Inventing A Millionaire - Bab 33 Ingin Pulang
Setelah saling berpamitan, baru Natalie Ning berpisah dengan perasaan tak rela bersama mereka berdua.
Melihat Natalie Ning hendak pergi, para pegawai toko lainnya pun bergegas lari keluar dan melambaikan tangan terhadapnya.
Semua orang memandang kepergian 3 orang sekeluarga itu, sesaat kemudian, entah siapa yang bertanya: "Kalian rasa, dia akan bahagia tidak?"
"Bahagia apaan! Otakmu bermasalah!" Kepala toko menyangkalnya, terlihat jelas sangat tidak mempercayai Robert Huo.
Tidak hanya dia, orang lain juga sama. Semuanya sama-sama merasa pengunduran diri Natalie Ning kali ini sungguh begitu ceroboh.
Kenapa dia berani mempercayai suami seperti itu?
Hampir semua orang merasa, lain kali kalau bertemu dengan Natalie Ning, dia yang merupakan orang tercantik di toko ini pasti akan menjadi lebih terpuruk dan sengsara.
Saat ini, 3 orang sekeluarga itu sedang berjalan di pinggir jalan.
Natalie Ning terlihat sedang bersuasana hati buruk. Dia sekarang malah mengundurkan diri dari di toko busana yang merupakan tempat di mana dia sudah bekerja begitu lama begitu saja, hal ini membuatnya merasa sedikit gundah, dan sangat merasa bersalah.
Dengan kepergiannya ini, dia merasa sangat tak enak hati terhadap orang-orang yang pernah membantunya.
Robert Huo selalu memperhatikan ekspresi wajahnya, setelah merasa ragu sejenak, dia bertanya: "Apakah langsung menyuruhmu mengundurkan diri membuatku terlihat tidak menghormatimu? Sebenarnya aku tidak bermaksud seperti itu, hanya merasa mereka......"
"Aku tahu kamu bukan bermaksud seperti itu." Natalie Ning menggelengkan kepala, melihat Robert Huo, menghela napas dan berkata: "Sebenarnya mereka tidak sejahat yang kamu pikirkan, mereka setiap hari selalu mengambil inisiatif menyuruhku pulang lebih awal untuk menjemput Gaby, setelah selama ini, tidak pernah ada seorang pun yang mengkritikku. Terkadang saat bos menyadari aku pulang lebih awal, mereka pun selalu membelaku. Cara penyelesaian mereka terhadap hal seperti ini pun sebenarnya tidaklah salah. Kami membantu bos mendapatkan uang, tidak boleh mempengaruhi keuntungan orang lain karena keluhan pribadi."
Robert Huo menganggukkan kepala, dia dari awal sudah menyadari, bahwa hubungan Natalie Ning dan para pegawai itu sangat akrab.
"Tadinya aku memang telah salah paham, tapi alasanku menyuruhmu mengundurkan diri bukanlah sepenuhnya karena cara mereka dalam menyelesaikan perkara. Meskipun segara garis besar mereka tidaklah bersalah, tapi aku tidak berharap kamu mengorbankan dirimu demi menyelesaikan perkara." Robert Huo menatap matanya Natalie Ning, berkata dengan sangat serius: "Percaya padaku, aku memiliki kemampuan untuk tidak membuat kalian berdua mengalami kesedihan demi kehidupan!"
Nada bicaranya begitu tegas, tatapan matanya pun sama. Natalie Ning menatapnya, sesaat kemudian, wajahnya bertambah ekspresi senyuman.
"Hmm, aku mempercayaimu." Jawab sang wanita.
"Aku juga mempercayai Ayah!" Gaby merangkul lehernya Robert Huo dan berkata dengan suara keras.
Robert Huo tertawa lepas dan memeluknya dengan erat, berkata: "Demi berterima kasih atas kepercayaan kalian, bagaimana kalau kita sekeluarga pergi makan enak di luar?"
"Tidak makan di rumah?" Natalie Ning menanyakan.
"Hari ini tidak makan di rumah, aku baru saja naik pangkat dan naik gaji, sudah sepatutnya dirayakan." Robert Huo berkata sambil tersenyum.
"Naik pangkat?" Natalie Ning tidak hanya tidak merasa senang, malahan sangat terkejut. Di matanya, suaminya seharusnya tidak memiliki kemampuan untuk naik pangkat, mungkin ini merupakan sebuah perhatian spesial dari Nova Ji terhadap sang wanita.
Bagi keluarganya, ini adalah hal baik, tapi Nova Ji sudah begitu sering membantunya, Natalie Ning benar-benar tidak ingin berhutang budi dengannya lagi.
Robert Huo menyadari pemikirannya, berkata: "Jangan berpikir sembarangan, ini hanya karena aku telah membantunya membereskan dua masalah besar merepotkan. Kalau tidak, Nova Ji mungkin saja akan dipecat."
"Hah? Kok bisa?" Natalie Ning merasa terkejut.
"Ceritanya panjang. Kita cari tempat makan dulu, sambil makan sambil kuceritakan. Kalau tidak, perutnya Gaby bakalan kelaparan sampai mengempis." Robert Huo mengatakan.
Gaby bekerja sama dengan menutup perutnya sendiri, mengerutkan kening dan berkata: "Sudah kempis......"
Robert Huo dan Natalie Ning tertawa, bocah ini sungguh imut.
Kemudian, Robert Huo mencari restoran makanan laut dengan level yang lumayan bagus, mereka bertiga makan sampai kenyang.
Sebenarnya Robert Huo merasa acara makan kali ini seharusnya pergi ke restoran yang lebih berkelas, tapi karena Natalie Ning sudah hidup dalam kondisi ekonomi keluarga yang cukup melarat dalam jangka waktu yang panjang, makanya meskipun tahu Robert Huo sekarang sudah naik pangkat dan naik gaji, dan juga mendapatkan imbalan puluhan ribu RMB karena membantu Eugene Ning beberapa hari yang lalu, Natalie Ning tetap tidak ingin makan terlalu mewah.
Makanan laut mau makan di mana pun tetap saja sama, untuk apa harus pergi ke tempat yang sangat mahal.
Saat Robert Huo menjadi seorang Tuan Muda, dia sudah jenuh memakan makanan laut, makanya mau makan di mana pun tidaklah bermasalah baginya. Oleh karena itu dia tidak begitu memaksakan kehendak.
Saat Gaby melihat raja kepiting dan lobster, ekspresinya yang kaget dan girang itu membuat sang pria seketika merasa sedih.
Saat melihat ekspresi Robert Huo yang aneh, Natalie Ning bertanya: "Ada apa denganmu?"
Robert Huo mematahkan satu kaki raja kepiting, menghancurkannya menggunakan gunting yang disediakan oleh restoran, lalu memberikan daging kepiting yang lebih besar dari jempol kepada Gaby, juga membantunya mengusap cairan jus yang ada di pinggir bibirnya dengan lembut.
Melihat sang gadis menyantap daging kepiting dengan girang, Robert Huo kembali menghancurkan satu lagi kaki kepiting untuk Natalie Ning, lalu baru berkata: "Aku merasa, kalian seharusnya menikmati kehidupan yang lebih baik, dan bukanlah kehidupan yang akan merasa senang hanya karena satu raja kepiting ini. Hal ini membuatku merasa bersalah. Ada beberapa hal yang tak berarti saat diucapkan, tapi aku tetap ingin mengatakannya padamu, aku ada di sisimu, dan tidak akan membuat kalian kembali mengalami kesedihan apapun lagi."
Saat menerima daging kepiting yang masih memiliki sedikit kuah dan melihat Robert Huo yang berkata dengan lembut namun penuh dengan rasa bersalah ini, Natalie Ning diam beberapa detik.
Kemudian, sang wanita tiba-tiba berkata: "Sebentar lagi Festival Pertengahan Musim Gugur akan tiba."
"Benar." Robert Huo menganggukkan kepala.
"Aku ingin membeli kue bulan. Lalu nantinya antarkan ke Papa dan Mama." Natalie Ning lanjut berkata.
Robert Huo terkejut, dalam beberapa tahun ini, karena Shawn Li sangat gagal, mereka berdua sudah bertahun-tahun tidak pernah pergi menemui ayah dan ibu mertua. Lebih tepatnya adalah, orangtuanya Natalie Ning lah yang tidak menerima kedatangan mereka.
Natalie Ning pun merasa dirinya sedikit bersalah terhadap jasa orangtuanya yang telah membesarkannya, juga telah mengecewakan harapan mereka karena mencari seorang suami yang seperti ini, juga tidak ada muka menemui mereka.
Setelah bertahun-tahun ini, setiap kali tiba di hari perayaan untuk berkumpul bersama keluarga seperti Festival Pertengahan Musim Gugur, tahun baru ataupun tahun baru Imlek, dia selalu merasa sedih sendirian, tidak pernah mengeluhkannya terhadap Shawn Li.
Karena dia tahu, serindu apapun dirinya terhadap keluarga, Shawn Li tidak akan peduli.
Dia hanya mementingkan gengsi dan kepentingannya sendiri, merasa tidak pulang akan lebih baik.
Hari ini adalah pertama kalinya Natalie Ning mengambil inisiatif mengajukan permintaan ingin pulang bersama Robert Huo setelah bertahun-tahun ini.
Kalau dibahas dengan teliti. Meskipun Robert Huo lumayan baik, tapi malah tidak pernah memperlihatkannya di hadapan ayah dan ibu mertua. Kalau pulang pada saat seperti ini, mungkin masih akan memancing kebencian kedua orangtua.
Tapi Natalie Ning malah tiba-tiba ingin pulang bersamanya, dia berharap ayah dan ibunya bisa melihat suaminya sudah memperbaiki kesalahannya di masa lalu.
Dia sedang maju ke depan dengan positif, bahkan sampai meraih pencapaian kecil.
Mungkin karena pengalaman hidup sebelum ini terlalu sengsara, sehingga membuat Natalie Ning sangat ingin mendapatkan pengakuan mereka, dan bisa memperbaiki hubungan antara mereka saat ini.
Natalie Ning menatap Robert Huo dengan sedikit tegang, takut akan mendengar kata "tidak ingin pergi" dari mulutnya sang pria.
Tapi Robert Huo tahu kejadian masa lalu, sebenarnya dia pun selalu merenungkan apakah harus mencari sebuah kesempatan untuk memperbaiki hubungan keluarga ini. Sekarang Natalie Ning sudah mengambil inisiatif mengungkitnya, dan ini sangat cocok dengan pemikirannya.
Apakah ayah dan ibu mertua akan memperlakukan mereka dengan buruk atau tidak nantinya, semua ini bukanlah hal yang perlu dipikirkan Robert Huo.
Seburuk apapun hasilnya, itu semua adalah akibat yang ditinggalkan oleh Shawn Li, cepat atau lambat dia harus menyelesaikannya, dan harus bisa menyelesaikannya.
Kalau sudah seperti ini, jadi untuk apa menunda waktu.
Sang pria menganggukkan kepala, berkata: "Baik, aku tahu sebuah merek yang bagus, rasa kue bulannya cukup enak, cukup memesannya secara online saat hendak pulang. Saat kue bulan tiba, kita langsung pulang."
Saat melihat senyuman di wajahnya Robert Huo, dan mendengar nada bicaranya yang terdengar seperti sedang bercanda itu, mata Natalie Ning sedikit memerah.
Dia sungguh begitu sensitif, ataupun karena terlalu polos, sangat sulit mengontrol suasana hatinya.
Robert Huo menyodorkan tisu dengan sangat tepat waktu, berkata dengan suara kecil: "Anak masih di sini, kamu harus menjadi contoh yang baik baginya."
Watak Natalie Ning telah terbentuk sejak kecil, Robert Huo tidak berniat untuk mengubahnya. Tapi, dia tidak berharap Gaby nantinya pun akan begitu sensitif sepertinya.
Meskipun merupakan seorang gadis, tetap harus tahu bagaimana mengontrol suasana hati diri sendiri.
Semakin parah tingkat sensitifnya, dia akan semakin mudah ditumbangkan orang lain.
Natalie Ning menerima tisu, tersenyum dan mengusap sudut mata, berkata: "Kamu kesal?"
Jarang-jarang dia bisa mengatakan kalimat bermanja, membuat Robert Huo tertawa, berkata: "Aku mana ada merasa kesal, hanya sekedar mengatakannya saja, bagaimana kalau kamu menangis dulu sejenak, aku kupasin cangkang kaki kepiting untukmu dulu."
"Kamulah yang menangis!" Natalie Ning bernada lembut, suasana hatinya telah membaik, kemudian sepertinya telah teringat akan sesuatu, berkata dengan sedikit resah: "Tapi sikap Papa dan Mama terhadapmu dulu......"
Novel Terkait
Back To You
CC LennyBeautiful Lady
ElsaAdore You
ElinaMy Only One
Alice SongJalan Kembali Hidupku
Devan HardiLove at First Sight
Laura VanessaInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li