Inventing A Millionaire - Bab 325 Kenyataan
Delapan setengah tahun yang lalu, Nova Ji dan Natalie Ning baru lulus dari universitas.
Mereka di saat itu masih tidak begitu diam seperti sekarang, sama seperti gadis biasa, suka berpergian ke mana-mana, bermain-main.
Lahir di Keluarga Ji, Nova Ji tidak kekurangan uang, bila bermain juga sangat royal.
Dia sering membawa Natalie Ning pergi ke klub, pergi minum dan karaoke dengan beberapa teman baik dan teman sekolah.
Di suatu malam, Nova Ji pergi ke luar kota merayakan ulang tahun temannya, awalnya berjanji setelah minum alkohol akan pergi makan barbekyu bersama. Tapi karena hujan, jadi bubar lebih awal.
Saat dia dan Natalie Ning menunggu di pintu bar bersama, mereka bertemu dengan Shawn Li.
Nama Shawn Li tidak pernah berubah, hanya saja identitasnya sudah dipalsukan.
Tapi Nova Ji dan Natalie Ning saat itu tidak tahu asal muasal pria ini, sedangkan Shawn Li saat itu juga tidak mengatakannya.
Dia sepertinya juga mabuk, melihat Nova Ji dan Natalie Ning begitu cantik, dia datang menggoda, mengatakan hal-hal yang kotor, bahkan main tangan.
Nova Ji selalu memiliki temperamen yang meledak-ledak, dia mana bisa menerima perlakuan seperti ini, langsung maju menamparnya.
Shawn Li juga sangat marah setelah ditampar, dia ingin main tangan pada Nova Ji. Natalie Ning bergegas maju melerai.
Ketiganya terlibat, juga tidak tahu siapa yang mendorong, atau Shawn Li terpeleset sendiri, tubuhnya terjatuh ke belakang, bagian belakang kepalanya mengenai ujung tangga di sebelah pintu.
Ujung tangga begitu tajam, seketika dia kehilangan kesadaran, darah segar mengalir keluar dalam jumlah banyak, membuat Nova Ji dan Natalie Ning terkejut.
Separah apapun temperamen Nova Ji, dia juga tidak berani turun tangan dalam situasi seperti ini, sebaliknya dia ketakutan tidak tahu harus berbuat apa.
Natalie Ning yang lebih tenang, dia bergegas berteriak padanya untuk membantu mengantar Shawn Li ke rumah sakit.
Hujan besar mengguyur darah segar di tanah, di pintu bar juga tidak ada kamera pengawas, siapapun juga tidak tahu apa yang pernah terjadi di sana.
Setelah mengantar Shawn Li ke rumah sakit, Nova Ji dan Natalie Ning bergiliran menjaga di sana, lewat beberapa hari dan malam, Shawn Li akhirnya siuman.
Sedangkan di waktu ini, Nova Ji juga mendengar dari teman, Keluarga Li di Xinan memiliki seorang anak haram yang datang kemari bermain.
Anak haram ini sangat tidak memiliki posisi di Keluarga Li, tapi Keluarga Li memiliki banyak uang, membuang sedikit uang saku saja sudah cukup untuk dia habiskan seumur hidup.
Shawn Li yang boros datang kemari sebagai tamu di mana-mana, yang dia inginkan,adalah perasaan dihormati orang. Tapi semuanya tahu keadaannya, mereka tidak membongkar kenyataan, namun juga tidak menganggap penting dirinya, hanya menganggap orang ini sebagai orang yang bisa ditipu.
Pokoknya kamu bersedia mengeluarkan uang, untuk apa tidak ikut meramaikan.
Hasilnya Shawn Li tidak sedikit menandatangani di beberapa tempat, tidak menunggu membayar, orangnya sudah menghilang.
Membuat beberapa murid dari keluarga kaya lokal cukup dibuat marah, bukankah berkata anak haram Keluarga Li memiliki banyak uang, hasilnya datang kemari untuk makan gratis?
Berita ini cukup membuat Nova Ji dan Natalie Ning cukup terkejut.
Keluarga Li di Xinan sebenarnya seperti apa?
Keluarga yang sudah ada ratusan tahun, setingkat dengan Keluarga Huo, Keluarga Ji tidak dapat dibandingkan dengan mereka.
Walaupun hanya anak haram, namun kepala keluarga Keluarga Ji melihatnya juga harus menghadapinya dengan sopan.
Nova Ji masih sengaja mencari temannya meminta foto Shawn Li, setelah dibandingkan, wajahnya sama persis dengan orang cabul yang kepalanya terbentur itu.
Dia baru menyadari, seberapa besar masalah yang dia buat.
Mengetahui hal ini, Nova Ji dan Natalie Ning tidak tahu harus bagaimana baiknya.
Sedangkan yang membuat mereka terkejut adalah, setelah Shawn Li siuman, ternyata tidak ingat sama sekali siapa dirinya.
Menurut penilaian dokter, sepertinya setelah dia terjatuh, darah yang menggumpal di otak menekan syaraf hingga mengakibatkan hilang ingatan. Untuk berapa lama ingatannya bisa pulih, ini sulit dikatakan.
Mungkin setelah gumpalan darah itu hilang, ingatannya bisa pulih, mungkin juga seumur hidup tidak bisa pulih.
Bagaimanapun otak adalah bagian tubuh yang paling lemah, dan juga tempat yang paling rumit, pengetahuan tingkat medis sekarang pada otak juga ada batasnya.
Dokter tidak tahu identitas Shawn Li, dia merekomendasikan Nova Ji dan Natalie Ning jangan terlalu banyak membicarakan hal yang terjadi dulu, untuk menghindari memberi pengaruh pada tubuhnya.
Sebenarnya tidak perlu dokter mengingatkan pun, Nova Ji dan Natalie Ning juga tidak akan menyinggungnya.
Mereka sangat ingin Shawn Li tidak ingat apapun, mana mungkin masih berinisiatif memberitahunya.
Awalnya Natalie Ning merasa, bila Shawn Li tidak ingat apapun, maka mereka langsung pergi meninggalkannya.
Tapi Nova Ji tidak setuju, walaupun Shawn Li kehilangan ingatan, tapi bila meninggalkannya di sini, cepat atau lambat akan diketahui orang.
Bila suatu hari ingatan Shwan Li pulih lalu datang mencari mereka untuk membalas dendam bagaimana?
Walaupun ingatannya tidak pulih, setelah diantar kembali ke Keluarga Li, orang dari Keluarga Li juga sangat mungkin menemukan mereka berdasarkan catatan rumah sakit.
Tidak peduli keluarga Nova Ji atau Natalie Ning, semuanya tidak dapat menanggung kemungkinan balas dendam Keluarga Li.
Akhirnya Nova Ji menggertakkan gigi, membawa Shawn Li kembali ke kota mereka.
Di satu sisi di sini tidak ada orang yang mengenal Shawn Li, bisa menghindari identitasnya diketahui orang. Di sisi lain, juga memudahkan mereka memperhatikan gerakan orang ini, untuk menghindari ingatannya pulih dan membawa Keluarga Li balas dendam tanpa mereka ketahui.
Sedangkan untuk membuat identitas yang masuk akal untuk Shawn Li, Nova Ji memohon sangat lama pada Natalie Ning, memintanya setuju untuk menikah dengan Shawn Li.
Dengan begini, bisa mengawasi Shawn Li dengan terang-terangan, lagi pula juga bisa mengatakan pada orang luar mereka berdua bertemu di universitas dan sebagainya.
Bila di waktu yang lain, Natalie Ning pasti tidak akan menyanggupi, tapi penyebab Shawn Li hilang ingatan, sekarang sangat sulit membedakan sebenarnya salah mereka berdua atau tidak. Sedangkan kemungkinan balas dendam yang ada juga membuatnya tidak tega menyeret keluarganya.
Berpikir kesana kemari, ditambah setelah hilang ingatan Shawn Li menjadi sedikit bodoh kelihatannya sedikit kasihan. Pada akhirnya terpaksa menyanggupi.
Demi hal ini, Ardi Ning dibuat marah hingga hampir terkena serangan jantung.
Putri yang selalu diharapkannya bisa menikah dengan suami yang baik, tidak disangka pada akhirnya menikah dengan kutu buku yang bodoh, bahkan yatim piatu!
Setelah menikah, Natalie Ning melahirkan Gaby untuk Shawn Li. Sedangkan melewati beberapa tahun pertama setelah hilang ingatan, Shawn Li sepertinya benar-benar melupakan hal yang terjadi di masa lalu.
Hanya saja insting di hati terdalamnya, juga mulai ada tanda-tanda pulih.
Dia memiliki standar yang tinggi namun kemampuannya rendah, suka bermain kartu, pemabuk, tidak ada yang dilakukannya berhasil, lelucon di mata semua orang.
Walau demikian, bagaimana mungkin Nova Ji memintanya menjadi supir, lalu bagaimana mungkin tidak peduli apa yang terjadi Natalie Ning tidak bersedia bercerai dengannya.
Beberapa tahun ini, seiring berjalannya waktu, tidak peduli Nova Ji dan Natalie Ning, sudah hampir melupakan
kecelakaan yang terjadi di tahun itu.
Walaupun terkadang teringat, juga tidak akan begitu panik seperti saat di awal.
Tapi sekarang, kemunculan Robin Li membuat semua mimpi buruk di masa lalu kembali terulang.
Sekarang, Natalie Ning tidak bisa tidak menceritakan semua yang terjadi di masa lalu, tidak peduli suaminya masih ingat atau tidak, paling tidak dia sudah berterus terang dulu.
Mendengar penjelasan Natalie Ning, Robert Huo juga sangat terkejut.
Dia tahu mengenai Keluarga Li di Xinan, beberapa tahun yang lalu, mereka memang bisa berada setingkat dengan Keluarga Huo.
Model perkembangan Keluarga Li sama seperti Perdagangan Internasional Tang's Corp dan Keluarga Ji yang bergabung.
Ada satu pihak yang memiliki saham paling banyak, pihak lainnya pemiliki saham terbanyak kedua. Tidak seperti Keluarga Huo, saham semuanya milik perusahaan, tapi kepala keluarga memiliki semua hak.
Tapi beberapa tahun ini, hidup Keluarga Li sangat menyedihkan.
Pertama terjadi konflik antara perusahaan luar negeri dan penguasa lokal, cucu tertua dari keturunan langsung dibunuh pembunuh bayaran. Selanjutnya cucu di urutan kedua mati tengelam saat berenang.
Kakak beradik yang berada di urutan ketiga dan keempat mengemui tanah longsor saat mendaki gunung.
Sekarang hanya tersisa satu anak kelima, baru berumur enam tahun.
Para cucu laki-laki yang lebih muda satu generasi sudah meninggal, hanya tersisa beberapa cucu perempuan.
Antara sudah menikah, atau masih bersekolah.
Yang paling penting adalah, di pihak yang memiliki saham paling banyak, generasi anak juga sudah mati karena berbagai penyakit, hanya tersisa satu yang paling besar sudah 60 tahun lebih, tidak memiliki kemampuan reproduksi. Anak keempat, Robin Li, walaupun memiliki kemampuan reproduksi, tapi dia sudah memiliki tiga orang anak perempuan. Walaupun membuatnya melahirkan satu anak laki-laki lagi, harus dibina sampai kapan?
Jadi Keluarga Li sekarang menghadapi situasi yang sangat canggung, memiliki kekuasaan, namun tidak tahu harus memberikan pada siapa.
Orang-orang yang bisa meneruskan ini, antara sudah meninggal, atau terlalu tua, atau terlalu kecil.
Di saat kekurangan penerus, di saat ada tekanan dari luar dan dalam, berbagai lawan menyerang bersamaan, membuat Keluarga Li cukup menderita.
Aset mereka dalam beberapa tahun menyusut 70% lebih, masih tersisa 30%, namun sudah lama dikuasai oleh berbagai pihak.
Bila tidak ingin menjadikan masalah ini terlalu buruk, maka mungkin sudah lama berpisah.
Seorang mantan lawan bersaing, tidak terjatuh di saat bersaing namun karena bencana secara alami tereliminasi, ini pernah membuat Robert Huo merenung.
Hanya saja dia tidak pernah menyangka, identitasnya setelah terlahir kembali, awalnya hanyalah seorang kutu buku yang bodoh, namun pada akhirnya berubah menjadi anak haram Keluarga Li.
Novel Terkait
His Soft Side
RiseThe Richest man
AfradenAfter Met You
AmardaMeet By Chance
Lena TanThe Sixth Sense
AlexanderBeautiful Love
Stefen LeeThick Wallet
TessaInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li