Inventing A Millionaire - Bab 61 Hak GM
Colin Ji segera melangkah maju dan berkata, “Benar apa yang dia katakan, kalau kamu menjual perusahaan, kamu hanya bisa meninggalkan negara ini. Di mana ada Keluarga Ji, tidak ada tempat untukmu! Pada saat itu, akan sangat sulit untuk bertemu orang tuamu atau bertemu orang lainnya.”
“Apa kamu mengancamku?” kata Nova Ji dingin.
"Dia tidak mengancammu, dia hanya mengatakan yang sebenarnya, kamu seharusnya juga tahu dengan jelas," tambah Robert Huo.
Colin Ji meliriknya, dia mengangguk sedikit, dan kemudian melanjutkan, "Benar, aku hanya berharap bisa mengingatkanmu, jangan impulsif dalam mengambil tindakan. Tidak ada yang tidak bisa dibicarakan, aku tahu sebelumnya Charles berbuat sesuatu yang menyulitkanmu, aku mewakilinya meminta maaf padamu. Aku harap kamu bisa melihat ketulusan ini dan sementara tidak menjual perusahaan dulu, setelah selesai diskusi, kalau kamu masih ingin menjual perusahaan, maka aku tidak akan menghalangi lagi!"
Nova Ji menatap Colin Ji sebentar, lalu melihat ke arah Robert Huo lagi.
Robert Huo terus tersenyum sepanjang waktu, dan mengangguk sedikit ke arah Nova Ji sebagai bentuk tanggapan.
Dengan ekspresi ragu-ragu di wajah Nova Ji, Colin Ji melihat bahwa dia terguncang, dia segera menoleh ke Charles Ji dan berteriak pada Charles Ji, "Apa yang kamu lakukan di sana, cepat bujuk sini! Minta maaf, kenapa seperti patung begitu!"
Charles Ji memang enggan dalam hatinya, tetapi situasi saat ini memaksanya melakukan apa yang dikatakan Colin Ji.
Dia berjalan perlahan ke depan Nova Ji, Charles Ji menundukkan kepalanya sedikit dan membuat suara enggan, "Maaf, aku minta maaf atas apa yang terjadi sebelumnya."
Robert Huo melangkah maju lagi, dia menepuk bahu Nova Ji dua kali, dan berkata, “Yang harus dibicarakan ya bicarakan saja dulu, semuanya keluarga, untuk apa sampai setengah mati begitu."
Ekspresi perlawanan di wajah Nova Ji mereda setelah waktu yang lama.
Tiba-tiba dia mengambil cek di atas meja, lalu menepuknya ke dada Robert Huo, dia berkata, “Aku sudah bilang kuberikan padamu, sebagai GM perusahaan, masa hak ini saja tidak ada?"
Saat berbicara, Nova Ji memandang Colin Ji.
Colin Ji buru-buru berkata, "Tentu saja boleh, kamu seorang GM, kamu berhak memberi penghargaan kepada siapa pun. Selain itu …."
Melihat penampilan Colin Ji yang agak canggung, Robert Huo berkata, "Namaku Shawn Li."
“Oh, ya, ya, Shawn Li benar-benar harus diberi penghargaan, biasanya dia melakukan pekerjaan dengan baik, aku tahu itu.” Colin Ji berkata dengan raut wajah memerah.
Banyak raut wajah orang yang terlihat aneh, kamu tahu Shawn Li mengerjakan pekerjaan dengan baik? Kamu buta ya, atau kami yang buta?
Selain mengemudi selama dua bulan untuk membantu CEO Ji, lalu dia tidak datang bekerja selama beberapa bulan, setelah datang langsung dipromosikan menjadi asisten GM, sebuah transaksi jalur belakang yang khas.
Ditambah dengan cek ini, itu juga memverifikasi rumor yang beredar di perusahaan.
Asisten GM ini memiliki hubungan yang tidak biasa dengan CEO Ji!
Kalau tidak, bagaimana Nova Ji bisa terguncang oleh bujukannya, bahkan Nova Ji pun tidak memberi muka untuk Colin Ji, meski apa yang dikatakannya memang membuat orang tersentuh.
Nova Ji berkata kepada ketiga teman asing itu, "Maaf, ada hal yang perlu ditunda, mari kita bicarakan tentang akuisisi ini nanti. Asisten Li, tolong urus ketiga perwakilan Shenggao Capital ini, turuti semua keinginan mereka!"
“Baik.” Robert Huo mengangguk sebagai tanggapan.
Nova Ji memimpin untuk meninggalkan ruang pertemuan. Sebelum Colin Ji pergi, dia melihat ke arah Robert Huo beberapa kali lagi, lalu menepuk pundaknya, dan berkata dengan nada memuji, "Kamu melakukan pekerjaan dengan baik!"
Kemudian, dia dan Charles Ji juga meninggalkan ruang rapat.
Mereka pergi ke kantor GM, pintunya tertutup rapat, tidak ada yang bisa masuk kecuali ketiga orang ini, jelas sekali, mereka ingin membicarakan hal-hal yang tidak ingin orang luar ketahui.
Robert Huo menyapa ketiga teman asing itu dan berencana membawa mereka ke pantry untuk minum kopi.
Banyak kolega yang awalnya dingin padanya, tapi ketika dia lewat, mereka bangkit berdiri dan menyapanya, "Asisten Li!"
Anto Li yang bisa melihat suasana, langsung memperlihatkan senyum ramahnya dan menggenggam tangan Robert Huo, "Asisten Li, aku sudah lama ingin berkomunikasi denganmu, bagaimana kalau pulang kerja nanti aku traktir makan? Kalau tidak berkenan juga tidak apa, hari masih panjang, lain kali saat kerja, mohon bantuan asisten Li ya.”
Meski sebagian orang sangat meremehkan Anto Li yang menjilat ini, tapi mereka bisa melihat, selama Nova Ji tidak menjual perusahaan, krisis kali ini akan membuat posisinya di perusahaan hampir tidak berguna.
Tidak peduli Charles Ji ataupun Colin Ji. Pokoknya tidak boleh memprovokasi Nova Ji lagi dengan mudah.
Oleh karena itu, Robert Huo, yang memiliki hubungan dekat dengan Nova Ji, secara alami bangkit mengikuti arus.
Terlepas dari Juni Ma yang menyukai Nova Ji, atau Anto Li yang lebih mengarah ke Charles Ji, semua orang memuji Robert Huo saat ini.
Robert Huo menanggapi dengan sopan satu per satu, sikap dan tingkah lakunya ternyata baik.
Mereka yang hanya ingin menjilat Nova Ji, bingung dalam hati. Gaya orang ini tidak biasa.
Dalam sambutan hangat dari banyak eksekutif perusahaan, Robert Huo mengajak tiga orang teman asing untuk minum kopi.
Setelah sekitar satu jam, pintu kantor GM terbuka.
Charles Ji adalah orang pertama yang keluar, wajahnya merosot dan dia tampak sangat tidak bahagia.
Sedangkan Colin Ji tersenyum, lalu berkata kepada Nova Ji yang keluar setelahnya, “Keponakanku, jangan khawatir, paman ketiga akan menepati janji. Masalah perusahaan kali ini, maaf merepotkanmu ya. Dapatkan hasilnya lebih awal, nanti aku akan pulang ke rumah untuk memberi selamat pada ayahmu secara langsung!"
Dibandingkan dengan sikap dingin saat pergi, ekspresi Nova Ji kini lebih santai dan dia tersenyum.
Dia mengangguk sedikit dan berkata, "Kalau begitu terima kasih paman ketiga."
“Tidak perlu terima kasih, jangan sungkan, semuanya masih keluarga.” Colin Ji tersenyum.
Pada saat yang sama, Robert Huo mengajak tiga teman asing keluar dari dapur.
“Paman ketiga, aku ada urusan, aku akan kesana dan berbicara dengan mereka dulu,” ucap Nova Ji.
"Pergi bersama. Pergi bersama,” kata Colin Ji cepat.
Nova Ji tahu bahwa Colin Ji takut dia tiba-tiba berubah pikiran, jadi dia tidak menolak.
Setelah sampai di depan ketiganya, Nova Ji menjelaskan dalam bahasa Inggris bahwa dia tidak ingin melanjutkan akuisisinya. Sedangkan setelah ketiga orang mendengar itu, raut wajah mereka penuh dengan kemarahan, lalu membanting dokumen ke lantai dan menunjuk Nova Ji, “Shit”, kata itulah yang diucapkan orang asing itu pada Nova Ji. Kemudian mereka berbalik dan pergi.
“Kenapa sekelompok ini sangat tidak tahu sopan santun, benar-benar deh!” Colin Ji menegur dengan wajah serius, tetapi sudut mulutnya menunjukkan bahwa dia sebenarnya sangat senang.
Nova Ji menolak akuisisi, ini menghilangkan ganjalan di hatinya, termasuk Charles Ji yang juga menghela nafas lega.
Robert Huo mengambil proposal akuisisi dari lantai dan menyerahkannya kepada Nova Ji, dia tersenyum dan berkata, "Tampaknya kalian berhasil menyelesaikan permasalahan kalian, ini suatu hal yang menggembirakan."
“Memang benar menggembirakan, hal ini harus berterima kasih pada Shawn Li, kalau kamu tidak berkata begitu, keponakanku, Nova ini pasti tidak akan berubah pikiran. Semua ini berkatmu, coba katakan, apa yang kamu inginkan sebagai hadiah atas usahamu?” kata Colin Ji sambil tersenyum.
Robert Huo melirik Nova Ji dan berkata sambil tersenyum, "Tuan Ji telah menghadiahiku sebuah cek, itu sudah cukup."
“Itu hadiah darinya, bukan dariku. Begini saja, nanti aku pulang dan pikirkan dulu apa hadiah yang pas buatmu,” kata Colin Ji, di dalam kata-katanya, dia sudah berterima kasih kepada Robert Huo.
Beberapa orang mengobrol sebentar di sana, Robert Huo pergi membuat kopi lagi, ini membuat Colin Ji lebih memujinya.
Setelah sekian lama, direktur keuangan keluarga pergi.
Charles Ji menatap Nova Ji sebentar, dan akhirnya kembali ke kantor dengan kepala terkulai.
Dalam pertempuran ini, dia benar-benar sudah kalah, sekarang setiap kata-kata kejam yang dilontarkan itu untuknya sendiri.
Setelah itu, direktur bagian keuangan menghampiri Nova Ji dan berkata, "CEO Ji, piutang sebelumnya sudah dibayar oleh klien, apa kamu ingin melihatnya?"
Nova Ji menggelengkan kepalanya dan berkata, “Kamu pastikan saja sudah lengkap, nanti saat melapor kembali ke kantor pusat baru kulihat."
Direktur departemen keuangan mendengus, tidak berani mengatakan apa-apa lagi, sebelum dia pergi, dia menyapa Robert Huo secara khusus barulah dia pergi.
Nova Ji memandang Robert Huo dan berkata, "Sepertinya kamu juga mendapatkan sesuatu kali ini, biasanya mereka tidak akan begitu ramah padamu."
Robert Huo tersenyum, dan berkata, "Aku hanya mengandalkan kekuatan orang lain untuk mengintimidasi orang saja, kalau tidak ada kamu, mereka juga tidak akan peduli siapa aku."
Novel Terkait
Pria Misteriusku
LylyLoving The Pain
AmardaThe Great Guy
Vivi HuangAwesome Guy
RobinMeet By Chance
Lena TanCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaAir Mata Cinta
Bella CiaoInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li