Inventing A Millionaire - Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
Semua orang merasa sedih atas kemalangan wanita yang satu ini, namun tidak ada satupun orang yang membantunya.
Mampu melewati kehidupan sendiri dengan baik saja sudah tidak mudah di dunia ini.
Robert Huo juga tidak berpikir terlalu banyak, menurutnya, Freya Gu hanyalah ibu dari teman Gaby, dia sebelumnya membantunya juga hanya karena mempertimbangkan koneksi ini.
Robert Huo tidak mempunyai hak ataupn kewajiban atas permasalahan keluarga lainnya.
Dia hanya lebih mengasihani Stella Yue, anak itu memiliki sifat yang sangat tertutup mungkins aja karena kekurangan kasih sayah ayahnya dari sejak kecil.
Selain dari Gaby and Chris Fang, dia bahkan hampir tidak mempunyai teman bermain lainnya.
Ketika kakek dan neneknya kini memaksa ibunya untuk pergi, hal ini tentu saja akan lebih melukai anak ini lagi.
Jika kini membahas mengenai dirinya, walapun dirinya kini terlihat cukup baik, namun kesulitan yang pernah dia alami sebenarnya juga tidak jauh berbeda dengan Freya Gu.
Sampai saat ini, Robert Huo bahkan tidak tahu siapa yang sudah mencelakai dirinya, dia bahkan tidak bisa memahami jelas kondisi keluarga Huo secara jelas.
Dia pernah mencari berita mengenai Keluarga Huo belakangan ini, semuanya terlihat sangat normal. Manusai palsu yang memerankan identitas dirinya itu juga hanya pernah memunculkan diri sekali di hotel milik Pearl Corp., lalu menghilang tanpa kabar.
Jika keadaan di luar terasa semakin hening, maka perasaan Robert Huo ini akan terasa semakin tidak tenang.
Pihak lawannya bahkan sudah mempersiapkan penggantinya, sehingga terlihat jelas bahwa konspirasinya ini sudah sangat besar, keluarga yang menduduki peringkat tiga terdepan dalam tingkatan nasional sudah cukup membuat siapapun menanggung segala jenis bahaya!
Pada mala mini, Robert Huo benar-benar tidak tertidur dengan tenang, pada saat bermimpi, dia bahkan memimpkan kediaman keluarga Huo dibakar oleh orang lain.
Pada saat bangun keesokan harinya, Natalie Ning bahkan melihat ekpsresinya tidak terlalu baik, lalu bertanya dengan perasaan khawatir,”Apakah kamu tidak bisa tidur dengan lelap?”
“Baik-baik saja, aku hanya memikirkan permasalahan Konferensi Dewan Perdagangan sedikit terlalu banyak,”jawab Robert Huo.
Dia tidak bisa menuturkan tekanan yang berada dalam hatinya kepada siapapun dan hanya bisa menanggung semuanya sendirian.
Untung saja bobot mentalnya itu cukup kuat, jika diubah dengan orang lain, mereka mungkin saja sudah menggila sejak awal.
Natalie Ning juga tidak banyak bertanya, dia tahu Robert Huo sangat sibuk karena permasalahan perusahaan belakangan ini, sehingga dia pun hanya memperingatkannya,”Pekerjaan memang sangat penting. Namun kamu juga harus memperhatikan kesehatan tubuhmu sendiri juga, jangan lupa bahwa keluargamu ini tidak hanya terdiri atas kamu sendiri.”
Ketika melihat Natalie Ning yang mengkhawatirkannya, Robert Huo pun merasakan kehangatan dalam hatinya.
Walaupun dia tahu dirinya sendiri hanyalah pribadi palsu yang jatuh dari langit, namun dia dapat merasakan kehangatan dalam rumah ini.
Terlebih lagi, ini adalah motivasi yang mendorongnya untuk bekerja keras demi kembali hidup.
Pada saat pukul delapan tiba, Maybach Natalie Ning pun tiba di depan pintu rumah dengan tepat waktu.
Mereka berdua bersama-sama berangkat menuju ke bandara, Konferensi Dewan Perdagangan Provinsi akan dimulai pada pukul dua sore dan akan terus berlangsung selama empat jam. Ketika pukul enam malam tiba, mereka pun akan mengadakan pesta malam.
Mereka sebelumnya memilih waktu ini karena orang-orang itu berharap Dewan Perdagangan dapat naik ke tingkat yang lebih tinggi, oleh karena itu, mereka selalu saja mempelajari kebiasaan luar negeri yang mengadakan acara makan malam prasmanan setiap kali mengadakan konferensi.
Makan sambil berbincang, lalu minum anggur merah, bagaimanapun, semua pihak tamu juga merasa senang.
Nova Ji juga tidak bisa tertidur pulas selama beberapa hari ini, lingkaran hitam di bawah matanya terlihat cukup jelas, dia bahkan masih saja membahas perencanaan strateginya dengan Robert Huo di sepanjang perjalanan menuju ke bandara.
Ketika menunggu pesawat hendak lepas landas, dia pun merasa semakin tidak sabar hingga mengeluarkan laptopnya untuk memperbaharui detail yang sudah dibahas di sepanjang perjalanan.
Robert Huo menyadari kelelahannya. Dia pun mengambil laptopnya dan berkata,”Istirahatlah sejenak, biarkan aku yang memperbaharuinya. Jangan lupa bahwa kamu adalah representatif dari Dewan Perdagangan, jika kamu membiarkan orang lain menyadari bahwa kamu kurang fokus, kamu mungkins aja akan meninggalkan kesan pertama yang sangat buruk.”
Nova Ji tidak mengelak, dia sepenuhnya merasa yakin terhadap kemampuan bekerja Robert Huo, sehingga dia pun menganggukan kepalanya dan berkata,”Kalau begitu, maaf sudah merepotkanmu, aku hanya akan beristirahat setengah jam saja.”
Setelah selesai berbicara, dia menyesuaikan kursinya, lalu bersandar dan tertidur dengan sangat cepat.
Robert Huo mengeluarkan selimut dan perlahan menyelimutinya.
Walaupun sudah tertidur, alis mata Nova Ji tetap saja perlahan mengerut, hal ini menunjukkan bahwa mentalnya sedang mengalami tekanan yang sangat besar.
Mengontrol perusahaan cabang milik Keluarga Ji tidak sesantai yang diperkirakan. Charles Ji kini sudah tidak menghiraukan apapun, semua tugas besar maupun kecil diserahkan kepada Nova Ji sendiri.
Dia juga bukan merupakan orang yang akan mengakui kesalahannya dengan semudah itu, tidak peduli seberapa banyak beban yang harus dia tanggung di bahunya, dia tetap saja akan terus memberanikan diri untuk bergerak maju.
Natalie Ning yang merupakan seorang putri dari keluarga sederhana tentu saja tidak dapat menandingi dirinya dalam hal ini.
Setelah menyingkirkan rambutnya dari wajahnya, Robert Huo pun mulai mengetik di laptopnya.
Perencanaan strategi perusahaan itu diformulasi oleh dirinya dan Nova Ji, banyak sekali detail kecil yang dipertimbangkan dalam jangka waktu yang cukup lama, bahkan sudah dilengkapi dengan pembaharuan yang sesuai.
Dua jam kemudian, pesawat pun mendarat, Robert Huo menutup laptopnya dan membangunkan Nova Ji.
Dia awalnya berkata bahwa dia hanya akan tidur selama setengah jam. Namun dia akhirnya memejamkan matanya hingga mendarat, Nova Ji pun mengomel,”Mengapa kamu tidak membangunkanku?”
Robert Huo tersenyum dan berkata,”Kamu tertidur sangat lelap, aku ingin membiarkanmu tidur sedikit lebih lama. Terlebih lagi, semua rencana ini sudah kita diskusikan terlebih dahulu, mengetik dapat dilakukan siapa saja.”
Nova Ji tahu bahwa dia hanya mengkhawatirkan dirinya sendiri, sehingga dia pun tidak banyak berbicara, dia hanya menatap tatapan Robert Huo yang sedikit aneh itu, seakan-akan dia mengenal orang ini.
“Mengapa kamu menatapku seperti itu?” Tanya Robert Huo.
“Tidak apa-apa.” Nova Ji menggelengkan kepalanya dan tidak menjelaskannya lagi.
Robert Huo tahu. Hal ini pasti bersangkutan dengan rahasia kecil dalam hatinya, sehingga dia pun tidak terus mendesaknya lagi.
Setelah keluar dari bandara, Robert Huo yang datang dari kejauhan pun melihat Howard Xia yang sedang berdiri di pinggir jalan dan melambaikan tangannya.
Setelah berjalan menghampirinya, Nova Ji pun berbicara dengan sedikit perasaan terkejut,”Maaf sudah merepotkan Wakil ketua Xia datang secara pribadi untuk menjemput kami, maaf sudah merepotkanmu.”
“Apa yang sedang kamu bicarakan, aku yang menetapkanmu sebagai representatif Dewan Perdagangan, ini adalah pertama kalinya kalian menghadiri konferensi, aku tentu saja harus datang menyambut kalian.” Howard Xia berbicara sambil tertawa, lalu menatap ke arah Robert Huo, mengulurkan tangannya, dan berkata,”Tuan Li, sudah lama tidak bertemu, bagaimana rasa buah-buahanku?”
“Sangat enak.” Robert Huo tersenyum dan berkata,”Terlebih lagi, juga sangat mudah laris.”
Howard Xia tertawa terbahak-bahak, dia sudah terbiasa mendengar segala jenis ucapan selamat. Robert Huo menggunakan cara lain yang tidak munafik dan palsu. Sebaliknya, membuatnya merasa segar mendengarnya.
“Ayo naik ke mobil, masih tersisa banyak waktu hingga waktu dimulainya acara, aku akan membawa kalian pergi ke penginapan untuk beristirahat sejenak,”ucap Howard Xia.
Ibu kota provinsi adalah daerah Howard Xia. Dia juga merupakan ahli yang menilai dirinya, Nova Ji tentu saja juga tidak merasakan keanehan apapun.
Satu jam kemudian, mobil pun berhenti di depan pintu hotel berbintang lima.
Tempat penginapan ini disediakan oleh Dewan Perdagangan. Anggota dewan harus membayar biaya keanggotaan yang bernilai seratus hingga dua ratus ribu yuan setiap tahunnya. Mereka semua juga adalah sosok yang bergengsi, pengeluaran sedikit seperti ini tidak terlalu berat.
Tidak tahu apakah karena mempertimbangkan Robert Huo dan Nova Ji datang dari perusahaan yang sama atau tidak, Dewan Perdagangan Provinsi memesan suite dengan tiga kamar dengan biaya enam hingga delapan ribu yuan setiap malamnya.
“Jika memang merasa tidak nyaman, kita bisa langsung menggantikannya,”ucap Howard Xia dengan penuh perhatian.
“Tidak ada yang terasa tidak nyaman, kita tidak menuntut terlalu banyak di luar,”Nova Ji berinisiatif untuk menjawab.
Dia dapat merelakannya, Robert Huo tentu saja juga dapat merelakannya, lagipula tiga kamar pribadi ditambah dua kamar mandi sudah cukup untuk menjamin privasinya.
Setelah meletakkan kopernya di dalam kamar, mereka bertiga pun duduk di sofa di ruang tamu dan berbincang sejenak, Howard Xia juga membawa mereka untuk makan di restoran prasmanan di lantai bawah.
Harus diakui bahwa keramahtamahan Howard Xia ini benar-benar patut diacungkan jempol.
Semuanya dilakukan dengan sangat terorganisir, hingga tidak ada satupun hal yang bisa disalahkan oleh orang lain.
Pada saat makan, Nova Ji dan Robert Huo baru tahu bahwa konferensi bisnis dan pesta malam akan dilaksanakan di hotel berbintang lima ini.
Hotel ini adalah aset yang berada di bawah nama salah satu anggota Dewan Perdagangan, hal ini tergolong menjaga kelancaran anggota sendiri, siapapun akan selalu mengutamakan anggota mereka sendiri.
Setelah selesai makan dan berbincang sejenak, waktu dimulainya konferensi pun tiba, Howard Xia kemudian membawa mereka berdua pergi menuju ke ruang pertemuan.
Ruang pertemuan terletak di lantai ketiga, luasnya mencapai hampir dua ratus meter persegi, dapat menambung hingga ratusan orang.
Proyektor, mikrofon, audio, semua perlengkapan dasar ini sudah disediakan.
Pada saat mereka bertiga memasuki ruang pertemuan, orang yang sudah hadir di dalam berjumlah tidak sedikit, orang-orang ini pun berpaling dan melihat ke arahnya.
Ada beberapa orang yang sesungguhnya penasaran, mereka ingin tahu bagaimana penampilan anggota baru.
Ada juga orang yang mempunyai tujuan tersendiri, ketika melihat mereka, matanya pun langsung berputar, tidak tahu tujuan ide apa yang sedang dia rencanakan.
Ada orang yang bahkan langsung menampilkan ekspresi menghina, perusahaan cabang milik keluarga Ji tidak menakuti semua orang.
Perusahaan cabang tetaplah perusahaan cabang, sama halnya seperti seorang murid yang tidak bisa mewakili gurunya, ataupun seperti pejabat kerajaan yang tidak bisa mewakili rajanya.
Ada pria ada wanita, ada yang tua ada yang muda, segala jenis orang yang sedang duduk menunggu melihat ke arah mereka, Nova Ji pun merasakan tekanan yang sangat hebat.
Untung saja Robert Huo berada di sampingnya, Robert Huo pun tersenyum ketika melihat keadaan ini, lalu berkata,”Sepertinya anggota Dewan Perdagangan sangat banyak, anggota sebanyak ini menghadirkan sejenis perasaan yang serupa dengan perasaan ketika berjalan melewati karpet merah.”
Hal ini memicu suara tawa dari orang-orang yang memiliki niat baik, hal ini juga terasa seperti pelampiasan perasaan yang membuat tekanan dalam Nova Ji berkurang cukup banyak.
Novel Terkait
See You Next Time
Cherry BlossomDark Love
Angel VeronicaMy Superhero
JessiThe Gravity between Us
Vella PinkyMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiBlooming at that time
White RoseWahai Hati
JavAliusInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li