keluarga Ji, keluargaku juga akan hancur. Tapi melihat orang-orang tidak kompeten yang memegang Keluarga Ji, aku benar-benar tidak rela."
“Karena kamu tidak rela, kalau begitu teruslah bekerja dengan keras, dan mendaki setinggi langit.” Robert Huo berkata dengan pelan, “Hari ini kamu bisa menguasai cabang, mungkin saja di masa depan kamu bisa menguasai seluruh Keluarga Ji? Kalau kamu bersedia, aku bisa membantu mewujudkan impian ini.”
Nova Ji sedikit berdiri tegak dan menatap pria yang berbicara demikian.
Sulit membayangkan bahwa inilah yang dikatakan oleh seorang pengemudi yang menjadi supirnya beberapa bulan lalu.
Menguasai Keluarga Ji?
Itu adalah keluarga besar yang termasuk dalam peringkat 50 besar di negara, bukan perusahaan kecil dengan jutaan aset.
Biar begitu, Nova Ji tidak pernah menyangka bahwa dia akan memegang kendali atas perusahaan cabang, beberapa bulan sebelumnya tidak demikian.
Tapi sekarang, dia telah berhasil.
Robert Huo lah yang memutarbalikkan krisis ini dan memanfaatkannya untuk mendaki ke puncak!
Dari perspektif bisnis, ini adalah kasus klasik serangan balik pasif.
Orang lain mengatakan itu mungkin hanya lelucon untuk membantunya menguasai Keluarga Ji, tetapi ketika Robert Huo mengatakan ini, Nova Ji tidak berani sepenuhnya menyangkal kemungkinan ini.
Sekalipun kemungkinannya kecil, itu tetap ada.
Hanya saja, kenapa dia melakukan ini?
Untuk pertanyaan ini, jawaban Robert Huo sangat sederhana, “Kamu pernah membantuku, maka aku akan membantumu, ini hanyalah sopan santun."
“Apa menurutmu aku akan percaya?” Nova Ji berkata, “Setiap orang punya tujuan dalam melakukan sesuatu, kecuali orang bodoh, tidak ada yang akan melakukan sesuatu tanpa tujuan. Sebelumnya kamu membantumu, dan meminta posisi asisten GM. Kalau kamu membantuku menguasai Keluarga Ji, apalagi yang kamu inginkan? Atau bisa dibilang, apa tujuanmu membantuku menguasai Keluarga Ji? Kalau kamu mengatakan untuk membalas bantuanku, kamu bisa melompat keluar dari mobil."
“Kalau aku melompat turun sekarang, kamu mungkin juga akan pergi ke rumah sakit karena kecelakaan lalu lintas yang serius, dan mungkin itu adalah hal yang paling disukai Charles Ji." Robert Huo tersenyum dan berkata, "Mengenai tujuaku, tidak terlalu sulit untuk dipahami, aku tidak punya latar belakang, hanya punya kemampuan, kalau mau maju, tentu harus mencari pendukung.”
“Dengan kemampuanmu. Colin Ji, bahkan Howard Xia seharusnya lebih cocok dariku,” ucap Nova Ji.
Dia sangat sadar diri, dibandingkan dengan Colin Ji atau Howard Xia, status Nova Ji jauh lebih rendah.
Karena Robert Huo ingin menonjol. Kenapa tidak menerima calon yang lebih kuat dari dirinya dalam kemampuan dan status?
“Karena kebetulan titik awalmu sangat rendah, jadi membantumu bertumbuh dan berkembang akan memperoleh lebih banyak. Untuk Colin Ji dan Howard Xia, aku hanya menjadi pelengkap saja, tapi untukmu, pas sekali membantu di saat genting. Aku membantu mereka menghasilkan 100 juta RMB, mereka hanya akan mengatakan pekerjaanku lumayan, tapi kalau aku membantumu menghasilkan 100 juta RMB, kamu pasti akan sangat berterima kasih padaku sampai menyembah, ini adalah alasanku memilihmu,” jawab Robert Huo.
“Menyembah apaan!” Nova Ji mendengus, tapi apa yang dikatakan Robert Huo sejalan dengan pikirannya.
Dengan kata lain, jawaban ini sangat rasional.
Hanya karena alasan tertentu, Nova Ji tidak sepenuhnya mempercayai kata-kata ini. Dia menatap Robert Huo, seolah ingin melihat sesuatu yang lain di raut wajahnya.
Robert Huo tetap tenang diperhatikan olehnya, ekspresinya tidak berubah.
Setelah sekian lama, Nova Ji menggelengkan kepalanya dan bergumam pelan, "Mungkin aku terlalu banyak berpikir, kalaupun kamu ingat, mustahil melakukannya."
“Kamu bilang apa?” Robert Huo mendengar dengan samar.
“Tidak ada.” Nova Ji mendongak dan melihat ke luar jendela mobil, dia berkata, “Kamu tidak perlu mengantarku pulang, kamu langsung pulang saja, aku bisa menyetir sendiri.”
“Oke.” Robert Huo langsung setuju.
Nova Ji tidak bisa menahan untuk memutar bola matanya, “Apa kamu tidak berbasa-basi dulu?”
“Sering kali, basa-basi hanya akan membuat diri sendiri kesusahan. Karena kamu berinisiatif mengatakan apa yang aku inginkan, kenapa aku harus basa-basi lagi? Apa mungkin kamu lebih ingin melihat diriku yang munafik?” kata Robert Huo. .
“Alasanmu banyak sekali!” ujar Nova Ji geram.
Novel Terkait
Waiting For Love
SnowCEO Daddy
TantoIstri Yang Sombong
JessicaMy Charming Wife
Diana AndrikaDoctor Stranger
Kevin WongBeautiful Love
Stefen LeeInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li