Inventing A Millionaire - Bab 107 Orang Yang Menjijikan

Thiago Huo hanya tertawa, dia berinisiatif untuk menuangkan teh, lalu minum sambil berkata,”Kamu bukannya tidak tahu bahwa aku tidak bisa bermain catur, terlebih lagi, apakah seorang penggila makanan pasti merupakan seorang koki hebat? Kamu adalah pria yang sudah hampir mencapai uur tiga puluh tahun, mengapa kamu masih saja bersikap seperti anak-anak.”

Griffin Huo benar-benar merasa sangat kesal, dia benar-benar ingin sekali langsung merobek mulut pria yang satu ini.

Yacob Zhao langsung bergegas meredakan suasananya, dia datang duduk dan berkata,”Tidak apa-apa, lihat bagaimana aku akan membantumu kembali menghabiskannya! Bocah kecil, aku juga tidak akan menggertakmu. Silahkan ambil catur hitam dan jalan terlebih dahulu.”

“Aku ahli dalam melakukan pertahanan dan penyerangan kembali, Tuan Zhao saja yang mengambil catur hitam,”ucap Robert Huo menggelengkan kepalanya.

Yacob Zhao tercengang sejenak, lalu tertawa terbahak-bahak,”Baik baik baik, sudah bertahun-tahun berlalu tanpa ada orang yang berani bersikap angkuh di depan hadapanku, jika kamu kalah, jangan salahkan aku dan beranggapan bahwa yang dewasa menggertak yang lebih muda.”

Robert Huo tersenyum tanpa menjawab.

Kedua pihak menggerakkan catur mereka masing-masing, mulai dari langkah vertikal hingga horizontal yang menjangkau seluruh sisi papan catur.

Kemampuan catur Yacob Zhao tentu saja jauh lebih hebat dibandingkan Thiago Huo, Robert Huo saja sering sekali membutuhkan waktu berpikir yang cukup lama untuk menentukan langkah caturnya yang berikutnya.

Kedua pihak saling bersahutan, namun setelah setengah jam berlalu, Yacob Zhao tetap saja terlihat dikalahkan.

Catur putih pada papan catur berjumlah lebih banyak, sedangkan catur hitam lebih sedikit, Yacob Zhao pun semakin berhati-hati setiap kali menentungkan langkah catur yang berikutnya.

Namun, tidak peduli seberapa serius dirinya, kemunculan kekalahan itu sudah sulit sekali diputarbalikkan. Lagipula, kemampuannya masih sedikit lebih rendah dibandingkan Robert Huo, dia masih belum mempunyai kemampuan untuk membalikkan keadaannya.

Setelah lima menit selanjutnya berlalu, Yacob Zhao akhirnya menggelengkan kepalanya, sembarangan meletakkan catur hitam yang berada dalam genggamannya, lalu berbicara dengan sangat mudah,”Aku kalah, aku harus mengakui bahwa kemampuanmu ini memang sangat unik. Kamu masih sangat muda, namun sudah mempunyai dasar sekuat ini di dunia catur, benar-benar hebat!”

Yacob Zhao tulus memujinya, namun Griffin Huo langsung mengerutkan bibirnya dan berkata,”Jika kakak ketigaku datang kemari, kamu pasti bukanlah lawan yang tepat untuknya!”

“Sayang sekali kakak ketigamu tidak berada di sini, jika kamu selalu saja menggunakan koneksi dengan orang lain, kapan kamu bisa menjadi seorang pemimpin?” Tanya Robert Huo dengan sikap datar.

Griffin Huo benar-benar kehabisan kata-kata dan merasa sangat frustasi.

Namun Yacob Zhao tertawa terbahak-bahak dan berkata,”Aku kira kalian berdua sepertinya sangat akrab, karena suasananya sudah seperti ini, bagaimana kalau kita duduk dan minum teh sambil bermain catur bersama-sama.......”

“Apa tertariknya bermain catur, sangat membosankan dan melelahkan,”Thiago Huo yang sebelumnya terasa tidak hadir di tempat beranjak berdiri, meregangkan pinggangnya, dan berkata,”Tuan Zhao, bagaimana kalau aku mengundangmu pergi mencuci dan memijat kaki, dapat sekaligus dianggap menikmati hidup. Apa menariknya dari catur-catur hitam dan putih ini!”

Yacob Zhao mengerutkan alisnya ketika mendengarnya, dia tentu saja memahami maksud dari pijat kaki yang Thiago Huo bicarakan.

Dia sendiri juga sudah berumur, terlebih lagi adalah seorang master sastra, bukankah mengajaknya ke tempat seperti itu terasa seperti sebuah penghinaan baginya?

Thiago Huo mungkin hanya ingin bercanda, namun dia sudah memilih target yang salah.

Ketika melihat ekspresi Yacob Zhao memburuk, Griffin Huo langsung beranjak berdiri dan mengomel,”Apa yang sedang kamu bicarakan! Jika kamu memang tidak tertarik, pergi saja sendiri, siapa yang ingin menyuruhmu untuk menetap!”

“Mengapa kamu emosi di tengah suasana yang baik seperti ini, bukankah aku hanya mengkhawatirkan sisa kehidupan masa tua Tuan Zhao saja,”ucap Thiago Huo.

“Kamu!”

“Sudah.” Yacob Zhao beranjak berdiri dengan wajah yang tidak berkespresi, menghentikan pertengkaran mereka berdua dan berkata,”Aku sudah mulai berumur, bermain catur memang terasa sedikit melelahkan, jika kalian memang ada kegiatan lain, lanjutkan saja kegiatan kalian, aku akan kembali ke kamar untuk beristirahat terlebih dahulu. Maafkan aku jika aku tidak bisa memberikan sambutan yang sepenuhnya.”

Setelah selesai berbicara, Yacob Zhao pun langsung berpaling kembali ke kamar.

Suasana langsung berubah menjadi canggung dalam sekejap, Griffin Huo menatap tajam Thiago Huo dengan penuh emosi, dia awalnya ingin memarahinya, namun setelah dipikirkan kembali, ini adalah rumah Yacob Zhao. Tuan Besar baru saja pergi karena rasa kesal, jika mereka terus bertengkar, sepertinya keadaannya benar-benar akan berlangsung sesuai dengan keinginan Thiago Huo.

“Aduh, jangan melotot. Seberapa besar masalahnya. Ayo, ayo, ayo, Tuan Besar tidak akan pergi, aku akan mengundangmu pergi. Oh iya, bagaimana dengan yang satu ini?” Sapa Thiago Huo.

“Apakah dia sangat akrab denganmu?” Griffin Huo berkata kepada Robert Huo,”Jangan dengarkan ocehannya, abaikan saja. Aku sudah sesungguhnya tulus kalah dalam permainan catur denganmu hari ini, aku juga tidak akan menggunakan koneksi dengan kakak ketigaku untuk menggertak orang lain lagi. Begini saja, aku akan mengundangmu untuk makan siang, sekaligus mengajarimu seni dalam berbicara. Jangan bicarakan yang lainnya, dalam hal ini, kamu dan kakak ketigaku benar-benar sangat mirip, kalian tahu apa yang harus kalian katakan pada saat tertentu.”

Robert Huo tidak akan menghiraukan ajakan Thiago Huo, namun dia tentu saja harus mempertimbangkan ajakan Griffin Huo.

Adik sepupunya ini memiliki sifat yang berterus terang dan tidak terlalu berperasaan, dia tergolong sebagai pria yang mudah digertak di dalam klan keluarga, namun dia adalah penuntun yang paling baik untuk kembali ke rumah keluarga Huo bagi Robert Huo.

Ditambah lagi dengan hubungan mereka berdua yang sudah cukup baik sejak awal, Robert Huo juga ingin berkomunikasi lebih lagi dengan Griffin Huo.

Tidak peduli apakah dia akan mengatakan identitasnya yang sebenarnya kepadanya atau tidak, setidaknya dia tetaplah merupakan seorang adik sepupu bagi Robert Huo.

Setelah berpikir sejenak, Robert Huo berkata,”Aku harus mengabari keluarga dahulu, jika tidak, istriku dan anakku mungkin akan menungguku.”

“Kamu sudah menikah?” Griffin Huo bertanya dengan sedikit terkejut.

Pada umumnya, orang-orang yang memiliki kemampuan yang semakin hebat akan semakin menunda pernikahan mereka. Mereka dapat dikatakan melarikan diri, juga dapat dikatakan tidak menyukai perasaan mengejar rasa didampingi seperti orang-orang biasa.

Lagipula, menurut mereka yang memiliki kemampuan, ada banyak sekali orang yang sudah sering menyanjung mereka dibalik orang-orang yang senang mengejar mereka, jadi mereka tentu saja tidak perlu menghiraukan terlalu banyak permasalahan seperti ini.

“Iya, anakku sudah berumur tujuh tahun,”jawab Robert Huo.

Griffin Huo tersenyum dan berkata,”Kamu tidak terlihat seperti seorang ayah dari anak berumur tujuh tahun, jika demikian, undanglah kakak ipar dan anakmu datang kemari kedepannya, sekaligus berkenalan.”

Panggilan kakak ipar ini mmebuat Robert Huo tercengang.

Karena mulai dari sejak awal, dia bahkan tidak sesungguhnya menganggap dirinya sebagai suami Natalie Ning, jika tidak, dia juga tidak akan mungkin kesulitan oleh karena permasalahan suami istri untuk jangka waktu yang selama ini.

Ketika Griffin Huo kini memanggil Natalie Ning sebagai kakak ipar, sebuah rasa aneh tiba-tiba muncul di dalam hati Robert Huo, dia ternyata menyukai perasaan tersentuh itu, hidungnya bahkan terasa sedikit perih.

Griffin Huo mungkin memanggilnya demikian atas dasar sopan santun dan umur, namun menurut Robert Huo, ini adalah sejenis cara yang dapat membuktikan bahwa dirinya ini masih sedang hidup.

Ini adalah saudaranya yang memanggil kakak ipar. Ini adalah hal yang normal.

Dengan demikian, Robert Huo menganggukan kepalanya dan berkata,”Baik, kalau begitu, tinggalkan alamatnya, aku akan pulang dan menjemput mereka.”

“Tidak perlu serepot itu, ikutlah dengan mobilku, lalu kita pergi jemput kedua wanita itu bersama-sama, bukankah semuanya sudah terselesaikan,”ucap Griffin Huo.

Robert Huo juga tidak menolaknya dan berkata,”Baiklah, ayo pergi bersama.”

Mereka bedua terus berbincang sambil melangkah keluar dari pintu, mereka benar-benar langsung mengabaikan keberadaan Thiago Huo.

Thiago Huo mungkin terlihat tersenyum, namun tatapannya sebenarnya dilintasi oleh cahaya kekejaman.

Pria paruh baya yang terus menemainya di sisinya tanpa bersuara itu akhirnya membuka mulutnya ketika tiba di dalam mobil,”Tuan Muda Ketujuh, menyinggung Profesor Zhao dan meregangkan hubungan Griffin Huo dengan profesor yang satu ini adalah sebuah hal yang baik. Namun Griffin Huo memiliki hubungan yang sangat baik dengan Tuan Muda Tertua, kamu tetap harus lebih mengontrol diri lagi.”

“Apa yang kamu mengerti.” Thiago Huo tersenyum aneh dan berkata,”Apakah pria seperti Griffin Huo itu dapat menarik perhatian kakak tertua? Dia mungkin hanya kasihan melihatnya saja. Terlebih lagi, aku melakukan semuanya secara berterus terang, siapa yang akan berani berkata bahwa aku sengaja mempersulit Griffin Huo? Selama kakak tertua tidak bisa menemukan buktinya, maka dia tentu saja tidak akan mempersulit diriku.”

Pria paruh baya itu mengiyakannya, lalu berkata,”Namun Tuan Muda tertua jarang sekali muncul belakangan ini, aku pernah mencari orang untuk mendengarkan kabar yang beredar, dia sepertinya sedang menjalankan sejenis proyek pribadi.”

“Tidak peduli apapun yang dia lakukan, semuanya itu tidak ada hubungannya denganku.” Thiago Huo menatap tajam ke arah mobil yang sudah berkendara jauh di depan. Lalu tertawa dan berkata,”Beraninya dua manusia brengsek ini mengabaikanku, apakah mereka tidak mencari tahu mengenai apa yang terjadi kepada orang-orang yang sudah pernah mengabaikanku sebelumnya? Mereka tidak akan mempunyai kesempatan untuk menyingkirkanku! Ikuti. Kita akan mengikuti mereka kemanapun mereka pergi!”

Sang supir mengiyakannya, lalu langsung menginjak pedal gas dan melaju ke depan.

Griffin Huo dan Robert Huo sedang berbincang di dalam mobil, tanpa mempedulikan siapa yang menang ataupun kalah, dan hanya mempedulikan diri mereka secara pribadi. Kesan Griffin Huo terhadap Robert Huo juga tetap saja masih sangat baik.

Pria ini benar-benar terlalu mirip dengan kakak ketiga yang paling dia agungkan itu, hanya penampilan mereka saja yang sepenuhnya berbeda, jika hanya melihat cara mereka dalam bertindak, mereka benar-benar adalah orang yang sama!

Tidak tahu apakah menyukai segala hal mengenai dirinya, ataupun kesan yang sudah mengalami perubahan, kesimpulannya, Griffin Huo tetap saja masih menyukai pria yang tidak jauh berbeda dengan dirinya ini.

Namun, Manager Ronny Wang tidak merasa sesenang itu.

Ini adalah pertama kalinya dia melihat Robert Huo dikritik berulang kali, namun masih saja tidak ada orang yang mendukungnya, bagaimana mungkin Manajer Wang yang selalu bersikap angkuh itu bisa menerimanya.

Namun, kini tidak peduli apakah Griffin Huo ataupun Yacob Huo, semuanya bersikap sangat hormat terhadap Robert Huo, dia bahkan tidak menemukan kesempatan untuk melawannya.

Ronny Wang tidak mempunyai ketertarikan untuk bergabung ke dalam perbincangan mereka berdua, karena merasa bosan, dia pun memutuskan untuk melihat ke arah sekeliling, lalu secara tidak sengaja menyadari ada sebuah mobil yang mengikuti mereka dari pantulan kaca spion.

Setelah memperhatikannya dengan lebih teliti, Ronny Wang pun memperingatkan,”Tuan Muda Huo, mobil milik Tuan Thiago berada di belakang kita.”

Griffin Huo berpaling dan meliriknya sejenak, lalu berbicara dengan nada tidak senang,”Pria yang benar-benar selalu menempel, bisa-bisanya dia melakukan hal menjijikan seperti ini! tidak perlu hiraukan dia, biarkan dia mengikuti kita sesenang hatinya saja!”

Novel Terkait

After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu