Mr Huo’s Sweetpie - Bab 234 Servis Cuma-Cuma Untukmu

Sejenak, Joline Yun tertegun.

Kenapa Abigail Qiao berada di sini? Inilah yang mengejutkan bagi Joline Yun.

Tentu saja Abigail Qiao juga melihat Joline Yun, melihat pakaian yang dikenakannya, ia tahu ini pasti salah satu desain yang terbaik.

Dalam hati Joline Yun merasa agak tidak tenang, kenapa Abigail Qiao berada di sini? Ia sungguh tak menyangka.

Abigail Qiao berjalan ke hadapan Joline Yun, “Kau tampak terkejut melihatku?”

“Sedikit,” jawab Joline Yun.

“Malam ini akan ada penghargaan untuk model terbaik, hadiahnya cukup besar. Apakah kau tertarik?” tanya Abigail Qiao pada Joline Yun.

Joline Yun menggeleng, “Aku hanya ingin menyelesaikan pekerjaanku dengan baik, aku tak terlalu memikirkan tentang hal itu.”

Koreografer datang dan segera menyuruh semua model untuk bersiap naik ke panggung. Pakaian yang dikenakan Abigail Qiao termasuk seri pertama yang akan ditampilkan, maka mereka segera naik ke atas panggung.

“Joline, kau mengenal gadis tadi?” tanya seorang model di sebelahnya.

“Bisa dibilang kenal.”

“Kurasa ia bersikap agak janggal, ia seperti menganggapmu musuh, kau harus lebih berhati-hati.”

Joline Yun mengangguk, “Iya, aku tahu.”

Setelah memikirkannya, Joline Yun merasa ia harus membicarakannya pada Adeline Qiao. Ia meraih ponselnya dan mengirim pesan Wechat pada Adeline Qiao, memberitahunya bahwa Abigail Qiao juga berada di sini malam ini.

“Grup C bersiap!”

Setelah mendengar instruksi itu, Joline Yun segera meletakkan ponselnya dan bersiap naik ke atas panggung.

Fashion show itu berjalan dengan sangat baik, dan akhirnya desainer yang mendesain baju grup Joline Yun lah yang menang. Lalu, para penyelenggara akan memilih model terbaik dari grup pemenang, yang akan mendapatkan hadiah sebesar 200.000.

Setelah berunding, para juri memutuskan penghargaan ini akan diberikan pada Joline Yun. Baik dari segi penampilan maupun keseriusan dalam bekerja, mereka merasa Joline Yun lah yang terbaik.

Ketika hasilnya diumumkan, di belakang panggung, Abigail Qiao mengepalkan tinjunya. Kali ini, lagi-lagi ia kalah! Ia hanya bisa mendesah dalam hati.

Saat melihat Joline Yun naik ke atas panggung untuk menerima penghargaan, Abigail Qiao semakin merasa iri. Nona Ketiga Keluarga Yun yang dulunya tak bisa apa-apa itu kini telah berubah. Ia berdiri di panggung dengan aura seperti seorang selebritis. Inilah hal yang tak dimilikinya, Abigail Qiao menggigit bibirnya.

Tiba-tiba sebuah ide muncul di pikirannya, Abigail Qiao tersenyum, “Joline Yun, kau sendirilah yang menyebabkan semua ini.”

Di sisi lain, Adeline Qiao juga merasa tidak tenang setelah membaca pesan yang dikirimkan Joline Yun. Akhirnya ia tak bisa tinggal diam dan memutuskan untuk pergi ke sana. Adeline Qiao takut Abigail Qiao akan melakukan sesuatu yang buruk pada Joline Yun, dan perasaan ini semakin menguat setelah membaca pesan Wechat itu.

“Kakek, Nenek, aku pergi menjemput Joline,” kata Adeline Qiao. Karena tak ingin Colton Huo dan Mary panik, Adeline Qiao tak mengatakan yang sebenarnya.

Mendengar perkataan Adeline Qiao, Colton Huo bertanya, “Bukankah Steve Xiang yang akan menjemputnya?”

“Joline selesai lebih awal, aku akan ke sana bersama Nelson Xiang.”

“Suruh Nelson Xiang saja yang menjemputnya, kau tak perlu kesana kemari,” kata Colton Huo.

Adeline Qiao berpikir sejenak, lalu berkata, “Sebenarnya aku ingin diam-diam mengamati orang yang menyukai Joline.”

Colton Huo hendak berkata lagi, tapi Mary menyikutnya, “Tak apa biar Adeline saja yang pergi untuk mengurus hal ini, akan kusiapkan makan malam untuk kalian.”

“Terima kasih, Nek, aku pergi dulu.”

“Baik, hati-hati. Jika terjadi sesuatu hubungi kami.”

Nelson Xiang mengantar Adeline Qiao ke tempat acara, saat ia baru saja keluar dari gerbang perumahan, ia bertemu Harry Xia.

“Kepala Sekolah,” sapa Adeline Qiao sambil menurunkan jendela mobil.

Harry Xia menatap Adeline Qiao, “Kau hendak keluar?”

“Kepala Sekolah, kebetulan aku membutuhkan bantuanmu, masuklah ke mobil.”

“Baiklah!” Harry Xia segera masuk ke mobil.

Adeline Qiao berkata pada Nelson Xiang, “Nelson Xiang, lebih cepat sedikit.”

“Baik, Nyonya,” Nelson Xiang segera menambah kecepatan.

Harry Xia menatap Adeline Qiao dengan panik, “Ada apa?”

Adeline Qiao memberitahukan apa yang dikhawatirkannya pada Harry Xia, setelah mendengarnya, Harry Xia merenung. Ia merasa Adeline Qiao terlalu khawatir, seharusnya tidak akan separah itu.

Di sisi lain.

Joline Yun dan rekan-rekan setimnya pergi ke klub untuk merayakan kemenangan mereka. Banyak orang yang mengagumi Joline Yun menghampirinya untuk memberikan ucapan selamat atas kemenangannya.

Joline Yun tentu tak bisa menolak, ia hanya bisa menerima ajakan toast mereka. Dan karena toleransi alkoholnya tidak cukup tinggi, setelah minum cukup banyak, Joline Yun mulai mabuk.

Abigail Qiao menatap Joline Yun sambil meminum winenya, ia tersenyum, “Joline Yun, kita lihat apakah nanti kau masih bisa tersenyum.”

Di antara kerumunan orang itu, hanya tersisa Abigail Qiao yang belum memberikan ucapan selamat pada Joline Yun. Ia meraih gelas wine yang telah disiapkannya, “Selamat!”

Joline Yun menatap Abigail Qiao dan membalas, “Terima kasih.”

“Mari toast untuk kemenanganmu,” Abigail Qiao menyerahkan gelas wine itu pada Joline Yun. “Untuk menghargai kedekatan kita dulu, kau harus menerima wine ini.”

Meskipun kepala Joline Yun mulai terasa pusing, ia tetap menerima wine yang disodorkan Abigail Qiao. “Terima kasih!”

Melihat Joline Yun mendongak dan menghabiskan wine itu, Abigail Qiao tersenyum. Lalu ia juga menenggak winenya.

Setelah meminum wine yang diberikan Abigail Qiao, Joline Yun tiba-tiba merasa kepanasan, sekujur tubuhnya terasa panas. Merasa ada sesuatu yang tidak beres, ia meraih tasnya dan pergi ke toilet.

Melihat Joline Yun menuju ke toilet, Abigail Qiao mengikutinya. Ia berdiri di lorong, menatap Joline Yun yang berjalan ke toilet sambil berpegangan pada dinding, ia mengeluarkan ponselnya dan menelepon seseorang.

“Kalian sudah boleh datang kemari,” kata Abigail Qiao sambil tersenyum, “Makanan telah disiapkan.”

Setelah menutup telepon, Abigail Qiao mengikutinya ke toilet.

Joline Yun berpegangan pada wastafel dengan kedua tangannya. Ia menatap bayangannya di cermin, pipinya memerah, pandangannya terasa kabur, Joline Yun bahkan merasa bayangannya seperti bukan dirinya. Otaknya tak bisa lagi berpikir jernih, Joline Yun merenung, seolah berusaha memikirkan apa yang sedang terjadi.

Tiba-tiba pintu toilet didorong, dan Abigail Qiao masuk sambil membawa beberapa pria.

Joline Yun menoleh ke arah Abigail Qiao, dan ia melihat para pria di belakangnya. Ia segera melangkah mundur dengan ketakutan.

Abigail Qiao berjalan ke arah Joline Yun dengan senyum penuh kemenangan, “Joline Yun, bagaimana perasaanmu saat ini? Tidakkah kau merasa seperti sedang terbakar?”

“Kau memberiku obat?” tanya Joline Yun dengan suara parau.

Abigail Qiao mengangguk dan tersenyum, “Benar. Tapi jangan khawatir, aku telah menyiapkan servis cuma-cuma untukmu. Jika para pria ini belum cukup, aku akan membantumu memanggil beberapa orang lagi.”

Setelah berkata, Abigail Qiao melangkah mundur, “Selanjutnya, kuserahkan pada kalian.”

Beberapa pria itu mengusap liur dari mulut mereka, mereka tak tahan lagi, wanita ini tampak sangat menggoda.

“Tenanglah, Nona Qiao! Kami akan mengurusnya.”

Abigail Qiao mengangguk dengan puas, “Bagus! Lepaskan pakaiannya dulu,” setelah berkata, Abigail Qiao segera mengeluarkan ponselnya dan bersiap untuk merekam.

Para pria itu melangkah maju dengan ekspresi penuh gairah.

Jantung Joline Yun berdegup kencang, ia terus melangkah mundur hingga akhirnya menemui jalan buntu. Ia berseru, “Jangan mendekat!”

Para pria itu mengulurkan tangan mereka ke arah Joline Yun, dan tak lama kemudian, terdengar suara baju dirobek...

Novel Terkait

Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu