Inventing A Millionaire - Bab 315 Bertemu Orang Tua

Tapi, dia tidak tahu harus bagaimana.

Terutama saat melihat Robert Huo, melihat tatapan matanya yang penuh dengan perhatian, bila dibandingkan, sikap dingin dan kejian Owen Ning seperti setumpuk kotoran.

Sebelum melihat Robert Huo, hati Sisilia Jian penuh dengan amarah dan kecewa.

Setelah melihat Robert Huo, yang tersisanya hanyalah sedih.

Dia tidak tahu mengapa dirinya begitu sedih, seperti seorang gadis kecil yang ditindas oleh orang jahat, mendapatkan rasa penghiburan dari keluarga.

Mungkin karena suasana hatinya terlalu rumit. Mungkin karena rasa sedih ini sangat kuat, membuatnya langsung hingga kehilangan logikanya, langsung berari ke pelukan Robert Huo, menangis kembali.

“Owen Ning yang membocorkan rahasia….Kenapa dia berbuat begitu, sudah berbuat masih tidak mengaku….”

Tak memiliki persiapan, tangan Robert Huo sedikit tidak tahu ingin ditaruh ke mana, bila memeluk, agak sedikit kurang pantas, bila tidak memeluk, juga bukannya sangat pantas.

Setelah sedikit ragu, dia memilih untuk menepuk punggung Sisilia Jian beberapa kali sebagai menghiburnya, kemudian pada saat yang bersamaan berkata : “Ini tidak ada hubungannya denganmu, kamu tidak perlu menyalahkan dirimu sendiri karena hal ini. Tidak peduli apa yang terjadi besok, matahari tetap akan terbit.”

Sisilia Jian menangis dengan keras, kombinasi antara pria dan wanita, dibandingkan seorang wanita yang menangis sendiri, lebih mudah menarik perhatian banyak orang.

Banyak orang berhenti, menoleh melihat ke arah mereka.

Tatapan mata yang ingin melihat keramaian, membuat Robert Huo sedikit merasa tidak nyaman.

Meskipun Sisilia Jian yang berinisiatif memeluk, meskipun kedua orang itu seperti itu hanya karena pekerjaan, namun bagaimanapun mereka adalah atasan dan bawahan, juga berada di bawah kantor. Di tengah orang-orang yang berlalu lalang, sangat sulit untuk menjamin tidak ada orang yang kenal dengan mereka.

Jika tersebar, pada akhirnya tidak enak didengar.

Meskipun Robert Huo bukanlah orang yang suka mendengarkan omongan orang lain, namun dia masih harus mempertimbangkan nama baik Sisilia Jian, dan perasaan Natalie Ning.

Dia menghibur sebentar lagi, emosi Sisilia Jian berangsur-angsur menjadi tenang.

Saat akal sehatnya kembali, dia baru menyadari, dirinya berada dalam pelukan bos.

Setelah berseru terkejut, dia melompat kaget seperti seekor kelinci yang terkejut, namun dia awalnya berjongkok, begitu melompat, kepalanya langsung menabrak dagu Robert Huo.

Setelah terdengar suara, Robert Huo mengerutkan kening sambil memegang dagunya, Sisilia Jian memeluk kepalanya sambil menyeringai.

Dia berteriak kesakitan, kemudian melihat Robert Huo kembali, seketika wajahnya

memerah, dengan terburu-buru berkata : “Bo, Bos….aku, maaf, maaf, pasti membuatmu kesakitan kan.”

“Tidak disangka kepalamu cukup keras.” Robert Huo memegangi dagunya, barusan, dagunya ditabrak hingga sangat pedas, urat di kepalanya samar-samar terasa sangat sakit.

Dengan rupanya seperti ini membuat Sisilia Jian lebih merasa tidak enak. Ingin meminta maaf, juga tidak tahu harus berkata apa. Jika tidak bilang, berdiri disitu juga kelihatannya canggung.

Terutama teringat barusan dia memeluk bosnya, lebih membuatnya ingin mencari lubang untuk bersembunyi.

Robert Huo mengusap dagunya beberapa kali, setelah merasa lebih baik, dia bangkit berdiri, berkata : “Baiklah, jika sudah tidak menangis, naik ke atas mobil dan usap air matamu, aku akan mengantarmu pulang.”

Sekarang Sisilia Jian mana berani mengatakan yang lain, dia masuk ke dalam mobil dengan patuh.

Hanya saja setelah membuka cermin di laci dan melihat sepasang matanya yang seperti kenari, dia berseru terkejut : “Mataku…”

Robert Huo mengenakan sabuk pengaman, dia melihat dari kaca spion, berkata : “Kenapa, apa tidak bagus memiliki sepasang mata yang besar?”

Nada suara yang menggodanya membuat Sisilia Jian semakin tidak enak, dia bergegas mencari tissue untuk menyeka air matanya.

Mobil melaju perlahan menuju rumah Sisilia Jian.

Saat di awal perjalanan, di dalam mobil sangat tenang tanpa suara, setelah berjalan kira-kira sampai tengah, Sisilia Jian akhirnya tidak tahan, bertanya : “Bos, Owen Ning, dia…”

“Perusahaan akan mengurus masalahnya. Kerjakan baik-baik pekerjaanmu sendiri, jangan terganggu karenanya. Aku tahu hubungan kalian berdua, namun masalah ini tetaplah masalahnya, tidak peduli memohon atau mengkritik, kamu tidak seharusnya berbuat begitu. Mengerti?”

Nada bicara Robert Huo sedikit galak, Sisilia Jian mengerti, dia berharap agar dirinya terhindar dari kecurigaan, juga melindunginya agar dia tidak terseret.

Bagaimanapun Owen Ning dan dia pernah menjadi pasangan kekasih. Pacarnya menjadi tersangka membocorkan rahasia perusahaan, sebagai pacar, maka sangat normal bila orang-orang salah paham padanya.

Nada bicara ucapan ini seperti sedang mengingatkan, namun sebenarnya sedang perhatian padanya.

Karena Sisilia Jian mengerti, tentu saja untuk perlindungan Robert Huo, dia merasakan lebih banyak kehangatan.

Melihat wajah samping Robert Huo yang serius menyetir mobil, tiba-tiba muncul pikiran di hatinya : “Wajah samping bos terlihat sangat tampan…”

Waktu berikutnya, dia tersipu merona memikirkan pikirannya sendiri.

Barusan masih menangis, kenapa tiba-tiba memperhatikan wajah orang lain?

Apalagi, dia adalah bosnya, dan juga seorang pria yang sudah menikah!

Bagaimana bisa dirinya memikirkan dia begitu tampan? Tak peduli setampan apa, tidak ada hubungannya dengan dirinya!

Memikirkan hal ini, Sisilia Jian merasakan kekecewaan lagi.

Pacarnya begitu tidak berguna, suami orang lain malah sangat unggul, jika dibandingkan, benar-benar membuat orang sangat marah.

Tidak berapa lama kemudian, Robert Huo mengantar Sisilia Jian sampai ke depan pintu rumah, sangat kebetulan, kedua orangtuanya juga baru saja pulang dari luar.

Melihat Sisilia Jian turun dari mobil Mercedes-Benz, keduanya sedikit terkejut, dan tanpa sadar meihat ke posisi pengemudi.

Tatapan mengamati mereka membuat jantung Sisilia Jian tiba-tiba berdebar kencang, bahkan sedikit merasa bersalah, bergegas berkata : “Ayah, Ibu, ini adalah bosku, Tuan Li. Bos, ini adalah Ayah dan Ibuku.”

Karena sudah bertemu, maka setidaknya harus menyapa.

Robert Huo turun dari mobil, dia menghampiri dan mengulurkan tangannya. Dengan tersenyum berkata : “Paman, Bibi, apa kabar, aku adalah Shawn Li.”

Ayah Sisilia Jian, Gavin Jian, berjabat tangan dengannya, dia mengangguk sedikit dan mengiyakan, bisa dibilang mengeluarkan tanggapan.

Sedangkan Ramona Zhuo, Ibunya, menilai Robert Huo dari atas ke bawah dari samping. Dengan tatapan yang ramah dan gembira, dia tersenyum dan berkata : “Ternyata Tuan Li, saya sudah lama mendengar Sisilia menyinggung kamu, berkata Anda sangat muda namun memiliki prestasi dan bertalenta. Hari ini bertemu, tidak disangka benar-benar begitu muda dan tampan, mari, mari, sudah datang, ayo duduk di dalam sebentar minum teh.”

Sisilia Jian sangat paham dengan ibunya, dia tahu apa yang sedang dipikirkannya, dengan wajah yang lebih merah mendorong Ramona Zhuo, berkata : “Ibu, bos masih ada urusan lain yang harus diselesaikan, kamu jangan menundanya.”

“Dasar anak ini. Aku hanya menyuruh dia masuk untuk minum teh, apanya yang menunda waktunya. Apa Tuan Li itu juga orang lokal?” Ramona Zhuo bertanya lagi.

Robert Huo baru ingin menjawab, namun Sisilia Jian sudah berbalik badan dan mendorongnya masuk ke dalam mobil, berkata : “Bos, sudah malam, pulanglah lebih awal dan istirahat, bye-bye.”

Robert Huo didorong hingga langsung mundur, dia juga tidak bisa menolak, hanya bisa melambaikan tangan kepada Gavin Jian dan Ramona Zhuo berkata : “Kalau begitu sampai jumpa Paman dan Bibi, hari ini kedatanganku terburu-buru hingga tidak membawa apa-apa, maaf,lain kali aku pasti akan membawanya.”

“Baik, baik, kalau begitu bibi tunggu kedatanganmu lain kali, nanti kamu telepon lebih dahulu, aku akan memasakkan makanan yang enak untukmu.” Wajah Ramona Zhuo penuh senyum.

Setelah masuk ke dalam mobil, Robert Huo kembali melambaikan tangannya lagi melalui jendela mobil, kemudian pergi.

Setelah melihat mobil itu pergi, Ramona Zhuo langsung menarik Sisilia Jian dan memarahinya : “Kamu anak ini, ada apa denganmu, aku baru berbincang dengannya satu dua patah kata, kamu sudah mengusirnya. Kenapa, apa ibumu begitu buruk?”

“Mana ada, tapi memang bos sangat sibuk.” Jawab Sisilia Jian.

“Sibuk juga tidak sampai tidak ada waktu untuk minum teh bukan…”Ramona Zhuo mendengus, kemudian melihat mata bengkak Sisilia Jian dengan jelas, dia berseru terkejut dan menarik Sisilia Jian bertanya : “Sisilia, ada apa dengan matamu? Apa menangis? Ada apa?”

“Apakah bosmu itu yang menindasmu?” Gavin Jian bertanya dengan suara dalam, wajahnya tidak menunjukkan marahan namun kelihatan sangat galak.

Sisilia Jian bergegas berkata : “Tidak, bos adalah orang yang baik. Bagaimana mungkin menindasku.”

“Kalau begitu jaket pria di tubuhmu, apa ini juga miliknya?” Gavin Jian bertanya lagi, tidak menunggu Sisilia Jian menjawab, dia mendengus dan berkata : “Bukankah kamu punya pacar, kenapa masih memakai pakaian orang lain, apa-apan ini! Cepat lepaskan!”

Dikatakan seperti itu, Ramona Zhuo baru memperhatikan pakaian putrinya, dia melihat dengan teliti kemudian memelototi Gavin Jian : “Kamu ini orang tua kolot, belum cukup memarahi orang di tempat kerja, masih ingin pulang menunjukkan rasa galakmu? Kenapa jika putri kita memakai pakaian orang lain, apa kamu bisa mengurusnya!”

“Kamu ini, dia sudah punya pacar, masih tidak jelas dengan bosnya…”Gavin Jian sangat marah.

Ramona Zhuo tidak memedulikannya, tidak peduli seberapa tinggi jabatanmu, bukankah tetap harus mengerjakan pekerjaan rumah untuk istri dan anak.

Novel Terkait

Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu