Inventing A Millionaire - Bab 252 Acara Besar
Tampak Joel sangat mengerikan, bahkan Natalie juga terkejut, lalu terus menarik dia: "Kamu jangan seperti ini, jangan......"
Harvey dan Marco maju ke depan untuk menarik Joel.
Denzel melihat Robert dan berkata: "Aku tidak peduli kamu benar-benar berpikir seperti ini atau yang lain, tapi jika guru sudah mewariskan padamu, maka kamu harus mau! Kamu boleh tidak mengakui. Tapi kami akan menganggapmu sebagai adik kelas. Hari ini adalah hari duka guru, aku tidak berharap ada yang menganggu dia."
Denzel tidak marah seperti Joel, tapi nadanya sangat kuat.
Meskipun Natalie adalah wanita, saat ini juga merasa marah.
Mana bisa seperti itu, apa tidak menerima keuntungan adalah dosa?
Robert melihat Denzel, kemudian melihat foto Yacob, akhirnya menundukkan kepala untuk membereskan kotak ditangan, juga berkata: "Aku juga tidak ingin mengganggu dia."
Denzel tidak mengerti perkataan dia ini sedang mengakui status dirinya atau tidak akui, tapi dia tidak tanya, dan malas pikirkan.
Tadi sudah katakan, tidak peduli Robert akui atau tidak. Mereka harus akui, karena ini adalah hal terakhir yang dilakukan Yacob sebelum meninggal.
Jangan bilang mau seorang pewaris kemampuan, meskipun dia ingin bintang di langit, mereka juga akan mencari cara untuk membantu dia!
Sekarang Denzel tidak bersedia berpikir banyak, dia hanya berharap guru bisa pergi dengan tenang.
Semenjak empat orang ini datang, orang pun terus datang.
Rata-rata adalah murid Yacob, tapi hanya Joel dan temannya tahu kebohongan ini, yang lain tidak tahu. Setelah empat orang ini bertengkar dengan Yacob, semua memilih diam.
Karena empat orang ini adalah orang terpenting dalam jaringan hubungan ini.
Dari hal ini katakan, Yacob juga termasuk pandai menggunakan orang, setidaknya siapa yang bisa menjaga rahasia jebakannya dan siapa yang bisa membantunya selesaikan.
Berita Yacob meninggal, Carlos sebagai pengacara pengganti, diwaktu pertama memberitahu Harvey.
Setelah empat orang tahu kabar guru meninggal, juga bergegas mempublikasikan berita ini di grup teman.
Perkataan Joel paling mudah dan terus terang: "Tidak peduli apa yang kalian lakukan, meskipun menyambut dewa. Jika tidak bisa sampai sebelum matahari terbenam, lain kali jangan biarkan aku bertemu kalian!"
Siapa pun tahu, Joel adalah orang yang membuat masalah tanpa mempedulikan banyak hal. Juga orang yang terus terang di dalam lingkungan ini.
Dia bilang tidak ingin bertemu kamu, jadi kamu lebih baik jangan muncul, jika tidak akan dipukul dan hukuman beratnya adalah membuatmu bangkrut.
Jika dengan perkataan orang ini katakan: "Untuk apa aku begitu banyak uang dan duduk diposisi tinggi ini? Apakah memberimu wajah?"
Satu persatu mobil mewah dari berbagai tempat melaju cepat ke sini, pelan-pelan datang. Jika terlalu jauh, maka naik pesawat.
Tidak ada tiket pesawat, bisa naik kereta api.
Tidak bisa naik kereta api, benar-benar berkeringat banyak.
Siapa pun tidak menyangka bahwa Yacob bisa tiba-tiba meninggal. Lebih tidak menyangka Joel dan temannya beberapa bulan lalu masih tidak ada tindakan, tiba-tiba berubah sikap.
Satu persatu mobil masuk ke dalam komplek, satu persatu orang hebat turun dari mobil.
Mereka masuk ke dalam rumah duka, lalu melihat wajah serius Joel dan lainnya berlutut, juga melihat Robert yang duduk di lantai untuk istirahat.
Setiap orang yang datang, duluan mengetuk kepala baru membakar kertas dupa, kemudian Harvey memperkenalkan mereka pada Robert.
Tidak perlu berkata banyak, hanya kata adik kelas saja, sudah cukup membuat orang ini terkejut.
Orang yang mendengar kata ini, sudah menyadari bahwa mereka dibohongi.
Yang dimaksud guru dan murid bertengkar, ini omong kosong! Di saat semua orang menjauhi Yacob, dia diam-diam menyimpan murid terakhir.
Dilihat dari sikap Harvey, maksud adik kelas ini, seharusnya pewaris jaringan hubungan ini.
Apa status dia?
Kenapa bisa mendapatkan kesukaan Yacob?
Pertanyaan ini, menghambat hati mereka, tetapi tidak ada yang berani tanya.
Setelah mereka menyadari dirinya dibohongi Yacob, dalam hati merasa menyesal dan tidak aman sehingga membuat mereka tidak berani mengatakan banyak.
Setelah mereka melihat kondisi berubah, inisiatif menjauhi Yacob, sekarang tahu Joel tidak bertengkar dengan Yacob, maka ini kesalahan dirinya.
Jika perbuatan ini salah, maka dengan patuh berdiri di samping, terlalu banyak omong kosong akan mudah dipukul.
Penduduk komplek, karyawan properti, semua dengan ekspresi kaget melihat masalah ini terjadi.
Sehari lalu acara duka Profesor Zhao masih sedikit orang, sekarang rumah duka sudah penuh.
Sebagian orang-orang ini bisa ditemukan diberita, pekerjaan yang tidak begitu baik, setiap tahun bisa mendapat penghasilan miliar.
Satu persatu mobil mewah masuk sehingga membuat parkiran komplek penuh, lalu masih ada banyak mobil yang masuk, juga melihat adegan ini dan tidak berani membuat jalan macet, jadi bergegas parkir di luar, kemudian berjalan masuk.
Karangan bunga satu persatu dipajang, sehingga melingkari rumah duka dan tak terhitung jumlah yang membakar kertas dupa.
Saat matahari terbenam, sudah datang 700 orang, jika ditambah sekretaris, supir, maka lebih banyak.
Departemen penegak hukum datang karena kedatangan banyak orang dan mereka berhati-hati menyuruh orang mengatur keamanan.
Begitu banyak orang, meskipun mereka sangat hebat, tapi tidak bisa menjamin tidak terjadi sesuatu.
Setelah departemen penegak hukum bergabung, rumah duka Yacob terlihat teratur dan lebih berkelas.
Media yang baru tahu, mulai masuk dan berebut untuk melaporkan berita yang terjadi di rumah duka.
Harvey tidak menolak, dimata mereka guru seharusnya dihormati seluruh dunia. Sekarang sudah meninggal, tentu saja membiarkan banyak orang tahu agar bisa mengenang kepergian dia.
Dengan laporan media, orang luar yang bukan hubungan murid, juga pelan-pelan tahu kabar ini.
Meskipun mereka terlambat tahu. Tapi dengan cepat mengerti kesalahan diri sendiri.
Banyak orang yang menyesal, saat ini hanya bisa bergegas ke sana.
Mereka sudah melewatkan kesempatan menjadi pewaris Yacob, tentu saja tidak boleh melewatkan kesempatan menyanjung Harvey.
Meskipun matahari sudah terbenam, masih ada banyak orang yang datang ke rumah duka.
Jika adalah murid Yacob, tentu saja akan dimarahi oleh Joel, jika orang lain, hanya berhormat, membakar dupa lalu diusir keluar.
Lagipula Joel malas bertengkar dengan orang itu, sudah datang terlambat, masih berani lama-lama di sini? Memberimu bakar dupa sudah termasuk memberimu wajah.
Murid yang datang terlambat itu, tidak berani langsung pergi, jika pergi mungkin akan dikeluarkan di jaringan hubungan ini.
Dan orang-orang luar itu, juga tidak berani pergi.
Semua bisnis mereka terlibat dengan jaringan hubungan ini, sekarang pergi lain kali bagaimana.
Jadi orang yang berkumpul semakin banyak.
Tunggu esok paginya, sudah ada seribu dua ribu orang.
Begitu banyak orang, hampir memenuhi komplek ini.
Momentum ini besar sampai media dalam dan luar provinsi juga berlari ke sini, suara potret ini sangat keras, ada reporter yang ingin masuk. Tapi dihalang oleh ratusan murid.
Jika dihalang orang biasa, para reporter mungkin dengan hak mewawancarai melawan, tapi sekarang mereka tidak berani mengucapkan sepatah kata.
Ini adalah murid Yacob dan empat orang utama ada di dalam. Apalagi hari ini adalah masalah duka, orang-orang China dihal ini mudah merasa simpati, jika kamu berani membuat kerusuhan di hari ini, meskipun kena pukul juga tidak ada tempat mengeluh.
Jadi reporter hanya bisa di luar mengambil foto atau mencari penduduk untuk menanyakan kondisi.
Dari kata penduduk, mereka tidak sengaja mendapat informasi yang mengejutkan.
Pemuda yang bernama Shawn sering membesuk Profesor Zhao, juga membantunya menyiram bunga dan masak. Sekarang pemuda ini mewarisi semua harta Porfesor Zhao, dengar-dengar ada puluhan triliun!
Orang mengatakan apa ya dirinya mengatakan apa, sehingga perkataan bisa berlebihan, warisan Yacob, dilebihkan sepuluh lipat.
Namun dimata reporter, ini belum berlebihan, jika bisa ratusan triliun, itu akan lebih baik!
Jadi mereka langsung menulis hal ini, yang penting orang biasa hanya melihat keramaian, siapa pun tidak tahu fakta. Angka semakin berlebihan, maka semakin banyak orang ingin melihat!
Dalam tiga hari ini, orang yang bolak-balik datang sudah hampir ribuan.
Pada hari ketiga hampir ada tiga ribu orang menghadiri upacara pemakaman, perkiaraan ada 70 persen murid Yacob, sisanya orang lain yang ada hubungan dengannya.
Novel Terkait
My Only One
Alice SongCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinAdore You
ElinaAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Cinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyThe Great Guy
Vivi HuangInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li