My Greget Husband - Bab 258 Batu Permata yang Hilang

Julia Tang menunjuk Yogi Chen dan berkata, "Dasar manusia sampah, jika kamu memiliki sedikit kemampuan, keluarga kami pasti tidak akan menjadi seperti ini."

"Benar sekali" Kliver Su menghardik, "Tolong segera urus surat perceraianmu dengan Michelle Su. Aku tidak ingin menjadi ayah mertua dari sampah sepertimu."

"Ayah, ibu, kalian sudah terlalu berlebihan" Michelle Su memecahkan suasana tersebut dan berkata "Jelas-jelas ini adalah kesalahan kalian berdua, mengapa kalian harus menyalahkan Yogi Chen?"

Jelas bahwa Yogi Chen tidak bersalah sama sekali, mengapa mereka selalu melampiaskan kemarahan mereka kepada Yogi Chen.

Yogi Chen telah lama dijadikan sebagai target pelampiasan amarah kedua orang tuanya.

Kehadiran Michelle Su dis ana sudah cukup untuk dirinya.

Dia menggandeng tangan Michelle Su dan berkata, "Istriku, jangan khawatir, kita akan membayar uangnya dan menebus rumah itu terlebih dahulu."

Dia berkata, sambil memandang Julia Tang, "Bu, apakah ibu mempunyai nomor telepon rentenir itu?"

"Apa yang akan kamu lakukan?"

"Aku akan meneleponnya untuk membayar uang tersebut" kata Yogi Chen.

"Kamu... apakah otakmu masih sehat?" Julia Tang berkata dengan getir, "Tidak ada gunanya jika kamu hanya mempunyai uang sepuluh atau dua puluh ribu RMB (sekitar 20-40 juta rupiah). Apa gunanya bagimu untuk menelepon orang tersebut? Apakah kamu benar-benar berpikir mereka adalah orang yang baik?"

"Kalau begitu kalian berdiri saja terus di sini tanpa alas kaki" Michelle Su menarik tangan Yogi Chen dan berkata, "Suamiku, ayo kita pulang!"

Setelah mengatakan itu, mereka mulai bergegas pergi.

"Michelle Su, jangan pergi!" Julia Tang buru-buru menghampiri dan menghentikan langkah Michelle Su, "Jika kamu pergi, apa yang akan ibu lakukan? Hanya kamulah satu-satunya putri ibu."

"Bu, apakah dengan memberikan nomor ponsel rentenir itu terasa sangat sulit bagimu?" kata Michelle Su marah.

"Aku..." Julia Tang menghela napas, "Baiklah, aku akan memberikannya kepadamu. Dan akan melihat apa yang bisa dilakukan si sampah itu dengan nomor ini."

Sambil berbicara, Julia Tang mengeluarkan ponselnya dan memberikan nomornya kepada Yogi Chen.

Pada saat itu juga, di dalam mobil Audi A6, Bruno Shao memegang perhiasannya dengan sangat gembira, kegembiraannya tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

Seorang rentenir kurang lebih pasti tahu cara mengamati perhiasan yang baik dan benar.

Tidak pernah terpikir olehnya bahwa dia akan mendapatkan keuntungan yang sangat besar hari ini.

Gelang Cartier dan cincin berlian Kimberley hanya merupakan penghargaan kecil yang didapatkannya, yang paling penting adalah kalung dan gelang yang sedang berada di tangannya, dan juga sebuah cincin batu safir.

Ini semua sungguh telah terjadi, tiga permata ini paling sedikit pasti bernilai satu hingga dua ratus juta RMB (sekitar 400 milyar rupiah).

Dan juga sebuah rumah di Dream Villa yang hanya dengan memikirkannya saja sudah membuatnya semakin bersemangat.

Jika kak Dimas mendengar hal ini, dia pasti akan sangat senang, dan mungkin saja dia akan mengizinkanku untuk bergabung ke dalam organisasi tersebut.

Hanya memikirkannya saja, sudah membuat Bruno Shao bersemangat.

Tepat ketika dia ingin melaporkan pencapaiannya kepada kak Dimas, ponselnya tiba-tiba berdering, dan ketika dia melihat layar ponselnya, ia tidak mengenal nomor tesebut.

"Halo, siapakah ini?"

"Halo, aku adalah menantu dari Julia Tang."

"Julia Tang?" Bruno Shao tertegun, bukankah itu adalah nama dari wanita itu.

"Aku tidak peduli siapa dirimu, katakan saja apa yang kamu inginkan," Bruno Shao berkata dengan perasaan tidak sabar.

"Aku ingin menebus kembali rumah itu."

"Menebus rumah?" Bruno Shao tersenyum licik setelah mendengar hal ini, "Tentu saja boleh, akan tetapi, berapa banyak uang yang sudah kamu siapkan untuk menebus kembali rumah itu?"

"20 juta RMB (sekitar 40 milyar rupiah) ditambah dengan bunga, ibu mertuaku meminjam uang darimu hanya dalam kurun waktu satu minggu, dan aku akan memberimu 25 juta RMB (sekitar 50 milyar rupiah), bagaimana?"

"25 juta RMB? Kamu pikir aku pengemis?" Bruno Shao tersenyum dingin, "Rumah itu sudah menjadi milikku sekarang. Dan aku berkata kepadamu, jika kamu ingin menebusnya, maka kamu harus mengikuti harga pasar yang ada pada saat ini."

"Baiklah, sebutkan saja harganya."

"50 juta RMB (sekitar 100 milyar rupiah), jangan pernah berpikir tentang rumah itu jika kamu tidak mempunyai 50 juta RMB" Bruno Shao berkata dengan keras layaknya seekor singa yang sedang mengaum.

"Baiklah, sepakat." Yogi Chen berkata, "Jangan lupa membawa tanda terima pinjaman uang tersebut."

Setelah mengatakan hal itu, dia pun menutup teleponnya.

Mendengar suara telepon yang telah dimatikan, Bruno Shao tersenyum dan berkata kepada supirnya, "Berbaliklah, aku akan menghasilkan lebih banyak uang lagi."

"Suamiku, apa yang mereka katakan?" Michelle Su memandang Yogi Chen dan berkata, "Berapa banyak uang yang mereka inginkan?"

Yogi Chen tersenyum dan berkata, "Tidak banyak, kita tunggu saja mereka di sini."

"Huh, banyak sekali gayamu." Julia Tang memandangi Yogi Chen sambil mencibir, "Kita lihat apa yang akan dilakukan oleh rentenir ketika tahu bahwa kamu tidak mempunyai jumlah uang yang cukup."

Dua puluh menit kemudian, dua mobil mewah Audi A6 sampai di tempat itu.

Tepat setelah itu, ada beberapa pria bertubuh besar nan kekar berjalan keluar dari mobil. Mereka semua dipimpin oleh seorang pria dengan rambut berwarna merah yang berjalan dengan gaya sombong.

Orang ini adalah Bruno Shao.

Bruno Shao berjalan mendekat, mengorek telinganya dan berkata, "Siapa yang meneleponku tadi?"

Yogi Chen melangkah maju dan berkata, "Akulah orang yang sedang kamu cari!"

Bruno Shao mengamati penampilan Yogi Chen dari atas sampai ke bawah, dan secara tidak sadar langsung menertawainya, "Hei bocah kecil, kamu ingin bermain denganku? Seluruh penampilanmu saja tidak melebihi 200 RMB (sekitar 400 ribu rupiah), apakah kamu sanggup mengeluarkan uang sebesar 50 juta RMB?"

Apa?

Lima puluh juta RMB?!

Mendengar hal ini, Julia Tang dan yang lainnya tercengang.

"Bruno Shao, kamu tidak pernah mengatakan hal seperti itu padaku sebelumnya, bukankah kamu mengatakan dalam sebulan bunganya hanya 3 juta RMB (sekitar 6 milyar rupiah)? Dan aku baru meminjam uangmu selama satu bulan, jumlah bunga maksimum seharusnya juga hanya beberapa ratus ribu..."

"Diamlah!" Bruno Shao berteriak pada Julia Tang, "Sekarang rumah itu sudah menjadi milikku dan aku bisa membuka harga sebesar apapun yang aku mau. Siapa suruh kamu tidak membayar cicilan pertamamu tepat pada waktunya. Kamu yang terlebih dahulu melanggar perjanjian kontrak, masih berani mencari alasan lagi? "

"Kamu..."

Perkataan Julia Tang diberhentikan oleh Bruno Shao dan ia tidak bisa membalas perkataannya lagi.

Michelle Su melangkah maju dan berkata, "Rentenir seperti kalian pada dasarnya juga sudah melanggar hukum. Siapa yang memberi kalian hak untuk menyegel rumah kami? Percaya atau tidak aku akan melaporkan kalian ke pihak polisi"

Bruno Shao hampir marah ketika mendengar ini, namun ketika dia memalingkan matanya ke arah Michelle Su, dia langsung terpesona oleh parasnya yang cantik.

Deg!

Dia berusaha menahan dirinya dengan menelan ludah.

Ia sungguh wanita yang sangat cantik.

"Wah, ternyata ada wanita cantik di sini" Bruno Shao memandang Michelle Su sambil tersenyum dan berkata, "Ini bukan hanya omong kosong belaka, ada surat perjanjian kontrak yang sah!"

Sambil berbicara, Bruno Shao mengeluarkan surat perjanjian kontrak tersebut. Surat perjanjian menyatakan dengan jelas bahwa jika pihak peminjam melanggar kontrak, maka pihak rentenir mempunyai hak penuh atas penyegelan rumah dari pihak peminjam.

Dan jika kamu ingin menebusnya, maka kamu harus mengikuti harga pasar.

"Ka...kamu hanya membuat peraturan sesuka hatimu saja!"

"Sesuka hatiku?" Bruno Shao tersenyum, "Lagipula, tanda terima pinjaman uangnya ada di sini, dan aku juga tidak memaksa kalian untuk membayarnya sekarang."

Dia lanjut berkata, "Hei wanita cantik, sekarang kamu sudah tidak mempunyai rumah untuk ditinggali, dan bukankah sudah tidak ada tempat yang akan kamu tuju juga? Aku merasa kasihan kepadamu, bagaimana jika kamu ikut denganku dan tinggal di rumahku selama dua hari..."

"Buk!"

Sebelum dia selesai berbicara, badannnya telah terpental ke belakang.

Kemudian dia jatuh dengan keras ke tanah.

"Bruno Shao!"

"Bruno Shao..."

Beberapa anak buahnya bergegas menuju ke arahnya dan membantu Bruno Shao berdiri.

"Sialan, berani sekali kamu memukul diriku, cepat habiskan dia!" Bruno Shao memberi perintah, beberapa anak buahnya pun langsung mengambil pentungan dan siap menghabisinya.

Tamatlah riwayat kita, ini semua karena si sampah Yogi Chen, dia benar-benar telah memukulnya. Tidakkah dia melihat ada berapa banyak anak buah yang sedang berdiri disini?

Tamatlah sudah!

Julia Tang sangat takut, dengan cepat ia bersembunyi di belakang punggung Kliver Su.

Yogi Chen tersenyum dingin, dan dengan cepat berdiri di depan Michelle Su untuk melindunginya, berani-beraninya dia menggoda Michelle Su tepat di hadapannya.

Cari mati!

"Buk bak bruk!"

Beberapa pria besar yang muncul di hadapannya dalam sekejap terbang begitu saja.

Bagi orang biasa hal yang dia lakukan ini sudah tergolong sangat hebat, tetapi tidak bagi Yogi Chen, ia merasa hal ini sangatlah mudah, layaknya sedang meniup debu.

Dalam sekejap mata, beberapa orang telah terpental ke tanah dan langsung kehilangan kemampuan bertarungnya.

Julia Tang dan Kliver Su tertegun melihatnya.

Michelle Su juga terus menatap Yogi Chen tanpa memalingkan matanya.

Bruno Shao yang sedang berada di samping juga sangat ketakutan hingga kakinya lemas.

Melihat Yogi Chen yang berjalan ke arahnya langkah demi langkah, Bruno Shao juga mulai berjalan mundur, "Ka...kamu jangan mendekat, kamu tahu siapa aku? Cepat berhenti sekarang juga..."

"Aku tidak peduli siapa dirimu." Yogi Chen berjalan ke arah Bruno Shao dan langsung membantingkan tinju kepadanyanya.

Bruno Shao menutup matanya "Argh".

Loh!

Tidak sakit!

Bruno Shao membuka matanya dan menemukan bekas kepalan tangan di mobil mewahnya. Keringat dingin pun mulai mengucur dari dahinya.

"Berikan nomor rekeningmu!"

"A..apa?"

Bruno Shao pikir dia salah mendengarnya.

"Berikan nomor rekeningmu!" kata Yogi Chen tidak sabar.

"Oh, oh baiklah" Bruno Shao kaget, dan tanpa berpikir panjang, ia langsung memberikan kartu banknya kepada Yogi Chen.

Dua menit kemudian, Yogi Chen melemparkan kartu bank tersebut kepada Bruno Shao, "Selesai, sekarang berikan kunci rumah itu kepadaku."

Setelah itu, ponsel Bruno Shao berdering, suara dari pesan masuk.

Ia kemudian mengambil ponselnya dan melihat: Saldo Anda telah bertambah sebesar 25.000.000 RMB (sekitar 50 milyar rupiah).

Bukankah kita telah sepakat di harga 50 juta RMB?

Mengapa sekarang hanya setengahnya saja?

Bruno Shao ingin marah, akan tetapi mengingat kemampuan bertarung Yogi Chen, dia pun menahan amarahnya sambil menyerahkan kunci rumah kepada Yogi Chen.

"Bi..bisakah aku pergi sekarang?"

"Berikan tanda terima pinjaman uang tersebut!"

"Ini buatmu!" Bruno Shao buru-buru memberikan tanda terima tersebut kepada Yogi Chen, kemudan berbalik dan masuk ke dalam mobil.

Ketika Bruno Shao masuk ke dalam mobil, semua anak buahnya juga segera masuk ke dalam.

Setelah mereka pergi, Yogi Chen merobek-robek tanda terima pinjaman uang tersebut.

Di tengah perjalanan, semakin Bruno Shao memikirkan hal itu ia semakin marah. Mengapa dia merasa begitu tertekan?

Jika masalah ini tidak segera diselesaikan, apa yang akan dikatakan oleh teman-temannya?

Bagaimana caranya agar bisa menaklukkan mereka.

Memikirkan hal ini, dengan cepat ia mengeluarkan ponselnya dan menelepon Dimas Xiang "Halo, kak Dimas, aku telah dipukul habis-habisan oleh orang lain, kamu harus membantuku menghabisinya..."

"Apa? Apakah dia benar-benar mengatakan itu?" Dimas Xiang memukul meja dengan keras, "Sialan, cari mati ya!"

"Aku berkata kepadanya bahwa aku adalah orang dari kak Dimas, dan dia berkata Dimas apaan, sampah." Bruno Shao berkata sambil menangis tersedu-sedu "Dia juga berkata jika kamu berani pergi mencarinya, maka dia akan membuatmu berlutut dan meminta ampun kepadanya"

Dimas Xiang emosi setelah mendengar hal tersebut, "Di mana lokasi kamu, aku akan membawa orang-orang aku untuk pergi ke sana sekarang juga."

......

Di sisi lain, Yogi Chen sedang melepas segel pintu rumah dan membuka pintu tersebut dengan kunci.

Segera setelah mereka memasuki pintu rumah, ternyata rumah tersebut sudah dalam keadaan yang sangat kacau, semua laci dan lemari telah dibongkar.

Wajah Michelle Su berubah, dengan cepat dia berlari ke lantai atas.

Dua menit kemudian, Michelle Su menangis sambil menyandarkan dirinya ke pelukan Yogi Chen, "Suamiku, semua perhiasan yang kamu berikan padaku...hilang."

Apa?

Setelah mendengar ini, Julia Tang buru-buru berlari ke kamarnya, ia menemukan bahwa semua laci di kamarnya juga telah terbongkar. Laci-lacinya sudah dalam keadaan yang sangat berantakan.

Yang paling penting adalah semua perhiasan dan batu permatanya telah hilang.

"Sungguh keji perbuatan mereka, berani-beraninya mereka menjarah semua barang berharga di sini dan kabur begitu saja!"

"Kalau begitu, kita lapor polisi saja!"

"Apa gunanya melaporkan kasus ini kepada polisi? Apakah kamu mempunyai bukti akurat bahwa mereka yang telah mencurinya?" seru Julia Tang.

"Istriku, kamu jangan khawatir" Yogi Chen menghiburnya, "Aku akan memikirkan cara untuk mengambil kembali semua perhiasan yang telah hilang tersebut."

"Mengambil kembali, apa alasan yang kamu miliki untuk mengambil kembali semua perhiasan itu?" Julia Tang menghajar Yogi Chen dengan berkata, "Apakah kamu bisa menemukan mereka? Bahkan jika kamu bisa bertarung lagi, bisakah kamu mengalahkan sepuluh orang? Jika saja tadi kamu memeriksa dirinya sebelum kamu melepaskannya, masalah seperti ini pasti tidak akan terjadi.”

Yogi Chen tersenyum masam, tepat ketika dia mau membuka mulut untuk berbicara, dia mendengar derap langkah kaki yang tidak teratur dari luar pintu.

Mendengarkan suara tersebut, seketika wajahnya berubah menjadi pucat, ia menyadari, setidaknya ada sepuluh orang di luar.

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu