Mr Huo’s Sweetpie - Bab 382 Kamu Yang Mendatangkan Keajaiban Ini

Joline Yun dan Harry Xia juga berpaling pada saat yang bersamaan, mereka juga merasa terkejut.

“Kakak kedua, kenapa kamu bisa berada di sini?” Joline Yun segera berjalan ke arah pintu, seakan-akan hendak menghalangi James Yun di luar pintu. Paman juga sudah berulang kali mengingatkan untuk jangan membuat Jennie Jian terpicu.

Tatapan James Yun terus tertuju pada Jennie Jian, semuanya sekarang berubah menjadi Howard Qin adalah yang terbaik. James Yun merasa tidak rela di dalam hatinya, dia ingin tahu dimanakah sebenarnya letak kebaikan Howard Qin!

Harry Xia juga berjalan ke arah pintu,“Joline, tunggu saja di sini. Aku dan James akan keluar untuk berkeliling sejenak.” Setelah selesai berbicara, Harry Xia mengulurkan tangan dan merangkul lengan James Yun. Namun James Yun tidak bergerak, dia tidak ingin melangkah pergi.

“James, kekuatan tanganku terbatas, apakah kamu yakin kamu ingin bertindak seperti ini,” ucap Harry Xia sambil memandang James Yun.

James Yun melirik Harry Xia, mengulurkan tangannya dan melepaskan tangan Harry Xia,”Jika memang demikian, kenapa kamu masih saja tidak melepaskannya."

"James!" Harry Xia mengerutkan alisnya, jika adiknya ini emosi, maka juga akan sulit dikontrol.

“Tenang, aku datang bukan untuk memicu masalah,”lanjut James Yun. Semua orang kini sedang khawatir bahwa dirinya akan datang ke rumah sakit untuk memicu terjadinya masalah, jadi mereka tidak memperbolehkan dirinya datang ke rumah sakit atau bahkan menyembunyikannya, menjadikan dirinya terlihat seperti seorang pasien sakit jiwa, sebenarnya tidak perlu bersikpa seperti ini. Dia datang ke rumah sakit hanya untuk melihat situasi Jennie Jian.

Harry Xia merasa lega ketika mendengar ucapan James Yun. Pada saat ini, dia seharusnya mendengar kata-kata semua orang.

James Yun berpaling dan menatap Jennie Jian,"Jennie Jian, setelah kamu mempunyai waktu luang. Aku masih ingin berbincang denganmu."

Ketika mendengar perkataan James Yun, perasaan Jennie Jian pun menegang, dia merasa James Yun yang demikian terlihat seperti ketika ia pertama kali bertemu dengannya. Dia sepertinya telah meninggalkan semua ketajaman yang berada pada tubuhnya ketika mereka sebelumnya bertemu. Dirinya kini terlihat tidak terlalu bersemangat, terlebih lagi, apa yang hendak dia katakan kepada dirinya sendiri?

“Jika memang memungkinkan, tolong anggukkan kepalamu sejenak,”tanya James Yun sambil berdiri di depan pintu dan menjaga jarak yang sangat aman.

Jennie Jian menatapnya dan merasa sedikit tidak tahan. Ketika teringat akan hal ini, dia sepertinya merasa bahwa dia harus berbicara dengannya, selanjutnya, dia menganggukkan kepalanya kepada James Yun. Ada beberapa hal yang masih perlu diperjelas, hal ini akan berdampak lebih baik terhadap semua orang.

“Terima kasih!” James Yun menatap Jennie Jian dan mengangguk, suasana hatinya juga terlihat sedikit lebih baik,"Kalau begitu, semuanya sudah ditentukan! Kamu boleh menentukan waktunya."

Setelah selesai berbicara, James Yun melangkah maju dan mengikuti Harry Xia pergi meninggalkan ruang pasien terlebih dahulu.

Joline Yun mengamati semua pengalaman yang James Yun lalu, iIni adalah pertama kalinya dia melihat James Yun bersikap seserius ini dalam menyelesaikan sesuatu, hal ini juga menunjukkan satu hal, dia masih berharap kepada Jennie Jian. Dia tidak bersikap seperti itu ketika melepaskan Adeline Qiao.

Mungkin karena sudah tidak bisa menahan diri, Joline Yun membuka mulutnya dan berkata,"Kak Jennie, jangan salahkan aku karena aku berbicara sedikit lebih banyak. Kamu sebelumnya suka dengan kakak keduaku. Saat itu, ketika kakinya bermasalah, kamu yang pergi merawatnya setiap hari, kamu merawatnya dan mendesaknya untuk berdiri lagi. Kesembuhan kakinya adalah sebuah keajaiban, dan kamu yang telah mendatangkan keajaiban ini. Itu sebabnya kakak kedua sangat bersikeras ingin berbincang denganmu. "

Pikiran Jennie Jian seakan-akan teringat kembali akan beberapa gambaran, gambaran itu terbang dengan cepat, dia bahkan tidak sempat melihat masa lalunya dengan jelas. Namun berdasarkan gambar buram tadi, Jennie Jian sepertinya dapat melihat dua orang, seorang wanita sedang menuntun seorang pria dan belajar berjalan selangkah demi selangkah. Apakah itu dirinya dengan James Yun?

Dalam sekejao, kepala Jennie Jian mulai terasa sakit lagi. Dia memejamkan matanya dan tidak ingin memikirkannya lagi. Dia lagi-lagi memaksa dirinya untuk tidak mengingat hal-hal itu lagi karena sangat menyakitinya. Dia menggenggam kepalanya dengan kedua tangannya,"Jangan bicarakan lagi!"

Ketika melihat situasi Jennie Jian yang kurang tepat, Joline Yun pun tidak berani sembarangan melanjutkan omongannya lagi. “Baiklah, Kak Jennie, jangan terlalu terpicu, aku tidak akan mengatakannya lagi.” Jika Jennie Jian mengalami kecelakaan lagi, sepertinya sekelompok orang akan merobek dirinya. Setelah membayangkan apa yang akan terjadi pada dirinya, Joline Yun pun bergemetar. Dia juga mundur beberapa langkah dan tidak berani berbicara lagi.

Situasi ini sepertinya mereda ketika Howard Qin datang. Ketika dia melihat Joline Yun, lalu melihat ke arah sekeliling seperti sedang mencari bayangan orang lain.

“Hanya kamu sendiri?”Ucap Howard Qin.

“Iya!” Joline Yun mengangguk, dia tentu saja juga paham apa maksud Howard Qin. Jika kakak kedua ada di sini, Howard Qin pasti tidak akan berbicara dengan sebaik ini.

Howard Qin menatap Joline Yun dengan ragu, bahkan sekalipun James Yun tidak datang, Harry Xia seharusnya akan datang juga! Terlebih lagi, berdasarkan sikap Joline Yun, dia pasti sedang berbohong. Dia kembali melirik Jennie Jian yang sedang memainkan ponselnya,"Jennie, bagaimana perasaanmu?"

“Aku baik-baik saja,”jawab Jennie Jian. "Adeline menyurunya untuk mengantarkan sup yang enak untukku."

Howard Qin juga melirik termos di atas meja, dia tahu bahwa Jennie Jian tidak akan berbohong padanya, sikapnya terhadap Joline Yun juga sedikit lebih baik, "Pulang dan sampaikan ucapan terima kasihku kepada Adeline, terima kasih atas kerja kerasmu."

“Bibi berkata bahwa dia akan datang sore ini,”jawab Joline Yun pelan. "Kak Howard Qin, karena kamu sudah datang, maka aku akan mengundurkan diri terlebih dulu."

“Baik!” Ketika melihat Howard Qin mengangguk, Joline Yun pun segera merapikan barang-barangnya dan pergi.

Ketika baru saja berjalan sampai ke depan pintu, dia bertemu dengan Harry Xia yang sudah kembali. Joline Yun segera mengedipkan matanya pada Harry Xia, supaya dia tidak sembarangan berbicara. Harry Xia menjulurkan kepalanya dan melirik ke dalam ruang pasien, Howard Qin sudah datang.

“Aku datang untuk menjemput Joline,” jawab Harry Xia.

Howard Qin menganggukkan kepalanya,"Kalian sekarang benar-benar tidak terpisahkan, selalu saja pergi kemanapun bersama-sama."

“Betul, bukankah untuk membayar hutang di masa lalu?”Jawab Harry Xia. "Aku kira kamu juga bisa merasakan suasana hati seperti ini."

Kalimat ini benar-benar menusuk luka pada hati Howard Qin secara langsung, namun itu benar. Dia dan Jennie Jian kini juga berada dalam situasi yang serupa, dia juga khawatir Jennie Jian akan direbut pergi. Itulah sebabnya dia selalu ingin bersamanya.

Howard Qin juga paham maksud dari ucapan Harry Xia ini,"Betul! Aku juga sangat memahaminya!"

"Kita pamit dulu. Thiago Huo dan Adeline akan datang nanti sore."

“Ok!” Howard Qin menganggukkan kepalanya.

Harry Xia menarik tangan Joline Yun,"Kalau begitu, kita tidak akan mengganggu lagi."

Jennie Jian mengulurkan tangannya dan menarik pakaian Howard Qin, "Howard Qin, duduklah."

“Ada apa?” Howard Qin duduk.

Jennie Jian tidak berbohong kepada Howard Qin, jadi dia berbicara dengan berterus terang,"Sebenarnya, James Yun juga baru saja datang."

Ketika melihat suasana hati Jennie Jian tidak terlalu bergejolak, Howard Qin pun tidak merasa terlalu gugup. "Apa yang dia katakan?"

"Dia bilang dia ingin berbincang denganku ketika aku mempunyai waktu." Jennie Jian menghele nafasnya,”Dan aku juga menyetujuinya."

Howard Qin menggenggam erat tangan Jennie Jian, dia tentu saja merasa risih akan pertemuan Jennie Jian dengan James Yun, dia tidak ingin ada perubahan. Dia dan Jennie Jian sudah bersusah payah sampai di sini, dia hanya ingin bersamanya. "Apakah kamu benar-benar ingin menemuinya?"

"Aku merasa seperti itu. Jika kita tidak bertemu, maka dia pasti akan terus muncul. Hal itu tidak akan berdampak baik untuk kita. Benar, bukan?"

“Tidak!” Howard Qin menjawab dengan tergesa-gesa. Dia tidak ingin Jennie Jian dan James Yun bertemu, jika dia benar-benar teringat akan masa lalu, apa yang harus dia lakukan?

Ketika merasa genggaman Howard Qin terhadap tangannya menguat, Jennie Jian mengerutkan alisnya,"Howard Qin, kamu membuatku merasa sakit."

“Maafkan aku!” Howard Qin langsung meminta maaf ketika mendengarnya.

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu