My Greget Husband - Bab 221 Sudah Waktunya

Yogi Chen juga malas berdebat dengan karyawan toko, langsung memutar kepala melihat pemilik toko: “Mereka sudah membayar uang mukanya? Sudah bayar belum?””

“Belum.” Bos toko menggelengkan kepala.

“Okelah kalau begitu!”

Yogi Chen tidak berkata apa-apa, langsung melempar Golden Violet VVIP Card, dengan tidak sabar berkata: “Gesek kartu ini saja, lalu bungkus barang ini, aku buru-buru.”

Karyawan yang ada di dalam toko langsung terdiam, sambil memegang mesin POS, dengan muka tidak senang berkata: “Tuan, gelang ini berharga 38 juta RMB (sekitar 76 triliun rupiah) bukan 3800 RMB (sekitar 7.6 juta rupiah), kamu yakin kartu ini bisa membayarnya?”

Di saat ini, Sutomo Wu berjalan mendekat dan mengetawainya: “Haha, kalau ingin berlagak, juga jangan berlebihan.”

Apa-apa ini, Yogi Chen sedikit marah.

“Suruh kamu gesek ya gesek saja, jangan banyak bicara!”

“Diam, cepat pergi gesek kartunya!” Di saat ini, bos toko langsung cemas, kartu ini ternyata Golden Violet VVIP Card, sebelumnya dia pernah mengikuti pelatihan di perusahaan pusat, pernah melihat presdir dari perusahaan emas Huaxia mengeluarkan kartu ini. Di saat itu presdir dari perusahaan emas Huaxia pernah menjelaskan, orang yang bisa memiliki Golden Violet VVIP Card ini setidaknya memiliki tabungan 2 miliar RMB (sekitar 400 triliun rupiah) di dalam bank!

Memiliki tabungan 2 miliar RMB (sekitar 400 triliun rupiah), orang lemah di depan ini adalah orang kaya yang rendah diri.

Hal yang paling lucu adalah pandangan pendek dari para karyawan toko ini.

"Bos..." Karyawan ini masih ada yang ingin disampaikan, namun ditatap kejam langsung oleh bos toko.

"Hehe... Kita lihat saja nanti kalau tidak berhasil." Karyawan toko kumat-kamit sendiri. Dengan tidak tulus mengambil kartu ATM tersebut lalu digesekkan ke mesinnya.

Tiitt!

Berhasil membayar!

Mesin mengeluarkan suara tanda berhasil membayar, lalu mesin secara otomatis mengeluarkan notanya.

Wah...

38 juta RMB (sekitar 76 triliun rupiah) berhasil dibayar!

Seketika, semua karyawan langsung terdiam dan tidak bisa berkata-kata lagi.

Apalagi karyawan wanita yang tadi selalu menyindirnya, di saat ini kakinya langsung lemas.

Apa! Ternyata berhasil membayar?

Dia bukannya hanya seorang menantu yang menikah ke keluarga wanita!

Apa yang terjadi!

Di saat ini, bos toko cantik langsung dengan cepat berjalan mendekatinya, dengan sopan memberikan kartu ATM: "Tuan, maaf...."

Tidak menunggu bos toko meminta maaf, Yogi Chen langsung memotong pembicaraannya: "Sudahlah, cepat bungkus ini semua, aku buru-buru!"

Bos toko langsung menganggukkan kepala, lalu berkata terhadap karyawan yang sudah terbengong: "Cepat bungkus barang tuan ini."

Karyawan itu baru tersadar, lalu dengan cepat mengambil gelang dan dibungkus baik.

Di saat ini, bos toko langsung mengeluarkan sebuah Golden Card dan berikan kepada Yogi Chen: "Tuan, ini adalah kartu VVIP toko kami, bisa dipakai di toko mana pun, berharap kamu bisa menerimanya, tanda terima kasih kami."

"Baik." Yogi Chen menerima Golden Card dan menganggukkan kepala.

Di saat ini, Sutomo Wu dan Susi Wang langsung terbengong.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Bukannya dia adalah suami Michelle Su yang menikah ke keluarga wanita itu?

Jangan-jangan, dia menggunakan uang perusahaan Michelle Su.

Mungkin saja, hanya ada kemungkinan ini.

Sutomo Wu langsung dengan sombong berkata: "Kamu jangan-jangan memakai uang perusahaan Michelle Su ya?"

Yang dia tahu, Michelle Su adalah presdir salah satu perusahaan, namun dia tidak tahu bahwa Michelle Su sudah diusir keluar dari keluarga.

Yogi Chen hanya memandang dia dengan tatapan dingin, dan tidak berkata apa-apa.

"Kamu tuli? Tidak dengar suamiku sedang berbicara dengan kamu?" Di saat ini, Susi Wang langsung mendekat dengan wajah remeh melihat Yogi Chen: "Tidak sopan sekali, tidak tahu kenapa Michelle Su kenapa bisa suka dengan kamu? Pria seperti kamu sangatlah menjengkelkan, masih berani menggunakan uang perusahaan untuk berlagak, kamu tahu tidak ini melanggar hukum!"

Yogi Chen hanya tersenyum dan tidak membalas pembicaraannya, lalu dengan tersenyum melihat dia, membuat Susi Wang secara tidak sadar menutupi dadanya: "Brengsek! Kamu lihat ke arah mana?"

"Kamu tenang saja, aku tidak tertarik padamu, tapi aku tertarik dengan Sky City yang kamu kenakan itu." Yogi Chen tertawa dan berkata: "Kalau tidak salah, kalung yang kamu kenakan itu seharusnya benda tiruan kelas atas."

"Apa? Sembarangan berbicara!" Susi Wang sangat emosi, langsung menunjuk Yogi Chen: "Ini adalah pemberian suamiku, tidak mungkin barang tiruan."

Yogi Chen menegakkan bahunya, tidak berkata apapun, setelah sepuluh menit kemudian, karyawan toko pun selesai membungkus gelangnya, lalu dengan sopan memberikan kepada Yogi Chen.

Yogi Chen menerima kotak hadiah, langsung meninggalkan toko perhiasan ini.

"Kamu jangan pergi! Jangan pergi!" Susi Wang terus berteriak kepada Yogi Chen.

"Sudahlah, istriku, orangnya sudah jauh juga." Di saat ini, Sutomo Wu langsung menarik Susi Wang. "Sudah jangan marah lagi, ayo kita pulang!"

Melihat Sutomo Wu, Susi Wang mulai curiga, dia pun memanggil bos toko kemari lalu berkata terhadapnya: "Toko kalian bisa melakukan identifikasi perhiasan?"

Bos toko yang cantik ini menganggukkan kepala berkata: "Bisa."

"Kalau begitu, bantu aku mengidentifikasi kalung yang aku kenakan ini, apakah asli?" Susi Wang langsung membuka Sky City dan diserahkan ke tangan bos toko.

Di saat itu juga, Sutomo Wu yang berada di sampingnya mulai berkeringat: "Istriku, benda berharga ini, kenapa kamu lepaskan, nanti rusak bagaimana...."

"Nyonya, kalung kamu ini bukan asli."

Wah!

Setelah bos toko berkata, semuanya langsung berargumen, menunjuk ke arah Susi Wang, dan menyindirnya.

Di saat ini juga, muka Susi Wang langsung memerah, ingin mencari tempat untuk bersembunyi.

Sky City yang diberikan oleh Sutomo Wu kepada dia adalah benda palsu.

Di saat dia memberikan kepada dirinya, sangat yakin dan berjanji bahwa kalung ini kalung asli.

Kalau bukan karena ini, dia juga tidak akan menikah dengan dia, dan sekarang dia malah memberi barang tiruan kepada dia.

Sutomo Wu tersenyum canggung, sekarang masalah kalung palsu ini sudah terbocorkan, Sutomo Wu pun terus terang kepada istrinya: "Istriku, maaf! Kalung ini memang palsu.. Tapi aku juga mengeluarkan uang sekitar ratusan ribu RMB juga, serius...."

"Pergi kamu!"

Susi Wang memarahi Sutomo Wu, lalu memakai sepatu hak tingginya pergi dari segerombolan orang yang menyindirnya.

......

Setelah pulang ke rumah, Michelle Su sedang bercermin melihat dirinya sendiri yang ada di dalam cermin, mukanya sangatlah bahagia.

Di saat itu, Yogi Chen langsung memeluknya dari belakang: "Istri bodohku, kamu sudah bercermin setengah jam, belum puas juga ya?"

Hati Michelle Su sangat senang, dia pun mencium pipi Yogi Chen: "Suamiku, terima kasih."

Dari Sky City hingga Blessing of Venus, masih ada Halte Deine Bracelet dan Rose of Juliet.

Tidak terasa kalau Yogi Chen sudah memberikan dia begitu banyak hadiah.

Hatinya sangatlah berbahagia.

Namun di juga merasa malu, sudah lama menikah dengannya, tapi dia belum pernah memberikan hadiah yang berharga kepada Yogi Chen.

"Suamiku, apakah aku bukan istri yang baik?" Michelle Su memutar kepalanya, dan memeluk leher Yogi Chen, dengan muka bersalah berkata: "Selama dua tahun ini, aku tidak pernah memberikan hadiah yang berharga kepada kamu."

Yogi Chen pun mengelus-elus hidung Michelle Su: "Istriku yang bodoh, kamu adalah hadiah paling berharga yang diberikan oleh Tuhan, tidak ada hadiah lain yang lebih berharga dari kamu lagi."

Perkataan Yogi Chen sangat menggugah hati Michelle Su, membuat dia semakin cinta dengan Yogi Chen.

Seketika hati dan raganya sudah ditaklukkan oleh Yogi Chen.

"Suami... Aku cinta kamu!" Dengan suara manja Michelle Su, lalu memberikan ciuman.

Yogi Chen sangat bahagia, dia pun dengan hati-hati memegang muka Michelle Su, dan menciumnya.

Lidahnya pelan-pelan memasukkan ke dalam mulutnya, lalu mengisap lidahnya.

Meskipun ciuman pertamanya sudah diberikan kepada Yogi Chen, tapi sebelumnya hanya mengira ciuman biasa saja, tidak menyangka akan mencium dengan mesra begini.

Michelle Su malu dan gugup, dia sudah siap, menyerahkan segalanya kepada pria ini.

Dari ciuman akhirnya mereka terbaring di atas ranjang, suasana pun menjadi menegangkan, Yogi Chen pelan-pelan mengelus punggung Michelle Su.

"Yogi Chen, aku sedikit takut!" Tatapan gugup Michelle Su, kedua tangannya memegang erat baju Yogi Chen.

"Kalau.. Kalau begitu, tunggu kamu benar-benar siap saja..." Jujur saja, Yogi Chen menunggu kesempatan ini sudah mau tiga tahun, tunggu beberapa hari lagi juga tidak apa-apa.

"Tidak.. Sekarang saja." Sambil berkata Michelle Su menutup matanya. Seperti membiarkan Yogi Chen melakukan apapun, membuat dia semakin terangsang.

"Benar?" Tanya Yogi Chen dengan suara pelan di samping telinga Michelle Su.

"Ahhh...."

Hembusan napas hangat di telinga Michelle Su, sedikit geli membuat dia berdesah.

Suara desahan yang menggoda ini membuat Yogi Chen semakin terangsang, telinga yang memerah ini sangat enak dilihat.

Yogi Chen menundukkan kepala mendekatinya.

"Oh..."

Badan Michelle Su sangat kaku sekali, namun di bawah arahan Yogi Chen sudah menjadi tidak kaku.

Di saat ini, Michelle Su merasa kedinginan, dia pun membuka matanya.

Sejak kapan dia sudah telanjang di depan Yogi Chen.

Bentuk badan yang sempurna terletak di depan Yogi Chen, cantik sekali.

Tidak gendut dan tidak kurus. Kulit putih di bawah lampu pun kelihatan berkilau.

Bibir yang merah, suara hembusan napas, dan sepasang mata yang cantik.

"Istriku, kamu... sudah siap? Aku datang..." Michelle Su sangat gugup, langsung dengan erat memegang lengan Yogi Chen, hatinya sangat gugup sekali.

Krikkk.. Krikkk... Krikkk....

Di saat Yogi Chen bersiap memulai, ponsel Yogi Chen tiba-tiba berdering.

Suasana yang menegangkan pun langsung hilang seketika.

Michelle Su langsung menarik selimut menutupi badan yang sudah tanpa busana itu, dan bersembunyi di dalamnya tidak berani keluar.

Bangsat! Siapa ini, di waktu penentuan ini menelepon!

Yogi Chen sangat emosi sekali.

Dia pun mengeluarkan ponselnya, melihat ternyata Robby Yin yang menelepon.

Dia pun tidak berpikir langsung mengangkat telepon, tidak menunggu dia berkata, Yogi Chen langsung dengan nada tidak senang berkata: "Ada masalah apa? Malam-malam menelepon aku.."

"Pengurus organisasi, kamu sekarang ada di mana?"

"Aku sedang di rumah, kenapa? Ada masalah apa cepat katakan!" Yogi Chen sangat tidak senang, Robby Yin malah di saat sekarang menelepon dirinya.

"Pengurus organisasi, minggu depan adalah ulang tahun pimpinan organisasi, kamu sekarang adalah orang sakti, harus secara pribadi mengucapkan ulang tahun kepada pimpinan organisasi, kak Yogi kamu jangan lupa, siapkan hadiah!" Kata Robby Yin.

"Bangsat! Hanya demi masalah ini menelepon aku?"

"Iya, ketua!" Jawab Robby Yin dengan percaya diri, masih tidak kedengaran nada aneh Yogi Chen.

"Minggu depan ulang tahun, kamu sekarang menelepon aku? Benar-benar orang yang tidak berguna!" Setelah berkata, Yogi Chen langsung dengan marah mematikan telepon.

"Hallo... Hallo pengurus..." Mendengar suara marah ketua, Robby Yin Tercengang, apakah salah menelepon ketua untuk memberitahu hal ini?

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu