Inventing A Millionaire - Bab 328 Menuju Keluarga Li
Dalam pikiran Robin Li, keponakannya ini adalah manusia yang bisa digunakan sebagai alat.
Tidak mungkin mengharapkannya memulihkan Keluarga Li, kegunaan yang paling besar, tidak lain hanya membantu menerima saham, untuk menghindari direbut oleh yang lain.
Pada saat yang bersamaan, masih bisa mengandalkan pernikahan bisnis yang ditukar dengan bantuan pada Keluarga Li.
Sekarang Keluarga Li sebenarnya terlalu membutuhkan bantuan dari luar, kekurangan uang, kekurangan orang, bahkan dari detail, mereka lebih kekurangan semangat inovasi dan kerja keras.
Karena keluarga dan bisnis besar, orang-orang bertalenta juga banyak, dulu Keluarga Li sangat jarang berinisiatif menyelidiki.
Di mata mereka, menghasilkan uang adalah hal yang mudah, asal mengungkit nama Keluarga Li, ada orang yang bersedia berinisiatif kerja sama, walaupun rugi modal, juga tetap ada orang yang bersedia.
Sekarang Keluarga Li merosot, orang bertalenta turun drastis, setelah beberapa manajemen tingkat tinggi dibawa orang, bahkan arah utamanya tidak jelas.
Untung saja simpanan junior banyak, kalau tidak, sudah lama runtuh sepenuhnya.
Walaupun ada pikiran lain di hatinya, namun di depan Natalie Ning, Robin Li tetap tahu tidak bisa mengatakan dengan begitu terus terang.
Menghadapi Robert Huo yang menyelidik, Robin Li menahan rasa tidak senang di hatinya, berkata : “Juga bukannya tidak bisa, hanya saja kali ini datang terburu-buru, barusan bukankah kamu berkata masih ada banyak hal yang belum selesai diurus di perusahaan?”
Robert Huo juga bukan orang bodoh, apa orang dari Keluarga Li akan benar-benar mempertimbangkan untuk Shawn Li?
Bicara kesana kemari, tidak lain karena tidak ingin dia kembali bersama dengan Natalie Ning.
Penyebab yang bagaimana, mungkin karena orang biasa, termasuk Nova Ji di dalamnya tidak memikirkan. Tapi orang seperti apa Robert Huo?
Hal sejenis yang pernah dia lihat di Keluarga Huo tidak lebih sedikit dari Robin Li. Dia tahu omong kosong apa yang akan keluar dari mulut Paman Keempatnya ini
Jadi tidak peduli Robin Li berkata apa, Robert Huo bersikeras akan membawa Natalie Ning kembali ke Keluarga Li.
Untuk masalah perusahaan, apa sangat penting?
Gugatan bukanlah hal yang bisa diselesaikan dalam satu dua hari, ditambah, Robert Huo awalnya juga tidak benar-benar ingin melakukan gugatan. Walaupun menang, keuntungannya juga tidak begitu besar. Bila bisa menggunakan gugatan ini untuk ditukar dengan pasar Slim Beauty, maka akan benar-benar mendapat untung.
Karena tidak terburu-buru melakukan gugatan, lebih baik pergi dengan Natalie Ning, anggap menemaninya jalan-jalan.
Kota di mana Keluarga Li berada adalah tempat wisata terkenal di dalam negeri, sumber daya gunung dan air sangat berlimpah.
Melihat Robert Huo bersikeras, Robin Li juga tidak bisa apa-apa, sekarang dia masih tidak berani terlalu mendesak Robert Huo. Sekarang yang paling penting adalah membujuk Robert Huo kembali dulu baru dibicarakan lagi.
“Kalau begitu baik, kita pulang bersama. Kalau begitu aku sekarang pesan tiket pesawat?” Kata Robin Li.
Robert Huo melambaikan tangan sembarangan, sikapnya seakan benar-benar tidak menganggap Paman Keempat Keluarga Li.
Robin Li melihatnya, hatinya sangat marah, namun tidak bisa apa-apa.
Dia mana tahu, jangankan Keluarga Li yang asetnya sudah menyusut banyak, walaupun di saat kejayaan, hanya seorang anak keempat Keluarga Li juga tidak akan dianggap Robert Huo.
Selanjutnya, Robin Li memesan tiket pesawat kembali ke Keluarga Li, Robert Huo mengobrol santai dengan Nova Ji dan Natalie Ning.
Tujuan utamanya adalah demi menjelaskan pada dua wanita ini, agar mereka tidak terlalu banyak memikirkan hal di masa lalu.
Menurut maksud Robin Li, semakin cepat kembali ke Keluarga Li semakin baik, untuk menghindari terjadi perubahan yang tidak menguntungkan.
Tapi Robert Huo tidak menyukai kebiasaan buruknya ini, kamu bilang kembali maka langsung kembali?
Harus memberiku waktu untuk mengatur semua hal bukan?
Robin Li panik seperti cacing kepanasan, namun Robert Huo malah berlama-lama membawa Natalie Ning pergi jalan-jalan kesana kemari.
Pertama pergi ke perusahaan dulu, mengatur urusan beberapa hari ke depan, lalu menjemput Gaby pulang sekolah.
Melihat Robert Huo sudah memiliki anak, bahkan sudah masuk sekolah dasar, ekspresi Robin Li semakin tidak enak.
Sekarang aturan pernikahan sangat ketat, ingin menikah kembali hampir tidak mungkin. Bila membiarkan pasangan pernikahan bisnis tahu dia tidak hanya sudah menikah, bahkan memiliki putri sebesar ini, takutnya tidak ada orang yang bersedia.
Robert Huo melihat ekspresi Robin Li, namun tidak memedulikannya.
Dia kembali membawa Gaby ke tempat Ardi Ning, memberitahu akan pergi beberapa hari bersama Natalie Ning, meminta mereka membantu menjaga Gaby.
Ardi Ning dan Cornelia Deng tentu saja tidak akan menentang, mereka memang menyukai Gaby, sangat ingin dia bisa tinggal beberapa hari.
Sebelum pergi, dia menemui Eugene Ning.
Toko resmi Eugene Ning, setelah melewati beberapa waktu operasi, penjualannya meningkat lebih tinggi lagi.
Derry Huang dari pabrik juga sangat rela membuang uang, dia langsung memberi sejumlah besar dana, meminta banyak pemasaran untuk membuat iklan, dengan paksa menjadikan Jingyun Water Heater menjadi merek pemanas air nomor satu di internet.
Bila 10 tahun yang lalu, merek nomor satu di internet tidaklah hebat, bahkan akan membuat orang merasa sangat rendahan.
Tapi sekarang e-commerce begitu berkembang, banyak pemasukan pertama merek berasal dari internet.
Merek nomor satu ini, kandungan emasnya sangat tinggi, para klien juga lebih mengakui.
Dalam waktu yang singkat, jumlah penjualan mendekati dua kali lipat, membuat Derry Huang sangat senang, dia berkata ingin menghabiskan banyak uang lagi untuk meneruskan membuat iklan, sampai semua orang di seluruh negeri tahu pemanas airnya.
Eugene Ning juga sangat mendukung hal ini, dia merasa efek iklan sangat baik, berusaha lebih keras lagi, memanfaatkan waktu yang menguntungkan, seharusnya masih ada tempat untuk berkembang lagi.
Namun, Robert Huo menggelengkan kepalanya, berkata : “Katakan pada Derry, tidak perlu membuat iklan lagi. Ada ucapan bila terlalu ekstrim akan menghasilkan hasil yang sebaliknya. Bila terlalu banyak iklan, sebaliknya terlihat murahan, secukupnya saja.”
Eugene Ning menyahut sebentar, mulutnya menyanggupi, tapi ekspresinya tidak terlalu setuju.
Bocah ini akhir-akhir ini mungkin dibuat terpesona karena menang, dia sudah lupa siapa yang membantunya membuka bisnis di awal.
Robert Huo tahu ada beberapa hal yang walaupun dikatakan pada mereka, mereka juga belum tentu mengerti, sudah mengerti pun juga tidak akan melakukannya, mengatakan pun tidak ada gunanya, jadi tidak perlu melanjutkan bicara.
Pokoknya tunggu saat rugi, orang-orang ini tentu saja akan mengerti ucapan siapa yang benar.
Setelah mengobrol sebentar, Eugene Ning bertanya mereka pergi jauh untuk apa, Robert Huo juga tidak berkata akan pergi ke Keluarga Li, dia hanya dengan acuh mencari alasan, berkata pergi berjalan-jalan, rileks sedikit.
Eugene Ning terkikik dan menepuk bahunya, berkata : “Benar berbuat seperti ini, kakakku sudah menderita bersamamu
begitu lama, juga saatnya untuk menikmati. Kalian berdua pergi menikmati bulan madu dengan tenang. Jangan khawatirkan masalah di rumah, ada aku yang menjaga Gaby, sangat baik!”
“Kamu menjaga apanya! Seharian menghilang, apa yang kamu lakukan di sini!” Ardi Ning menghampiri langsung memberi tamparan di belakang kepala Eugene Ning.
Eugene Ning menyengir dipukul, dia menutupi belakang kepalanya dan berkata dengan tidak puas : “Ayah, bagaimanapun sekarang aku juga penanggung jawab water heating dengan penjualan nomor satu per bulan, satu tahun bisa memiliki penjualan puluhan juta buah, kamu beri sedikit gengsi ok?”
Ardi Ning kembali menamparnya : “Walaupun kamu menjual beberapa ratus juta pun tetaplah putraku, aku ingin memukulmu maka memukulmu!” Kata Ardi Ning sambil melotot.
Eugene Ning menyusutkan lehernya, tidak bersuara lagi.
Dengan orang tua itu bicara masuk akal, kamu mana bisa mengalahkannya, apalagi orang tersebut tidak bisa bicara masuk akal.
Setelah menyelesaikan urusan anak, Robert Huo baru pergi dengan Natalie Ning.
Saat kembali, Robin Li sudah menunggu sangat lama.
Berkata akan segera pergi, hasilnya pergi ke kantor, lalu mengantar anak, lima sampai enam jam masih belum selesai, pesawat sudah hampir terbang.
“Bila tidak bisa maka naik penerbangan selanjutnya, sudah menunggu delapan tahun, apa masih peduli dengan beberapa jam?” Kata Robert Huo.
Robin Li tersedak hingga tidak bisa berkata apa-apa, benar, delapan tahun lebih kalian tidak datang mencariku, sekarang untuk apa buru-buru.
Natalie Ning mengira suaminya begitu karena dendam bertahun-tahun, sengaja menyulitkan Robin Li, jadi dia tidak berkata apa-apa.
Selanjutnya, Robert Huo juga tidak melakukan yang lain, ketiganya bersama menuju bandara.
Pesawat berangkat jam empat sore, sampai di kota tempat Keluarga Li berada, sudah jam setengah delapan malam. Dari bandara sampai area kota, menghabiskan satu jam lebih lagi.
Saat hampir jam sembilan, mobil sedan yang dikirim Keluarga Li baru berhenti di pintu depan villa.
Melihat villa yang besar di depan, ada rasa sedikit terkejut di mata Natalie Ning.
Dia pertama kalinya bersentuhan dengan keluarga yang memiliki kekuasaan begitu tinggi, dulu dia merasa orang kaya tinggal di villa senilai puluhan hingga ratusan juta, sudah sangat sulit dibayangkan.
Sekarang baru menyadari, orang kaya yang sebenarnya, tidak bisa kamu bayangkan sama sekali.
Hanya area villa yang menempati ribuan hektar di depannya ini saja, bukanlah hal yang biasa dilihat oleh orang biasa.
Tidak hanya luas permukaannya besar, berbagai jenis gaya villa ada di sini. Berbagai bunga dan pohon yang tak terhitung banyaknya, dan ada penjaga keamanan yang tidak hentinya berpatroli.
Di seluruh area villa, yang tinggal di sini adalah orang Keluarga Li, di sini adalah properti priibadi mereka. Tidak membicarakan yang lain, hanya area villa ini saja, senilai puluhan miliar RMB.
Novel Terkait
Demanding Husband
MarshallCinta Yang Dalam
Kim YongyiMata Superman
BrickMenunggumu Kembali
NovanAsisten Bos Cantik
Boris DreyBaby, You are so cute
Callie WangInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li