My Greget Husband - Bab 297 Dua Ratus Enam Puluh Ribu

Levina Xu sambil menepuk punggung dia, sambil tidak berhenti mengutuk: “Dasar anak gadis ini...”

Erianto Liu tampak suram.

Hendry Huang yang berdiri di samping merasa dirinya menjadi bahan lelucon.

Sialan, aku hampir menjadi seorang ayah.

Dia bermuka masam, kemudian berdiri tanpa mengucapkan sepatah kata apapun, lalu berjalan keluar.

Pada saat ini, Erianto Liu mengenggam tangannya dan berkata: “Kakak Ipar, kamu mau kemana?”

“Lepaskan, siapa yang ingin menjadi kakak iparmu?” kata Hendry Huang dengan kesal: “Kamu juga tidak lihat dirimu sendiri seperti apa, ingin aku menjadi kakak iparmu?”

“Hendry, bukan seperti yang kamu pikirkan.” kata Levina Xu sambil tersenyum: “Anak gadisku ini, pacar saja tidak punya, bagaimana mungkin bisa hamil? Ini pasti kebohongan yang dibuat olehnya.”

“Kamu mengira aku orang bodoh kah? Hendry Huang sangat kesal: “Putrimu sangat murahan, belum menikah tapi sudah hamil, dan masih berpikir ingin menjadi menantu Keluarga Huang? Bermimpilah sana!”

“Kalau begitu, kamu masih harus membayar ini semua.” Ronaldo Liu sambil mengehela napas, dan berbicara: “Masalah ini, memang benar kami yang salah, kami pasti akan memberi penjelasan kepada kamu.”

“Yang kamu katakan ini, seperti perkataan manusia.” Hendry Huang menghela napas dan kembali berkata: “Hanya saja, aku tidak akan membayar makanan ini, terserah kalian mau bagaimana.”

Setelah mengatakannya, Hendry Huang menghempas tangan Erianto Liu, tanpa menoleh berjalan keluar.

Keluarga Ronaldo Liu tercengang.

Bagaimana ini harusnya?

Levina Xu melihat wine dan makanan enak di atas meja, dengan cemas berkata: “Suamiku, semua makanan ini perlu berapa banyak uang? Bisakah kita membayarnya?”

“Ah, panggil pelayan dulu.” Ronaldo Liu sambil menghela napas, memanggil pelayan kemari.

“Nona, coba kamu hitung, berapa total semuanya.”

“Silakan tunggu sebentar.”

Pelayan tersenyum, kemudian mulai menghitung, satu menit kemudian, pelayan berbicara: “Halo, kali ini total semuanya adalah 260.300 RMB (sekitar 520.600.000 rupiah), anda hanya perlu membayar 260 ribu RMB ( sekitar 520 juta rupiah).”

Apa?

260 ribu RMB?

Kenapa kalian tidak pergi merampok saja?

Erianto Liu terkejut, dan berteriak: “Kalian ini penipu, makanan seperti ini bisa begitu mahal? Ini hanya sekitar 18 hidangan, aku ingin lihat menunya, yang paling mahal adalah Lobster Australia, harganya 3800 RMB, makanan lainnya jika dijumlahkan hanya sekitar 6000 atau 7000 RMB, kenapa bisa jadi 260 ribu RMB?”

Ronaldo Liu dan istrinya dibuat terkejut.

“Nona, apakah salah hitung?” tanya Ronaldo Liu sambil menggerutkan kening.

Sikap pelayan ini sangat baik, sama sekali tidak merasa direpotkan, dengan sabar berkata: “Tenang saja, kita tidak akan salah hitung, sebenarnya makanan memang tidak mahal, hanya saja kalian memesan empat botol Wine Anggur Petrus import, totalnya 250 ribu RMB.”

Apa...apa?

Wine Anggur Petrus import?

Sebotol anggur seharga 60 ribu RMB lebih?

Keluarga Ronaldo Liu tercengang.

“Nona, kamu lihat, masih dua botol yang belum diminum, bisakah dibatalkan?”

“Maaf, kalau belum dibuka mungkin bisa dibatalkan, tapi jika sudah dibuka sungguh tidak bisa.”

“Ayah, Ibu, bagaimana kita akan membayarnya?”

“Kamu ini anak tidak berguna, semua karena kamu, kamu tidak bisa menghabiskan minuman ini, kenapa kamu membuka semua botol anggur itu?” kata Ronaldo Liu sambil memarahinya.

Jangankan 260 ribu RMB, jika 26 ribu RMB mereka juga tidak bisa mengeluarkannya.

Dalam beberapa tahun ini, semua uang keluarga telah diambil oleh Erianto Liu untuk berjudi.

Mana punya uang lagi.

“Ayah, kenapa kamu memarahiku? Bukankah aku begini karena ingin menahannya.” Erianto Liu dengan sedih berkata: “Setelah minum, jika dia ingin mundur juga tidak bisa mundur lagi.”

Sebenarnya, dia sudah tahu anggur itu tidak murah, jadi dia bermaksud untuk membawa dua botol ke rumah, minum bersama dengan teman-temannya.

Tapi dia tidak menyangka, satu botol anggur ini berharga lebih dari 60 ribu RMB, ini sungguh jauh dari bayangannya.

“Ah, Hendry Huang yang memesan anggur ini, kita bisa memintanya untuk membayar ini semua.”

Setelah mengatakannya, Erianto Liu mengeluarkan teleponnya dan menelepon Hendry Huang.

Dengan cepat, telepon tersambung.

“Halo, ada masalah apa?” tanya Hendry Huang.

“Hen, Hendry..”

“Kamu memanggil aku Hendry?”

“Hendry, kak Hendry, aku adalah Erianto Liu, kakak Ririn Liu.” jawab Erianto Liu dengan senyum canggung, dan melanjutkan berbicara: “Begini, Apakah kamu masih ingat tadi kamu memesan minuman anggur? Sekarang pelayan sedang menagihnya, kami tidak membawa begitu banyak uang, bagaimana jika kamu datang ke sini, membantu kami membayar uang minuman anggur ini?”

“Bantu membayarnya, konyol.”

Setelah memaki, kemudian menutup teleponnya.

Dimatikan...teleponnya dimatikan.

Erianto Liu dengan wajah putus asa melihat ke arah orang tuanya, kali ini habislah.

“Tuan, Kalau tidak ada uang cash, di sini kami bisa mengesek kartu, Alipay atau Wepay (aplikasi pembayaran).”

“Hehe, nona cantik, kamu lihat begini bagaimana, kita berdiskusi dulu.” kata Erianto Liu sambil berjalan ke arah pelayan, dan berbisik: “Aku hanya ada 200 RMB (sekitar 400 ribu rupiah), sisanya 259.800 RMB (sekitar 519.600.000 rupiah), akan aku bayar cicil ke kalian bagaimana?”

Setelah mendengar perkataannya, wajah pelayan langsung berubah.

Apa?

Setelah selesai makan ingin melarikan diri?

“Hei, ke lantai atas kamar 208, setelah selesai makan ingin melarikan diri, tidak ingin membayarnya.”

“Diterima, segera menyuruh orang ke atas.”

Setelah mendengar kata-kata di walkie-talkie, Erianto Liu sekeluarga langsung terkejut.

“Nona cantik, ada sesuatu kita bicarakan baik-baik, kami bukanlah orang yang sesudah makan ingin kabur begitu saja.”

Begitu selesai berbicara, terdengar suara langkah kaki dari luar ruangan, mendengar suara langkah kaki itu harusnya begitu banyak orang.

Brak!

Pintu terbuka, sekitar tujuh delapan penjaga keamanan berbadan kekar menyerbu masuk.

“Mereka lah yang ingin kabur.” kata pelayan sambil menunjuk Erianto Liu.

“Astaga, berani kabur, akan aku beri pelajaran, kemudian akan kubawa ke kantor polisi.”

Setelah mengatakannya, tujuh delapan penjaga keamanan itu langsung menjatuhkan Erianto Liu ke lantai, memukulinya dan menendangnya.

Mereka sangat pintar, mengetahui bahwa Ronaldo Liu dengan Levina Xu sudah berumur, tidak berani bertindak kepadanya.

Mereka memukuli Erianto Liu dengan kasar.

“Ya Tuhan, kalian jangan memukulinya lagi, putraku, jangan memukulinya lagi, jika memukulnya lagi dia bisa mati.” teriak Levina Xu ketakutan.

“Suamiku, cepat pikirkan solusinya, Erianto Liu adalah satu-satunya keturunan Keluarga Liu.”

“Ah...Ayah Ibu, cepat tolong aku, aku akan dipukuli sampai mati oleh mereka.” teriak Erianto Liu kesakitan, menyebabkan orang-orang sekitar memperhatikan mereka dari arah luar ruangan.

“Semua orang, maaf, di sini ada orang yang sehabis makan ingin melarikan diri.”

Pelayan membungkuk dan meminta maaf kepada orang-orang.

Apa?

Zaman sekarang, masih ada yang setelah makan ingin melarikan diri?

Orang seperti ini memang pantas untuk dipukuli.

“Teruskan, orang seperti ini memang harus diberi pelajaran!”

“Benar, pukul dengan baik!”

Banyak orang bertepuk tangan, juga ada beberapa orang yang mengeluarkan ponselnya memotret mereka.

“Jangan memukulnya lagi, putraku.” Levina Xu bergegas menghampirinya, memeluk Erianto Liu dan berkata: “Jika kalian masih ingin memukulinya, sekalian pukul aku juga.”

“Ibu, cepat telepon Ririn Liu, dia pasti memiliki uang!” kata Erianto Liu.

“Benar, suamiku, cepat telepon Ririn Liu...”

Di sisi lain, Ririn liu memandang Yogi Chen dengan malu dan berkata: “Kak Yogi Chen, maafkan aku, sudah membuat kamu menjadi bahan lelucon.”

Yogi Chen tertawa, tidak berkata sepatah kata pun, perkataan Ririn Liu tadi mengangetkannya.

Gadis yang kuat dan mandiri, yang tidak pernah dicintai oleh orang tuanya sejak kecil, tetapi terus bekerja keras untuk tumbuh menjadi gadis dewasa.

Hal yang paling dipuji adalah, hatinya yang tulus, tidak berkontaminasi dengan yang lainnya.

Gadis seperti ini, sangat jarang ada di masyarakat ini.

“Lap air matamu, riasanmu hilang oleh air mata.” kata Yogi Chen sambil memberikan tissue.

Menerima tissue itu, Ririn Liu langsung mengelap air matanya dan berkata: “Terima kasih, Kak Yogi Chen.”

“Sama-sama.” kata Yogi Chen: “Ayo pergi, aku akan mengantarmu kembali ke sekolah.”

“Iya.” kata Ririn Liu menganggukkan kepala.

Pada saat seperti ini, tiba-tiba ponselnya berdering.

Dia mengambil dan melihatnya, merasa ragu.

“Kenapa tidak menjawab telepon?” tanya Yogi Chen.

“Tidak...tidak kenapa, hanya telepon iseng.” jawab Ririn Liu sambil mematikan telepon Erianto Liu.

“Maaf, telepon yang anda hubungi...”

“Cepat angkat teleponnya Ririn, jika tidak mengangkatnya, kakakmu ini akan dipukuli sampai mati.” gumam Erianto Liu sambil melihat sekeliling, merasa ketakutan.

Yogi Chen memandang Ririn Liu, dan berkata: “Angkat saja.”

Ririn Liu merasa sedikit ragu, tapi langsung terhubung teleponnya.

“Ririn, tolong aku, cepat datang ke restoran, ayah ibu akan dipukuli sampai mati....”

Brak!

Setelah mendengarnya, ponsel Ririn Liu jatuh ke lantai.

“Ayo, Kak Yogi Chen, temani aku pergi ke restoran, cepat.” Ririn Liu menarik tangan Yogi Chen dengan tergesa-gesa menuju Restoran Sichuan.

Begitu memasuki restoran, langsung melihat Erianto Liu dengan hidung berdarah dan memar di wajahnya, tetapi Ronaldo Liu dan Levina Xu sama sekali tidak kenapa-kenapa.

Melihat orang-orang kekar di sekitar, dia mengerti bahwa dirinya telah tertipu.

Erianto Liu merasa senang ketika melihat Ririn Liu, Levina Xu dengan cepat berjalan dan menarik tangan Ririn Liu berkata: “Ririn, akhirnya kamu datang juga, jika kamu tidak datang, kakakmu akan dipukuli sampai mati.”

Wajah Ririn Liu sangat masam, dan berkata: “Sebenarnya ada apa ini?”

“Nona, kalian menghabiskan total 260 ribu RMB (sekitar 520 juta rupiah), anda ingin membayarnya dengan menggesek kartu atau uang cash?” tanya pelayan dari samping, dengan nada tidak sungkan.

Apa?

260 ribu RMB?

Ririn Liu berpikir dia salah dengar, dia sangat tidak percaya dan berkata: “Kenapa bisa begitu mahal?”

“Ririn, Ibu tahu kamu punya uang, kali ini kamu harus membantu kakakmu, keluarga kita hanya dia satu-satunya keturunan Keluarga Liu.”

“Ibu, aku mana punya uang sebanyak itu.” Ririn Liu sangat cemas, sekarang dia hanya mempunyai 10 ribu RMB.

“Nona, kamu lihat begini bagaimana, aku ada 10 ribu RMB, aku berikan kepadamu dulu, sisanya aku akan menulis surat hutang kepadamu bagaimana?”

“Menulis surat hutang? Tidak bisa!” kata pelayan bersikeras: “Bayar semua, atau aku akan memanggil polisi, 260 ribu RMB cukup untuk kalian terus berada di dalam penjara.”

Begitu selesai berbicara, beberapa pria kekar itu memaksa Erianto Liu.

Dengan teriakan, Erianto Liu berteriak kesakitan seperti teriakan seekor babi yang akan dibunuh, Levina Xu dan Ronaldo Liu merasa kasihan kepada putranya, bergegas menghampirinya, hanya saja ditahan oleh penjaga keamanan.

“Kalian, cepat lepaskan Ayahku dan Ibuku!”

Ririn Liu sangat cemas, meskipun apa yang terjadi hari ini sangat tidak masuk akal, tapi bagaimanapun mereka tetap orang tuanya.

“Bawa dia kepadaku juga.”

Setelah itu, dua orang pria berbadan kekar langsung menghampirinya.

Pada saat ini, Yogi Chen menarik Ririn Liu, dan melindungi di belakangnya, dan berkata: “Jangan lakukan itu, aku yang akan membayarnya.”

Wow!

Setelah selesai berbicara, semua orang di dalam ruangan merasa terkejut.

Apa?

Kamu yang akan membayarnya?!

Pelayan itu memandang Yogi Chen dari atas ke bawah, dan berkata dengan sinis: “Kamu sedang bercanda kan? Melihatmu saja seperti tidak punya 200 atau 300 RMB, bagaimana mungkin kamu mempunyai begitu banyak uang?”

Hahaha...

Orang-orang sekeliling mendengarnya, langsung tertawa.

Sungguh hebat.

Orang ini satu keluarga dengan mereka kah?

Orang pecundang sepertinya, masih berpura-pura.

Berpura-pura, masih merasa dirinya keren kah?

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu