Inventing A Millionaire - Bab 313 Bujukan
Dia tidak akan menolak undangan Sisilia Jian, bukan karena ingin mengobarkan cinta yang dulu, melainkan merasa, sekarang dia sudah menguasai keadaan, membuat sepasang suami istri yang mengandalkan keberuntungan itu mengeluarkan wajah asli mereka.
Dari sudut pandang ini, dia sudah menang, membuktikan penilaiannya tidak salah.
Sedangkan Sisilia Jian yang selalu menurut pada Robert Huo dan Natalie Ning, tentu saja adalah seorang pecundang.
Sebagai pemenang, untuk apa menolak undangan orang yang kalah?
Dia mengundang dirinya, sama saja dengan mengaku kalah, mengaku dia berada di posisi yang rendah darinya.
Keduanya meninggalkan kantor bersama, Owen Ning awalnya berencana memanggil taksi, namun Sisilia Jian berkata : “Ayo kita jalan-jalan dulu, aku ingin menghirup udara segar di luar.”
Sepanjang sore, ada tekanan yang sangat besar, tertekan hingga membuatnya tidak bisa bernapas.
Owen Ning tetap tidak menolak, dia menuruti keinginan Sisilia Jian berjalan bersama di jalan.
Sisilia Jian sangat diam, dari awal dia tidak berinisiatif membuka mulut, suasana hati Owen Ning sekarang sangat gembira, berkata : “Kamu tidak mungkin memanggilku keluar hanya untuk saling diam bukan?”
Sisilia Jian mengangkat kepala melihatnya, dia melihat mantan pacarnya yang membuatnya banyak diirikan oleh banyak orang dulu, senyum di wajahnya, seperti saat di sekolah. Begitu angkuh, begitu percaya diri.
Karena senyumnya ini yang membuatnya tertarik di awal, karena dia menyukai pria yang suka tersenyum.
Saat di saat sekolah, senyum Owen Ning tidak pernah lepas dari wajahnya, di segala bidang, dia adalah orang yang unggul. Pernah menerima penghargaan, mungkin lebih banyak dari yang pernah didengar orang, beasiswa nomor satu setiap tahun, dia yang selalu mendapatkan, ketua organisasi siswa juga dia. Satu-satunya orang yang diterima oleh profesor menjadi murid magang juga dia!
Tapi sekarang, senyum di wajahnya, kenapa terlihat begitu asing?
“Kenapa melihatku tidak bicara?” Tanya Owen Ning dengan penuh senyum.
Pikiran Sisilia Jian terpotong, dia tersadar, setelah diam kembali beberapa detik, berkata : “Kerugian perusahaan kali ini sangat besar. Aku dan CEO Ning sudah membereskan, hanya dua hari ini, toko palsu sudah merebut laju kita sebesar 10%, dan juga kerja sama dengan supermarket offline, awalnya sudah didiskusikan, namun mereka kembali menolak.”
Merk dagang ditentang oleh orang lain, sepertinya sederhana, namun sebenarnya hal yang sangat parah.
Barang yang masuk di supermarket, semuanya adalah merek besar terkenal. Terkadang ada yang tidak terlalu terkenal, paling tidak juga sebuah merek.
Merek itu apa?
Sebenarnya adalah merek dagang!
Bahkan merek dagang pun tidak ada, banyak orang yang akan mengira ini adalah produk yang tidak jelas asalnya.
Mendengarnya membicarakan masalah perusahaan, Owen Ning terkekeh, berkata : “Apa kamu sedang mengkhawatirkan bila perusahaan bangkrut, nanti tidak ada pekerjaan? Tenang saja. Aku kenal tidak sedikit orang, nanti bila perusahaan benar-benar tamat, aku akan membawamu mencari pekerjaan yang baru, dijamin gajinya hanya akan lebih tinggi dari sini!”
Saat bicara, wajahnya penuh dengan ekspresi bangga.
Bukankah kamu Sisilia Jian dulu sangat meremehkanku, bukankah merasa orang bermarga Li itu sangat hebat? Sekarang kenapa, perusahaan baru bertemu sedikit krisis, langsung begitu panik? Kenapa tidak pergi mencari Bos Li idolamu itu?
Tapi tidak apa-apa, saya Owen Ning sangat berlapang dada.
Asal kamu mengakui kamu salah lihat dulu, di masa depan akan mengikutiku, tetap bisa hidup dengan tenang!
Sikapnya yang bangga membuat Sisilia Jian tiba-tiba memiliki perasaan ingin muntah, orang ini, apa benar orang yang dia sukai dulu?
Kenapa rasanya seperti pertama kali melihatnya?
“Dua hari yang lalu masih ada beberapa perusahaan meneleponku, berkata asal aku mengangguk, maka menaikkan gaji berkali lipat bukanlah masalah. Rumah mewah, mobil mewah, terserah aku pilih, akan diberikan padaku, aku tidak tahu ingin
menyanggupi siapa. Kalau tidak kali ini kita cari tempat untuk makan, aku akan membicarakan keadaan beberapa perusahaan padamu, kita pilih bersama...”
Owen Ning berkata dengan wajah pamer, tiba-tiba dia mendengar Sisilia Jian bertanya : “Apa kamu benar yakin tidak akan menelepon Bos?”
Suara Owen Ning tiba-tiba berhenti, dia melihat ke arah Sisilia Jian. Dia menunjukkan wajah yang tidak mengerti : “Apa kamu sedang membicarakanku? Aku menelepon siapa? Menelepon untuk apa?”
Karena sudah membicarakan sampai hal ini, Sisilia Jian tidak ragu lagi, dia menghela napas dalam-dalam, dengan ekspresi serius melihat Owen Ning, berkata : “Apakah kamu merasa, Bos hari ini datang hanya untuk menggertak? Merasa dia sedang menakuti orang, namun sebenarnya tidak menemukan apapun? Aku bisa memberitahumu, kamu salah. Bos adalah orang yang sangat hebat, apa yang dia katakan pasti akan terwujud. Jadi, aku harap kamu bisa meneleponnya, mengakui kesalahan yang kamu lakukan. Berdasarkan pengertianku pada CEO Ning, dia pasti akan membantumu memohon.”
Mendengarnya ekspresi Owen Ning berubah, tidak menunggu Sisilia Jian selesai berkata, dia mengeluarkan geraman rendah : “Kamu gila! Menyuruhku menelepon apanya, mengakui kesalahan yang kulakukan? Aku perlu siapa untuk memohon? Aku tidak mengerti apa yang sedang kamu bicarakan!”
“Apa harus mengatakan dengan begitu jelas? Siapa yang membocorkan resep minuman perusahaan, apa hatimu tidak tahu?” Kata Sisilia Jian.
“Aku jelas apanya! Resep minuman dijaga oleh Departemen R&D perusahaan cabang, apa hubungannya denganku? Walaupun membocorkan rahasia, apa bisa mencariku? Bukankah kamu sedang bercanda!” Owen Ning menunjuk Sisilia Jian dengan ekspresi yang sangat tidak enak, berkata : “Aku tahu apa yang kamu pikirkan dalam hati, bukankah merasa pria itu punya uang, apa hebat? Dulu aku tidak enak mengatakannya, tapi sekarang aku katakan dengan jelas padamu, seleramu itu sampah! Dia, Shawn Li tidak memiliki kemampuan. Rahasia perusahaannya dibocorkan orang, apa hubungannya denganku? Maksud dari kata-katamu, kamu memasangkan tuduhan itu ke atas kepalaku, apakah otakmu tidak beres?”
Sisilia Jian tidak memberikan reaksi yang istimewa pada serentetan omelan Owen Ning, wajahnya bahkan jauh lebih tenang dari barusan.
Dengan tenang dia melihat pria itu melampiaskan amarahnya, selanjutnya Sisilia Jian baru berkata : “Aku sudah mengatakannya, hatimu paling tahu siapa leakers. Bos bersedia memberi kesempatan karena dia cukup lapang dada. Bila tidak menghargai, kamu hanya bisa menyesal.”
“Saya menyesal apanya!” Owen Ning langsung memaki kasar, urat di lehernya menonjol keluar karena marah. Tidak ada saat yang membuatnya lebih marah dari sekarang.
Dulu saat Sisilia Jian mempercayai Robert Huo, dia hanya merasa wanita ini bodoh. Kamu bisa merasa seorang pria yang mengandalkan keberuntungan itu hebat, benar-benar tidak berwawasan.
Tapi sekarang, perusahaan menemui krisis yang begitu besar, kasus perusahaan cabang Jiazi masih ada di depan mata, Sisilia Jian malah tidak kehilangan kepercayaan pada Robert Huo. Sebaliknya di sini membujuknya untuk menyerahkan diri.
Ini sama saja, kamu, Owen Ning adalah orang bodoh, berpura-pura di sini begitu lama, sebenarnya sudah diketahui oleh
orang.
Tentu saja, masih ada sebagian alasan karena Owen Ning merasa bersalah.
Hal membocorkan rahasia diungkapkan oleh orang di depannya, hanya bisa menggunakan amarah untuk menutupi rasa paniknya.
Sisilia Jian sangat mengerti dia, sekali lihat ekspresi dan tatapannya, dia tahu apa yang dia katakan benar.
Dia kelihatannya sangat tenang, namun sebenarnya suasana hatinya, tidak tenang sama sekali.
Karena dia tahu, bila dia bisa menebak identitas leakers, kalau begitu Bos juga pasti tahu kenyataan.
“Melihat perasaan yang dulu, aku bujuk kamu jangan menyakiti diri sendiri, Bos dan CEO Ning bukanlah orang yang kejam, mereka...”
“Tutup mulut!” Owen Ning mencengkram kerah baju Sisilia Jian, menariknya ke depannya, dengan bengis mengangkat tangannya, berkata : “Bila omong kosong lagi, percaya tidak aku akan menamparmu”
Rupanya yang sekarang kelihatannya seperti preman di jalan, mana ada aura kutu buku seperti dulu.
Citranya yang seperti ini, dengan orang yang Sisilia Jian ingat dalam ingatan sangat besar perbedaannya, membuatnya merasa seakan sedang bermimpi.
Hatinya kacau, matanya merah.
Melihat Sisilia Jian seperti ini, hati Owen Ning semakin kacau, dengan marah dia mendorong Sisilia Jian, memaki : “Gila! Aku malas meladenimu!”
Selesai bicara, dia berbalik pergi, tidak bermaksud meneruskan berbicara lagi.
Sisila Jian didorong olehnya hingga hampir terjatuh di tanah, dia mundur beberapa langkah, melihat bayangan Owen Ning, dia akhirnya tidak tahan berteriak : “Kenapa harus seperti ini! Bos tidak pernah memperlakukanmu dengan buruk, dia memiliki harapan yang sangat besar padamu, kenapa kamu ingin mengkhianatinya!”
Owen Ning menghentikan langkahnya dan berbalik. Dengan ekspresi yang galak berkata pada Sisilia Jian : “Aku katakan sekali lagi padamu, jangan katakan omong kosong ini lagi di depanku! Aku lebih tahu bagaimana perlakuannya padaku, harapan apanya, bukankah selalu menyuruh-nyuruhku seakan aku orang bodoh? Aku tidak bodoh sepertimu, tidak perlu begitu merendah padanya. Lihat, lewat beberapa hari, kalian akan tamat sepenuhnya, saat itu kamu akan tahu, siapa pemenang sebenarnya! Siapa orang yang memiliki kemampuan yang sebenarnya!”
Selanjutnya, Owen Ning pergi, tidak menoleh lagi.
Melihatnya yang semakin lama semakin jauh, air mata Sisilia Jian akhirnya mengalir turun.
Novel Terkait
Angin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaEternal Love
Regina WangPerjalanan Selingkuh
LindaSi Menantu Buta
DeddyYama's Wife
ClarkInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li