My Greget Husband - Bab 64 Berita Menyebar

“Maksud kamu teman yang mana?” Yogi Chen pura-pura bingung dan berkata.

“Teman yang memberimu kalung.” Michelle Su berkata sambil menggigit bibirnya.

“Ooo, teman yang itu.” Yogi Chen kemudian berkata: “Dia adalah orang yang sebelumnya meminjamkan aku uang 8 Juta RMB (16 Miliar Rupiah).”

Dengan sedikit kesal Michelle Su kembali berkata: “Kamu jangan pura-pura bodoh, aku bertanya siapa dia, aku kenal tidak.”

“Jangan bertanya sebanyak itu, kamu tidak mengenalnya.” Setelah mobil berhenti, dia menoleh dan berkata: “Sudah sampai rumah, kamu pulang saja dulu, ada urusan dari bos yang belum aku kerjakan, jadi aku harus cepat pergi ke kantor.”

Melihatnya terus menerus mengubah topik, Michelle Su juga tidak berdaya dan langsung turun dari mobil.

Setelah melihat Michelle Su yang turun dari mobil, Yogi Chen langsung menghela napas, dia langsung menanjak gas dan pergi mobil tersebut langsung melaju.

Melihat mobil Yogi Chen yang menghilang dari pandangannya, Michelle Su langsung menginjak-nginjak kakinya, orang ini, ternyata berani menyembunyikan sesuatu, selanjutnya pasti akan aku tanya sampai dia bicara.

Di saat bersamaan, Wealth Villa, kediaman keluarga Chen.

Yanto Chen perlahan-lahan membuka matanya, dia menekan-nekan kepalanya yang membengkak, membuat dia sangat menderita.

Dia bahkan sudah lupa telah meminum berapa banyak bir saat pesta pernikahannya.

Tapi dia sangat senang, bisa bersama dengan Nina Mu dari kuliah tahun pertama hingga menikah sekarang, mereka berdua menyelesaikan perjalanan cinta 4 tahun mereka, dan sekarang akhirnya membuahkan hasil.

Yang membuat dia lebih bahagia adalah, kakak yang sudah lama menghilang, datang memberinya selamat.

Semua sudah berjalan ke arah yang lebih baik, memikirkan hal itu membuat wajahnya memancarkan senyuman yang cerah, kemudian dia langsung turun dari ranjang dan keluar dari kamar.

“Nina, kamu di mana?”

Keluar dari kamar, Yanto Su memanggil nama Nina, tapi tidak mendapatkan jawaban dari Nina Mu, tiba-tiba perasaan yang tidak sedap muncul di hatinya.

Dia langsung turun ke bawah, saat dia berjalan di tangga, tiba-tiba tubuhnya gemetar, dia melihat sesuatu yang tidak akan pernah dia lupakan seumur hidupnya.

Istri yang baru dinikahinya, tanpa busana tergeletak di sofa ruang tamu, dengan baju yang berserak di atas lantai.

“Aaa! Nina!”

Yanto Chen seketika marah besar, kedua matanya juga berubah menjadi merah.

Dia merasa hatinya saat ini telah hancur berkeping-keping, emosinya juga telah hancur.

“Siapa, siapa sebenarnya? Yanto Chen berteriak: “Tidak peduli siapa, aku Yanto Chen bersumpah pada langit, akan membuat orang itu hancur berkeping-keping.”

Yanto Chen langsung membawa istrinya masuk ke dalam kamar dan menyelimutinya, dia seperti orang gila, terus mencari pentunjuk dan bukti di ruang tamu.

Dia sangat menyesal, kenapa tidak memasang cctv di rumah, kenapa rumah sebesar ini tidak memasang cctv!

Dia kemudian memeriksa seluruh sudut rumah, tapi tetap tidak menemukan petunjuk, seluruh tenaganya telah habis, saat ini dia seperti boneka yang dipasangi benang, dengan kecewa dan hancur kembali ke kamarnya.

Melihat bekas ciuman di kulit Nina Mu, membuat hatinya kembali sakit, tapi dia menahan sakit itu dan mengenakan baju pada Nina.

Tiba-tiba, mata Nina Mu sedikit bergerak, kemudian perlahan-lahan membuka matanya.

“Suamiku.” Ketika melihat suaminya, dengan suara yang manja Nina Mu memanggil Yanto Chen dan memeluknya.

“Kamu...sudah bangun!” Yanto Chen mencoba untuk terlihat bersemangat, dan memaksa tersenyum.

“Iya.” Nina Mu menganggukkan kepala, dia langsung melihat dirinya sedang tidak mengenakan pakaian, ketika melihat bekas ciuman di kulitnya, wajahnya langsung menjadi merah, dengan malu-malu berkata: “Kenapa kamu begitu terburu-buru, saat aku tertidur.....”

Dia tidak bisa melanjutkan perkataanya lagi karena malu.

Dia mengira Yanto Chen telah mengambil keperawanannya.

Saat mereka pacaran, hampir beberapa kali terbawa suasana, jika bukan di saat yang tepat Nina Mu menghentikannya, mungkin dari awal keperawanannya sudah dia berikan.

Menerutnya, pengalaman pertamanya harus terjadi di malam pernikahan, dan memberikannya pada suaminya, Yanto Chen tidak bisa melawannya dan hanya bisa setuju dengan pendapatnya.

Jadi, setelah yakin itu Yanto Chen, Nina Mu tidak marah, malah dia semakin bahagia.

Saat ini Yanto Chen sangat menyesal, penyesalan di hatinya harus dia telan.

“Suamiku, kamu kenapa? Seperti sedang mendapat masalah besar,” Nina Mu memeluk tangan Yanto Chen dan bertanya.

Yanto Chen memperlihatkan senyumannya dan menggelengkan kepala: “Tidak apa, hari ini meminum terlalu banyak bir, jadi efeknya masih terasa.”

Saat berkata, hatinya malah berpikir, sebenarnya siapa yang melakukan itu, tiba-tiba sebuah cahaya keluar di kepalanya, memikirkan kaca pakua yang ada di atas sofa, seperti orang gila dia langsung turun ke bawah.

Nina Mu sedikit ceroboh, dan langsung jatuh dari atas ranjang, dia yang pada dasarnya pintar, melihat wajah Yanto Chen yang sedikit aneh, dan melihat tingkah Yanto yang sedikit aneh, membuatnya merasa pasti terjadi sesuatu yang tidak baik.

Dengan cepat dia memakai baju, dan tidak memakai sandal, langsung keluar dari kamar, dia berdiri di lorong lantai dua, dan melihat sebuah kaca pakua berada di atas sofa.

Melihat Yanto Chen dibawah sedang memegang kaca pakua, hati Nina Mu semakin khawatir, dia pun turun ke bawah, dia pun melihat arah yang saat ini di lihat Yanto Chen, pintu belakang Villa terbuka....

Tiba-tiba dia memikirkan sesuatu, wajahnya langsung berubah menjadi pucat, setelah diam beberapa detik, dia membuka mulutnya dan bertanya: “Tadi...tadi bukan kamu yang menyentuhku?”

Melihat tingkah suaminya, dia sepertinya bisa menebak, tapi dia hanya tidak berani memastikannya.

Jika benar dia yang menyentuhnya, kenapa dia harus....memaksakan wajah yang tersenyum?

Dan kenapa harus seperti orang gila turun, kemudian memegang kaca pakua? Bukankah kakak bilang, bukankah kaca pakua ini tidak bisa menekan suasana?

Dan, dia dengan jelas mengingat jika semua pintu jendela kamar sudah dia kunci, tapi pintu belakang, tidak mungkin tidak dia tutup.....

Yanto Chen sudah hampir menggigit hancur giginya, bagaimana dia bisa memberi tahu Nina kenyataan yang pahit ini!

Nina Mu langsung melangkah mundur, warna darah di wajahnya langsung memudar, air matanya langsung keluar dari sudut matanya, dia langsung menuju ke arah ruang tamu dan menabrakkan dirinya ke dinding.

“Nina, jangan.....” Saat itu, Yanto Chen merasa jantungnya sudah mau berhenti berdetak, dia langsung melempar kaca pakua yang berada di tangannya, dan secepat kilat menuju ke arah Nina, menarik tangan Nina Mu dan langsung memeluknya.

Dia dengan hati yang hancur berkata: “Nina, kamu jangan khawatir, aku pasti akan menyelidiki siapa pelakunya, dan akan memberikan keadilan untukmu.”

Nina Mu tidak berkata apa-apa, tapi air matanya terus turun ke bawah.

Yanto Chen dengan erat memeluknya, matanya kemudian kembali mengarah pada kaca pakua yang tadi dia lempar di atas sofa.

Sebuah tebakan yang menakutkan keluar dari otaknya.

Apakah kakak?

Tidak...tidak mungkin, kakak bukanlah orang seperti itu!

Tapi kaca pakua ini kenapa?

Bahkan dia sendiri belum sempat mengambilnya dari balkon pintu, kenapa kaca pakua ini bisa berada di sini?

Pengetahuan Fengshui yang kakak katakan siang tadi, dia mengatakannya dengan sangat aneh, hanya dia yang tertarik pada kaca pakua ini, mungkin hanya dia yang tahu bagaimana memakai kaca pakua ini.

Dia mengingat jika Rini Li pingsang karena kaca pakua ini, dan sekarang istrinya yang pingsan, semua ini pasti disebabkan oleh kaca pakua ini.

Tapi, kakak dia...kenapa harus berbuat seperti itu padaku?

“Nina, kamu....kamu tadi tidak mengingat sedikit pun?” Dengan hati yang sakit Yanto Chen bertanya.

Membuat istrinya sendiri mengingat kejadian yang tadi terjadi, sama saja membuat dia terluka kedua kalinya.

Dengan tenggorokan yang sedikit tercekat Nina Mu berkata: “Yang aku ingat laki-laki itu terus menciumku, dan aku merasa tubuhku sedikit geli, karena aku kira kamu yang menciumku, jadi aku tidak melawan....”

Setelah mengatakan hal tersebut, hati Nina Mu lebih terasa sakit, dia menghapus air matanya, dan kembali melihat kaca pakua yang berada di atas sofa, hatinya sendiri juga mulai curiga, laki-laki itu apakah Yogi Chen.

Yanto Chen tidak berkata lagi, dia hanya memeluk erat istrinya, saat ini hatinya sangat terluka seperti mengeluarkan darah.

Hal itu berhubungan dengan nama baik istrinya, jika saja ini menyebar, berdasarkan sifat Nina Mu yang setia, dia pasti akan memilih mati.

Cara yang paling ampuh adalah, menyelidikinya sendiri.

Tapi hal yang tidak di duga Yanto Chen adalah, pembicaraanya dengan Nina Mu terdengar dengan jelas oleh 2 orang pembantu yang ada di luar.

Mereka saling memandang.

Saat acara pernikahannya, karena melihat mereka berdua terlalu lelah, maka Nina Mu membiarkan mereka kembali ke kamar untuk istirahat.

Jadi saat Sandy Chen diam-diam masuk ke dalam untuk mencabuli Nina, mereka berdua sedang tidur di rumah luar, dan sama sekali tidak tahu apa yang sedang terjadi.

Setelah mendengar teriakan dari Yanto Chen tadi, barulah mereka terkejut dan datang.

Mereka berdua saling menggelengkan kepala, dengan langkah kaki kecil kembali ke dalam rumah, karena mereka telah mendengar sesuatu yang tidak boleh mereka dengar, jika ketahuan, takutnya.....

Dan pagi di hari kedua, masalah Nina Mu dicabuli, telah menyebar di keluarga Chen.....

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu