Inventing A Millionaire - Bab 251 Tidak Pantas
Carlos melihat Robert yang duduk tenang, jadi menggandeng Harvey dan temannya berdiri sambil berkata: "Turut berduka cita, aku percaya Profesor Zhao di atas langit, lebih berharap kalian dengan tenang mengantar dia pergi."
"Minggir! Ini adalah guruku! Aku mau nangis! Aku mau nangis untuk menunjukkan kepadanya agar dia merasa ribut!" Joel tiba-tiba marah: "Untuk apa baik-baik begini berbohong, apa patut dilakukan! Kamu malah baik. Langsung pergi, bagaimana dengan kami? Bahkan tidak melihat tampak terakhirmu! Aku, aku......"
Joel marah, tiba-tiba menangis keras: "Kamu sudah pergi, lain kali siapa yang memarahi aku.....aku, aku tidak senang!"
Seorang pria berumur 50 tahunan, terus menangis, tampaknya benar-benar lucu.
Tapi tidak ada yang berani menertawai dia disaat ini, meskipun berdiri di luar rumah duka, juga bisa mendengar suara tangisannya dan merasakan rasa sakit hati Joel.
Yacob yang mengajukan kebohongan ini. Sebenarnya waktu itu dia sudah tahu dirinya terkena penyakit kanker stadium terkahir. Oleh karena itu, dia berharap bisa dengan cepat menemukan pewaris yang cocok.
Mungkin banyak orang merasa, seorang sastra seharusnya tidak boleh berharap ada pewaris, karena ini tidak cocok dengan karakter.
Tapi Yacob bukan hanya seorang sastra, dia adalah orang tua yang pintar.
Seumurnya hidupnya mendidik banyak murid, jika bilang ada karakteristik, maka dia mendidik banyak murid yang kaya dan hebat.
Yacob tidak ingin jaringan hubungan itu, tapi diberi paksa orang lain. Tepatnya adalah tuhan membiarkan dia memiliki ini semua, meskipun kamu tidak ingin, juga tidak bisa menolak.
Hubungan ini melibatkan keuntungan banyak orang, Yacob bisa tidak menggunakan, tapi dia harus meneruskan jaringan ini ke laba-laba kecil.
Jika jaringan pecah atau tidak ada pemimpin, akan menyebabkan hal repot.
Daripada mengatakan Yacob mencari pewaris kemampuannya. Lebih baik katakan dia ingin mencari orang yang bisa mengontrol muridnya, jangan biarkan mereka karena hilangnya aturan guru, melakukan hal yang keterlaluan.
Dari hal ini, Robert lebih sama seperti guru pengganti.
Joel di sana menangis, akhirnya ditarik Marco ke samping dan Harvey berjalan ke depan Robert, lalu menundukkan kepala melihatnya, bisa dikatakan sedang melirik dia.
Mereka tidak pernah menyelidiki orang yang dipilih guru, karena ini adalah pilihan guru, sebagai murid harusnya terima bukan curiga.
Mereka pernah mendengar masalah Robert mencari Joel, dari hal itu, Robert sangat cocok dengan selera mereka.
Perkasa, kaya tapi tidak keterlaluan, bisa melakukan dua hal ini sudah sangat baik.
Yacob menengadahkan kepala, seumur hidup ini tidak pernah membungkukkan pinggang pada siapapun, mereka tentu saja tidak berharap pewaris kemampuan guru merusak sikap ini.
Harvey meliriknya. Sehingga membuat Natalie panik, dia tahu orang yang di depan sangat hebat dan bukan pengusaha kecil sepertinya yang dapat bandingkan.
Mungkin Robert merasa kecemasan dia, jadi menengadahkan kepala berkata: "Apa kamu sudah cukup melihat?"
Harvey tidak menyangka, kata pertama Robert adalah kata teguran.
Dia tidak marah, setelah terkejut, baru berkata: "Jika Pengacara Dong masih ada di sini, maka berarti tidak mengecewakan harapan guru. Namun ada sesuatu yang perlu kukatakan padamu, di dalam warisan guru, termasuk jaringan hubungan yang kami buat. Warisan ini tidak bisa diletakkan dipermukaan, tapi kamu harus tahu, kamu mewarisi warisan guru, maka adalah adik kelas kami. Tidak peduli masalah apa yang kamu temui. Bisa mencari kami, kami bisa membantu kamu menyelesaikan masalah apapun."
Suara Harvey termasuk tipe tenang. Ditambah kepercayaan diri yang tak bisa dikatakan, sehingga memberi orang rasa aman.
Setelah orang di luar rumah duka mendengar kata ini, semua orang saling melihat, kemudian berekspresi iri dan menyesal.
Ternyata membantu profesor melakukan upacara pemakamannya, bisa mendapat keuntungan yang banyak.
Mendapat harta triliun, juga bisa mendapat bantuan Harvey dan temannya.
Di dalam negri siapa yang tidak tahu kemampuan mereka? Mungkin satu orang tidak terlihat hebat, tapi kekuatan yang digabung itu, bisa membuat semua orang takut.
Jika tidak, berita bahwa Yacob ingin mencari pewaris kemampuannya, tidak akan ada banyak keluarga besar yang berlari ke sini untuk menyanjung dia.
Semua keuntungan sekarang, di dapatkan oleh orang yang membantu Profesor Zhao menyiram bunga dan menanam sayur ini, benar-benar membuat orang menyesal!
Jika dari awal tahu seperti ini, mereka pasti akan merebut pekerjaan ini!
Orang ini tidak tahu, Yacob menanggung ejekan berbulan-bulan ini. Alasannya adalah membersihkan orang di samping, yaitu ingin mengusir orang-orang yang ingin mendapatkan keuntungan.
Di dunia tidak ada begitu banyak hal seperti itu, ada orang yang mendapat keuntungan, bukan karena beruntung. Tidak setiap orang bisa melihat usaha yang kamu lakukan.
Sebenarnya sebelum Harvey bicara, Robert sudah bisa menebak semua ini.
Dengan kepintarannya, bagaimana mungkin tidak tahu kenyataan ini.
Jika hubungan guru dan murid ini hancur, bagaimana mungkin Joel bisa menangis dengan sedih?
Semua ini adalah jebakan.
Setelah tahu fakta merasa mudah, tetapi waktu itu ada di dalam kondisi, jadi ada berapa orang yang bisa melihat jelas. Bahkan Robert juga percaya.
Jujur saja, apa yang dikatakan Harvey, tidak mungkin tidak membuat hati Robert bergejolak.
Waktu itu dia mendekati Yacob, sebenarnya ada maksud menyanjung profesor ini. Juga ingin menggunakan pengaruhnya untuk membantu dirinya semakin meningkat.
Hanya saja niat untuk mendapatkan nama baik tidak kuat seperti orang lain, jadi di saat Yacob tidak ada apapun, dia juga tidak meninggalkannya.
Selain pengaruh orang, pesona Yacob juga dihormati oleh Robert.
Sekarang dia sudah mendapatkan semua yang dia inginkan. Tapi setelah kesenangan sekejap, dia tidak bahagia seperti yang dibayangkannya, malah dalam hati merasa berat.
Harta profesor ini benar-benar berat.
Dia bukan memberi dirinya hadiah besar. Malah mempercayakan seumur hidupnya pada Robert.
Tekanan ini, meskipun dulunya adalah harapannya, juga merasa beban ini berat.
Mendapat semakin banyak, Robert merasa semakin tidak nyaman.
Sekarang dia ingin memberi dirinya dua tamparan. Semalam jelas-jelas merasa tidak tenang, kenapa tidak kembali?
Kenapa harus pergi?
Kenapa merasa hari kedua datang, tidak akan terlambat?
Dia pelan-pelan menengadahkan kepala, lalu melihat foto di depan peti mati.
Wajah Yacob selamanya tersenyuman, senyuman dia sangat akrab dan ramah. Seolah-olah segala sesuatu di dunia adalah anaknya.
Menggunakan semua tenaga untuk memeluk dunia ini.
Tapi saat pergi, hanya sendirian.
Robert tidak bisa membayangkan, waktu terakhirnya betapa sengsara.
Kematian, hal yang ditakutkan semua orang, tetapi tidak ada yang menemaninya, bagaimana pun ini adalah hal yang sedih bagi siapapun.
Dan dirinya jelas-jelas tidak perlu begitu sedih, tetapi melewatkan kesempatan ini.
Meskipun semalam pergi, namun jika pagi hari ini tidak pergi ke perusahaan atau tidak tertunda lama karena menghubungi Timmy mengenai perusahaan saham, mungkin masih sempat mengantar perjalanan terkahirnya.
Sayangnya di dunia ini tidak ada banyak jika, sudah lewatkan ya lewatkan.
Hanya saja jika ini, tidak bisa menyatakan kesedihan dan penyesalan Robert, dia merasa tidak ada hak menerima harta Yacob.
Setiap harta yang ditangannya, sama seperti menampar dia.
Mungkin menurut orang lain, dia adalah orang yang satu-satunya baik pada Profesor Zhao, diwaktu tersusah profesor, tidak meninggalkannya. Di saat tidak ada yang perhatian orang lain, inisiatif melakukan acara pemakamannya.
Tapi Robert tahu dirinya sudah salah.
Sangat salah!
Jadi dia melihat Harvey dan berkata: "Aku tidak ada hak menjadi pewaris kemampuan Profesor Zhao, juga tidak ada hak menjadi adik kelas kalian, jadi anggap semua ini tidak pernah terjadi, aku......"
"Kamu bilang lagi!" Joel tiba-tiba seperti gila berlari ke sini, lalu menarik kerah baju Robert dan memarahinya: "Guru demi hari ini, tidak berani mengatakan penyakit kankernya pada orang lain, dia susah payah mengatur semua ini, hanya demi pewaris selanjutnya. Sekarang kamu bilang padaku, kamu tidak mau! Kamu katakan sekali lagi, apa kamu percaya aku bisa memutuskan kepalamu?"
Novel Terkait
Mr. Ceo's Woman
Rebecca WangAwesome Husband
EdisonMy Secret Love
Fang FangThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlPernikahan Kontrak
JennyThat Night
Star AngelHis Second Chance
Derick HoInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li