Inventing A Millionaire - Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
Saat mengendarai mobil, Dave juga sengaja menelepon Alex: "Kak, orang yang kamu katakan aku sudah ada kabar, rincinya.....tunggu bertemu kamu, baru katakan karena sedikit rumit."
Setelah menutup telepon, Alex dengan ekspresi senang berkata pada Natalie: "Kata paman kecilku sudah ada kabar, dia bergegas datang."
Natalie bergegas berdiri, lalu dengan panik bertanya: "Benarkah? Di mana dia?"
"Aku tidak begitu tahu, namun seharusnya......"
Alex belum selesai bicara, sudah dengar suara ketukan pintu. Alex mengira Dave sudah datang, jadi berjalan ke depan pintu dan berkata: "Bocah ini datang dengan cepat, tunggu sebentar, aku pergi buka pintu."
Saat bicara dia sudah berjalan sampai depan pintu, lalu membuka pintu, tetapi malah terkejut.
Karena yang berdiri di depan pintu bukan paman kecilnya Dave, tetapi adalah Robert.
Setelah keluar dari rumah petani, karena tidak tahu arah yang benar. Juga tidak tahu jelas jalan sekitar sehingga Robert tersesat. Untungnya dia cukup beruntung, sehingga keluar dari sebuah desa, juga menemukan jalan raya dan menumpang mobil orang untuk kembali.
Selesai menyelesaikan hal repot, sampai rumah sudah jam sembilan.
Robert merasa kaget ketika melihat Alex berdiri di sana.
Mereka belum sempat bicara, tiba-tiba terdengar suara teriakan dari dalam ruangan, kemudian sosok yang kasar mendorong Alex dan langsung masuk ke dalam pelukan Robert.
Dengan erat memeluk Robert, Natalie menangis, lalu dengan kuat menepuk dada dia, "Ke mana kamu! Apakah kamu tahu aku sangat khawatir, aku mengira kamu sudah mati!"
Setelah mendengar suara seraknya, Robert merasa tersentuh.
Setelah seseorang mengalami hal berbahaya, yang paling membuat terharu adalah perhatian kerabat. Penampilan Natalie sangat nyata, sehingga membuat dia merasakan rasa kasih sayang keluarga.
Dengan pelan menepuk punggungnya, Robert berkata, "Tidak apa-apa, tidak apa-apa......"
Eugene dan yang lain juga keluar dari dalam ruangan, lalu melihat Robert yang kasihan, wajah juga ada luka jadi bertanya, "Kenapa denganmu? Apa yang terjadi?"
"Masuk ke dalam dulu." Kata Cornelia.
Ardi dan yang lain baru merespon, kemudian bergegas menarik Robert masuk ke dalam.
Ketika Robert masuk, merasa kakinya ada barang, jadi menundukkan kepala melihat, ternyata Gaby sedang memeluk kakinya juga menengadahkan kepala melihat dan matanya penuh dengan air mata.
Meskipun si gadis tidak memanggil ayah, tetapi ekspresinya sudah membuktikkan semua.
Dalam hati Robert merasa hangat, memegang kepalanya dan berkata, "Pintar."
Setelah merasakan gerakan lembut ayahnya, Gaby mencibir mulut, kemudian tidak tahan untuk menangis.
Ibu dan putri terus menangis, sehingga membuat Cornelia merasa sedih dan menyeka air mata.
Ardi berkata, "Orang kembali adalah hal baik, untuk apa menangis?"
"Kamu ini benar-benar kejam!" Cornelia mencubit dia.
Ardi merasa sedih, dia tidak salah bicara, bukannya saat ini harus senang.
Robert dipeluk oleh istri dan putrinya, juga tidak ada maksud menolak, hanya pelan-pelan berjalan sampai sofa.
Eugene seolah-olah teringat dengan sesuatu, jadi bergegas mengeluarkan ponsel dan berkata, "Aku harus menelepon Kak Nova dulu, mungkin dia masih sangat panik."
Setelah Nova bangun dari tengah malam hari itu, dia tidak pergi kerja hanya mengurus masalah Robert.
Eugene menelepon ke sana untuk memberitahu Nova bahwa Robert telah kembali dengan selamat, setelah mendapat kabar ini, Nova langsung merasa kekuatan tubuh ditarik setengah. Dia langsung duduk menghela nafas dan berkata, "Baiklah......"
Dua hari ini dia panik seperti semut dalam kuali, sudah mencari semua hubungan, tetapi tidak mendapat kabar Robert.
Sekarang akhirnya sudah mendapat kabar, rasa cemas dalam hati juga hilang.
Beberapa kali menarik nafas, Nova baru berdiri dan berjalan keluar.
Saat ini Robert sudah membujuk Natalie dan Gaby. Setidaknya dia bisa duduk disofa. Hanya saja ibu dan putri ini seperti takut dia kabur, jadi kiri kanan memegangnya.
Tahu mereka sudah takut dua hari dua malam, jadi Robert tidak mengatakan apa-apa, hanya membiarkan mereka memeluk.
Alex melihat Robert dan bertanya, "Maksudmu adalah kamu diculik? Tetapi tidak tahu siapa yang suruh?"
"Lain kali baru cari tahu siapa yang suruh, duluan tangkap orang yang berani menculikmu dulu! Beraninya di siang hari melakukan hal ini, benar-benar berani sekali!" Kata Ardi dengan marah.
"Tidak susah untuk menangkap beberapa orang itu, dari logat bicaranya, bisa tahu mereka adalah orang sini dan ciri-ciri mereka sangat jelas. Satunya botak, lengannya ada tato macan, asalkan mereka ada kasus, pasti bisa menemukan mereka." Kata Robert.
Setelah Alex mendengar ini merasa terkejut, juga merasa ciri-ciri ini sangat familiar.
Botak? Lengan ada tato macan?
Saat ini terdengar suara ketukan pintu.
"Mungkin Kak Nova datang ke sini, aku buka pintu." Kata Eugene.
Orang Dave dengan ekspresi gugup menunggu, mereka tidak memperhatikan. Berjarak lima meter dari dirinya ada Jack yang berdiri di sana seperti orang jalanan.
Asalkan beberapa orang ini ada gerakan aneh, dia pasti akan berlari ke sana.
Meskipun plat BK mobil van sudah diganti, tetapi Jack bisa melihat jelas tampak awal mobil ini, di dalam ada satu orang, juga pernah dilihatnya.
Robert baru kembali, beberapa orang ini sudah mengendarai mobil ke sini, pasti bukan kebetulan.
Eugene membuka pintu, setelah melihat beberapa orang asing, dia terkejut dan bertanya, "Siapa kalian?"
Dave melihat Alex yang di dalam ruangan, bergegas memanggil: "Kakak ipar!"
Alex melihat mereka, lalu berkata pada Eugene, "Dia adalah paman kecilku, kalian masuk dulu."
Dave baru berjalan beberapa langkah, sudah melihat Robert yang duduk di sofa dan mereka berhenti.
Melihat beberapa orang berhenti, Eugene merasa aneh, kenapa baru berjalan sudah membeku di sana?
Dave tidak membeku, tetapi tidak berani jalan.
Awalnya mengira Robert belum kembali ke rumah, jadi duluan minta maaf, akhirnya baru menyadari bahwa dia sudah kembali ke rumah.
Apa yang bisa dikatakan ketika bertemu disituasi tegang ini?
Bahkan Alex juga tidak mengerti, jadi berkata, "Untuk apa kamu berdiri di depan pintu. Masuk!"
Saat ini Robert berkata, "CEO Liao, apa dia adalah paman kecilmu?"
"Bocah ini iya, yang lain adalah bawahan dia." Alex langsung menjelaskan, tetapi sekejap dia tiba-tiba merasa aneh.
Melihat kepala Dave dan Derick, lalu melihat gambar macan dilengan pria bertato, kemudian Alex menolehkan kepala melihat Robert dan ekspresinya sangat aneh.
Semua ini membuat Alex bingung.
Apakah?
Robert diam-diam mendorong Gaby ke samping Natalie, awalnya Gaby tidak bersedia, tetapi diabaikan oleh Robert, dia berdiri, lalu menghalang di depan mereka, juga melototi orang yang di depan pintu dan bisa melihat sosok Jack.
"Eugene, kemari." Kata Robert.
"Untuk apa?" Eugene tidak mengerti.
Gerakan Robert yang waspada ini membuat hati Alex teringat kemungkinan itu dan merasa di depan sangat gelap.
Setelah tahu orang yang menculik dia adalah bawahan Alex. Robert juga waspada pada Alex, setelah memanggil Eugene kemari, dia baru berkata, "CEO Liao, beberapa orang ini......"
Robert baru bicara, sudah mendengar suaa bam. Ketika menolehkan kepala sudah melihat Dave berlutut di lantai, "Tuan Li, aku tidak tahu statusmu, sehingga melakukan kesalahan besar, tolong kamu berbaik hati untuk mengampuni aku......"
Tindakan dia membuat semua orang terkejut, apa yang terjadi?
Setelah Alex mendengar ini, dia ingin memuntah darah dan ini sama seperti tebakan dirinya!
Dia marah sampai darah naik ke atas kepala. Dia mengganggap penting pemuda ini, ingin merekrut dia, tetapi tidak menemukan jalan dan akhirnya diculik oleh paman kecilnya!
"Apa ini benar-benar perbuatan kalian?" Pertanyaan Alex.
Dave tidak berani menengadahkan kepala, hanya menundukkan kepala: "Iya, iya aku......"
"Brengsek, aku pukul kamu!" Alex dengan marah mengambil kursi di samping dan melempar ke sana.
Dia benar-benar marah sampai gigi bisa digigit hancur, dirinya begitu ingin berteman dengan orang ini, tapi mereka malah menculik dia, bukannya ini mencari masalah?
Mencari masalah tidak apa-apa, sekarang malah masuk jebakan orang, benar-benar bodoh.
Jika Dave tidak datang, meskipun tahu masalah ini, Alex bisa menghindar, bahkan bisa membohongi Robert tentang hubungan dia dengan Dave. Palingan memberi uang pada beberapa brengsek ini, agar bisa bersembunyi delapan sepuluh tahun.
Tetapi sekarang Dave berlutut di sana, bahkan semua orang bisa melihat jelas, mendengar jelas, apa dia masih bisa abaikan?
Novel Terkait
My Enchanting Guy
Bryan WuBeautiful Love
Stefen LeeLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaAfter The End
Selena BeePrecious Moment
Louise LeeMy Cold Wedding
MevitaInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li