Inventing A Millionaire - Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat

Pada keesokan harinya, Robert Huo datang ke kediaman Keluarga Zhao, sikap penjaga gerbang kinipun berubah menjadi semakin bersegan.

Walaupun salah keponakannya itu tidak ada hubungannya dengan dirinya, namun dia juga sudah pergi pada saat itu, sehingga dia tentu saja merasa bersalah.

Robert Huo tidak terlalu menghiraukannya dan bertanya,”Apakah rasa teh jahenya itu enak?”

Penjaga gerbang itu bergegas menganggukan kepalanya, lalu tersenyum dan menjawab,”Rasanya sangat enak, profesor juga sangat menyukainya.”

“Kalau begitu, aku akan membawakannya lagi untuk kalian kedepannya.”

“Baik, baik, pria yang baik.”

Di tengah percakapan singkat mereka, Griffin Huo pun tiba. Ketika melihat Robert Huo datang lebih awal dibandingkan dirinya. Griffin Huo pun berinisiatif untuk menyapa.

Sikap pemenang diantara pertarungan pemuda itu bukanlah apa-apa, namun kesopanan tetap harus dijalankan.

Pada saat ini, dua orang lainnya masuk, dimana salah satunya tertawa terbahak-bahak,”Griffin, kamu benar-benar terlalu rajin, kamu datang sangat awal, aku bahkan berkata bahwa aku akan tiba lebih awal dibandingkan dirimu.”

Ketika melihat ada yang datang, Griffin Huo mengerutkan alisnya dan berkata,”Bukankah kamu juga datang sangat awal.”

“Aku ini santai dan tidak mempunyai kesibukan. Aku hanya berkeliling setiap harinya, berbeda denganmu.” Orang yang datang itu adalah Thiago Huo yang sangat tidak disukai oleh Griffin Huo.

Walaupun berada pada tingkatan keduayang sama, nomor plat mobil Thiago Huo adalah 20017, kebetulan hanya satu angka lebih kecil dibandingkan Griffin Huo.

Walaupun angka dalam tingkatan kedua itu sebenarnya tidak terlalu berarti namun Thiago Huo sering menggunakan hal ini untuk mengejeknya. Kekuatan ayahnya di dalam keluarga Huo jauh lebih besar dibandingkan ayah Griffin Huo, oleh karena itu, tidak peduli seberapa besar rasa bencinya terhadap pria sombong ini, Griffin Huo juga tidak bisa bersikap terlalu berlebihan terhadap dirinya.

Thiago Huo melihat ke arah sekeliling halaman, lalu mengerutkan bibirnya,”Profesor Huo ini benar-benar serupa dengan gosip yang beredar, rumahnya dipenuhi dengan sayuran yang dia tanam, jika dia memang sesantai itu, mengapa dia tidak pergi ke pedesaan dan membeli tanah saja, dengan demikian, tanamannya akan jauh lebih berarti.”

Ekspresi Griffin Huo semakin menegang, dia kemudian mengeurnya,”Apakah kamu boleh mengomentari apa yang Tuan Zhao lakukan! Omong kosong!”

Thiago Huo tersenyum dan berkata,”Aku bukannya berbicara hal buruk mengenai dirinya, mengapa kamu bereaksi seheboh itu?”

Griffin Huo menatap tajam dirinya, dia tahu pria ini sengaja datang untuk memicu keributan.

Walaupun mereka berdua bukanlah saudara kandung dari ayah dan ibu yang sama, tetapi sama-sama merupakan anggota keluarga Huo. Jika Thiago Huo membuat Yacob Zhao merasa tidak senang, bagaimana dia mungkin bisa bersikap baik kepada anggota keluarga lain yang juga bermarga Huo.

Penjaga gerbang itu menatap Thiago Huo dengan sedikit perasaan kesal, tidak ada pernah tamu yang berani bersikap tidak sopan terhadap profesor, mengapa anak brengsek seperti ini bisa datang kemari?

Pada saat ini, Yacob Zhao berjalan keluar dari ruang tengah, ketika melihat beberapa orang sedang berdiri di sana, dia pun menyapa,”Masuklah ke dalam dan duduk jika sudah datang, untuk apa kalian berdiri di sana? Eh, siapa kamu?”

Thiago Huo tentu saja paham bahwa dia sedang menanyakan dirinya. Sehingga dia pun tersenyum dan memperkenalkan dirinya,”Namaku adalah Thiago Huo, aku adalah kakak sepupu Griffin Huo. Ketika mendengar mengenai reputasi Tuan Zhao, aku datang kemari untuk menyapa dengan penuh rasa hormat.”

Yacob Zhao hanya mengiyakannya, walaupun tidak pernah bertemu dengan Thiago Huo, namun dia tetaplah adalah anggota keluarga Huo, sehingga dia merasa tidak nyaman jika harus mengusirnya, sehingga dia mempersilahkan mereka untuk masuk bersama-sama.

Sebelum masuk ke dalam ruang tengah, Griffin Huo menarik Thiago Huo sejenak tanpa menarik perhatian, lalu memerintahnya dengan nada yang tegas,”Aku tahu apa tujuan jahatmu, namun kamu sebaiknya jangan sembarnagan bertindak, ini adalah Profesor Zhao, jika muncul masalah, ayahmu sekalipun tidak akan bisa melindungi dirimu.”

“Lihat caramu berbicara, aku ini datang untuk menemui profesor dengan setulus hati, mengapa kamu selalu saja merasa bahwa aku datang untuk memicu masalah?” Thiago Huo hanya menjawabnya dengan sangat sederhana, lalu kembali menatap ke arah Robert Huo dan bertanya dengan sedikit rasa penasaran,”Aku belum sempat bertanya mengenai siapa dirinya ini?”

“Dia adalah Shawn Li, tamu yang diundang oleh Tuan Zhao,”ucap Griffin Huo yang memperkenalkannya dengan singkat.

Thiago Huo hanya mengiyakannya, lalu bersikap tidak terlalu tertarik.

Menurut orang lain, tamu Profesor Zhao seharusnya memiliki latar belakang yang hebat. Namun menurut yang satu ini, dia merasa malas menghiraukannya.

Robert Huo juga tidak berinisiatif untuk berbincang dengan Thiago Huo, pada saat di rumah Keluarga Huo sebelumnya, pria ini selalu saja mencari masalah setiap bertemu dengannya, tepat seperti seekor tikus yang bertemu dengan kucing, benar-benar merasa sangat takut.

Karena sejak kecil hingga dewasa, Robert Huo tidak jarang memukulnya, pukulannya yang terakhir bahkan membuat Thiago Huo harus dirawat di rumah sakit selama hampir setengah tahun.

Robert Huo tidak bersikap terlalu baik terhadap adik sepupunya yang satu ini, dia selalu saja mencari dan menambah masalah setiap harinya.

Tidak ada orang lain yang lebih ahli dalam menggoda wanita dibandingkan dirinya.

Dirinya kini bukan lagi merupakan seorang Tuan Muda Tertua Huo, sehingga dia tentu saja tidak perlu terlalu sering berhubungan dengan orang sepertinya ini.

Setelah masuk ke ruang tengah, sebuah papan catur sudah dipajang di tengha meja, disertai catur hitam dan putih yang dipisahkan di kedua sisinya.

Yacob Zhao mengeluarkan peralatan seduh teh, lalu tersenyum dan berkata,”Kalian berdua bermain saja terlebih dahul, aku akan menyeduh teh untuk kalian.”

“Bagaimana kita mungkin membiarkan Tuan Zhao kerepotan, serahkan saja kepadaku,”ucap Griffin Huo secara tergesa-gesa.

Namun reaksi Robert Huo adalah,”Kalau begitu, maaf sudah merepotkan Tuan Zhao.”

Jawabannya ini membuat Griffin Huo sedikit tercengang, jika dipandang dari sudut sopan santun, bukankah dia seharusnya berinisiatif untuk membantu seorang senior? Pria yang satu ini masih sempat memberikan hadiah kepada penjaga gerbang, namun mengapa dia bersikap tidak peduli terhadap Tuan Zhao yang hendak menyeduh teh secara pribadi, apakah dia mungkin merasa angkuh?

Namun Yacob Zhao tidak merasa tidak senang terhadap reaksi Robert Huo, dia hanya tetap tersenyum dan menjawab,”Baiklah, kalian tidak boleh tidak fokus saat sedang bermain catur, aku juga bukannya sudah berada di ambang kematian dan sudah tidak bisa bergerak. Menyeduh teh bukanlah sebuah masalah. Terlebih lagi, kamu masih belum pernah mencoba untuk meminum teh yang kuseduh, bukan? Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda dalam menyeduh teh, rasa dari setiap seduhan juga berbeda, coba cicipi saja nanti.”

Ketika mendengar ucapan ini, Griffin Huo pun langsung tercengang.

Yacob Zhao kini ingin memperlihatkan kemampuannya dalam menyeduh teh, dia tentu saja tidak akan memanfaatkan dirinya.

Hanya dirinya saja yang terlalu bodoh hingga tidak dapat membaca cara pikir pria tua ini.

Dengan perasaan kagum terhadap Robert Huo, Griffin Huo pun duduk di samping papan catur.

Pada saat ini, Robert Huo berkata,”Sudah kita bicarakan. Kamu menjalankan pihak catur hitam terlebih dahulu, aku akan mengalah tujuh langkah.”

Thiago Huo yang sedang bersantai tanpa kesibukan dan menatap Yacob Zhao dengan perasaan tertarik itupun berpaling, lalu tertawa terbahak-bahak dan berkata,”Griffin, kamu ini benar-benar sangat disepelekan oleh orang lain! Kamu terlebih dahulu dipersilahkan, bahkan dipersilahkan tujuh langkah, hahahaha.......”

Suara tawanya itu membuat Griffin Huo merasa jijik, ketika Thiago Huo memicunya, wajah Griffin Huo langsung memerah, dia kemudian berbicara dengan nada penuh emosi,”Siapa yang mempersilahkanmu untuk mengalah! Aku sudah terlebih dahulu menyuruhmu untuk terlebih dahulu, bahkan mempersilahkanmu tujuh langkah!”

Ketika melihat ekspresinya yang marah, Robert Huo pun tersenyum dan berkata,”Kalau begitu, tidak perlu mengalah, kamu yang mengambil bagian catur hitam saja.”

“Catur hitam ya catur hitam, jangan mencari alasan ketika kalah nanti!” Ucap Griffin Huo dengan nafas terengah-engah.

Robert Huo tentu saja tidak akan mencari alasan, walaupun kemampuan caturnya tidak berkembang terlalu jauh, namun dia masih mempunyai cukup kemampuan untuk melawan seorang Griffin Huo.

Yacob Zhao yang sudah selesai menyeduh teh kemudian menuangnya ke dalam enam cangkir

Thiago Huo tidak menunggunya mempersilahkan, melainkan langsung menghabiskan satu cangkir teh dalam satu tegukan.

Ketika melihat sikapnya yang sembrono, Yacob Zhao pun sedikit tercengang, bahkan tidak berbicara lebih lagi.

Pada saat baru saja berencana memanggil Robert Huo dan Griffin Huo untuk minum the, Yacob Zhao melirik ke arah papan catur, lalu menyadari bahwa catur hitam milik Griffin Huo sudah dikeliling, akhir dari permainan ini sudah ditetapkan.

Berapa lama waktu yang baru saja berlalu? Mulai dari menyeduh teh hingga saat ini sepertinya hanya memakan waktu lima hingga enam menit saja, bukan?

Kemenangannya ternyata dapat ditentukan dalam waktu sesingkat ini?

Wajah Griffin Huo langsung memerah, dahinya dipenuhi tetesan keringat, serta sebuah catur hitam berada dalam gengamannya, dia sudah merasa ragu cukup lama karena dia tidak tahu harus meletakkan caturnya di mana.

Pada saat baru saja mulai bermain catur, dia melihat sikap Robert Huo yang sangat santai, tidak terlihat adanya trik atapun sejenisnya. Dia bahkan mengira bahwa kemampuannya dalam bermain catur hanya biasa saja.

Siapa yang menyangka, setelah dua puluh langkah berlalu, dia tiba-tiba menyadari bahwa catur hitamnya itu sudah terus tersingkirkan hingga hanya tersisa beberapa catur saja.

Tidak ada yang bisa dihubungkan dari ujung yang satu hingga ke ujung lainnya, keadaannya berada dalam situasi yang sangat kritis, keadaan yang dapat menaklukkan Griffin Huo habis-habisan seperti ini hanya dapat dilakukan oleh mereka yang sedikit lebih memahamai permainan Weiqi.

“Kamu sudah kalah,”ucap Robert Huo dengan nada datar.

“Aku......”

Griffin Huo menggenggam catur hitamnya dengan wajahnya yang sudah sangat memerah. Dia ingin sekali bersikeras berkata bahwa dia tidak kalah, namun kenyataannya kini berada di depan matanya, dia langsung terjatuh ke dalam situasi kalah dalam dua hingga tiga puluh langkah saja, keadaannya tentu saja akan semakin mengenaskan.

Dia masih merasa tidak yakin bahkan ingin langsung melihat kebenarannya di atas papan catur kemarin. Hasilnya, dia langsung dikalahkan dengan sangat cepat, Griffin Huo pun merasa sedih dalam hati.

“Kamu ini sudah terlalu tidak sabar, hingga suasana hatimu ikut terganggu, jika tidak, kamu juga tidak akan kalah secepat itu,” Robert Huo hanya mengomentarinya dengan sederhana, lalu mengambil dua cangkir teh dari nampan, menyerahkan salah satu cankgirnya kepada Griffin Huo dan berkata,”Minum teh dan tenangkan perasaanmu.”

Yacob Zhao tersenyum dan berkata,”Permainan catur kalian ini sudah berakhir sebelum aku sempat melihatnya.”

Griffin Huo mengambil cangkirnya dengan perasaan malu, tidak ada yang perlu diperdebatkan lagi.

Thiago Huo yang berada di salah satu sisi hanya tersenyum aneh dan berkata,”Pantas saja orang lain sudah mengalah terlebih dahulu terhadap dirimu sejak awal, sepertinya dia sudah tahu bahwa kemampuanmu itu sangat buruk sejak awal.”

Griffin Huo tidak merasa keberatan terhadap komentar Robert Huo, atapun ejekan Yacob Zhao, lagipula kemampuan mereka berdua dalam bermain catur lebih hebat dibandingkan dirinya. Namun, bagiamana dengan Thiago Huo?

Beraninya seorang pria yang tidak berpendidikan dan tidak mempunyai keahlian menertawai dirinya?

“Kemari jika kamu memang berani! Perlihatkan seberapa hebat dirimu itu!” Griffin Huo langsung tergesa-gesa berdiri dengan rasa kesal dan memberikan ruangan kosong.

Novel Terkait

The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu