My Greget Husband - Bab 651 Menempati Tubuh

Buddha hidup seperti kerasukan dan berlari ke dalam.

Yogi Chen melihat kebenaran itu sendiri. Itu adalah sebuah kuil yang sangat besar.

“Master, Adik Seperguruan…”

Buddha hidup berlari masuk ke dalam kuil. Tumpukan mayat-mayat yang sudah mengering bergeletakan di atas lantai.

Banyak, padat dan bertumpuk-tumpuk.

Buddha hidup berlutut di atas lantai dan menangis meraung-raung: “Tidak… tidak…”

Dia mengulurkan tangan mencoba untuk mencoba meraba mayat-mayat itu. Baru saja ujung jarinya mengenainya, mayat-mayat itu langsung hancur menjadi bubuk dan menghilang. Hanya meninggalkan batu-batuan berbentuk bulat.

“Sarira Sang Buddha!”

Sarira adalah kepribadian dewa Sang Buddha.

“Banyak sekali!”

Yogi Chen berusaha untuk menekan ketamakannya dan tidak menyentuhnya. Dia mengikuti Buddha hidup dan tiba di Graha Sakyamuni.

Tempat itu berupa patung Sang Buddha dari emas yang sangat besar.

Kehidupan abadi. Cahaya abadi. Dia memejamkan matanya dengan rapat. Dia tidak dapat merasakan aura kehidupan yang lain. Tetapi cahaya Buddha yang dia pancarkan dari tubuhnya cukup menyilaukan.

“Grandmaster!”

Buddha hidup berlutut di atas tanah. Dia terus-menerus menangis sambil memukul-mukuli dadanya. Matanya yang berwarna kemerahan tertutup oleh cahaya abadi.

Meskipun masih berkepanjangan, tetapi sudah jauh lebih pelan dari pada tadi.

“Duk, duk, duk!”

Dia menundukkan kepalanya dengan kuat ke atas tanah. Dari matanya mengalir air mata berdarah.

“Aku berdosa. Grandmaster. Aku sungguh berdosa. Ini adalah malapetaka yang datang karena aku!”

“Kelinting, kelinting!”

Tepat pada saat itu terdengar bunyi dentingan lonceng yang nyaring. Suara ini dalam sekejap membuat Buddha hidup panik: “Dia datang. Mengapa dia cepat sekali datang. Apa mungkin dia sudah bisa merasakan keberadaanku secepat ini?”

Yogi Chen juga merasa pernah mendengar suara lonceng itu.

“Tunggu dulu. Beberapa ribu tahun yang lalu, aku dan Sandi Gu pernah pergi ke Galaksi Utama. Saat itu ada ledakan kekacauan dan kita juga mendengar suara lonceng yang sama.”

“Menurutmu, dibelakangnya ada dewa sejati tanpa kepala yang terikat dengan rantai besi?”

Arleus Yogi juga tertegun.

“Grandmaster, apa yang harus aku lakukan? Apa yang harus aku lakukan…”

Buddha hidup merasa sangat ngeri mendengar suara itu. Sebelum ini, apapun kesulitan yang dia hadapi, Demon Pestle yang berada di tangannya akan membantunya menghancurkan segalanya. Tetapi sekarang wajahnya dipenuhi kengerian. Dia sama sekali tidak tahu harus berbuat apa.

Kemudian pada saat itu juga, lantai kuil mulai bergetar hebat.

Suara lonceng itu juga kian mendekat.

Yogi Chen menggunakan Power of Chaos dengan mata dewanya dan melihat dewa sejati tanpa kepala raksasa. Ukurannya ribuan kali lipat dibandingkan dengan dewa sejati tanpa kepala biasa. Pada tubuhnya terdapa rantai besi yang sangat tebal. Di setiap ruasnya terdapat sebuah lonceng. Di sebelahnya tergantung berbagai Dewa, Peri, Buddha, Iblis dan Hantu.

“Grandmaster. Aku tidak boleh tertangkap. Aku harus melarikan diri!”

Ketakutan di dalam hati Buddha hidup mengalahkan segalanya. Dia menggulung sarira-sarira di atas lantai itu dan menelannya bulat-bulat untuk mengurungnya.

“Ah…”

Setelah berteriak keras, mata merahnya mulai terkendali. Ada ledakan aura yang terpancar dari dalam tubuhnya. Demon Pestle yang dia pegang mencambuki dewa sejati tanpa kepala itu dengan tanpa ampun.

Perlu tenaga yang dapat membelah langit dan bumi untuk menghentikan langkah dewa sejati tanpa kepala itu.

Betul. Hanya untuk menahannya sementara saja. Tidak bisa digunakan untuk melukainya dengan signifikan.

Tetapi juga pada saat inilah, Buddha hidup memiliki kesempatan untuk melarikan diri dengan hebohnya ke dalam Chaos!

Dewa hidup itu menyeret rantai di belakangnya. Lengan kanannya mengeluarkan tenaga yang sangat keras. “Syung.” Rantai besi yang tergantung-gantung itu berubah menjadi segaris aliran cahaya dan menembus masuk Chaos.

“Ah…”

Suara erangan yang tajam dan memekakkan telinga terdengar dari kejauhan. Tetapi dengan cepat menghilang. “Pengkhianat yang bodoh. Memang pantas untuk mati!”

Mulut besar di pusar dewa sejati itu terbuka lebar dan memamerkan deretan gigi yang menyeramkan!

Rantai besinya mengkerut. Rantai besinya yang entah berapa panjangnya itu ketambahan satu lagi mayat Buddha hidup.

Tetapi dia tidak memperhatikan, Ada sebuah segel galaksi sebesar batu kerikil yang jatuh ke atas tanah.

Setelah dia selesai, dia memutar balikkan badannya dan pergi.

Dia tidak memiliki keinginan apa-apa terhadap kuil itu.

“Mengapa dia memanggilnya pengkhianat?”

Yogi Chen mengerutkan alisnya. Batinnya dipenuhi keraguan.

“Sebaiknya kita kembali ke dalam untuk membereskan sarira-sarira itu.”

Arleus Yogi mengingatkannya.

“Betul-betul. Aku nyaris melupakannya!”

Yogi Chen membentuk segel galaksi, lalu terbang ke dalam.

Tidak lama, mereka mengosongkan lantai di mana sarisa-sarisa itu berserakan. Dia merasa sedikit sakit hati melihatnya: “Sayang sekali sudah diambil setengahnya oleh orang tadi!”

“Apa kita tidak masuk ke dalam untuk melihat Buddha besar itu?”

“Sudahlah, tidak usah. Buddha besar itu sangat ganas. Siapa yang tahu dia sudah mati atau belum!”

Yogi Chen menggelengkan kepalanya. Cukup saja apa yang dilihatnya.

Arleus Yogi juga tidak menjawab apa-apa lagi. “Menurutmu apakah dewa hidup itu hanya akan menyerang orang-orang yang disebut sebagai pengkhianat?”

“Seharusnya sih tidak. Sebelum ini ada para pertapa tingkatan pencipta yang menerobos masuk…”

“Tidak. Mungkin saja mereka bukan pertapa alam pencipta, melainkan… dewa hidup atau Buddha hidup yang kesadaran jiwanya kembali.”

Arleus Yogi menjawab: “Kalau begitu, kita sekarang dapat mengerti mengapa awalnya dia membebaskan kita.”

Yogi Chen mengangguk: “Memang benar. Tetapi siasat tersembunyi kita juga terlalu rendahan. Buddha hidup saja bukan tandingannya, apalagi kita nanti.

“Aku rasa, apakah dewa sejati tanpa kepala ini berperan seperti sejenis penjaga yang berpatroli di dalam alam Chaos.

Kata-kata Arleus Yogi mengingatkan Yogi Chen. Dia menghubungkan kabar yang disampaikan oleh Ian Qiu dengan hal ini. Tampaknya bisa dihubungkan menjadi sebuah petunjuk lengkap!

Para Demon God bawaan lahir ini mempunyai kemampuan yang sangat hebat. Mungkin setara dengan Celestial Grandmaster, atau mungkin melampaui belenggu Celestial Grandmaster. Mereka memiliki tingkat setengah Chaos atau bahkan nyaris mencapai Chaos.

Jadi mereka memiliki usia yang tidak terhingga. Saat mereka merasa kesulitan untuk menembus ke alam tingkatan yang lebih tinggi, apa yang akan mereka lakukan?

Akankah mereka kehilangan harapan?

Bila pada saat itu muncul sebuah ‘kapal’. Asalkan ikut naik ke dalam ‘kapal’ itu, mereka akan mencapai tujuannya. Akankah mereka naik ke atas kapal itu?

Jawabannya adalah: Tentu saja!

Ian Qiu berkata itu semua adalah kebohongan belaka. Tidak ada yang membenarkan hal itu.

Setelah berpikir tentang kata-kata Buddha hidup yang terus-terusan dia sampaikan, Yogi Chen merasa dirinya sedikit lagi bisa mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi.

Meskipun Yogi Chen curiga bahwa ada yang mengawasi gerak-geriknya, bahkan dia sudah menemukan jejaknya. Tetapi dia belum dapat mempercayainya sepenuhnya.

Tetapi sekarang ini dia sudah 50% yakin.

Kemungkinan besar dewa sejati tanpa kepala ini lebih berupa sejenis boneka yang dikendalikan dari jauh!

Tugasnya adalah membereskan para ‘pengkhianat’ yang kesadaran jiwanya telah kembali.

“Aku rasa tidak seharusnya kita berjalan seperti ini. Mungkin kita bisa mendapatkan petunjuk yang lebih banyak lagi dari Buddha besar itu!”

Yogi Chen berpikir sejenak, kemudian berjalan keluar dari segel galaksi.

Dengan sangat berhati-hati dia menyegel seluruh aura tubuhnya. Bahkan dia juga menyegel jejaknya di Sungai Waktu.

Celestial Grandmaster dapat mengendalikan Sungai Waktu hingga tahap tertentu. Tetapi dia tidak bisa mempermainkan Sungai Waktu di dalam tapak tangannya dan dia juga tidak bisa membalikkan waktu.

Setelah dia melakukan semuanya itu, Yogi Chen menggenggam Pedang Chaos dan berjalan masuk ke dalam Graha Sakyamuni.

Buddha Besar itu memejamkan matanya. Memberikan kesan ketentraman bagi orang yang melihatnya.

Cahaya Buddha terus-terusan terpancar berkilauan. Postur tubuh yang sangat besar tampak seperti sebuah gunung kecil.

“Sudah mati?”

Yogi Chen menusuk-nusuknya dengan ujung Pedang Chaos dan menghasilkan suara dentangan logam dengan logam lain.

“Kekuatan fisik yang sangat hebat”

Yogi Chen berpikir sejenak. Kemudian dia menghubungkan 1 triliyun sel-sel di dalam tubuhnya dan berkata: “Maaf!”

Kekuatan yang tidak terhingga menghantam tubuh Buddha Besar itu. Dalam seketika, Buddha Besar sudah hancur menjadi serpihan!

Melihat darah dan daging yang melayang-layang, Yogi Chen terbelalak: “Buset. Aku sesungguhnya hanya ingin melihat apakah kamu sungguh mati atau pura-pura mati. Tetapi tubuhmu hancur dalam satu serangan saja?”

Mungkin dia juga tidak tahu apa arti dari kekuatan 1 triliyun sel. Itu setara dengan kekuatan 1 triliyun Celestial Master yang menyerang pada saat bersamaan.

Apa Celestial Grandmaster itu bisa menahannya?

Meskipun dia berada di tingkatan setengah Chaos, takutnya tetap akan terluka.

“Tunggu sebentar. Itu…. Jantung Buddha Liuli?

Yogi Chen cepat-cepat mengambil Jantung Buddha itu.

Wus!

Tiba-tiba muncul berbagai penampakan kejadian di dalam alam bawah sadarnya seperti sedang menonton keadaan di sekitarnya.

“Om Ma Tri Mu Ye Sale Du…”

Delapan kata mantra ajaran Buddha berbunyi di dalam kepala Yogi Chen. Tiba-tiba seorang tingkatan maha tinggi muncul di dalam dunia spiritualnya.

Pendar cahaya yang tidak terhingga ternyata sendang menerangi pengurai pikirannya sendiri.

Yogi Chen terkejut: “Sial, aku dikelabui. Mahluk tua ini ingin menempati tubuhku!”

“Jangan harap!”

Yang lebih kuat dari kekuatan fisik Yogi Chen adalah roh mata dewanya. Dia memiliki 480 juta pengurai pikiran. Masing-masing setara dengan kemampuan Celestial Grandmaster tahap awal!

Berdasarkan teknik peleburan dan teknik pembinaan formasi, roh mata dewa akan bertambah kuat lebih dari beratus-ratus kali lipat!

“Roh mata dewaku, bisa jadi lebih kuat dari pada kekuatan fisikku!”

Yogi Chen tersenyum dingin: “Mari kita latih!”

Roh mata dewa berubah menjadi tungku yang sangat besar hingga menekan Buddha Raksasa.

Buddha Raksasa yang tadinya sedang menyengir, ekspresinya langsung berubah drastis. Dia mengulurkan telapak tangan untuk menahannya, tetapi semuanya sia-sia saja.

“Mengapa tidak belajar sesuatu yang lebih baik daripada merebut tubuh orang?”

Dia memasukkan Buddha Besar itu ke dalam tungku. Dalam 3 hari saja, Buddha besar itu sudah dilebur. Berbagai macam ingatannya yang tidak terhitung jumlahnya pun diserapnya.

Hati Buddha yang berada di tangannya itu juga sudah berubah menjadi jantung dari batu kaca yang bersih dan murni!

“Setengah Chaos. Apakah ini adalah tingkatan setengah Chaos?”

Yogi Chen membuka matanya lebar-lebar. Meskipun hanya tingkatan setengah Chaos, tetapi sudah ratusan kali lipat melebihi kekuatan Buddha.

Kemampuannya saat ini harusnya sudah sangat mendekati tingkatan Chaos. Tetapi untuk berhasil menembus tingkatan Chaos masih kurang sedikit lagi. Dia belum mengerahkan seluruh tenaga dan auranya sendiri.

“Buddha Kuno Liuli ini juga kasihan. Ingatannya yang paling penting juga sudah dihapus!”

“Tetapi, bayangan itu. Bukankah milik orang itu?”

Yogi Chen berusaha mengunci ingatannya. Dia ingin mengingat bayangan itu tan tidak pernah melupakannya. Mungkin dia adalah orang di balik layar yang mengendalikan segala sesuatu yang terjadi di dalam Chaos!

Setelah menyerap semua kekuatan spiritual Buddha Kuno Liuli. Kekuatan roh mata dewa Yogi Chen bertambah tiga bagian.

Sungguh-sungguh pendapatan yang luar biasa. Dia juga berhasil mendapatkan jantung Buddha Liuli ini.

Kebiasaan buruk Yogi Chen kembali lagi. Ini adalah jantung dari tingkatan setengah Chaos.

Membina inkarnasi. Diah harus membina inkarnasi!

Setelah masuk kembali ke dalam galaksi segel, Yogi Chen mulai pembinaan inkarnasinya. Di dalam ruang pembatas waktu, setelah lewat ratusan ribu tahun, Seorang pria yang memancarkan aura Zen dari sekujur tubuhnya muncul di hadapan Yogi Chen.

“Mulai hari ini kamu akan dipanggil Buddha Yogi!”

“Baik, raga asli!”

Alam tingkatan Buddha Yogi adalah alam Celestial Grandmaster tahap sempurna. Asalkan dia melebur sempurna dengan jantung Buddha Liuli, dia dengan mudah dapat menembus tingkatan setengah Chaos. Cepat atau lambat akan terjadi.

“Kekuatan supranatural Buddha cukup menarik. Terutama Tubuh Emas Raksasa itu.” Kurang lebih hanya perlu menggunakan kekuatan iman dan kepercayaan untuk membentuknya.”

“Iman?”

Yogi Chen sangat kaya akan hal itu.

Di dalam tubuhnya terdapat 129.600 alam semesta, dan tidak terhitung jumlah orang-orang yang menyembahnya sebagai Bapa Suci.

Yogi Chen adalah Bapa Suci itu sendiri.

Asalkan bisa meningkatkan kemampuan dirinya sendiri, Yogi Chen tidak akan menolaknya!

Betapa kayanya kumpulan iman kepercayaan dari puluhan juta zaman. Yogi Chen sendiri tidak bisa membayangkannya.

Berdasarkan metode pembinaan Tubuh Emas Raksasa, Yogi Chen hanya membutuhkan waktu selama 300 tahun untuk menguasainya.

Kekuatan iman dan kepercayaan hanya terpakai sepertiga bagian saja.

Yogi Chen merasa sangat senang.

Dengan adaya teknik ajaran Buddha, tanpa ragu dia menggunakan kekuatan iman dan kepercayaan untuk dimasukkan ke dalam sel-sel tubuhnya sendiri!

Wus, wus, wus!

Pada saat selnya yang pertama mencapai tingkatan Celestial Grandmaster, Yogi Chen tahu bahwa hambatan yang paling sulit sudah berhasil dia lewati!

Yogi Chen sangat bersemangat. Dia mengurung diri dan mulai bertapa untuk jangka waktu panjang.

Sepuluh tahun di dalam Chaos dan jutaan tahun di dalam pembatas waktu pun berlalu. Dia menghabiskan seluruh kekuatan imannya. Sekarang 1% sel-sel di dalam tubuh Yogi Chen sudah mencapai tingkat Celestial Grandmaster.

Sulit sekali!

Yogi Chen kembali menyerap energi dari Sarira.

Lagi-lagi ribuan tahun berakhir di dalam Chaos. Yogi Chen menggunakan dua per tiga tenaga dalamm tubuhnya untuk penyempurnaan pembinaan ini.

Hari ini, Yogi Chen menghentikan pembinaannya. Karena segel galaksi sudah mencapai batasnya, maka Yogi Chen mau tidak mau memperkuat tembok pembatas galaksi itu.

Dia sekali lagi menyegel kekuatannya yang meledak-ledak itu.

Yogi Chen merasa sudah cukup. Tunggu dia selesai menyempurnakaan pembinaan sepertiga bagian lagi adalah hari di mana Yogi Chen akan kembali menerobos alam tingkatan!

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu