Inventing A Millionaire - Bab 284 Gagal Transaksi
Timmy Wang ikut menyela, "CEO Ji, kurasa Anda tidak begitu mengerti tentang listing. Dalam 2 tahun ini, sangat banyak perusahaan yang listing IPO, begitu banyaknya hingga beberapa perusahaan bahkan tidak kunjung mendapat kesempatan selama bertahun-tahun. Persyaratan saat ini sangat ketat, kau belum tentu mendapatkan persetujuan hanya dengan bantuan dorongan dana. Mereka akan menjalankan investigasi yang terperinci. Begitu mereka mendapati bahwa asetmu palsu, mereka sangat mungkin melarangmu go public. Apalagi aset nyata perusahaan cabang Ji's Corp tidak banyak, kalian tidak akan bertahan bila hot money mana pun menyerang."
"Bocah, sepertinya kau lumayan paham tentang bursa saham," kata Leonard Gao sambil terkekeh, "Tapi sepertinya kau belum paham, Hongda Capital memiliki banyak klien di bidang ini berkat reputasi baik kami. Kami bisa melakukan hal yang tidak dapat dilakukan orang lain. Tentang serangan hot money yang kau katakan, kami juga memberikan layanan perlindungan. Jangankan hot money biasa, institusi besar pun tak akan berkutik di hadapan kami!"
Mendengarnya, Timmy Wang menatapnya dan berkata, "Oh ya? Sepertinya CEO Gao percaya sekali pada perusahaannya. Tapi kudengar, beberapa perusahaan yang dulu pernah diberi perlindungan oleh Hongda Capital justru diserang habis-habisan."
Leonard Gao tercengang. Layanan berbayar yang diberikan oleh Hongda Capital kebanyakan berhasil. Karena mereka sendiri termasuk hot money, kapasitas dana mereka jauh lebih besar dibanding hot money pada umumnya.
Dari segi uang saja, ada berapa hot money yang bisa menyaingi mereka?
Semua orang masuk ke bursa saham untuk menghasilkan uang. Kalau tidak ada persaingan, siapa yang akan berusaha keras?
Memang benar Hongda Capital pernah dikalahkan oleh hot money. Timmy Wang tahu karena ialah dalang di balik kejadian itu.
Kejadian yang terjadi tahun lalu itu, adalah saat Hongda Capital pertama kali menyediakan layanan perlindungan berbayar. Mereka mengeklaim bahwa selama ada Hongda Capital, hot money mana pun akan menghindar.
Banyak hot money yang coba menyerang dan benar-benar dikalahkan oleh Hongda Capital.
Timmy Wang yang masih muda dan agresif tak dapat menerimanya, ia pun turut mencoba.
Pertama, ia dikalahkan oleh Hongda Capital dengan jumlah uang yang sangat besar.
Setelah kegagalan itu, Timmy Wang mengganti tekniknya. Ia meminta orang menyelinap selama 3 bulan penuh untuk mengumpulkan saham-saham murah dalam jumlah yang besar. Dengan mengandalkan saham-saham murah itu, ia menggerakkan dana lebih dari 10 kali lipat modal Hongda Capital.
Meskipun Hongda Capital punya banyak uang, namun uang itu dihasilkan dengan jerih payah. Apalagi mereka masih punya klien lain, tidak mungkin mereka menempatkan seluruh uang mereka hanya pada satu perusahaan.
Layanan perlindungan mereka pun diserang habis-habisan oleh Timmy Wang. Pangsa pasar mereka yang bernilai 13 miliar turun hingga kurang dari 3 miliar.
Akibatnya, China Banking Regulatory Comission melakukan penyelidikan mendalam terhadap perusahaan tersebut dan mendapati bahwa mereka bergabung dengan membuat akun palsu. Karena sistem delisting saat itu belum sempurna, maka mereka hanya diberi Early Warning.
Sasaran dari kebijakan Early Warning umumnya adalah perusahaan yang memiliki masalah keuangan atau masalah lainnya. Sederhananya, jika perusahaan merugi selama 2 tahun berturut-turut, mereka akan diberi Early Warning. Jika kerugian itu berlanjut hingga 3 tahun, maka mereka berisiko dihapus dari pencatatan bursa, atau bisa dibilang terancam delisting.
Harga saham emiten yang telah terancam delisting, paling tinggi biasanya tidak akan lebih dari 3 RMB, sedangkan harga yang rendah mungkin bahkan tidak sampai 1 RMB.
Itu masih termasuk longgar, kalau sekarang, mereka mungkin langsung dikenakan Forced Delisting. Jika itu terjadi, bahkan investor individual yang memiliki hutang pun juga dapat menghancurkan perusahaan.
Akibat kerugian besar itu, bos dan para pemegang saham perusahaan tersebut memiliki dendam mendalam terhadap Hongda Capital.
Timmy Wang tidak berhenti begitu saja setelah satu kali kemenangan. Ia memblokir cukup banyak saham yang hanya menerima perlindungan Hongda Capital. Semua serangannya diawali dari jumlah uang yang kecil, dan diakhiri dengan serangan besar.
Perusahaan seukuran Hongda Capital tidak bisa menerima serangan sedemikian rupa, mereka dikalahkan beberapa kali berturut-turut, kredibilitas mereka pun anjlok.
Orang lain mungkin tidak mengerti detail perusahaan ini. Namun Timmy Wang tahu betul bahwa serangan mereka hanya sekadar mengandalkan uang. Jika serangannya tidak berhasil, mereka akan lepas tangan begitu saja.
Bagaimanapun, perusahaan itu memang masuk listing dengan cara yang tidak sah, mana berani mereka menuntut Hongda Capital?
Hongda Capital masih mengingat rasa bencinya terhadap penyerangan itu. Sudah lama mereka mencari Timmy Wang, namun tak kunjung menemukan jejaknya.
Dalam hal kehati-hatian, Timmy Wang dapat disebut sebagai titisan Robert Huo. Sangat sedikit orang yang mengetahui wajahnya.
Leonard Gao tidak tahu siapa Timmy Wang sebenarnya, namun karena ia bisa bicara seperti itu, tentu ia cukup mengenal perusahaan.
Hal itu membuatnya merasa tidak senang sekaligus waspada.
"CEO Gao, apakah yang ia katakan itu benar?" tanya Charles Ji.
"Mana mungkin benar," jawab Leonard Gao, tentu saja ia tak mau mengakui hal itu. Ia menatap Timmy Wang dan berkata dengan ekspresi suram, "Anak muda, kau boleh bebas makan sesukamu, tapi kau tidak boleh bicara sesuka hatimu. Kekuatan Hongda Capital sangat jelas, mana ada hot money yang bisa membuat kami rugi? Mau punya nyali sebesar apa pun, mereka tidak akan berani mengusik kami!"
Timmy Wang terkikik dan tak menjawab.
Baginya, Leonard Gao hanyalah seorang penipu yang hina. Ia bahkan merasa Hongda Capital hanya ditopang oleh sekelompok orang yang tidak profesional.
Keunggulan mereka satu-satunya hanyalah bisa mengumpulkan uang tunai yang cukup banyak di awal. Kalau tidak, sejak dulu mereka sudah akan dihabisi orang-orang.
Mereka masih berani masuk ke bursa saham meskipun tidak bisa mengalokasikan penggunaan dana dengan baik. Mungkin cuma orang-orang yang tidak ahli di bidang ini yang masih mempercayai mereka, seperti Charles Ji.
Meskipun tidak mengatakan apa pun, namun tawa Timmy Wang yang meremehkan itu membuat Leonard Gao sangat murka.
Berani-beraninya bocah yang tampaknya masih berumur 20 tahunan ini menertawakannya?
Kau pikir siapa dirimu?
Namun ia memilih untuk tidak mempedulikan Timmy Wang. Tidak peduli siapa pemuda ini dan apa yang diketahuinya, asalkan ia bukan anggota keluarga Ji, maka tidak ada hubungannya dengannya.
Sasarannya adalah Charles Ji dan perusahaan cabang Ji's Corp.
Karena itu, Leonard Gao langsung memandang Charles Ji dan berkata dengan tidak senang, "CEO Ji, apakah kau memanggil orang-orang ini untuk mempermalukan Hongda Capital? Kalau kau tidak ingin masuk listing, terus terang saja, kita sama-sama tidak perlu membuang-buang waktu."
Tentu saja Charles Ji berharap perusahaan cabang Ji's Corp bisa mendapatkan listing. Dengan total aset perusahaan saat ini, begitu mendapat listing, kekayaannya sebagai Vice GM akan meningkat setidaknya 20 hingga 30 kali lipat.
Charles Ji tidak peduli bagaimana tindak lanjut dari perusahaan. Dengan kekayaannya yang meroket nanti, ia dapat menjalani kehidupan yang menyenangkan dalam waktu yang cukup lama.
Charles Ji panik melihat Leonard Gao menunjukkan rasa tidak senangnya. Ia buru-buru berkata, "Jangan dipikirkan, CEO Gao, bukan aku yang memanggilnya. Li, siapa yang kau ajak ini? Asal bicara saja padahal tidak paham apa-apa!"
"Dia ini telah membuat beberapa prestasi di pasar saham, dan menurutku apa yang dia katakan sangat masuk akal. Mengenai listing, kami masih harus mengambil rencana jangka panjang, tidak bisa terburu-buru," ujar Robert Huo.
Pemahamannya terhadap bursa saham setingkat dengan Timmy Wang. Tentu saja ia tahu Hongda Capital adalah penipu.
Namun perkataannya membuat Charles Ji dan Leonard Gao semakin tidak senang.
Yang satu ingin listing, yang satu ingin menipu orang untuk listing, jelas saja mereka tidak mau mendengar fakta itu.
Leonard Gao berdiri dan berkata pada Charles Ji dengan wajah tidak senang, "CEO Ji, tidak ada gunanya membicarakan ini. Karena Asisten Li ternyata mempercayai anak muda yang tidak mengerti tentang saham, kurasa lupakan saja transaksi ini. Kami juga tidak menganggap serius perusahaan cabang Ji's Corp. Masih banyak perusahaan yang bekerja sama dengan Hongda Capital! Selamat tinggal!"
Melihat Leonard Gao berdiri, Charles Ji sangat panik, ia segera menghentikannya, "CEO Gao, CEO Gao! Mari kita bicarakan baik-baik. Bukankah masih bisa didiskusikan?"
"Bisa didiskusikan? Mau diskusi bagaimana?" kata Leonard Gao sambil mendengus, melirik Robert Huo dan Timmy Wang. "Menurutku sudah tidak bisa didiskusikan. Bahkan kalau masih bisa pun, aku juga tidak mau membicarakannya dengan orang-orang yang tidak paham! Jika perusahaan cabang Ji's Corp ingin listing, minta orang yang paham bursa saham untuk menemuiku!"
Setelah mengatakannya, Leonard Gao meninggalkan teahouse dengan marah.
Charles Ji menatap Robert Huo dengan panik. Melihatnya tidak ada maksud untuk mengejar atau minta maaf, ia pun berkata marah, "Asisten Li, apa yang kau lakukan! Aku susah payah mengundang CEO Gao kemari, kau malah membuatnya marah begini. Kau telah menghambat transaksi besar perusahaan!"
Robert Huo memandangnya dan berkata, "Aku justru merasa sudah membantu perusahaan menghemat uang dalam jumlah besar, atau bisa dibilang mencegah CEO Ji ditipu."
"Kau..." ucap Charles Ji marah. Aku ingin listing untuk meraup keuntungan, dan kini kau menggagalkannya, beraninya bilang kau menghemat uang dan takut aku tertipu?
Meskipun begitu, ia tidak akan menyinggung Robert Huo karena kedudukannya yang tidak biasa itu. Kalau itu setengah tahun lalu, ia sudah akan menggebrak meja dan menendang kursi, serta memaki-makinya.
Novel Terkait
Hidden Son-in-Law
Andy LeeMy Lady Boss
GeorgeMy Greget Husband
Dio ZhengMenantu Hebat
Alwi GoThick Wallet
TessaBeautiful Love
Stefen LeeInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li